Professional Documents
Culture Documents
BOBY CAHYADY
077006004/KM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Judul Tesis
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi
: STUDI
TENTANG
KESENSITIFAN
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
(SSA)
TEKNIK
VAPOUR
HYDRIDE
GENERATION
ACCESSORIES
(VHGA)
DIBANDINGKAN DENGAN SSA
NYALA
PADA ANALISA UNSUR ARSEN (As) YANG
TERDAPAT DALAM AIR MINUM
: Boby Cahyady
: 077006004
: Kimia
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Direktur,
(Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa,B.MSc)
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Anggota
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
ABSTRAK
Kata Kunci
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
ABSTRACT
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas
segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga tesis ini
dapat diselesaikan.
Dengan selesainya tesis ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof.Chairuddin, P.
Lubis, DMT&H, Sp.A(K), atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada
penulis untuk menyelesaikan program magister, Direktur sekolah Pascasarjana,
Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc. Dan ketua Program Studi Kimia, Bapak
Prof. Basuki Wirjosentono, MS, PhD. Atas kesempatan yang telah diberikan kepada
penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
Terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
1.
Bapak Prof. Dr. Zul Alfian, M.Sc. Selaku dosen pembimbing utama dan
Ibu Dr. Tini Sembiring, M.Sc. Selaku anggota komisi pembimbing yang setiap
saat dengan penuh perhatian dan selalu menyediakan waktu untuk memberikan
bimbingan, saran dan motivasi sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
2.
3.
Istri tercinta
Zunaira Imataya, SE
Bapak dan Ibu Dosen serta Pegawai Sekolah Pascasarjana jurusan kimia yang
telah memberikan ilmu dan motivasi bagi penulis.
5.
dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari pihak pembaca untuk kesempurnaan tesis ini. Akhirnya
penulis berharap bahwa tesisi ini dapat bermanfaat bagi penelitian dan kemajuan ilmu
pengetahuan. Amin.
Medan,
Juli 2009
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Boby Cahyady
RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap
: Boby Cahyady
Alamat Rumah
Telepon/ HP
: 081376439761
: FMIPA USU
Alamat Kantor
Telepon
DATA PENDIDIKAN
SD
Tamat : 1990
SMP
Tamat : 1993
SMA
Tamat : 1996
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Tamat : 1999
Strata-1
Tamat : 2005
Strata-2
Tamat : 2009
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Permasalahan ...................................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
1.5. Pembatasan Masalah .......................................................................... 4
1.6. Lokasi Penelitian ............................................................................... 4
1.7. Metodologi Penelitian ......................................................................... 5
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
larutan
kerja
logam
arsen,
3.3.1.9.Pembuatan
larutan
kerja
logam
arsen,
3.3.3. Prosedur Kerja dan Pembuatan Kurva Kalibrasi (SNI 01-48661998) .................................................................................... 28
3.4. Bagan Penelitian ................................................................................. 29
3.4.1. Persiapan dan Pengawetan Contoh Uji Arsen (SNI 01-35542006) ..................................................................................... 29
3.4.2. Pembuatan Kurva Kalibrasi Arsen (As) Menggunakan SSA
Nyala (SNI 01-4866-1998) ..................................................... 30
3.4.3. Pembuatan Kurva
Kadar Arsen
(As)
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
4.1.
32
4.2.
33
33
34
35
38
39
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
4.8.
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
4.9.
41
42
DAFTAR GAMBAR
Nomor
2.1.
Judul
Halaman
16
2.2.
16
2.3.
22
4.1.
33
45
4.2.
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
A.
B.
C.
D.
Judul
Halaman
52
54
55
56
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
BAB I
PENDAHULUAN
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Arsen masuk ke suplai air dari cadangan alam di bawah tanah atau dari
pertanian serta industri. Arsen beracun jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. Namun,
jumlah yang kecil pun bisa menyebabkan kanker, masalah kulit, serta gangguan detak
jantung.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Medan merupakan Badan
Usaha Milik Daerah Propinsi Sumatera Utara di mana sumber air baku PDAM
Tirtanadi untuk daerah pelayanan kota Medan dan sekitarnya berasal dari mata air, air
permukaan, dan air tanah dalam. PDAM Tirtanadi sebagai pengelola sistem
penyediaan air bersih telah memanfaatkan air tanah dengan membuat sumur bor pada
kedalaman rata-rata 200 m dengan kapasitas 10 20 liter/detik (Anonim, 2006).
Hasil studi yang dirilis jurnal Nature Geoscience pada 11 Juli 2008 yang
berjudul
peningkatan
sensitifitas yang diperoleh dari modifikasi VHGA dalam analisa Unsur Kadmium,
Plumbum, Bismut, Arsen dan Raksa
sensitifitas tergantung akan kondisi dan spesifikasi dari instrumen maka penulis
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
tertarik untuk melakukan penelitian akan kesensitifan SSA nyala Teknik VHGA
yang terdapat pada laboratorium kimia FMIPA USU dibandingkan dengan SSA nyala
biasa dan menguji kandungan kadar arsen (As) pada air PDAM Tirtanadi
menggunakan SSA teknik VHGA.
1.2. Permasalahan
Analisa kadar arsen dengan metode SSA nyala dapat mendeteksi hinggga
kadar 1 mg/L (ppm) sedangkan menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
907 tahun 2002 menetapkan kadar arsen maksimal 10 g/L (ppb) maka diperlukan
suatu alat aksesoris tambahan yaitu VHGA ke alat SSA nyala yang dapat mendeteksi
hingga ke satuan g/L (ppb) sehingga sejauh mana perbedaan kesensitifan antara
SSA nyala dibanding SSA nyala yang ditambah VHGA dan apakah kadar arsen pada
air minum PDAM Tirtanadi masih memenuhi standar .
1.3. Tujuan Penelitian
Mengetahui kesensitifitasan deteksi SSA tipe nyala yang digabungkan
dengan VHGA sehingga dapat mengukur kadar arsen hingga satuan ppb
dan
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air
Air menutupi sekitar 70% permukaan Bumi, dengan jumlah sekitar 1.368 juta
Km3 (Angel dan Wolseley, 1992). Air Terdapat dalam berbagai bentuk misalnya uap
air, es, cairan dan salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air tanah, dan
gunung es (glacier) Semua badan air di daratan dihubungkan dengan laut dan
atmosfer
melalui
siklus
hidrologi
yang
berlangsung
secara
kontinu
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Sumber air baku PDAM Tirtanadi untuk daerah pelayanan 1 (kota Medan dan
sekitarnya) berasal dari 3 jenis sumber air baku, yaitu mata air, air permukaan, dan air
tanah dalam.
2.2.2.1. Mata air
Air dari mata air yang terletak didaerah Sibolangit digunakan untuk air baku dari IPA
Sibolangit dan disadap dari beberapa mata air sebagai berikut :
1. Lau Kaban/Puang Aja sebanyak 15 bangunan penangkap air dengan kapasitas
283 lt/det.
2. Lau Bangklewang sebanyak 12 bangunan penangkap air dengan kapasitas
204 lt/detik.
3. Rumah Sumbul sebanyak 3 bangunan penangkap air dengan kapasitas.
catchment area 200 km2 dan debit aliran minimum 8,6 m3/detik. Bila mengacu pada
hasil studi tersebut, , maka penyadapan air sungai sebesar 1.5 1.7 m3/detik dapat
dilakukan secara baik, namun pernah terjadi kapasitas penyadapan harus diturunkan
bahkan dihentikan karena debit air Sungai Belawan tidak mencukupi, walaupun
dalam 1 tahun hanya terjadi selama beberapa jam. Hal tersebut menunjukkan adanya
penurunan kuantitas yang drastis dari Sungai Belawan yang kemungkinan dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi di hulu sungai.
2.2.2.2.2. Sungai Deli
Air sungai Deli merupakan air baku untuk IPA Deli yang terletak dikecamatan
Deli Tua. Sungai Deli yang mengalir melalui tengah kota Medan adalah merupakan
gabungan beberapa anak sungai dan dan bermuara di Selat Malaka. Catchment area
sungai Deli adalah seluas 160 km2 . Saat ini debit yang disadap untuk IPA Deli Tua
antara 1,5-1,8 m3/detik dan berdasarkan informasi lapangan yang ada, diperkirakan
kapasitas pengambilan air baku dari sungai ini sudah tidak bisa ditingkatkan lagi.
2.2.2.2.3. Sungai Belumai
Memiliki catchment area di Limau Manis (IPA BOT) seluas 244 km2.
Berdasarkan studi yang ada, semula air sungai ini yang akan dimanfatkan sebagai
sumber air baku untuk penyediaan air bersih di daerah pelayanan 1 (kota Medan dan
sekitarnya) adalah 3m3/detik. Namun dari peninjauan lapangan serta informasi dari
PDAM Tirtanadi Medan, maka saat ini debit air baku yang mungkin bisa
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
dimanfaatkan dari sungai ini hanya 1 m3/detik., dan ini sudah dimanfaatkan untuk
IPA Belumai 1 dan 2. Ini menunjukkan adanya penurunan kuantitas air sungai
Belumai.
2.2.2.3. Air tanah dalam
Air tanah dalam diwilayah kota Medan dan sekitarnya pada umumnya
memiliki kadar Fe dan Mn yang tinggi, sehingga bila air tanah dalam ini akan
dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk sistem penyediaan air bersih kota
Medan dan sekitarnya, perlu dilengkapi instalasi pengolahan air untuk menurunkan
kadar Fe. PDAM Tirtanadi sebagai pengelola sistem penyediaan air bersih telah
memanfaatkan air tanah dengan membuat sumur bor pada kedalaman rata-rata 200 m
dengan kapasitas 10 20 liter/detik.
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
sedangkan As2O3 berwarna putih dan tidak berasa sehingga sulit dideteksi bila
diberikan sedikit-demi sedikit dalam jangka panjang.
Arsen dialam ditemukan berupa mineral, antara lain arsenopirit (FeAsS),
lollingit
(Cu3AsS4), prousit (Ag3AsS), realgar (As4S3) dan orpimen (As2S3). Demi keperluan
industri mineral, arsen dipanaskan terlebih dahulu sehingga As berkondensasi
menjadi bentuk padat.
As berasal dari kerak bumi yang bisa dilepaskan ke udara sebagai hasil
sampingan dari aktifitas peleburan bijih batuan. As dalam tanah berupa bijih, yaitu
arsenopirit (FeAsS) atau orpimen (As2S3), yang pada akhirnya bisa mencemari air.
Arsen merupakan unsur kerak bumi yang berjumlah besar, yaitu menempati urutan ke
dua puluh dari unsur kerak bumi , sehingga sangat besar kemungkinannya mencemari
air tanah dan air minum. Jutaan manusia bisa terpapar As seperti yang terjadi
Bangladesh, India, dan China. Semua batuan mengandung As 1-5 ppm. Konsentrasi
yang lebih tinggi dimemukan pada batuan beku dan sedimen. Tanah hasil pelapukan
batuan biasanya mengandung As sebesar 0,1 40 ppm dengan rata-rata 5 - 6 ppm. As
adalah salah satu logam toksik yang sering diklasifikasikan sebagai logam, tetapi
lebih bersifat nonlogam. Tidak seperti logam lain yang berbentuk kation, As di alam
berbentuk anion, seperti H2AsO4 dan H2AsO3 . As tidak rusak oleh lingkungan hanya
berpindah menuju air atau tanah yang dibawa oleh debu, hujan atau awan. Beberapa
senyawa As tidak bisa larut diperairan dan akhirnya mengendap di sedimen. Banyak
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
negara di Asia, seperti Vietnam, Kamboja, dan Tibet, yang diduga memiliki
lingkungan geologis yang serupa dan kondusif menghasilkan air tanah yang
mengandung As dalam kadar tinggi.
Kegiatan manusia yang mampu melepaskan As menuju tanah, air dan udara
antara lain:
1. Pelepasan As ke tanah; 95 % As yang dibebaskan ke tanah berasal dari
kegiatan industri. Misalnya, penggunaan pestisida, limbah disposal dan
limbah lumpur industri.
2. Pelepasan As ke udara; setengah As yang ada di udara (atau 8.500 ton
As/tahun) berasal dari abu hasil letusan gunung berapi, asap kebekaran hutan,
serta dari berbagai kegiatan industri, antara lain pertanian khususnya pestisida,
serta industri peralatan listrik.
3. Pelepasan As ke air; sebagian besar As dibebaskan ke air melalui proses alami
saat perubahan cuaca serta kegiatan industri, pencucian tanah dan aktifitas
penduduk urban
2.4.1. Faktor yang Mempengaruhi Toksisitas
Toksisitas As dipengaruhi oleh bentuk senyawa As. Unsur As sebenarnya
tidak bersifat toksik. As organik seperti metil arsenik, dimetil arsenik, dan trimetilarsenik, merupakan senyawa yang lebih toksik dibandingkan unsur As. Sebagian
besar As di dalam makanan berbentuk As+5 yang kurang toksik dibandingkan bentuk
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
arsenik yang bersifat lebih toksik pada mahluk hidup. As anorganik paling toksik
dibandingkan As organik (Widowati dkk, 2008)
2.5. Spektrofotometri Serapan Atom
Peristiwa serapan atom pertama sekali diamati Fraunhofer, ketika menelaah
garis-garis hitam pada spektrum matahari. Sedangkan yang memanfaatkan prinsip
serapan atom pada bidang analisis adalah seorang australia bernama Alan Walsh di
tahun 1955. Sebelumnnya ahli kimia banmyak tergantung pada cara-cara
spektrografik. Beberapa cara ini sulit dan memakan waktu. Kemudian digantingan
dengan Spekroskopi Serapan Atom (SSA). Metode ini sangat tepat untuk analisis zat
pada konsentrasi rendah. Teknik ini mempunyai bebrapa kelebihan dibandingkan
dengan metode Spektroskopi emisi konvensional, pada metode konvensional emisi
tergantung pada sumber eksitasi, bila eksitasi dilakukan secara termal maka ia akan
tergantung pada temperatur sumber. Selain itu eksitasi termal tidak selalu spesifik ,
dan eksitasi secara serentak terjadi pada berbagai spesies dalam suatu campuran.
Sedangkan dengan nyala, eksitasi unsur-unsur dengan tingkat energi eksitasi yang
rendah dapat dimungkinkan, tentu saja perbandingan banyaknya atom yang
tereksitasi terhadap atom yang berada pada tingkat dasar harus cukup besar, karena
metode serapan atom hanya tergantung pada perbandingan ini dan tidak bergantung
pada temperatur. Metode serapan sangatlah spesifik, logam-logam yang membentuk
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
campuran komplek dapat dianalisa dan selain itu tidak selalu diperlukan sumber
energi yang besar (Khopkar, 1990).
2.5.1. Prinsip Dasar Analisa Spektrofotometri Serapan Atom
Prinsip penentuan metode ini didasarkan pada penyerapan energi radiasi oleh
atom-atom netral pada keadaan dasar, dengan panjang gelombang tertentu yang
menyebabkan tereksitasinya dalam berbagai tingkat energi. Keadaan eksitasi ini tidak
stabil dan kembali ke tingkat dasar dengan melepaskan sebagian atau seluruh energi
eksitasinnya dalam bentuk radiasi. Sumber radiasi tersebut dikenal sebagai lampu
katoda berongga
Gambar 2.1. Ilustrasi proses yang terjadi ketika larutan ion logam dibakar pada
tungku nyala (Kenkel, 2003)
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
pemancar yang terbuat dari unsur yang sama yang akan dipelajari dalam nyala ini
(Bassett dkk, 1994).
2.5.2.2 Nyala
Nyala digunakan untuk mengubah sampel yang berupa padatan atau cairan
menjadi bentuk uap atomnya, dan juga berfungsi untuk atomisasi. Untuk spektroskopi
nyala suatu persyaratan yang penting adalah bahwa nyala yang dipakai hendaknya
menghasilkan temperatur lebih dari 2000K. Konsentrasi atom atom dalam bentuk
gas dalam nyala, baik dalam keadaan dasar maupun keadaan tereksitasi, dipengaruhi
oleh komposisi nyala.
Komposisi nyala asitilen udara sangat baik digunakan untuk lebih dari
tiga puluh unsur sedangkan komposisi nyala propana udara disukai untuk logam
yang mudah diubah menjadi uap atomik. Untuk logam seperti aluminium (Al) dan
titanium (Ti) yang membentuk oksida refraktori temperatur tinggi dari nyala asitilenNO sangat perlu, dan sensitivitas dijumpai bila nyala kaya akan asitilen (Basset
dkk,1994).
2.5.2.3 Sistem pembakar pengabut (nebulizer)
Tujuan sistem pembakar pengabut adalah untuk mengubah larutan uji
menjadi atom atom dalam bentuk gas. Fungsi pengabut adalah menghasilkan kabut
atau aerosol larutan uji. Larutan yang akan dikabutkan ditarik ke dalam pipa kapiler
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
oleh aksi semprotan udara yang ditiupkan melalui ujung kapiler, diperlukan aliran gas
bertekanan tinggi untuk menghasilkan aerosol yang halus (Basset dkk,1994).
2.5.2.4 Monokromator
Dalam spektroskopi serapan atom fungsi monokromator adalah untuk
memisahkan garis resonansi dari semua garis yang tak diserap yang dipancarkan oleh
sumber radiasi. Dalam kebanyakan instrument komersial digunakan kisi difraksi
karena sebaran yang dilakukan oleh kisi seragam daripada yang dilakukan oleh
prisma dan akibatnya instruimen kisi dapat memelihara daya pisah yang lebih tinggi
sepanjang jangka panjang gelombang yang lebih besar (Braun, R.D., 1982).
2.5.2.5 Detektor
Detektor pada spektrofotometer absorpsi serapan atom berfungsi
mengubah intensitas radiasi yang datang menjadi arus listrik. Pada spektrofotometer
serapan atom yang umum dipakai sebagai detektor adalah tabung penggandaan foton
(PMT = Photo Multiplier Tube Detector) (Mulja, 1997).
2.5.2.6 Read out
Read out merupakan system pencatatan hasil. Hasil pembacaan dapat
berupa angka atau berupa kurva dari suatu recorder yang menggambarkan absorbansi
atau intensitas emisi (Braun, R.D, 1982).
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
2.5.3.
2.5.3.1. Atomisasi
Batas deteksi SSA untuk beberapa logam misalnya As dan Se hanya sekitar
1g mL-1 dan tidak mampu menentukan untuk tingkat yang lebih rendah. Ada
beberapa zat pereduksi dan sumber atom hidrogen telah diteliti untuk mereduksi
logam menjadi hidridanya. Ada dua reaksi untuk metode ini. Teknik yang pertama
sekali digunakan adalah sistem logam-asam.
Dimana dengan mereaksikan Zn dan HCl (p)
Zn(s) + 2 HCl
Zn Cl2(aq) + 2H+
Mm+ EH (g) + H
n
2
M adalah Analit dan m bisa sama dengan n atau tidak. ( sebagai contoh, AsIII dan Asv
keduanya direduksi menjadi AsH3)
Reaksi logam-asam ini memiliki kekurangan dimana metode ini hanya bisa
digunakan untuk analisis As dan Se (Kadang-kadang untuk unsur Bi dan Te) dan
waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan reaksi yang sempurna dapat mencapai
kira-kira 10 menit. Sehingga dibutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh
hasilnya dan juga reaksi ini sukar dioptimasikan sehingga kurang sesuai untuk
digunakan. Untuk itulah Frenandez (1983), Purce dan Brown (1989) menggunakan
suatu pereaksi baru dan lebih efektif untuk membentuk hidrida yaitu natrium
borohidrida (NaBH4) dan HCl (p) untuk menggantikan logam Zn.
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
H3BO3 + NaCl + 8H
Em
EHn + H2
Unsur As, Bi, Ge, Pb, Sb, Se, Te dan Sn dapat direduksi membentuk hidrida
menggunakan natrium Borohidrida sebagai bahan pereduksi. Dengan menggunakan
pereaksi ini, waktu yang diperlukan cukup singkat untuk membentuk hidrida dan
mudah diatomisasikan juga dapat digunakan dalam analisis multi elemen (Zul Alfian,
1999).
Teknik generasi hidrida ini dapat dilakukan dengan 3 tahap. Pertama, larutan
sampel direaksikan dengan zat pereduksi setelah ditambahkan asam untuk
menghasilkan uap hidrida dari analit. Kedua, hidrida dikeluarkan dari bejana generasi
menggunakan arus atau gas inert (biasanya Argon atau Nitrogen) ke dalam tabung
atomisasi atau sumber eksitasi. Ketiga, hidrida diubah menjadi gas atom logam
dimana kemudian dianalisa dengan SSA
As3+
I2 + 3H2O
2BH4- + 2H+
B2H6
2H2
As3+
AsH3
3H+
2AsH3
+ 3H2
2As0
+ 3H2
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Keuntungan dari teknik generasi hidrida ini adalah analit dapat dipisahkan
dari matriks sampel, dimana akan mengurangi potensial interferensi. Batas deteksi
yang dihasilkan dapat mencapai hingga ng/mL atau dibawahnya karena semua analit
dalam 1 hingga 50 ml sampel akan dialirkan ke dalam atomizer dalam beberapa detik
(Dedina dan Tsalev, 1995).
2.5.3.2. Prinsip operasional
Sampel, HCl dan NaBH4 dialirkan oleh pompa ke manifold agar bercampur
dan diteruskan ke coil (lingkaran) untuk membentuk hidrida. Campuran reaksi
mengandung hidrida, hidrogen, uap air dan sisa reagent dibawa oleh gas pembawa ke
tempat pemisah antara gas dan cair. Didalam tempat pemisah, fase gas dipisahkan
dari cairan dan dikirim ke sel absorpsi oleh gas pembawa, sementara sisa cairan
dibuang. Sel Absorpsi dipanaskan oleh nyala udara-asetilen untuk mempirolisa
hidrida. Hal tersebut dapat mengatomisasikan unsur target untuk dianalisa
menggunakan SSA (Shimazu, 2008).
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
dipertimbangkan efek-efek
matriks.
Ini terutama
faktor
fisik
juga perlu
yang
akan
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
Shimadzu AA-6300
2.
Shimadzu HVG-1
3.
Hammatsu Photonic
4.
5.
Hot plate
PMC 502
6.
pH meter
WTW 330i
Air suling
2.
HNO3 (p)
3.
HCl (p)
4.
NaBH4
5.
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
6.
Gas asetilen
7.
Gas Argon
8.
Kertas saring
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Contoh uji tidak dapat segera dianalisa, maka contoh uji diawetkan dengan
penambahan asam nitrat (HNO3 ) pekat sampai pH kurang dari 2 dengan waktu simpan
maksimal 6 bulan.
3.3.2.1. Persiapan contoh uji / preparasi sampel dengan larutan HNO3 pekat
(SNI 01-3554-2006)
a. Saring larutan contoh 50 ml sampai 100 ml menggunakan saringan
membran 0,45 m
b. Asamkan contoh sampai pH < 2 dengan HNO3 p.a.
c. Bila terjadi endapan, pipet 100 ml contoh ke dalam gelas piala 150 ml
tambahkan 5 ml HNO3 p.a. dan batu didih kemudian uapkan diatas
penangas listrik sampai larutan jernih dan volumenya kira-kira 10 ml
hingga 20 ml
d. Pindahkan contoh ke dalam labu ukur 100 ml, dinginkan dan tambahkan
air bebas logam yang mengandung HNO3 (1,5 ml/l) sampai tanda garis
e. Contoh siap diuji
3.3.3. Prosedur Kerja dan Pembuatan Kurva Kalibrasi (SNI 01-4866-1998)
a. Optimalkan alat SSA sesuai petunjuk penggunaan alat
b. Ukur masing-masing larutan kerja yang telah dibuat pada panjang
gelombang 193,7 nm
c. Buat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi
d. Lanjutkan dengan pengukuran contoh uji yang sudah dipersiapkan.
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Sampel air
Ditambah HNO3 (p) hingga pH < 2
Awetan sampel
Diambil 100 ml sampel
Ditambah 5 ml HNO3(p)
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Data hasil pengukuran absorbansi larutan seri standar As dan absorbansi As
dalam sampel air PDAM dengan menggunakan SSA nyala teknik VHGA dapat
dilihat dalam table dibawah ini :
Tabel 4.1. Parameter Pengukuran untuk Logam Arsen ( As )
No
Parameter
Spesifikasi metode
nyala
Spesifikasi metode
VHGA
193,7 nm
193,7 nm
Asetilen / Udara
Asetilen / Udara
1.
Panjang gelombang
2.
Tipe nyala
3.
2,0 L/menit
2,0 L/menit
4.
15,0 L/menit
15,0 L/menit
5.
Lebar celah
0,7 nm
0,7 nm
6.
Lampu katoda
12,0 mA
12,0 mA
7.
Ketinggian tungku
15 mm
16 mm
8.
Gas pembawa
Argon
9.
0,32
10.
Kecepatan
(ml/menit)
70
gas
argon
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Larutan
Standar (mg/L)
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
30,00
A1
A2
A3
A rata-rata
0,0000
0,0047
0,0090
0,0135
0,0174
0,0278
0,0000
0,0051
0,0087
0,0134
0,0179
0,0273
0,0000
0,0050
0,0091
0,0136
0,0178
0,0277
0,0000 0,0000
0,0049 0,0002
0,0089 0,0002
0,0135 0,0001
0,0177 0,0002
0,0276 0,0002
Larutan
Standar (g/L)
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
30,00
A1
A2
A3
A rata-rata
0,0000
0,0500
0,0992
0,1486
0,1866
0,2725
0,0000
0,0505
0,0987
0,1491
0,1868
0,2721
0,0000
0,0504
0,0991
0,1490
0,1867
0,2724
0,0000 0,0000
0,0503 0,0003
0,0990 0,0003
0,1489 0,0003
0,1867 0,0002
0,2723 0,0002
Menggunakan SSA
Nyala Teknik VHGA
Menggunakan SSA Nyala
Gambar 4.1. Grafik kurva kalibrasi larutan standar arsen menggunakan SSA nyala
Boby Cahyady : dan
Studi SSA
Tentang
Kesensitifan
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
nyala
teknik VHGA
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Tabel 4.4 Data Hasil Pengukuran Kadar Arsen dalam Sampel Air PDAM
Tirtanadi Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom dengan
Teknik VHGA
Sampel
Absorbansi
Waktu
Kode
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
(Rata Rata)
0,0850
0,0854
0,0851
0,0852 0,0002
II
0,0903
0,0900
0,0902
0,0901 0,0002
III
0,0870
0,0874
0,0875
0,0873 0,0002
0,0852
0,0855
0,0859
0,0856 0,0003
II
0,0873
0,0864
0,0870
0,0869 0,0004
III
0,0838
0,0829
0,0826
0,0831 0,0007
Pengambilan
Sampel Bulan ke
Keterangan :
Kode A : Sampel Air IPA Sunggal
Kode B : Sampel Air Sumur Bor Boster Simalingkar
Tabel 4.5 Data Hasil Penurunan Garis Regresi Arsen dengan Metode Least
Square
No
Xi
(mg/L)
Yi
(A)
( Xi - X )
( Xi -
)2
( Yi -
Y)
( Yi - Y )2
( Xi - X )( Yi -
Y)
0,0000
-13,3333
177,7778
-0,0121
0,000146
0,161333333
0,0049
-8,3333
69,44444
-0,0072
0,000052
0,059999760
10
0,0089
-3,3333
11,11111
-0,0032
0,000010
0,010666667
15
0,0135
1,6667
2,777778
0,0014
0,000002
0,002333333
20
0,0177
6,6667
44,44444
0,0056
0,000031
0,037333333
30
0,0276
16,6667
277,7778
0,0155
0,000240
0,258333333
80
0,0726
0,0000
583,3333
0,0000
0,0004821
0,530000000
X=
Xi
80
=
= 13,333
6
n
Y=
Yi 0,0726
=
= 0,0121
n
6
Y = aX + b
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Dimana : a = slope
b = intersept
Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan menggunakan metode LeastSquare sebagai berikut:
a=
{( Xi X )(Yi Y )}
( Xi X )
2
0,530000
583,3333
= 0,000909
=
r =
{( Xi X ) (Yi Y )}
{ ( Xi X ) }{ (Yi Y ) }
2
0,530000
(583,3333)(0,0004821)
0,530000
0,28122498
0,530000
0,530306
= 0,9994
=
(r) = 0,9994
4.2.1.3. Perhitungan batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ) metode
nyala
Batas deteksi dan kuantitasi dapat dihitung secara statistik melalui garis regresi
linier dari kurva kalibrasi. Persamaan garis regresi yang linier dari arsen:
Y = aX + b
Y =0.000909X - 0,0009
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Tabel 4.6 Data Penentuan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ)
Metode Nyala
No.
Konsentrasi
(ppm)
(X)
Absorbansi
(Y)
Yi
Y Yi
(Y Yi)2
0.0000
0.0000
0.00000000
0.0049
0.0045
0.0004
0.00000016
10
0.0089
0.0091
-0.0002
0.00000004
15
0.0135
0.0136
-0.0001
0.00000001
20
0.0177
0.0182
-0.0005
0.00000025
30
0.0276
0.0272
0.0004
0.00000016
jumlah 0.00000062
berdasarkan tabel 4.6, maka nilai LOD dan LOQ dihitung secara statistik dengan
rumus sebagai berikut
SD =
LOD =
(Y Yi)
n-2
0.00000062
= 0.0003937
6-2
3 xSD 3 x0,0003937
=
= 1.2993 ppm
slope
0.000909
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
LOQ =
10 xSD 10 x0.0003937
=
= 4.3311 ppm
slope
0.000909
4.2.2. Penurunan Persamaan Garis Regresi dan Koefesien Korelasi Untuk SSA
Nyala dengan Teknik VHGA
Hasil pengukuran absorbansi larutan seri standar As yang diplotkan terhadap
konsentrasi larutan seri standar sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi berupa garis
linier. Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat diturunkan dengan
metode Least Square dan dapat dilihat pada table 4.7
Tabel 4.7 Data Hasil Penurunan Garis Regresi Arsen dengan Metode Least
Square
No
Yi
Xi
(mg/L)
(A)
( Xi - X )
( Xi -
X )2 ( Yi - Y )
( Yi - Y )2
( Xi -
) ( Yi -
Y)
0,0000
0,0000
-13,3333
177,7778
-0,1262
0,015926
1,682666667
5,0000
0,0503
-8,3333
69,44444
-0,0759
0,005761
0,632500000
10,0000
0,0990
-3,3333
11,11111
-0,0272
0,000740
0,090666667
15,0000
0,1489
1,6667
2,777778
0,0227
0,000515
0,037833333
20,0000
0,1867
6,6667
44,44444
0,0605
0,003660
0,403333333
30,0000
0,2723
16,6667
277,7778
0,1461
0,021345
2,435000000
80,0000
0,7572
0,0000
583,3333
0,0000
0,0479478
5,282000000
X=
Xi 80
=
= 13,333
6
n
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Y=
Yi 0,7572
=
= 0,1262
n
6
Y = aX + b
Dimana : a = slope
b = intersept
a =
{( Xi X )(Yi Y )}
( Xi X )
2
= 0,009055
Sehingga diperoleh harga slope (a) = 0,009055
Harga intersep (b) diperoleh melalui substitusi harga (a) ke persamaan berikut
Y = aX + b atau
b = Y aX,
r =
{( Xi X ) (Yi Y )}
{ ( Xi X ) }{ (Yi Y ) }
2
= 0,9987
Jadi koefisien korelasi pada penetapan kadar As dengan Spektrofotometri serapan
atom metode VHGA adalah (r) = 0,9987
4.2.2.3. Perhitungan batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ) metode VHGA
Batas deteksi dan kuantitasi dapat dihitung secara statistik melalui garis regresi linier
dari kurva kalibrasi. Persamaan garis regresi yang linier dari arsen:
Y = aX + b
Y = 0.009055X + 0.0055
Tabel 4.8 Data Penentuan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ)
Metode VHGA
No.
1.
2.
Konsentrasi
(ppb)
(X)
Absorbansi
(Y)
Yi
Y Yi
(Y Yi)2
0.0055
0.0503
0.0507
-0.0055
-0.0004
0.00003025
0.00000016
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
3.
10
0.0990
0.0960
0.003
0.00000900
4.
15
0.1489
0.1413
0.0076
0.00005776
5.
20
0.1867
0.1866
0.0001
0.00000001
6.
30
0.2723
0.2771
-0.0048
0.00002304
jumlah
0.00012022
berdasarkan tabel 4.8, maka nilai LOD dan LOQ dihitung secara statistik dengan
rumus sebagai berikut
SD =
(Y Yi)
n-2
0.00012022
= 0.005482
6-2
LOD =
3 xSD 3 x0,005482
=
= 1.8162 ppb
slope
0.009055
LOQ =
10 xSD 10 x0.005482
=
= 6.0541 ppb
slope
0,009055
Tabel 4.9. Nilai Absorbansi SSA Nyala dan SSA Nyala Teknik VHGA
No
Konsentrasi
larutan standar
1
2
3
0
5
10
0
0,0049
0,0089
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
4
5
6
15
20
30
rata-rata
0,0135
0,0177
0,0276
0,01452
0,1489
0,1867
0,2723
0,15144
Berdasarkan table 4.7 , maka kenaikan nilai absorbansi larutan standar arsen
Y = 0,009055X + 0,0055
X =
= 8,8018 ppb
Dengan cara yang sama dihitung konsentrasi sampel yang hasilnya dapat dilihat pada
lampiran B.
4.3 Pembahasan
4.3.1. Analisis Absorbansi SSA Nyala Teknik VHGA Versus SSA Nyala pada
Unsur Arsen
Penggabungan teknik VHGA dengan SSA nyala dalam analisis logam arsen
(As), memperlihatkan bacaan nilai serapan (kepekaan) yang lebih baik dan dapat
menghemat waktu di dalam analisis.
Penukaran fase cair ke fase uap hidrida dapat menghasilkan spektrum serapan
yang berbentuk puncak-puncak yang tajam, yang berbeda dari pada spektrum yang
dihasilkan dengan metode spektrofotometri serapan atom (SSA) nyala biasa, dimana
spektrumnya berbentuk plato (Christian 1980)
Keadaan ini terjadi pada analisis spektrofotometri serapan atom (SSA) nyala
biasa karena walaupun arsen (As) dalam sampel yang disedot dalam jumlah yang
banyak tetapi hanya sedikit yang dapat diatomkan dan juga dalam keadaan larutan
terdapat saling bereaksi di antara pelarut dengan bahan larutan sehingga mempersulit
proses pengatoman. Pengaruh penyejukan dari pelarut seperti air suling dan asam
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
juga juga mempersulit proses pengatoman, menyebabkan suhu nyala menurun maka
proses pengatoman tidak lengkap (Christian 1980)
Keadaan tersebut diatas tidak berlaku dalam teknik VHGA yang digabungkan
pada SSA nyala, disebabkan perubahan fase dari cair ke fase uap hidrida, bila sampel
arsen (As3+) telah berada dalam bentuk fase uap hidrida maka tidak terjadinya proses
penyerapan pelarut, selanjutnya
gangguan dari ion-ion lain yang tidak membentuk uap hidrida tetap berada dalam
larutan karena ion ion pengganggu tidak mengalami perubahan fase dari cair ke
fase uap hidrida.
10.429,8 kali lipat, adapun nilai kadar terkecil dari sampel yang masih dapat
ditentukan oleh alat dengan metode ini berdasarkan perhitungan batas deteksi (LOD)
dan batas kuantitasi (LOQ). Pada analisis arsen menggunakan SSA nyala biasa
diperoleh LOD 1,2993 ppm dan LOQ 4,3311 ppm dan dengan menggunakan SSA
nyala teknik VHGA diperoleh LOD 1,8162 ppb dan LOQ 6,0541 ppb.
4.3.2. Kandungan Arsen pada PDAM Tirtanadi
Penentuan kadar arsen dilakukan dengan menggunakan SSA nyala teknik
VHGA karena memilki kesensitifan absorbansi (kepekaan) yang lebih tinggi
dibandingkan dengan SSA nyala biasa.
Kurva kalibrasi larutan standar As dibuat dengan memvariasikan konsentrasi
larutan standar As dengan menggunakan persamaan Least Squere diperoleh
persamaan garis linier Y = 0,009055X + 0,0055 dengan koefisien korelasi (r) 0,9987.
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Koefisien korelasi yang masih memberikan linieritas kurva kalibrasi yang baik dan
dinyatakan valid adalah bila memiliki nilai r tidak kurang dari 0,995 (Balai POM,
2003). Oleh karena itu, kurva kalibrasi yang diperoleh pada penelitian ini dengan
koefisien korelasi tersebut masih dapat diterima. Harga koefisien korelasi (r) ini
menunjukkan adanya hubungan yang linier antara konsentrasi dengan absorbansi
yang berarti dengan meningkatnya konsentrasi akan meningkat pula absorbansinya
(Sudjana, 1992).
Dari data yang diperoleh dapat dilihat kadar logam As dari reservoir IPA
Sunggal dimana air bakunya berasal dari air sungai Sunggal pada bulan Maret, April,
Mei pada adalah adalah : 8,8018 ppb; 9,3429 ppb; 9,0337 ppb dan pada reservoir
booster simalingkar adalah: 8,8459ppb ; 8,9895 ppb dan 8,5699 ppb. Dari data diatas
terlihat kenaikan konsentrasi pada bulan april dimana hal ini terjadi karena tingginya
curah hujan dan selain itu pada reservoir IPA Sunggal kadar As nya lebih tinggi
dibanding reservoir booster Simalingkar karena pada sepanjang badan air sungai
Sunggal ada aktifitas pelepasan As ke air melalui proses alami saat perubahan cuaca ,
pencucian tanah dan aktifitas penduduk.
Arsen merupakan senyawa alami sebagai bagian dari tanah, air, dan batubatuan, yang terutama banyak terdapat pada beberapa jenis batuan yang mengandung
Co dan Pb (Wahyu dkk, 2008). Secara kasar arsen berada dalam bumi berkisar antara
1,5-2 mg/kg (Sukar, 2003). Arsen juga merupakan elemen yang tersebar luas di
mana-mana dengan sifat seperti mineral (Wahyu dkk, 2008).
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Kandungan arsen yang tinggi dapat merembes ke air tanah yang mana jika air
tanah tersebut dikonsumsi dapat menyebabkan keracunan. Selain itu juga arsen dalam
tanah akan diserap oleh akar tumbuhan dan masuk ke dalam bagian-bagian tumbuhan
sehingga tumbuhan mengandung arsen. Arsen dalam air tanah bersifat alami, dan
dilepaskan dari sedimen ke dalam air tanah karena adanya oksigen pada lapisan di
bawah permukaan tanah. Jadi bisa dikatakan arsen merupakan unsur yang sudah ada
dalam tanah.
Proses arsen menjadi salah satu penyebab pencemaran air tanah terletak pada
proses penyerapan air hujan ke dalam tanah. Air hujan selain mengalir sampai ke laut
juga ada yang masuk ke tanah. Dan dari sinilah proses pencemaran terjadi. Air yang
masuk tersebut melewati lapisan-lapisan tanah yang mengandung arsen, karena arsen
tersebar luas di dalam tanah. Air yang mengandung arsen tersebut akan terus masuk
sampai ke air tanah dan akhirnya menyebabkan pencemaran air tanah (Meylia, 2009).
Untuk sumur bor pencemaran dapat terjadi karena adanya proses oksidasi,
dimana arsen dilepaskan dari mineral sulfida (arseno-pyrite). Penggunaan air tanah
yang diperoleh dari sumur bor menyebabkan difusi oksigen kedalam pori-pori
sedimentasi sebagai akibat dari peningkatan oksigen terlarut pada air tanah
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Gambar 4.2. Lapisan arseno-pyrite pada sumur bor (Safiuddin dan Karim, 2001)
Dari hasil rata rata kandungan kadar As menunjukkan bahwa air yang
diperiksa dari reservoir IPA Sunggal dan pada reservoir booster Simalingkar, tidak
melebihi persyaratan KEPMENKES no. 907 tahun 2002 tentang Daftar Persyaratan
Kualitas Air Minum.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan SSA nyala teknik VHGA yang terdapat pada laboratorium Kimia
FMIPA USU lebih baik dibandingkan SSA nyala biasa untuk analisa unsur
arsen karena terlihat kenaikan nilai absorbannya hingga 10.429,8 kali lipat
sehingga dapat diaplikasikan dalam analisa unsur arsen
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
2. kadar arsen air dari reservoir IPA Sunggal dan reservoir sumur bor booster
Simalingkar pada bulan Maret , April dan Mei 2009 adalah: 8,8018 ppb;
9,3429 ppb; 9,0337 ppb, dan pada reservoir booster Simalingkar adalah:
8,8459 ppb ; 8,9895 ppb dan 8,5699 ppb, dimana kadar arsen tersebut tidak
melebihi KEPMENKES RI No 907 / MENKES / VII / 2002 tentang Daftar
Persyaratan Kualitas Air Minum.
5.2. Saran
1. Bagi Peneliti selanjutnya tentang analisa arsen mengggunakan SSA nyala teknik
VHGA disarankan untuk melihat pengaruh kecepatan alir gas pembawa (argon)
dan juga gas pembakar (asetilen ) serta oksidan (udara)
2. Bagi peneliti lanjutan tentang arsen pada PDAM Tirtanadi perlu diperhatikan
pengaruh musim terhadap kandungan logam arsen dalam air .
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2006, Corporate Plan Pdam Tirtanadi Sumatera Utara 2006-2010,
USAID/Indonesia.
http://www.esp.or.id/2007/09/10/tiga-sumur-berjuta-manfaat/#more-1071
Basset, J.,Denney, R.C., Jeffery, G.H dan Mendham, J.1994. Buku Ajar Vogel Kimia
Analisis Kuantitatif Anorganik. Edisi Keempat. Terjemahan Hadyana
Pudjaatmaka.Jakarta: EGC.
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Berg M., Winkel L., Amini M., Hug S. J., dan Johnson C. A., 2008, Predicting
groundwater arsenic contamination in Southeast Asia from surface
parameters,
Nature
Geosience.Switzerland.
http://www.nature.com/ngeo/journal/v1/n8/abs/ngeo254.html).
Braun, R.D. 1982. Introduction To Chemical Analysis. New York: Mc Graw Hill
Book Company.
Broekaert, J.A.C., 2002, Analytical Atomic Spectrometry with Flames and Plasmas,
WILEY-VCH Verlag GmbH, Weinheim.
Christian, G.D., 1980, Analytical Chemistry, Ed. John Willey and Sons, New York.
Connel, D. W., Miller, G.J., 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran, UI Press,
Jakarta.
Darmono, 1995, Logam Dalam Sistem Mahluk Hidup, UI Press, Jakarta.
Darmono, 2001, Lingkungan Hidup dan Pencemaran, UI Press, Jakarta.
Dedina, J.; Tsalev, D., 1995, Hydride Generation Atomic Absorption Spectrometry,
John Wiley & Sons, New York.
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi Ke IV, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta
Effendi, H., 2003, Telaah Kualitas Air, Kanisius, Yogyakarta
Harris, D.C. and Daniel, 1978, Quantitative Chemical Analysis. New York.
W.H.Freeman and Company. New York.
Holak, W., 1969, Gas Sampling Technique for Arsenic Determination by Atomic
Absorption Spectrophotometry, Anal. Chem. 41: 1712 1713.
Kenkel, J., 2003, Analytical chemistry for technicians, Lewis publishers, A CRC
Press Company, New York.
Khopkar, S. M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta.
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
No
Parameter
Satuan
Kadar
Maksimum
Keterangan
yang
diperbolehkan
A. BAKTERIOLOGIS
1
B. KIMIA In ORGANIK
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Antimony
Air raksa
Arsenic
Barium
Boron
Cadmium
Kromium
Tembaga
Sianida
Fluoride
Timah
Molybdenum
Nikel
Nitrat (sebagai HNO3 )
Nitrit (sebagai HNO2 )
Selenium
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
0.005
0.001
0.01
0.7
0.3
0.003
0.05
2
0.07
1.5
0.01
0.07
0.02
50
3
0.01
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Ammonia
Alumunium
Klorida
Copper
Kesadahan
Hidrogen sulfida
Besi
Mangan
pH
Sodium
Sulfate
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
(mg/liter)
1.5
0.2
250
1
500
0.05
0.3
0.1
6.5 - 8.5
200
250
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
29
30
(mg/liter)
(mg/liter)
1000
3
31
Chlorinated alkanes
Carbon tetrachlride
( g/liter )
20
32
Chlorinated ethenes
Vinyl chloride
( g/liter )
33
Aromatic hydrocarbons
Benzene
( g/liter )
10
34
Chlorinated benzenes
Monochlorobenzene
( g/liter )
300
35
36
37
Lain lain
Edetic acid (EDTA)
Acrylamide
Hexachlorobutadiena
( g/liter )
( g/liter )
( g/liter )
200
0.5
0.6
TCU
C
NTU
15
Suhu udara +3
5
C. KIMIA ORGANIK
D. FISIKA
38
39
40
41
Warna
Rasa dan bau
Temperatur
Kekeruhan
Tidak
berasa dan
berbau
Kode
Sampel
Waktu Pengambilan
Sampel Bulan Ke
Absorbansi
Rata-rata
Konsentrasi As (g/L)
(A)
0,0852
8,8018
II
0,0901
9,3429
III
0,0873
9,0337
0,0856
8,8459
II
0,0869
8,9895
III
0,0831
8,5699
Keterangan :
Kode A : Sampel Air reservoir IPA Sunggal
Kode B : Sampel Air reservoir Sumur Bor Boster Simalingkar
C. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Arsen ( As ) pada Sampel Air Reservoir IPA
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
Sunggal
Waktu
Minggu ke 1
Absorbansi arsen ( As )
Minggu ke 2
Minggu ke 3
Ulangan
Ulangan
Ulangan
Pengambilan
1
0,085
0,085
0,084
0,085
0,085
0,085
0,084
0,085
0,085
0,098
0,098
0,090
0,090
0,090
0,090
0,090
0,090
0,090
0,086
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
0,087
II
9
III
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009
D. Data Hasil Pengukuran Absorbansi arsen ( As ) pada Sampel Air Sampel Air
Reservoir Sumur Bor Booster Simalingkar
Absorbansi arsen ( As )
Minggu ke 1
Minggu ke 2
Minggu ke 3
Waktu
Ulangan
Pengambila
n
Ulangan
Ulangan
0,085
0,0850
0,085
0,085
0,085
0,085
0,085
0,086
0,085
II
0,0873
III
0,087
0,0840
0,087
0,086
0,086
0,086
0,087
0,086
0,087
0,083
0,083
0,082
0,083
0,082
0,082
0,082
0,082
Boby Cahyady : Studi Tentang Kesensitifan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Teknik Vapour Hydride
Generation Accessories (VHGA) Dibandingkan Dengan Ssa Nyala Pada Analisa Unsur Arsen (As) Yang Terdapat
Dalam Air Minum, 2009.
USU Repository 2009