Professional Documents
Culture Documents
kimia
derajat keasaman (ph)
: 41090014
Bab i
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
B.
Tujuan
Bab ii
Dasar teori
Istilah pH berasal dari bahasa prancis yaitu, Pouvoir hydrogene
yang menunjukan derajat keasaman suatu substansi yang ditentukan oleh
banyaknya konsentrasi ion H+ yang terkandung dalam bahan tersebut.
Sebaliknya derajat kebasaan (pOH) suatu substansi ditentukan oleh
banyaknya konsentrasi ion OH- pada komponen tersebut.
Prinsip penetapan nilai pH dan pOH didasarkan atas log konsentrasi
ion H+ (H3O+) dan (OH-) Molekul air Murni (H2O) pada suhu kamar atau 273
K (25 C) akan terionisasi sempurna menurut persamaan berikut :
H2O + H2O ?
H3O+ + OH-
hydronium hydroksida
1 x 10-7 M
1 x 10-7 M
Pada suhu tersebut maka jumlah ion H 3O+ dan OH- adalah setara yaitu 1 x
10-7 M.
Dengan demikian Konstanta air (KW) adalah
Kw = ( H3O ) x (OH)
= 1 x 10-7 x 1 x 10-7
= 1 x 10-14
Sehingga pH atau pOH air pada kondisi tersebut adalah sama yaitu
log 10-7 = 7 atau netral. Dengan demikian nilaI maksimal pH dan pOH
merupakan penjumlahan keduanya atau sama dengan kw yaitu 14, atau
dengan kata lain pOH adalah 14 - pH atau pH = 14 pOH. Pada umumnya
pOH jarang digunakan, yang sering dipakai adalah pH
Suatu substansi dinyatakan bersifat,
Indikator
larutan
asam
larutan
basa
larutan
Netral
PhenolPtalei
n
Bromotimol
Metil merah
Metil jingga
tidak
berwarna
Kuning
Merah
Merah
Merah
Biru
Kuning
Kuning
tidak
berwarna
Biru
Kuning
Kuning
3. Kertas pH
Kertas pH dapat berupa stik/strip atau gulungan, penggunaan dengan
dicelup dan membutuhkan sampel yang sedikit. Keakuratan kertas pH
lebih baik dibandingkan dari kertas lakmus, karena selain dapat
menentukan asam atau basa suatu zat, juga dapat menentukan kisaran
pH-nya misal : pH 4,0 5,0 ; 7,0 7,4 dengan membandingkan warna
kertas pH dengan variasi gradasi warna pada standard yang ada pada
kotak atau wadahnya.
4. pH Meter
pH meter merupakan alat yang paling baik dalam pengukuran pH
dibandingkan dengan kertas lakmus dan kertas pH karena dapat
menentukan derajat keasaman suatu zat sesuai nilainya dengan angka
pasti misalnya pH 4,8, pH 8,4 dll. pH meter dapat dibedakan menjadi 2
golongan :
a. pH meter portable atau pocket yang dapat dibawa ke lapangan atau
keluar laboratorium, dengan menggunakan baterai.
b. pH meter Permanent yang hanya dapat digunakan di ruang tertentu
dengan sumber energy listrik. Biasanya dilengkapi dengan heater
atau magnetic stirrer untuk memanaskan.
Prinsip kerja dari pH meter terletak pada elektrodanya yang dapat
terbuat dari logam atau yang dilapisi dengan kaca. Kelemahan dari pH
meter adalah sampel yang akan diukur harus berbentuk cairan, dan
jumlah sampel relatif lebih banyak karena elektroda harus terendam.
Bab III
Metodologi
A.
Alat
Bahan
Aquades
Larutan A
Larutan B
Larutan C
Larutan D
Urine
Saliva
Plasma
B.
Cara Kerja
Kertas Lakmus
Mengambil larutan yang akan digunakan sebagai bahan
Mengambil kertas lakmus merah dan biru, dan dibagi menjadi beberapa
bagian sesuai dengan sampel
Indikator
Phenolptalein
Mengambil masing-masing 2 mili larutan yang akan di identifikasi
Metil red
Mengambil masing-masing 2 mili larutan yang akan di identifikasi
Menaruh larutan yang akan di identifikasi pada tabung reaksi yang telah
disediakan
pH meter
Mengambil 5 mili larutan yang ingin di ukur
Bab IV
Hasil dan pembahasan
A. HASIL
Kertas Lakmus
No
zat
kertas lakmus
biru
1
2
3
4
5
6
7
8
Larutan A
Larutan B
Larutan C
Larutan D
Larutan E
Urine
Saliva
Plasma Darah
tidak berwarna
Merah
Merah
Biru
Biru
Tidak berwarna
tidak berwarna
Biru
kertas lakmus
merah
sifat
tidak berwarna
Merah
Merah
Biru
Biru
tidak berwarna
tidak berwarna
Biru
Netral
Asam
Asam
Basa
Basa
Netral
Netral
Basa
Zat
Perubahan
Warna
1
2
3
4
5
6
7
8
Larutan A
Larutan B
Larutan C
Larutan D
Larutan E
Urine
Saliva
Plasma Darah
Kuning
Merah
Merah
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Kuning
Sifat
Basa/netral
Asam
Asam
Basa/netral
Basa/netral
Basa/netral
Basa/netral
Basa/netral
Zat
Perubahan
Warna
1
2
3
4
5
6
7
Larutan A
Larutan B
Larutan C
Larutan D
Larutan E
Urine
Saliva
Tidak berwarna
Tidak berwarna
Tidak berwarna
Merah
Merah
Tidak berwarna
Tidak berwarna
Sifat
Asam/netral
Asam/netral
Asam/netral
Basa
Basa
Asam/netral
Asam/netral
Plasma Darah
Tidak berwarna
Asam/netral
Kertas pH
No
Zat
pH
Sifat
1
2
3
4
5
6
7
8
Larutan A
Larutan B
Larutan C
Larutan D
Larutan E
Urine
Saliva
Plasma Darah
7
6
7
8
14
7
7
8
Netral
Asam
Asam
Basa
Basa
Netral
Netral
Netral
Zat
pH
Sifat
1
2
3
4
5
6
7
8
Larutan A
Larutan B
Larutan C
Larutan D
Larutan E
Urine
Saliva
Plasma Darah
7
5
1
9
13
7
7
7
Netral
Asam
Asam
Basa
Basa
Netral
Netral
Netral
pH Meter
No
Zat
pH
Sifat
1
2
3
4
5
6
7
8
Larutan A
Larutan B
Larutan C
Larutan D
Larutan E
Urine
Saliva
Plasma Darah
7,87
5,16
1,85
9,51
13,14
7,11
8,06
7,47
Basa
Asam
Asam Kuat
Basa
Basa Kuat
Netral
Basa
Netral
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita mengukur derajat keasaman suatu zat atau
larutan dengan berbagai cara pengukuran, telah kita ketahui pengukuranpengukuran derajat keasaman (pH) suatu benda yaitu dengan,
penggunaan kertas lakmus, indikator, kertas pH, dan pH meter, yang
kesemuanya dapat menjelaskan bagaimana sifat atau tingkatan derajat
asamnya yang dapat dilihat dari perubahan warna dan hasil ukur yang
berupa angka yang dapat menjelaskan secara detail sifat asam atau basa.
Kertas lakmus, adalah alat pengukuran pH yang hanya menjelaskan
sifat derajat keasaman = dengan perubahan warna yang didapat, merah
= asam dan Biru = Basa, kertas lakmus terdapat dua macam, yaitu Kertas
lakmus merah dan Kertas lakmus biru, pengukuran pada praktikum
dilakukan dengan hanya mengambil beberapa bagian sobekan kecil saja
pada kertas lakmus merah maupun biru, dan ditempelkan pada preparat
yang akan di ukur, tujuan pengukuran dengan menggunakan kertas
lakmus merah dan biru secara bersamaan untuk mengukur pH suatu zat,
adalah agar didapat pengukuran yang tepat dan mutlak mengenai sifatsifat zat/larutan yang akan diidentifikasi. Pada praktikum dengan
penggunaan kertas lakmus pada delapan bahan percobaan yaitu larutan
A,B,C,D,E serta pada cairan tubuh, yaitu plasma darah, urine dan saliva
didapat pengukuran bahwa larutan A, ketika ditempeli kertas lakmus
merah maupun biru tidak dilihat adanya perubahan warna sehingga kita
dapat menyimpulkan bahwa Larutan A adalah bersifat Netral, pada
larutan B dan C didapat perubahan warna, ketika ditempeli pada lakmus
biru terjadi perubahan warna ke warna Merah, ini dikarenakan sifat asam
yang kuat sehingga terjadi perubahan warna pada lakmus biru menjadi
merah, sifat kedua larutan ini adalah Asam, sedangkan pada Larutan D
dan E terjadi sebaliknya, terjadi perubahan warna yang terlihat jelas,
kertas lakmus Merah menjadi biru, sehingga dapat kita simpulkan sifat
kedua larutan tersebut adalah basa, dan pada cairan tubuh, hanya plasma
darah yang menunjukan perubahan warna ketika diberikan kertas lakmus
warna merah, terjadi perubahan kebiru sehingga plasma bersifat basa,
sedangkan cairan tubuh lainnya, urine dan saliva tidak menunjukan
perubahan warna pada kertas lakmus merah ataupun biru, sehingga
keduanya bersifat netral.
Indikator, adalah suatu larutan yang berfungsi sebagai indikator
(penunjuk) sifat larutan yang akan di identifikasi, indikator untuk melihat
sifat asam-basa suatu larutan memiliki banyak jenis, yaitu, phenolptalein,
bromotimol, methyl red, dan methyl jingga, namun pada praktikum ini,
kita hanya menggunakan phenolptalein dan methyl red sebagai indikator
kita dalam mengidentifikasi sifat asam-basa suatu larutan, phenolptalein
jika diteteskan pada suatu larutan akan didapat perubahan warna yaitu
Asam/netral = tidak terjadi perubahan warna, sendangkan basa = Merah,
pada Methyl red berbeda Asam = merah dan Basa/netral = Kuning, bahan
percobaan yang digunakan tetap yaitu larutan A, B, C, D, dan E,
sedangkan pada cairan tubuh digunakan plasma darah, urine, dan saliva.
Pada percobaan larutan A ketika pemberian dua tetes phenolptalein
didapat tidak berwarna dan pada metil red, pemberian dua tetes,
didapatkan perubahan warna menjadi warna kuning, dari perubahan
warna tersebut kita dapat kan bahwa Larutan A bersifat Netral, pada
larutan B dan C terjadi perubahan warna ketika pemberian dua tetes
phenolptalein, tidak terjadi perubahan warna dan pada metil red terjadi
perubahan warna menjadi Merah, dari percobaan penetesan dengan
phenolptalein kita hanya baru dapat menyimpulkan bahwa larutan
tersebut asam/netral namun kemudian dibantu dengan penggunaan
indikator metil red yang menunjukan warna merah yang bersifat asam
sehingga larutan B dan C bersifat Asam, pada larutan D dan E pengukuran
dengan metil red dan phenolptalein didapat perubahan warna, yaitu pada
phenolPtalein kedua larutan tersebut berwarna merah dan pada metil red
larutan tersebut berwarna kuning, walaupun terjadi perbedaan warna
kedua-duanya menunjukan sifat yang sama yaitu basa. Sedangkan pada
percobaan dengan menggunakan cairan-cairan tubuh tersebut didapat
semuanya tidak mengalami reaksi perubahan warna, sehingga semua nya
bersifat Netral.
Kertas pH, adalah kertas yang berfungsi dalam mengidentifikasi sifat
asam-basa secara tepat dengan melihat hasil pengukuran pH dengan
kisaran angka yang telah ditentukan, kertas pH terdiri dari dua macam,
ada yang stick atau gulungan, pada percobaan, kita menggunakan
keduanya, pada pH meter Gulungan, kita ambil beberapa bagian kecil
kertas, dan diberikan pada macam-macam preparat yang telah disiapkan,
pada larutan A didapat kecocokan dengan tabel pH sehingga menunjukan
angka 7 bersifat netral, pada larutan B didapat angka 6 sehingga didapat
sifat larutan B adalah asam, pada larutan C didapat angka hasil
pengukuran adalah 7, larutan C masih bersifat netral, pada larutan D
angka pengukuran yang didapat 8 bersifat netral, pada larutan E angka
pengukuran yang didapat bernilai 14 sehingga larutan E bersifat Basa
kuat, pada cairan-cairan tubuh yang digunakan sebagai bahan percobaan
praktikum kali ini, didapatkan hasil Urine adalah 7 bersifat Netral, dan
saliva bernilai 7 juga memiliki sifat Netral, namun, pada plasma darah
terjadi perbedaan yaitu pengukuran pH bernilai 8, sehingga plama darah
Memiliki Sifat Basa. Penggunaan stick universal indikator (kertas pH
berbentuk Stick) terjadi perubahan tingkat derajat keasaman, pada
larutan A pengukuran bernilai 7, sifat yang dimiliki adalah Netral, pada
larutan B didapat hasil pengukuran adalah 5, sifat yang dimiliki adalah
asam, pada Larutan C bernilai 1, sifat yang dimiliki larutan C tentu adalah
Asam yaitu Asam kuat, pada larutan D pengukuran yang didapat adalah 9,
sifat yang dapat kita simpulkan larutan D bersifat Basa, dan pada
pengukuran Larutan E, didapatkan angka dari hasil perhitungan adalah
13, maka dapat kita ketahui, larutan E bersifat Basa Kuat, Pada Cairancairan tubuh hasil yang didapat pada pengamatan dan pengukuran
didapatkan, pH Urine = 7, pH saliva =7 dan pH plasma darah = 7,
kesemuanya dari cairan tubuh tersebut, bersifat Netral, sesuai dengan
fungsi yang dijalankan, terkait dengan proses keseimbangan asam-basa
pada tubuh (Homeostasis).
pH meter adalah alat pengukuran yang lebih pasti dan tepat dalam
mengidentifikasi sifat asam-basa pada suatu larutan, dengan melihat hasil
pengukuran angka yang didapat. pH meter dibagi menjadi dua macam,
yaitu, pH meter portable, lebih fleksibel, mudah dibawa kemana-mana
dan menggunakan baterai, dan pH meter permanent, hanya dapat
Bab V
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Masterton. Slowinski. Staniski. 1985. Chemical
principles. Six edition. New york : CBS College
publishing.
P. Ananta, S. Agung purbianto. 1989. Kimia 1, 2, 3.
Klaten : PT Intan Pariwara
Petrucci, Ralph H dan Suminar. 1987. Kimia Dasar.
Jakarta : Erlangga
Robert k Murray, David A Bender. Etc. Harpers
Illustrated Biochemistry. 28 th edition. Mc Graw Hill
Lange.2009
William J marshall, Stephen K Bangert. Chlinical
Cehemistry. 6th edition. Mosby Elsevier.2008