You are on page 1of 8

29/3/2015

DentistryLive:Mei2012
0

Lainnya BlogBerikut

BuatBlog

DentistryLive
DisiniBlogerbuatanakanakdentistryyangmausekedarmengingatingatmengenaimaterikedokterangigi,selainitubagiyangmausedikitrefreshingadajugabeberapainfo
mengenaipermainanpermainanasik.

Selasa,08Mei2012
ArsipBlog

gangguanTMJ
BABII
TINJAUANPUSTAKA
2.2TemporoMandibularJoint.
2.2.1DefinisiTemporomandibularJoint(TMJ).
Sendi rahang atau Temporomandibular Joint (TMJ) belum banyak dikenal orang awam, padahal bila sendi ini terganggu dapat memberi
dampakyangcukupbesarterhadapkualitashidup(Pedersen,1996).
TMJadalahsendiyangkompleks,yangdapatmelakukangerakanmeluncurdanrotasipadasaatmandibulaberfungsi.Mekanismenyaunik
karena sendi kiri dan kanan harus bergerak secara sinkron pada saat berfungsi. Tidak seperti sendi pada bagian tubuh lain seperti bahu, tangan
atau kaki yang dapat berfungsi sendirisendiri. Gerakan yang terjadi secara simultan ini dapat terjadi bila otototot yang mengendalikannya dalam
keadaansehatdanberfungsidenganbaik(Pedersen,1996).
IstilahTemporomandibularDisorders(TMD)diusulkanolehBellpadatahun1982,yangdapatditerimaolehbanyakpakar.Gangguansendi
rahangatauTMDadalahsekumpulangejalaklinikyangmelibatkanototpengunyahan,sendirahang,ataukeduanya(Pedersen,1996).
2.2.2AnatomiTemporoMandibulaeJoint(TMJ).
Senditemporomandibular(sendirahang)merupakansalahsatuorganyangberperanpentingdalamsistemstomatognatik(Pedersen,1996).

2012(1)
Mei(1)
gangguan
TMJ

Mengen
aiSaya

sondy
wildan
Lihat
profil
lengkap
ku

Temporomandibula merupakan sendi yang bertanggung jawab terhadap pergerakan membuka dan menutup rahang mengunyah dan
berbicara yang letaknya dibawah depan telinga.Sendi temporomandibula merupakan satusatunya sendi di kepala, sehingga bila terjadi sesuatu
padasalahsatusendiini,makaseseorangmengalamimasalahyangserius.Masalahtersebutbrupanyerisaatmembuka,menutupmulut,makan,
mengunyah, berbicara, bahkan dapat menyebabkan mulut terkunci . Lokasi sendi temporomandibular (TMJ) berada tepat dibawah telinga yang
menghubungkan rahang bawah (mandibula) dengan maksila (pada tulang temporal). Sendi temporomandibular ini unik karena bilateral dan
merupakansendiyangpalingbanyakdigunakansertapalingkompleks(Pedersen,1996).
Kondil tidak berkontak langsung dengan permukaan tulang temporal, tetapi dipisahkan oleh diskus yang halus, disebut meniskus atau
diskusartikulare.Diskusinitidakhanyaperperansebagaipembatastulangkerastetapijugasebagaibantalanyangmenyerapgetarandantekanan
yangditransmisikanmelaluisendi.Permukaanartikulartulangtemporalterdiridarifossaarticularedaneminensiaartikulare.Sepertiyanglain,sendi
temporomandibular juga dikontrol oleh otot, terutama otot penguyahan, yang terletak disekitar rahang dan sendi temporomandibular. Otototot ini
termasuk otot pterygoid interna, pterygoid externa, mylomyoid, geniohyoid dan otot digastrikus. Otototot lain dapat juga memberikan pengaruh
terhadapfungsisenditemporomandibular,sepertiototleher,bahu,danototpunggung(Pedersen,1996).
Ligamen dan tendon berfungsi sebagai pelekat tulang dengan otot dan dengan tulang lain. Kerusakan pada ligamen dan tendon dapat
mengubahkerjasenditemporomandibular,yaitumempengaruhigerakmembukadanmenutupmulut(Pedersen,1996).
Sendi temporomandibular, atau TMJ, adalah artikulasi antara kondilus mandibula dan bagian
skuamosatulangtemporal(Pedersen,1996).

http://sondydentistry.blogspot.com/2012_05_01_archive.html

1/8

29/3/2015

DentistryLive:Mei2012

kondilus ini berbentuk eliptik dengan sumbu panjang berorientasi mediolaterally (Pedersen,
1996).

Permukaan artikular tulang temporal terdiri dari fosa artikular cekung dan cembung eminensia
artikularis(Pedersen,1996).

Meniskus adalah pelana, struktur berserat yang memisahkan kondilus dan tulang temporal.
meniskus bervariasi dalam ketebalan: pusat, zona antara tipis tebal memisahkan bagianbagian
yang disebut band anterior dan posterior band. Posterior, meniskus yang berdekatan dengan
jaringan lampiran posterior disebut zona bilaminar. Zona bilaminar adalah diinervasi, jaringan
pembuluh darah yang memainkan peran penting dalam memungkinkan kondilus untuk
memindahkan foreward. Para meniskus dan lampirannya membagi bersama ke dalam ruang
superiordaninferior.Ruangbersamasuperiordibatasidiatasolehfosaartikulardaneminensia
artikularis. Ruang bersama inferior dibatasi di bawah oleh kondilus tersebut. Kedua ruang
bersamamemilikikapasitaskecil,umumnya1ccataukurang(Pedersen,1996).

http://sondydentistry.blogspot.com/2012_05_01_archive.html

2/8

29/3/2015

DentistryLive:Mei2012

TheBONES

ACuldesacNoticethemandiblehastwoprongs.Mandibulamemilikiduacabang.

1.Cabangposterior(tersembunyipadagambardiatasbelakangbeberapaligamenyangmemegangtulangrahangkuatditempat)sesuai
snugglymenjadiberonggapadatulangTemporal,tepatdidepantelinga.
2.Cabanganterioradalahuntuklampirandariotottemporalis(Pedersen,1996).
2.2.3OtotototyangberperandiTemporoMandibulaeJoint
M.Masseter
M.PterygoideusExternaetInterna
M.Mylohyoid
M.Temporalis
M.Geniohyoid
M.DigastricusVenteranterioretposterior(Pedersen,1996).
2.2.4NervusyangmempersarafiTemporoMandibulaeJoint
NervusMandibularis.
NervusAurikutemporal.
Nervusmaseterikus.
NervusFascialis(Pedersen,1996).
Persyarafan sensorik pada sendi temporomandibula yang terpenting dilakukanj oleh nervus aurikutemporal yang merupakan cabang
pertama posterior dari nervus mandibularis. Saraf lain yang berperan adalah nervus maseterikus dan nervus temporal. Nervus maseterikus
bercabang lagi di depan kapsul dan meniskus. Nervus aurikutemporal dan nervus maseterikus merupakan serabut serabut properioseptif dari
implus sakit nervus temporal anterior dan posterior melelwati bagian lateral muskulus pterigoideus, yang selanjutnya masuk ke permukaan dari
muskulus temporalis, saluran spinal dari nervus trigeminus. Permukaan fibrous artikular, fibrokartilago, daertrah sentral meniskus dan membran
sinovialtidakadapersyarafannya(Pedersen,1996).
2.2.5FisiologiPergerakanSendiTemporoMaandibula
Berdasarkan hasil penelitian elektromiografi, gerak mandibula dalam hubungannya dengan rahang atas dapat diklasifikasikan sebagai
berikutyaitu:
1.Gerakmembuka
Seperti sudah diperkirakan, gerak membuka maksimal umumnya lebih kecil daripada kekuatan gigitan maksimal (menutup).
Muskuluspterygoideuslateralisberfungsimenarikprosessuskondiloideuskedepanmenujueminensiaartikularis.Padasaatbersamaan,serabut
posterior muskulus temporalis harus relaks dan keadaan ini akan diikuti dengan relaksasi muskulus masseter, serabut anterior muskulus
temporalis dan muskulus pterygoideus medialis yang berlangsung cepat dan lancar. Keadaan ini akan memungkinkan mandibula berotasi di
sekitarsumbuhorizontal,sehinggaprosessuskondilusakanbergerakkedepansedangkanangulusmandibulabergerakkebelakang.Daguakan
terdepresi,keadaaniniberlangsungdengandibantugerakmembukayangkuatdarimuskulusdigastricus,muskulusgeniohyoideusdanmuskulus
mylohyoideus yang berkontraksi terhadap os hyoideum yang relatif stabil, ditahan pada tempatnya oleh muskulus infrahyoidei. Sumbu tempat
berotasinya(Pedersen,1996).

a.Gerakmembuka
b.Gerakmenutup
c.Protrusi
d.Retusi
e.Geraklateral
mandibula tidak dapat tetap stabil selama gerak membuka, namun akan bergerak ke bawah dan ke depan di sepanjang garis yang
ditarik(padakeadaanistirahat)dariprosessuskondiloideuskeorifisumcanalismandibularis(Pedersen,1996).
3.Gerakmenutup
Penggerak utama adalah muskulus masseter, muskulus temporalis, dan muskulus pterygoideus medialis. Rahang dapat menutup
padaberbagaiposisi,darimenutuppadaposisiprotrusipenuhsampaimenutuppadakeadaanprosesuskondiloideusberadapadaposisipaling
posteriordalamfosaglenoidalis.Gerakmenutuppadaposisiprotrusimemerlukankontraksimuskuluspterygoideuslateralis,yangdibantuoleh
muskulus pterygoideus medialis. Caput mandibula akan tetap pada posisi ke depan pada eminensia artikularis. Pada gerak menutup retrusi,
serabutposteriormuskulustemporalisakanbekerjabersamadenganmuskulusmasseteruntukmengembalikanprosesuskondiloideuskedalam
fosaglenoidalis,sehinggagigigeligidapatsalingberkontakpadaoklusinormal(Pedersen,1996).
Pada gerak menutup cavum oris, kekuatan yang dikeluarkan otot pengunyahan akan diteruskan terutama melalui gigi geligi ke
rangka wajah bagian atas. Muskulus pterygoideus lateralis dan serabut posterior muskulus temporalis cenderung menghilangkan tekanan dari
caput mandibula pada saat otototot ini berkontraksi, yaitu dengan sedikit mendepresi caput selama gigi geligi menggeretak. Keadaan ini
berhubungan dengan fakta bahwa sumbu rotasi mandibula akan melintas di sekitar ramus, di daerah manapun di dekat orifisum canalis
mandibular.Walaupundemikianmasihdiperdebatkantentangapakaharticulatiotemporomandibulamerupakansendiyangtahanterhadapstres
atau tidak. Hasilhasil penelitian mutakhir dengan menggunakan model fotoelastik dan dengan cahaya polarisasi pada berbagai kondisi beban
menunjukkanbahwaartikulasioinilangsungberperandalammekanismestress(Pedersen,1996).
4.Protrusi

http://sondydentistry.blogspot.com/2012_05_01_archive.html

3/8

29/3/2015

DentistryLive:Mei2012

Pada kasus protrusi bilateral, kedua prosesus kondiloideus bergerak ke depan dan ke bawah pada eminensia artikularis dan gigi
geligi akan tetap pada kontak meluncur yang tertutup. Penggerak utama pada keadaan ini adalah muskulus pterygoideus lateralis dibantu oleh
muskulus pterygoideus medialis. Serabut posterior muskulus temporalis merupakan antagonis dari kontraksi muskulus pterygoideus lateralis.
Muskulusmasseter,muskuluspterygoideusmedialisdanserabutanteriormuskulustemporalisakanberupayamempertahankantonuskontraksi
untuk mencegah gerak rotasi dari mandibula yang akan memisahkan gigi geligi. Kontraksi muskulus pterygoideus lateralis juga akan menarik
discus artikularis ke bawah dan ke depan menuju eminensia artikularis. Daerah perlekatan fibroelastik posterior dari diskus ke fissura
tympanosquamosadanligamencapsularisakanberfungsimembatasikisarangerakprotrusiini(Pedersen,1996).
5.Retrusi
Selama pergerakan, kaput mandibula bersama dengan discus artikularisnya akan meluncur ke arah fosa mandibularis melalui
kontraksiserabutposteriormuskulustemporalis.Muskuluspterygoideuslateralisadalahototantagonisdanakanrelakspadakeadaantersebut
(Pedersen,1996).
Otototot pengunyahan lainnya akan berfungsi mempertahankan tonus kontraksi dan menjaga agar gigi geligi tetap pada kontak
meluncur. Elastisitas bagian posterior discus articularis dan capsula articulatio temporomandibularis akan dapat menahan agar diskus tetap
beradapadahubunganyangtepatterhadapcaputmandibulaketikaprosesuskondiloideusbergerakkebelakang(Pedersen,1996).
6.Geraklateral
Pada saat rahang digerakkan dari sisi yang satu ke sisi lainya untuk mendapat gerak pengunyahan antara permukaan oklusal
premolardanmolar,prosesuskondiloideuspadasisitujuanarahmandibulayangbergerakakanditahantetappadaposisiistirahatolehserabut
posteriormuskulustemporalissedangkantonuskontraksinyaakantetapdipertahankanolehototototpengunyahanlainyangterdapatpadasisi
tersebut.Padasisiberlawananprosesuskondiloideusdandiskusartikularisakanterdorongkedepankeeminensiaartikularismelaluikontraksi
muskulus pterygoideus lateralis dan medialis, dalam hubungannya dengan relaksasi serabut posterior muskulus temporalis. Jadi, gerak
mandibuladarisisisatukesisilainterbentukmelaluikontraksidanrelaksasiototototpengunyahanberlangsungbergantian,yangjugaberperan
dalam gerak protrusi dan retrusi Pada gerak lateral, caput mandibula pada sisi ipsilateral, ke arah sisi gerakan, akan tetap ditahan dalam fosa
mandibularis.Padasaatbersamaan,caputmandibuladarisisikontralateralakanbergeraktranslasionalkedepan.Mandibulaakanberotasipada
bidang horizontal di sekitar sumbu vertikal yang tidak melintas melalui caput yang cekat, tetapi melintas sedikit di belakangnya. Akibatnya,
caputipsilateralakanbergeraksedikitkelateral,dalamgerakanyangdikenalsebagaigerakBennett(Pedersen,1996).
Selain menimbulkan pergerakan aktif, otototot pengunyahan juga mempunyai aksi postural yang penting dalam mempertahankan
posisimandibulaterhadapgayagravitasi.Bilamandibulaberadapadaposisiistirahat,gigigeligitidakberoklusidanakanterlihatadanyacelah
ataufreewayspacediantaraarkusdentalissuperiordaninferior(Pedersen,1996).
2.2.6KeabnormalapadaprosesTMJdiantara:
1. Dislokasi misalnya luksasi terjadi bila kapsul dan ligamen temporomandibula mengalami gangguan sehingga memungkinkan processus
condylarisuntukbergeraklebihkedepandarieminentiaarticularisdankesuperiorpadasaatmembukamulut.Kontriksiototdanspasmeyang
terjadi selanjutnya akan mengunci processus condylaris dalam posisi ini, sehingga mengakibatkan gerakan menutup. Dislokasi dapat terjadi
satu sisi atau dua sisi, dan kadang terjadi secara sepontan bila mulut dubuka lebar, misalnya pada saat makan atau mengunyah. Dislokasi
dapat juga ditimbulkan oleh trauma saat penahanan mandibula waktu dilakukan anestesi umum atau akibat pukulan. Dislokasi dapat bersifat
kronis dan kambuh, dimana pasien akan mengalami serangkaian serangan yang menyebabkan kelemahan abnormal kapsul pendukung dan
ligamen(subluksasikronis)(Pedersen,1996).
2. Kelainan internal ini jika perlekatan meniscus pada kutub processus condylaris lateral mengendur atau terputus, atau jika zona bilaminar
mengalami kerusakan atau degenerasi akibat trauma atau penyakit sendi ataupun keduanya, maka stabilitas sendi akan terganggu. Akibatnya
akan terjadi pergeseran discus kearah anteromedial akibat tidak adanya penahanan terhadap pergerakan musculus pterygoideus laterralis
superior. Berkurangnya pergeseran kearah anterior yang spontan dari discus ini akan menimbulkan kliking yang khas, yang akan terjadi bila
jarakantarainsisalmeningkat.Sumberklikingsendiiniberhubungandenganpergeseranprosescuscondylarismelewatipitaposteriormeniscus
yang tebal. Dengan memendeknya pergeseran anterior dari meniscus, terjadi kliking berikutnya. Pada tahap inilah discus akan bersifat
fibrokartilagenus,yangmendorongterbentuknyakonfirgurasicembungcembung(Pedersen,1996).
Closed lock merupakan akibat dari pergeseran discus ke anterior yang terus bertahan. Bila pita posterior dari discus yang
mengalami deformasi tertahan di anterior processus condylaris, akan terbentuk barier mekanis untuk pergeseran processus condylaris yang
normal. Jarak antar insisial jarang melebihi 25 mm, tidak terjadi translasi, dan fenomena clicking hilang. Closed lock dapat terjadi sebentar
sebentar dengan disela oleh clicking dan locking, atau bisa juga bersifat permanen. Pada kondisi parsisten, jarak antar insisal secara
bertahap akan meningkat akibat peregangan dari perlekatan posterior discus, dan bukannya oleh karena pengurangan pergeseran yang terjadi.
Keadaaninidapatberkembangkearahperforasidiscusyangdisertaidenganosteoarthritispadaprocessuscondylarisdaneminentiaarticularis
(Pedersen,1996).
3.ClosedlockakutKeadaanclosedlockyangakutbiasanyadiakibatkanolehtraumayangmenyebabkanprocessuscondylaristerdorongke
posteriordanakibatterjadicederapadaperlekatanposterior.Rasasakitatautidakenakyangditimbulkandapatsangatparah,dankeadaan
ini kadang disebut sebagai discitis. Discitis ini lebih menggambarkan keradangan pada perlekatan discus daripada keadaan discus yang
avaskular/aneural(Pedersen,1996).
4.Artritis.Keradangasenditemporomandibulayangdisebabkanolehtrauma,atritistertentu,daninfeksidisebutsebagaiartritis.Trauma,baik
akut atau pun kronis, menyebabkan suatu keadaan progresif yang ditandai dengan pembekaan, rasa sakit yang timbul hilang dan
keterbatasanluaspergerakansendiyangterlibat(Pedersen,1996).
5. Spasme otot. Miospasme atau kekejangan otot, yaitu kontraksi tak sadar dari satu atau kelompok otot yang terjadi secara tibatiba,
biasanya nyeri dan sering kali dapat menimbulkan gangguan fungsi. Devisiasi mandibula saat membuka mulut dan berbagai macam
gangguan/keterbatasan pergerakan merupakan tanda obyektif dari miospasme. Bila musculus maseter dan temporalis mengalami
kekejangan satu sisi, maka pergerakan membuka dari mandibula akan tertahan, dan akan terjadi deviasi mandibula ke arah sisi yang
kejang.Padasaatmembukamulutmengunyahdanmenutupkangerakanakantimbulrasanyeriekstraartikular.Bilamusculuspterygoideus
lateralis inferior mengalami spasme akan terjadi maloklusi akut, yang ditunjukkan dengan tidak beroklusinya gigigigi posterior pada sisi
yang sama dengan musculus tersebut, dan terjadi kontak prematur gigigigi anterior pada sisi yang berlawanan. Nyeri akibat spasme
pterygoideus lateralis kadang terasa pada sendi itu sendiri. Bila terjadi kekejangan pada musculus masseter, temporalis, dan musculus
pterygoideuslateralisinferiorterjadisecaraberurutan,baikunilateralataupunbilateral,makadapattimbulmaloklusiakut(Pedersen,1996).
6.Oklusi.Pemeriksangigisecaramenyeluruhdenganmemperhatikankhususnyafaktoroklusi,merupakanawalyamgtepat.Gangguanoklusi
secara umum bisa langsung diperiksa, yaitu misalnya gigitan silang, gigitan dalam, gigi supraerupsi dan daerah tak bergigi yang tidak
direstorasi. Abrasi ekstrem dan aus karena pemakain seringakali merupakan tanda khas penderita bruxism, yang bisa langsung dikenali.
Protesayangdigunakandiperiksastabilitas,fungsidanabrasi/auspadaoklusal(Pedersen,1996).
7. Sters. Walaupu sters dikatakan memiliki peranan etiologis yang penting dalam dialami penderita atau reaksi penderita dalam
menghadapinya. Beberapa penderita akan mengalami kualitas tidurnya menjadi rendah dengan mulai timbulnya bruxism dengan keadaan
sters(Pedersen,1996).
2.3.Kelainansenditemporomandibula
Kelainan STM dapat dikelompokkan dalam 2 bagian yaitu : gangguan fnsi akibat adanya kelainan struktural dan dangguan fungsi
akibatadanyapenyimpangandalamaktifitassalahsatukomponenfungsisistemmastikasi(disfungsi).KelainanSTMakibatkelainanstruktural
jarangdijumpaidanterbanyakdijumpaiadalahdisfungsi.
STM yang diberikan beban berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada strukturnya ataun mengganggu hubungan fungsional
yangnormalantarakondilus,diskusdaneminensiayangakanmenimbulkanrasasakit,kelainanfungsitubuh,ataukeduakeduanya.Idealnya,
semuapergerakanSTMharusdipenuhitanparasasakitdanbunyipadasendi.
2.3.1.kelainanstruktural
Kelainan struktural adalah kelainan yang disebabkan oleh perubahan struktur persendiana akibat gangguan pertumbuhan, trauma

http://sondydentistry.blogspot.com/2012_05_01_archive.html

4/8

29/3/2015

DentistryLive:Mei2012
eksternal,penyakitinfeksiatauneoplasmadanumumnyajarangdijumpai.
Gangguan pertumbuhan konginetal berkaitan dengan halhal yang terjadi sebelum kelahiran yang menyebabkan kelainan
perkembangan yang muncul setelah kelahiran. Umumnya gangguan tersebut terjadi pada kondilus yang menyebabkan kelainan selain pada
bentukwajahyangmenimbulkanmasalahestetikajugamasalahfungsional
Cacat juga dapat terjadi pada permukaan artikular, yang maana cacat ini dapat menyebabkan masalah pada saat sendi berputar
yangdapatpulamelibatkanpermukaandiskus.Cacatdapatdisebabkankarenatraumapadarahangbawah,peradangan,dankelainanstruktural.
Perubahan di dalam artikular juga dapat terjadi kerena variasi dari tekanan emosional. Oleh karena itu, ketika tekanan emosional meningkat,
makatekananpadaartikularberlebihan,menyebabkanterjadinyaperubahanpergerakan.
Tekanan yang berlebihan pada sendi dapat mengakibatkan penipisan pada diskus. Tekanan berlebihan yang terus menrus pada
akhirnya menyebabkan perforasi dan keausan sampai terjadi fraktur pada diskus yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada
permukaanartikular
Kelainan trauma akibat perubahan pada STM dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan, kondilus ataupun keduanya.
Konsekuensi yang mungkin terjadi adlah dislokasi, hemartrosisi dan fraktur kondilus. Pasien yang mengalami dislokasi tidak dapat menutup
mulutdanterjadiopenbiteanterior,sertadapattekananpadasatuatauduasaluranpendengaran.
Kelainan struktural akibat trauma STM juga dapat menyebabkan edema atau hemorage di dalam sendi. Jika trauma belum
menyebabkan fraktur mandibula, pada umumnya pasien mengalami pembengkakan pada daerah STM , sakit bila digerakaan dan pergerakan
sendiberkurang.Kondisiinikadangkadangdikenalsebagairadangsenditraumatis.
Kelainan struktural yang dipengaruhi penyakit infeksi akan melibatkan sistem muskuluskeletal yang banyak terdapat pada STM,
penyakitpenyakit tersebut antara lain yaitu osteoarthritis dan reumatoid arthritis adalah suatu penyakit peradangan sistemik yang melibatkan
sekililingSTM

2.3.2.GangguanFungsional
GangguanfungsionaladalahmasalahmasalahSTMyangtimbulakibatfungsiyangmenyimpangkerenaadanyakelainanpadaposisi
danfungsigigigeligi,atauototototkunyah.
Suatu keadaan fisiologis atau yang biasa disebut orthofunction yakni batas toleransi tiap individu saat melakukan pergeseran
mandibula saat melakukan pergeseran mmandibula tanpa menimbulakan keluhan otot ditandai dengan adanya keserasian antara morfologi
oklusi dan fungsi neuromuskular. Istilah keadaan ini dikenal dengan zona toleransi fisiologik. Apabila ada rangsangan yang menyimpang dari
biasanyaakibatoklusigigiyangmenimbulkankontakprematur,responyangtimbulberfariasiakibatbiologisyangumumnyamerupakanrespon
adaptifatauperiodeadaptasi.Disiniterjadiperubahanperubahanadaptifpadajaringanyangterlibatsebagaiupayamenerimarangsanganyang
menyimpangtersebutcontohdariperubahanadaptifadalahausnyapermukaanoklusalgigi,timbulnyaperubahanmembranperiodontal,resorbsi
alveolarsetempat.Periodeoklusiiniakanjalanterusmenerussampaibatastoleransifisiologisotoyototataujaringansekitartelahterlampaui.
Berapalamaadatasiiniakanberlangsungberbedaantaraindividuyangsatudenganyanglain,dandipengaruhiolehkeadaanpatologi.Setelah
bataspsikologisiniterlampauiresponjaringanmengalamiperubahannyangbersifatlebihpatologis.Keluhandirasakanpadaototototpergerakan
mandibula,ataudapatpulapadasenditemporomandibula.
2.3.3.Tandadangejalagangguansendirahang
A.TandatandadangejalagangguanTMJadalah:

1.Sakitatauperihdisekitarsendirahang
2.Rasasakitdisekitartelinga
3.Kesulitanmenelanatauperasaantidaknyamanketikamenelan
4.Rasasakitdiwajah
5.Suaraclickingatauperasaantidakmulusketikamengunyahataumembukamulutanda.
6.Rahangterkunci,kaku,sehinggamulutsulitdibukaatauditutup.
7.Sakitkepala
8.Gigitanyangrasanyatidakpas
9.Gigigigitidakmengalamiperlekatanyangsamakarenaadasebagiangigiyangmengalamikontakprematur(lebihawaldari

yanglain.
Bisa saja anda merasakan sakit ketika tidak menggerakkan rahang anda sekalipun. Tapi pada kebanyakan kasus, rasa sakit
baruterasaketikarahangmulaidigerakkan.
Clickingrahangseringjugaterjadipadarahangnormaldanbelumtentumenandakansebuahmasalah.Jikatidakadanyeriatau
kekakuanyangmembatasipergerakanrahang,bisajadiandamemangtidakmengalamigangguanTMJ.
B.Penyebab
Beberapa kasus TMJ ditelusuri lewat trauma yang dialami rahang, degenerasi jaringan di sekitar sendi rahang, osteoartritis,
reumatoidartritisatauinflamasi.KebanyakankasusgangguanTMJ,belumjelaspenyebabnya.Beberapaahlipercayaresponterhadapstress
dankecemasanadalahhalutamayangberkontribusiterhadapterjadinyagangguanTMJ.
Jika anda sering menggemertakkan rahang anda ketika stress, merasa sakit atau sedang berkonsentrasi, otototot TMJ tetap
dalamkeadaanberkontraksi.Halinimembuatototmulutterganggu.
Kebiasaanlainyangmungkinjugamengganggukondisiototrahangadalahsukamenggigitgigitpulpenataupermenkaret.
Posisi kepala, leher dan bahu yang tidak bagus, misalnya mendorong badan ke depan saat di depan komputer atau membaca
sambil tiduran, akan memberi tekanan yang tidak ideal pada otot dan rangka tubuh yang percaya atau tidak juga berkaitan erat dengan otot
rahangdansendirahang.
C.Diagnosis
BeberapatesyangdilakukanuntukmenetapkanbahwaandamengalamigangguanTMJadalah:

1. Riwayatkesehatananda.Sepertiberapalamaandamerasakansakitpadarahang,apakahandapernahmengalamicederadi

rahang,atauapakahandapernahmendapatkanperawatangigibarubaruini.
2.Mendengarkanpergerakanrahangandadanmerasakanpergerakannyasaatmembukaataumenutupmulut.
3.Mengamatiseberapabesarpergerakanrahanganda.
4.Mengujipengunyahanandauntukmelihatapakahadasesuatuyangabnormal.
5. Memeriksakondisitambalangigiapakahterlalutinggi,gigiyangmiring,gigiyangtanggalsebelumwaktunyadanlainlain

yangbisamenimbulkangangguanpergerakanrahang.
6.Memeriksatandatandabruxismpadagigianda
7.Menekannekandaerahsekitarrahangandauntukmenemukanlokasiketidaknyamanan.
8.Menanyakanapakahandasedangstressataumengalamianxietas(kecemasan)
Dokterandajugaakanmemerintahkanfotorontgenkepalaandauntukmengetahuikondisiyangsebenarnyaterjadidirahang.
2.3.ETIOLOGI
1.Kondisioklusi.
DuluoklusiselaludianggapsebagaipenyebabutamaterjadinyaTMD,namunakhirakhirinibanyakdiperdebatkan
2.Trauma

http://sondydentistry.blogspot.com/2012_05_01_archive.html

5/8

29/3/2015

DentistryLive:Mei2012
Traumadapatdibagimenjadidua:
1.Macrotrauma:Traumabesaryangtibatibadanmengakibatkanperubahanstruktural,sepertipukulanpadawajahataukecelakaan.
2. Microtrauma : Trauma ringan tapi berulang dalam jangka waktu yang lama, seperti bruxism dan clenching. Kedua hal tersebut dapat
menyebabkanmicrotraumapadajaringanyangterlibatsepertigigi,sendirahang,atauotot.
3.Stressemosional
Keadaan sistemik yang dapat mempengaruhi fungsi pengunyahan adalah peningkatan stres emosional. Pusat emosi dari otak
mempengaruhi fungsi otot. Hipotalamus, sistem retikula, dan sistem limbic adalah yang paling bertanggung jawab terhadap tingkat emosional
individu.StresseringmemilikiperanyangsangatpentingpadaTMD.
Stres adalah suatu tipe energi. Bila terjadi stres, energi yang timbul akan disalurkan ke seluruh tubuh. Pelepasan secara internal
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan psikotropik seperti hipertensi, asma, sakit jantung, dan/atau peningkatan tonus otot kepala dan leher.
DapatjugaterjadipeningkatanaktivitasototnonfungsionalsepertibruxismatauclenchingyangmerupakansalahsatuetiologiTMD

4.Deeppaininput(Aktivitasparafungsional)
Aktivitas parafungsional adalah semua aktivitas di luar fungsi normal (seperti mengunyah, bicara, dan menelan), dan tidak
mempunyaitujuanfungsional.Contohnyaadalahbruxism,dankebiasaankebiasaanlainsepertimenggigitgigitkuku,pensil,bibir,mengunyahsatu
sisi, tongue thrust, dan bertopang dagu. Aktivitas yang paling berat dan sering menimbulkan masalah adalah bruxism, termasuk clenching dan
grinding. Beberapa literatur membedakan antara bruxism dan clenching. Bruxism adalah mengerat gigi atau grinding terutama pada malam hari,
sedangkanclenchingadalahmempertemukangigiatasdanbawahdengankerasyangdapatdilakukanpadasiangataupunmalamhari.
2.4.gejalaGangguanSendiRahang
Kelainankelainan sakit sendi rahang umumnya terjadi karena aktivitas yang tidak berimbang dari otototot rahang dan/atau
spasmeototrahangdanpemakaianberlebihan.Gejalagejalabertendensimenjadikronisdanperawatanditujukanpadaeliminasifaktorfaktoryang
mempercepatnya.BanyakgejalagejalamungkinterlihattidakberhubungandenganTMJsendiri.Berikutadalahgejalagejalayangumum:
1. Sakit Telinga: Kirakira 50% pasien dengan gangguan sendi rahang merasakan sakit telinga namun tidak ada tandatanda infeksi. Sakit
telinganya umumnya digambarkan sepertinya berada di muka atau bawah telinga. Seringkali, pasienpasien dirawat berulangkali untuk
penyakit yang dikirakan infeksi telinga, yang seringkali dapat dibedakan dari TMJ oleh suatu yang berhubungan dengan kehilangan
pendengaran(hearingloss)ataudrainasetelinga(yangdapatdiharapkanjikamemangadainfeksitelinga).Karenasakittelingaterjadibegitu
umum,spesialisspesialiskupingseringdimintabantuannyauntukmembuatdiagnosisdarigangguansendirahang.
2. Kepenuhan Telinga: Kirakira 30% pasien dengan gangguan sendi rahang menggambarkan telingatelinga yang teredam (muffled),
tersumbat(clogged)ataupenuh(full).Merekadapatmerasakankepenuhantelingadansakitsewaktupesawatterbangberangkat(takeoffs)
dan mendarat (landings). Gejalagejala ini umumnya disebabkan oleh kelainan fungsi dari tabung Eustachian (Eustachian tube), struktur
yang bertanggung jawab untuk pengaturan tekanan ditelinga tengah. Diperkirakan pasien dengan gangguan sendi rahang mempunyai
aktivitashiper(spasme)dariototototyangbertanggungjawabuntukpengaturanpembukaandanpenutupantabungeustachian.
3. Dengung Dalam Telinga (Tinnitus): Untuk penyebabpenyebab yang tidak diketahui, 33% pasien dengan gangguan sendi rahang
mengalami suara bising (noise) atau dengung (tinnitus). Dari pasienpasien itu, separuhnya akan hilang tinnitusnya setelah perawatan
TMJnyayangsukses.
4.BunyiBunyi:Bunyibunyikertakan(grinding),klik(clicking)danmeletus(popping),secaramedisdiistilahkancrepitus,adalahumumpada
pasienpasiendengangangguansendirahang.Bunyibunyiinidapatatautidakdisertaidengansakityangmeningkat.
5. Sakit Kepala: Hampir 80% pasien dengan gangguan sendi rahang mengeluh tentang sakit kepala, dan 40% melaporkan sakit muka.
Sakitnya seringkal menjadi lebih ketika membuka dan menutup rahang. Paparan kepada udara dingin atau udara AC dapat meningkatkan
kontraksiototdansakitmuka.
6.Pusing:Daripasienpasiendengangangguansendirahang,40%melaporkanpusingyangsamaratauketidakseimbangan(umumnyabukan
suatuspinningtypevertigo).Penyebabdaritipepusinginibelumdiketahui.
7.Penelanan:Kesulitanmenelanatauperasaantidaknyamanketikamenelan
8.RahangTerkunci:Rahangterasaterkunciataukaku,sehinggasulitmembukaataumenutupmulut
9. Gigi: Gigigigi tidak mengalami perlekatan yang sama karena ada sebagian gigi yang mengalami kontak prematur dan bisa d sebabkan
karenamaloklusiataumerasagigitantidakpas

2.5.pemeriksaan
2.5.1.Pemeriksaanklinis
1.Inspeksi
Untuk melihat adanya kelainan sendi temporomandibular perlu diperhatikan gigi, sendi rahang dan otot pada wajah serta kepala dan
wajah. Apakah pasien menggerakan mulutnya dengan nyaman selama berbicara atau pasien seperti menjaga gerakan dari rahang bawahnya.
Terkadangpasienmemperlihatkankebiasaankebiasaanyangtidakbaikselamainterviewsepertibruxism.

2.Palpasi:
a.Masticatorymuscleexamination:Pemeriksaandengancarapalpasisisikanandankiripadadilakukanpadasendidanotot
padawajahdandaerahkepala.
b.Temporalismuscle,yangterbagiatas3segmenyaituanterior,media,danposterior.
c.Zygomaticarch(arkuszigomatikus).
d.Massetermuscle
e.Digastricmuscle
f.Sternocleidomastoidmuscle
g.Cervicalspine
h.Trapezeusmuscle,merupakanMusculartriggerpointsertamenjalarkannyerikedasartengkorangdanbagiantemporal
i.Lateralpterygoidmuscle
j.Medialpterygoidmuscle
k.Coronoidprocess
l.MuscularResistanceTesting:Tesinipentingdalammembantumencarilokasinyeridantesterbagiatas5,yaitu:
1.Resistiveopening(sensitiveuntukmendeteksirasanyeripadaruanginferiorm.pterigoideuslateral)
2. Resistive closing (sensitive untuk mendeteksi rasa nyeri pada m. temporalis, m. masseter, dan m. pterigoideus
medial)
3. Resistivelateralmovement(sensitiveuntukmendeteksirasanyeripadam.pterigoideuslateraldanmedialyang
kontralateral)
4.Resistiveprotrusion(sensitiveuntukmendeteksirasanyeripadam.pterigoideuslateral)
http://sondydentistry.blogspot.com/2012_05_01_archive.html

6/8

29/3/2015

DentistryLive:Mei2012

5.Resistiveretrusion(sensitiveuntukmendeteksirasanyeripadabagianposteriorm.temporalis)
3. Pemeriksaan tulang belakang dan cervical : Dornan dkk memperkirakan bahwa pasien dengan masalah TMJ juga
memperlihatkangejalapadacervikal.Padakecelakaankendaraanbermotorkenyataannyamenunjukkankelainanpadacervikal
maupunTMJ.Evaluasipadacervikaldilakukandengancara:
a. Menyuruhpasienberdiripadaposisiyangrelaks,kemudiandoktermenilaiapakahterdapatasimetriskeduabahu
ataudeviasileher
b.Menyuruhpasienuntukmenghadapkesampinguntukmelihatposturleheryangterlalukedepan
c. Menyuruh pasien untuk memutar (rotasi) kepalanya ke setiap sisi, dimana pasien seharusnya mampu untuk
memutarkepalasekitar80derajatkesetiapsisi.
d.Menyuruhpasienmengangkatkepalakeatas(ekstensi)dankebawah(fleksi),normalnyapergerakaninisekitar60
derajat
e.Menyuruhpasienmenekukkepalakesampingkiridankanan,normalnyapergerakanini45derajat
4.Auskultasi:Jointsounds
BunyisendiTMJterdiridariclickingdankrepitus.Clickingadalahbunyisingkatyangterjadipadasaat
membuka atau menutup mulut, bahkan keduanya. Krepitus adalah bersifat difus, yang biasanya berupa suara yang
dirasakanmenyeluruhpadasaatmembukaataumenutupmulutbahkankeduanya.Krepitusmenandakanperubahandari
konturtulangsepertipadaosteoartrosis.Clickingdapatterjadipadaawal,pertengahan,danakhirmembukadanmenutup
mulut. Bunyi click yang terjadi pada akhir membuka mulut menandakan adanya suatu pergeseran yang berat. TMJ
clickingsulitdidengarkarenabunyinyahalus,makadapatdidengardenganmenggunakanstetoskop.
5.Rangeofmotion:
PemeriksaanpergerakanRangeofMotiondilakukandenganpembukaanmulutsecaramaksimal,pergerakandari
TMJnormalnyalembuttanpabunyiataunyeri.Mandibularrangeofmotiondiukurdengan:
a.Maximalinterticisalopening(activeandpassiverangeofmotion)
b.Lateralmovement
c.Protrusiomovement
2.5.2.pemeriksaanpenunjang

1.Transcranialradiografi:MenggunakansinarX,untukdapatmenilaikelainan,yangharusdiperhatikanantaralain:
a.CondylepadaTMJdanbagianpinggirkortexharusdiperhatikan
b.Gariskortexdarifossaglenoiddansendiharusdilihat.
c.Strukturcondylemulus,rata,danbulat,pinggirankortexrata.
d.Persendiantidakterlihatkarenabersifatradiolusen.
e.Perubahanpatologisyangdapatterlihatpadacondylediantaranyaflattening,lipping.
2. PanoramikRadiografi:MenggunakansinarX,dapatdigunakanuntukmelihathampirseluruhregiomaxilomandibulardan
TMJ.Kelemahandaripemeriksaaniniantaralain:
a.TerdapatnyabayanganataustrukturlainpadafotoXray.
b. Fenomenadistorsi,dimanaterjadipenyimpanganbentukyangsebenarnyayangterjadiakibatgoyangsaatpengambilan
gambar.
c. Gambaryangkurangtajam.Kelainanyangdapatdilihatantaralainfraktur,dislokasi,osteoatritis,neoplasma,kelainan
pertumbuhanpadaTMJ.
3.CTScan:MenggunakansinarX,merupakanpemeriksaanyangakuratuntukmelihatkelainantulangpadaTMJ.
2.6.PerawatanGanggguanSendiRahang
Dukunganutamadariperawatanuntuksakitsendirahangakutadalahpanasdanes,makananlunak(softdiet)danobatobatananti
peradangan(SuryonegoroH,2009).
1.JawRest(IstirahatRahang)
Sangat menguntungkan jika membiarkan gigigigi terpisah sebanyak mungkin. Adalah juga sangat penting mengenali jika kertak gigi
(grinding) terjadi dan menggunakan metodemetode untuk mengakhiri aktivitasaktivitas ini. Pasien dianjurkan untuk menghindari mengunyah
permen karet atau makan makanan yang keras, kenyal (chewy) dan garing (crunchy), seperti sayuran mentah, permenpermen atau kacang
kacangan.Makananmakananyangmemerlukanpembukaanmulutyanglebar,sepertihamburger,tidakdianjurkan(SuryonegoroH,2009).
2.TerapiPanasdanDingin
Terapi ini membantu mengurangi tegangan dan spasme otototot. Bagaimanapun, segera setelah suatu luka pada sendi rahang,
perawatandenganpenggunaandinginadalahyangterbaik.Bungkusandingin(coldpacks)dapatmembantumeringankansakit(SuryonegoroH,
2009).
3.Obatobatan
Obatobatanantiperadangansepertiaspirin,ibuprofen(Advildanlainnya),naproxen(Alevedanlainnya),atausteroidsdapatmembantu
mengontrolperadangan.Perelaksasiototsepertidiazepam(Valium),membantudalammengurangispasmespasmeotot(SuryonegoroH,2009
).
4.TerapiFisik
Pembukaandanpenutupanrahangsecarapasiv,urut(massage)danstimulasilistrikmembantumengurangisakitdanmeningkatkan
batasanpergerakandankekuatandarirahang(SuryonegoroH,2009).
5.Managemenstres
Kelompokkelompok penunjang stres, konsultasi psikologi, dan obatobatan juga dapat membantu mengurangi tegangan otot.
Umpanbalikbio (biofeedback) membantu pasien mengenali waktuwaktu dari aktivitas otot yang meningkat dan spasme dan menyediakan
metodemetodeuntukmembantumengontrolmereka(SuryonegoroH,2009).
6.TerapiOcclusal
Padaumumnyasuatualatacrylicyangdibuatsesuaipesanandipasangpadagigigigi,ditetapkanuntukmalamharinamunmungkin
diperlukan sepanjang hari. Ia bertindak untuk mengimbangi gigitan dan mengurangi atau mengeliminasi kertakan gigi (grinding) atau bruxism (
SuryonegoroH,2009).
7.KoreksiKelainanGigitan
Terapi koreksi gigi, seperti orthodontics, mungkin diperlukan untuk mengkoreksi gigitan yang abnormal. Restorasi gigi membantu
menciptakan suatu gigitan yang lebih stabil. Penyesuaian dari bridges atau crowns bertindak untuk memastikan kesejajaran yang tepat dari
gigigigi(SuryonegoroH,2009).

http://sondydentistry.blogspot.com/2012_05_01_archive.html

7/8

29/3/2015

DentistryLive:Mei2012

8.Operasi
Operasi diindikasikan pada kasuskasus dimana terapi medis gagal. Ini dilakukan sebagai jalan terakhir. TMJ arthroscopy,
ligament tightening, restrukturisasi rahang (joint restructuring), dan penggantian rahang (joint replacement) dipertimbangkan pada
kebanyakankasusyangberatdarikerusakanrahangatauperburukanrahang(SuryonegoroH,2009).
9.PerawatanTanpabedah
BeberapakasusgangguanTMJakanberakhirdenganperawatanbiasayangbahkanmungkintidakmembutuhkankehadirandoktergigi
disampinganda.Diantaranya:

a. Mengubahkebiasaanburuk.Doktergigiandaakanmengingatkanandauntuklebihmemperhatikankebiasaankebiasaan

anda seharihari. Misalnya kebiasaan menggemertakkan gigi, bruxism, atau menggigitgigit sesuatu. Kebiasaan ini harus
digantikandengankebiasaanbaiksepertimembiarkanototmulutdalamkondisirilexdengangigiatasdanbawahtidakterlalu
rapat,lidahmenyentuhlangitlangitdanberadatepatdibelakanggigiatasanda.
b.Mengurangikelelahanototrahang.Doktergigiandaakanmemintaandatidakmembukamulutterlalulebardalamberbagai

kesempatan.Contohnyajangantertawaberlebihan.
c. Peregangandanpijatan.Doktergigiakanmemberikanlatihanbagaimanacaranyameregangkanataumemijatototrahang

anda. Sebagai tambahan juga mungkin akan diberikan petunjuk bagaimana posisi kepala, leher, dan bahu yang tepat dalam
melakukanaktivitasseharihari.
d. Kompres panas atau dingin. Dengan mengompress kedua sisi wajah anda baik dengan kompres panas atau dingin akan

membanturelaksasiototrahang.
e.Obatantiinflamasi.Untukmengurangiinflamasi(peradangan)danrasasakit,doktergigiandamungkinakanmenyarankan

aspirinatauobatantiinflamasinonsteroidlainnya,misalkanibuprofen(Advil,Motrin,dll)
f. Biteplate.JikaTMJandamengalamikelainanpadaposisimengunyah,sebuahbiteplate(pemandugigitan)akandiberikan.

Biteplate dipasang di gigi untuk menyesuaikan rahang atas dengan rahang bawah. Dengan posisi mengunyah yang benar
tentunyaakanmembantumengurangitekanandistruktursendi.
g.Penggunaannightguard.Alatinibergunauntukmengatasikebiasaanbruxismdimalamhari.
h.Terapikognitif.JikaTMJandamengalamigangguankarenastressatauanxietas,doktergigiandaakanmenyarankanuntuk

menemuipsikiateruntukmengatasinya.
10.Perawatanlanjutan
JikaperawatannonbedahtidakberhasilmengurangigejalagangguanTMJ,doktergigiandaakanmerekomendasikanperawatan
berikut:
a. Perawatangigi.Doktergigiandaakanmemperbaikigigitandenganmenyeimbangkanpermukaangigianda.Caranyabisa

denganmenggantigigiyanghilangatautanggal,memperbaikitambalanataumembuatmahkotatiruanbaru.
b.Obatkortikosteroid.Untuksakitdanperadanganpadasendi,obatkortikosteroidakandiinjeksikankedalamsendi.
c.Arthrocentesis.Prosedurinidilakukandenganjalanmenyuntikancairankedalamsendiuntukmembuangkotoranatausisa

peradanganyangmengganggurahang.
d.Pembedahan.Jikasemuaperawatantidakberhasiljuga,doktergigiakanmerujukandakedoktergigispesialisbedahmulut.
Diposkanolehsondywildandi07.49

1komentar:

Rekomendasikan ini di Google

PostingLebihBaru

Beranda
Langganan:Entri(Atom)

TemplateAwesomeInc..Gambartemplateolehmolotovcoketail.DiberdayakanolehBlogger.

http://sondydentistry.blogspot.com/2012_05_01_archive.html

8/8

You might also like