You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitan

kuantitatif

menggunakan

instrument

untuk

mengumpulkan data. Instrumen peneitian digunakan untuk mengukur nilai


variable yang diteliti. Setiap instrument harus mempunyai skala. Hal ini di dasari
agar data yang dikumpulkan dapat diukur penggunaan ukuran skala ini sesuai
dengan kesepakatan bersama yang menjadi standarisasi sebuah ukuran.
Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Skala Guttman
mengukur suatu dimensi saja dari suatu variable yang multidimensi. Skala
Guttman disebut juga skalogram yang sangat baik untuk meyakinkan penelitian
tetntang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut
dengan atribut universal.

B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan mucul dan dibaha pada makalan ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan skala Guttman?
2. Bagaimana cara menentukan skala Guttman?
3. Apa saja langkah-langkah dalam membuat skala Guttman
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian skala Guttman.
2. Dapat menentukan skala guttman.
3. Mengetahui langkah-langkah membuat skala Guttman.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Skala
Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan atau tolak ukur untuk menentukan panjang pendeknya interval

yang ada pada alat ukur sehingga alat ukur terebut bila digunakan
dalam pengukuran akan menghasilkan data.
B. Pengertian Skala Guttman
Skala

Guttman

dikembangkan

oleh

oleh

Louis

Guttman,

merupakan skala pengukuran kumulatifyang hanya mengukur satu


dimensi

dari

suatu

variable

yang

multi

dimensi

(bersifat

undimensional). Skala ini menghasilkan jawaban tegas yaituya-tidak,


benar-salah.positif-negatif dan lain-lain. Output dari skala Guttman
dapat berupa interval atau rasio. Skala ini juga disebut dengan
metode Scalogram atau analisa skala (scale analysis). Skala Guttman
sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dari
sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut isi universal (universe
of content) atau atribut universal (universe attribute). Sebagai mana
skala Thurstone, pernyataan-pernyataan memiliki bobot yang berbeda,
dan jika responden menyetujui pernyataan yang memiliki bobot lebih
berat, maka diharapkan akan menyetujui pernyataan yang berbobot
lebih rendah. Untuk menilai undimensionalnya suatu variable pada
skala ini, diadakan analisis skalogram untuk mendapatkan koefisien
reproduksibilitas (Kr), dan koefisien skalabilitas (Ks), dimana jika nilai
Kr = 0,90 dan Ks = 0,60 skala dianggap bagus (layak).
Para kritikus, mengkritisi skala sikap buatan Thurstone dan Likert
mengemukakan bahwa skala-skala tersebut memuat pernyataanpernyataan heterogen mengenai berbagai dimensi obyek. Sebagai
contoh, skala Thurstone mengukur sikap terhadap peperangan,
pernyataan-pernyataan yang bersifat etik tidak dipisahkan dari
pernyataan-pernyataan tentang akibat perang di bidang ekonomi atau
pernyataan-pernyataan yang mencerminkan aspek sikap terhadap
peperangan yang lain. Akibat dari penggabungan berbagai dimensi
dalam satu skala ini, peneliti mungkin menemui kesulitan dalam
menafsirkan skor-skor yang diperoleh. Guttman dengan skala
ini bermaksud menetapkan apakah sikap yang sedang diselidiki itu

benar-benar hanya menyangkut satu dimensi saja. Suatu sikap


dianggap berdimensi tunggal hanya jika sikap itu menghasilkan skala
kumulatif, yaitu skala yang butir-butirnya berkaitan satu sama lain
sehingga seorang subjek yang setuju dengan pernyataan nomor 2,
akan juga setuju dengan pernyataan nomor 1; subjek yang setuju
dengan nomor 3, maka akan juga setuju dengan pernyataan nomor 1
dan 2; dan seterusnya. Jadi seseorang yang menyetujui pernyataan
tertentu dalam skala ini akan mempunyai skor skala keseluruhan yang
lebih tinggi daripada orang yang tidak menyetujui pernyataan tersebut.
Dalam menyusun skala kumulatif, peneliti harus menentukan
terlebih dulu apakah pernyataan-pernyataan itu membentuk skala
berdimensi

satu

atau

tidak.

Untuk

itu,

peneliti

terlebih

dulu

menganalisis reproduksibilitas jawaban-jawaban itu, yaitu proporsi


jawaban yang benar-benar masuk ke dalam pola tertentu sesuai pada
table 1. Berdasarkan skor keseluruhan, dibuatlah ramalan tentang pola
jawaban terhadap pernyataan-pernyataan tertentu. Kemudian pola
tanggapan yang sebenarnya diteliti dan diukur, sejauh mana
tanggapan itu dapat direproduksi dari skor keseluruhan. Salah satu
caranya adalah dengan membagi jumlah total kesalahan dengan
jumlah totl tanggapan dan hasilnya dipakai untuk mengurangi angka
satu,

sehingga

diperoleh

koefisien

reproduksibilitas.

Guttman

menyarankan nilai 0,90 sebagai koefisien reproduksibilitas inimal yang


diperlukan untuk serangkaian pernyataan agar dapat dianggap
sebagai skala berdimensi tunggal atau skala kumulatif.
Tabel 1. Contoh Skala Kumulatif
Sko
r
3
2
1

Setuju

dengan Tidak setuju dengan pernyataan

pernyataan nomor
3
2
1
X
X
X
0
X
X
0
0
X

nomor
3
0
X
X

2
0
0
X

1
0
0
0

C. Skala Guttman memiliki 2 indikator untuk menetukan apakah skala


tersebut dapat digunakan atau tidak, yaitu :
a. Koefisien Reprodusibilitas
Koefisien reprodubilitas digunakan untuk mengukur derajat
ketepatan

pertanyaan

yang

telah

dibuat.

Nilai

koefisien

reprodusibilitas pada skala Guttman diharapkan lebih besar dari


0.9. Untuk menghitungnya, digunakan rumus :
Kr

= 1-

e
n

Keterangan :
n = total kemungkinan jawaban (jumlah pertanyaan dikali jumlah
responden)
e = jumlah error
Kr = Koefisien reprodusibilitas
b. Koefisien Skalabilitas
Koefisien skalabilitas

digunakan

untuk

mengukur

apakah

penyimpangan pada skala reprodusibilitas masih dalam batas yang


dapat ditolerir. Nilai koefisisen skalabilitas pada skala Guttman
diharapkan lebih besar pada dari 0.6. untuk menghitungnya
digunakan rumus
Ks

= 1-

e
p

Keterangan :
e = Jumlah error
P = Jumlah kesalahan yang diharapkan
Ks = Koefisien skalabilitas

D. Langkah-langkah membuat Skala Guttman adalah sebagai berikut :


1. Susun sejumlah pertanyaan sesuai dengan masalah yang ingin diteliti.
2. Lakukan penelitian permulaan pada sejumlah sampel dari populasi
yang akan diteliti. Sampel yang diteliti minimal sebanyak 50 satuan.
3. Analisalah jawaban yang diperoleh , buang jawaban-jawaban yang
ekstrim. Jawaban yang ekstrim adalah jawaban yang disetujui atau
tidak disetujui oleh lebih dari 80% responden.
4. Sususnlah jawaban pada table Guttman.
5. Hitunglah koefisien reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas.
E. Kelemahan dan Kelebihan Skala Guttman
1) Skala Guttman memiliki beberapa kelemahan, yaitu :
a. Skala Guttman mungkin saja tidak dapat digunakan sebagai
dasar yang efektif untuk mengukur sikap terhadap objek
tersebut karena skala Guttman hanya dapat mengukur satu
dimensi dari objek tersebut.
b. Satu skala bisa saja mempunyai dimensi tunggal untuk satu
kelompok

tetapi

ganda

untuk

kelompok

lain,

ataupun

berdimensi tunggal untuk satu waktu dan mempunyai dimensi


ganda untuk waktu yang lain.
2) Skala gutman memiliki kelebihan, yaitu :
a. Skala ini langsung menanyakan untuk memperoleh jawaban
yang jelas, tegas.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang
bersifat jelas (tegas dan konsisten. Misalnya yakin-tidak yakin ;ya tidak;benarsalah; positif negative; pernah-belum pernah ; setuju tidak setuju; dan
sebagainya. Penelitian dengan menggunakan skala Guttman apabila ingin
mendapatkan jawaban jelas (tegas) dan konsisten terhadap suatu permasalahan
yang ditanyakan.
Contoh:
a. Yakin atau tidakkah anda, pergantian Menteri cabinet Indonesia Bersatu
akan dapat mengatasi persoalan bangsa.
1. Yakin
2. Tidak
b. Pernahkah pimpinan saudara mengajak diskusi bersama?

1. Setuju
2. Tidak Setuju
Skala Guttman tersebut dapat ditetukan atau tidak dengan 2 indikator
Skala yaitu dengan koefisien reprodubilitas yang digunakan untuk mengukur
derajat ketepatan pertanyaan yang telah dibuat, dan Koefisien skalabilitas
digunakan untuk mengukur apakah penyimpangan pada skala reprodusibilitas
masih dalam batas yang dapat ditolerir.
Adapun langkah-langkah dalam pembuatan Skala Guttman yaitu Susun
sejumlah pertanyaan sesuai dengan masalah yang ingin diteliti. Lakukan
penelitian permulaan pada sejumlah sampel dari populasi yang akan diteliti.
Sampel yang diteliti minimal sebanyak 50 satuan. Analisalah jawaban yang
diperoleh , buang jawaban-jawaban yang ekstrim. Jawaban yang ekstrim adalah
jawaban yang disetujui atau tidak disetujui oleh lebih dari 80% responden.
Sususnlah jawaban pada table Guttman, dan yang terakhir Hitunglah koefisien
reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas.

You might also like