Professional Documents
Culture Documents
yang jika dipenuhi oleh sekelompok obyek, maka obyek tersebut dinamakan
vektor. Aksioma-aksioma tersebut akan dipilih dengan mengabstraksikan sifatsifat yang paling penting dari vektor-vektor pada Rn
Definisi:
-
7. k(u+v) = ku + kv
8. (k+l)u = ku + lu
9. k(lu) = (kl)(u)
10. 1u = u
Contoh-1:
Misalkan V adalah sembarang bidang yang melalui titik asal pada R3.
Akan diperlihatkan bahwa titik-titik V adalah vektor-vektor pada R3
Penyelesaian:
Karena bidang V lewat melalui titik asal, maka bidang tersebut
mempunyai persamaan yang berbentuk:
ax + by + cz = 0
Jika u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3)
V,
maka:
Contoh-2:
Jika V adalah himpunan semua fungsi riil pada sebuah garis.
Jika f = f(x) dan g = g(x) adalah dua fungsi dan k adalah sembarang bilangan
riil, maka:
f + g = f(x) + g(x) = (f + g)(x)
kf = k f(x) = (kf) (x)
Contoh-3:
Misalkan V adalah himpunan semua titik (x, y) pada R2, terletak pada
kuadran pertama, sehingga: x 0 dan y 0
Maka:
Andiani /Aljabar Linier/FTUI-2011
v = (1, 1) terletak pada V, tetapi (-1)v = -v = (-1, -1) tidak terletak pada V
(1, 1)
(-1, -1)
Teorema
Misalkan V adalah sebuah ruang vektor, v sebuah vektor pada V, dan k
sebuah skalar, maka:
a. 0v = 0
b. k0 = 0
c. (-1)u = -u
d. Jika ku = 0, maka k = 0. atau u = 0
5.2
Subruang
Definisi:
Subhimpunan W dari sebuah ruang vektor V dinamakan subruang
(subspace) V jika W itu sendiri adalah ruang vektor di bawah penambahan dan
perkalian skalar yang didefinisikan pada V.
Teorema:
Jika W adalah himpunan dari satu atau lebih vektor dari sebuah ruang
vektor V, maka W adalah subruang dari V jika dan hanya jika kondisi-kondisi
berikut berlaku:
a. jika u dan v adalah vektor-vektor dalam W, maka u+v terletak di W
b. jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang vektor pada W, maka
ku berada di W.
Kondisi a. dan b. dinyatakan bahwa
perkalian skalar.
u+v
v
ku
W
Pada gambar di atas memperlihatkan bahwa: semua vektor dalam sebarang
bidang yang melalui titik asal R3 membentuk sebuah ruang vektor, yakni bidang
yang melalui titik asal subruang R3.
Bukti, misalkan W sebarang bidang yang melalui titik asal dan u serta v sebarang
vektor pada W. Maka u+v harus terletak pada W karena u+v adalah diagonal
jajaran genjang yang ditentukan oleh u dan v. Dan ku harus terletak pada W untuk
sebarang skalar k karena ku terletak pada garis yang melalui u. Jadi W adalah
subruang dari R3
Contoh-1:
Perlihatkan bahwa himpunan W dari semua matriks 2x2 yang mempunyai
bilangan nol (0) pada diagonal utamanya adalah subruang dari ruang vektor M 22
dari semua matriks 2x2
Penyelesaian:
Andiani /Aljabar Linier/FTUI-2011
0
a 21
Misalkan A
a12
0
, B
0
b 21
b12
kA
ka 21
ka12
a12 b12
a 21 b 21
dan A B
Oleh karena kA dan A+B mempunyai bilangan nol pada diagonal utama, maka kA
dan A+B terletak pada W. Jadi W adalah subruang dari M22
Contoh-2
Misalkan n adalah sebuah bilangan bulat positif dan W terdiri dari fungsi
nol serta fungsi polinomial riil yang mempunyai derajat n. Jadi W adalah
himpunan semua fungsi yang dapat dinyatakan dalam bentuk:
p(x) = a0 + a1x + ..... + anxn dimana a0, ..... an adalah bilangan riil, dan W adalah
subruang dari ruang vektor semua fungsi bernilai riil.
Misalkan:
p(x) = a0 + a1x + ..... + anxn
dan
(kp)(x) = kp(x)
= (ka0) + (ka1)x + ..... + (kan)xn
s1
s2
Sebuah vektor
s
n
vector) dari sistem tersebut jika x1 = s1, x2 = s2, ..... xn = sn merupakan pemecahan
dari sistem tersebut.
Akan diperlihatkan bahwa himpunan vektor pemecahan dari sistem homogen
adalah subruang dari Rn
Maka:
Ax = 0 adalah sistem homogen m persamaan linier pada n bilangan tak
diketahui. W adalah himpunan vektor pemecahan, serta s dan s1 adalah vektorvektor pada W.
Diperloeh:
As = 0 dan As1 = 0
Sehingga
A(s+s1) = As + As1 = 0 + 0 = 0
A(ks) = k(As) = k0 = 0
Persamaan ini memperlihatkan bahwa s+s1 dan ks memenuhi persamaan Ax = 0.
Jadi s+s1 dan ks adalah vektor-vektor pemecahan. Subruang W dinamakan ruang
pemecahan (solution space) dari sistem Ax = 0
Definisi:
Sebuah vektor
v 2,
...
= k1
vr
v 1,
v 1+
k2
v2
+ ... + kr
v r,
Contoh:
Misal
= (1, 2, -1),
Tunjukkan bahwa
Dan
= (6, 4, 2) R3
dan
dan
Jawab:
Andiani /Aljabar Linier/FTUI-2011
Untuk memperlihatkan
v,
= k1
+ k2
dan
Ini berarti:
k1 + 6k2 = 9
2k1 + 4k2 = 2
-k1 + 2k2 = 7
k1 = -3 dan k2 = 2
= -3
+ 2v
u
dan
v ??)
Definisi:
Jika
v 1, v 2,
...
vr
v 1, v 2,
...
vr
b = k1
v 1+
k2
v2
+ k3
v3
Maka:
(b1, b2, b3) = k1 v 1 + k2 v 2 + k3
Andiani /Aljabar Linier/FTUI-2011
v3
Dapat juga:
k1 + k2 + 2k3 = b1
k1
+ k 3 = b2
2k1 + k2 + 3k3 = b3
Maka sistem tersebut akan konsisten untuk semua nilai b 1, b2, b3 jika dan hanya
1
1
0
v 1, v 2
dan
v3
tidak merentang
R3
Teorema:
Jika
v 1, v 2,
...
vr
v 1, v 2,
...
adalah
vr
subruang V
b) W adalah subruang terkecil dari V yang mengandung
dalam arti setiap subbidang lain dari V yang mengandung
v 1, v 2,
...
vr
v 1, v 2,
...
vr
harus mengandung W.
Perhatikan :
a) Jika
u
dan
W, maka :
= c1 v 1 + c2 v 2 + ... + cr v r dan
= k1 v 1 + k2 v 2 + ... + kr v r
Sehingga
v
u
v 1, v 2,
...
vr
dan k u terletak di W
b) Setiap vektor
vi
v 1, v 2,
...
v r,
karena:
vi
= 0 v 1 + 0 v 2 + ... + 0 v r
v 1, v 2,
...
vr
Karena
W1 tertutup terhadap penambahan dan perkalian skalar, maka W1 harus
mengandung semua kombinasi linier :
c1 v 1 + c2 v 2 + ... + cr v r dari
v 1, v 2,
...
vr
v 1, v 2,
...
v 1, v 2,
...
v r}
v r}
Contoh:
Lin(v1 +v2)
k1v1 + k2v2
k2v2
v2
v1
kv
k1v1
lin(v)
Jika v1, v2 tidak terletak pada satu garis di R3, maka lin { v1, v2} terdiri dari semua
kombinasi linier k1v1, k2v2 adalah bidang yang ditentukan oleh v1, v2 . Juga dengan
vektor tak nol pada R2 dan R3, maka lin {v} yang merupakan himpunan semua
perkalian skalar kv, adalah garis yang ditentuka oleh v.
Contoh Soal
Diketahui vektor di R5, dimana
1.
= (3, 2, 1, -1, 4)
Andiani /Aljabar Linier/FTUI-2011
a
Apakah
dan
dan
2.
a
= (3, 2, 4, 5)
= (2, 1, 3, -4)
Apakah
5.3
Kebebasan Linier
Definisi:
Jika S = { v 1,
v 2,
...
v r}
vektor
k1 v 1 + k2 v 2 + ... + kr v r =
= (1, 2, 5, -1),
v3
v 2, v 3},
dimana
v1
misalkan:
3 v 1+
v 2- v 3
Contoh 2:
Vektor-vektor i = (1, 0, 0)
= (0, 1, 0) k = (0, 0, 1) di R3
, k } bebas linier.
Teorema:
Andiani /Aljabar Linier/FTUI-2011
10
v2
3 v 1+
v 2- v 3
v3
0
v 2, v 3},
dimana
v1
Dapat ditulis bahwa satu vektor adalah kombinasi linier dari dua vektor
lainnya :
v1 -
1
1
v2
v3
3
3
v 2 - 3 v1
v 3 3 v1
v3
v2
Contoh 1
a (1, 3)
b (3, 9)
Apakah
dan
Jawab a):
= 3(1, 3) = 3
b (3, 9)
dan
Jawab b):
1
+ 2
1
1 3
3
+ 2 9
0
= 0
3 2
31
9 2
dan
tidak
11
3 2
31
9 2
1 3 1 0
3 9 2 0
A. =
A
0
a
dan
Jawab d):
a (1, 3)
b (3, 9)
1.9 - 3.3 9 - 9 0
dan
tidak bebas
linier (bgl)
Contoh 2
a (1, 3)
b (2, 1)
Apakah
dan
Jawab a:
b = (2, 1)
2a = 2 (1, 3) = (2, 6)
b 2a, maka bebas linier (bbl)
Jawab b:
1
+ 2
1
1 3
1
31
2
+ 2 1 =
2 2
2
0
0
0
0
1 = 2 = 0 (jawab trivial)
1.1 - 3.2 - 5 0
12
Contoh 3
a (1, - 1, 0)
b (1, 3, - 1)
c (5, 3, - 2)
Apakah
dan
Jawab :
1
+ 2
- 1
+ 3
1 0
+ 2 - 1
+ 3
3
- 2
0
0
= 0
5 3
- 1
3 2
- 2
3 3
2 3
0
0
-2 - 2 3 = 0
Jadi 2 = -2 3
Maka : 1 + 2 + 5 3 = 0
1 - 2 3 + 5 3 = 0
jadi 1 = - 3 3
Jadi jawab:
1 = - 3 3
2 = -2 3
3 = 3
mempunyai jawab non trivial, maka bergantungan linier (bgl)
Contoh 4
a (6, 2, 3, 4)
b (0, 5, - 3, 1)
c (0, 0, 7, - 2)
Apakah
dan
Jawab :
1
+ 2
+ 3
13
6
2
3
1 4
5
- 3
+ 2
0
7
- 2
+ 3
0
0
0
= 0
6 1 = 0 1 = 0
21 + 52 =
2 = 0
31 - 2 + 73 =
3 = 0
dan
Diketahui: Vektor di R3
a (2, 1, 3)
b (1, - 2, 4)
c (8, - 1, 1)
2.
Diketahui: Vektor di R3
a (2, 1, 3)
b (1, 1, 4)
c (3, 2, 5)
3.
Diketahui: Vektor di R4
a (3, 2, 1, - 1)
b (4, 3, 2, 1)
c (18, 3, 2, 1)
14
4.
Diketahui: Vektor di R5
a (3, 2, 1, - 1, 4)
b (2, 3, - 2, 1, 5)
c (16, 14, 0, - 2, 26)
5.4
Definisi :
Jika V ruang vektor dan S = { v 1,
v 2,
...
v r}
himpunan berhingga
(1, 0, 0, ... 0)
e2
(0, 1, 0, ... 0)
(0, 0, 0, ... 1)
en
v v1 e1 v 2 e 2 ... v n e n
= (1, 2, 1),
v2
= (2, 9, 0),
Akan diperlihatkan S = { v 1,
v3
= (3, 3, 4)
v 2, v 3}
basis untuk R3
Jawab :
Akan diperlihatkan S merentang R3 dan bebas linier.
Sebarang vektor
linier :
Andiani /Aljabar Linier/FTUI-2011
15
= k1 v 1 + k2 v 2 + k 3 v 3
.................. (*)
+ 4k3 = b3
Untuk memperlihatkan bahwa S bebas linier, harus diperlihatkan bahwa satusatunya pemecahan dari : k1 v 1 + k2 v 2 + k3 v 3 =
Adalah : k1 = k2 = k3 = 0
Dengan perkataan lain harus diperlihatkan bahwa sistem homogen :
k1 + 2k2 + 3k3 = 0
2k1 + 9k2 + 3k3 = 0
k1
.................. (**)
+ 4k3 = 0
A 2
1
mempunyai invers
Karena
1
det(A) 2
3 -1
Contoh 3 :
Misalkan
1
M1
0
0
, M 2
0
0
, M 3
1
0
, M 4
0
16
Himpunan S = {M1, M2, M3, M4} adalah basis untuk ruang vektor M22
dari matriks-matriks 2x2. Untuk melihat bahwa S merentang M22, perhatikan
a
b
d
1
a
0
0
b
0
0
c
1
0
d
0
aM1 bM 2 cM 3 dM 4
Atau :
1
0
0
b
0
0
c
1
0
d
0
0
0
Maka
a
b
d
0
0
17
Teorema:
Sebarang dua basis untuk ruang vektor berdimensi berhingga mempunyai
jumlah vektor yang sama
Misalkan:
S = {v1, v2 . vn} dan S = {w1, w2, ..wm} adalah dua basis untuk
ruang vektor V yang berdimensi berhingga.
Karena S adalah basis dan S bebas linier, maka m n
Demikian juga karena S adalah basis dan S bebas linier, maka n m
Maka m = n
atau
Misal {e1, e2, ..... en} basis dari V
Dan
18
{ei} membangun V
mn
nm
2x 2
x2
x3
x3
2x 1
x2
2x 3
3x 3
x4
x4
x5
x5
0
0
x5
x5
0
0
Jawab:
1
3
2
-1
1
0
-1
1
-2
3
0
-1
0
1
1
1
-1
-1
1
0
2
1
0
0
-1
- 74
1
0
1 0
2
7 0
5
4 0
11
17 0
1
7
7
4
0
0
0
x1 2x 2 - x 3 x 5
x 2 - 74 x 3 17 x 4 72 x 5
x 3 74 x 4 54 x 5
11
x 4 17
x5
0
0
0
0
Sederhanakan:
x1
x2
x3
x4
- 2x 2 x 3 - x 5
4
1
2
7 x3 - 7 x 4 - 7 x5
- 74 x 4 - 54 x 5
11
- 17
x5
x5 = variabel bebas
Misalkan x5 = t
Maka
11
t
x4 = - 17
11
t) x3 = - 74 (- 17
x2 =
4
7
5
4
2
t = - 17
t
31
2
(- 72 ) - 17 (- 11
7 ) - 7 t = 119 t
31
71
t ) ( 172 t ) t = 119
t
x1 = - 2x 2 x 3 - x 5 = 2( 119
19
71
t
119
31
119 t
x3 = 172 t =
11
x4
t
17
x5
t
x1
x2
jadi
71
119
31
119
172 t
11
17
31
119
Jadi Basisnya adalah 172
11
17
Teorema:
1. Jika S = {v1, v2 . Vn} adalah sebuah himpunan n vektor bebas linier
pada sebuah ruang V yang berdimensi n, maka S adalah sebuah basis
untuk V
2. Jika S = {v1, v2 . Vn} adalah sebuah himpunan n vektor yang
merentang ruang V yang berdimensi n, maka S adalah sebuah basis
untuk V
3. Jika S = {v1, v2 . Vn} adalah sebuah himpunan bebas linier pada
ruang V yang berdimensi n dan r < n, maka S dapat diperbesar menjadi
basis untuk V, yakni vektor-vektor vr+1, . vn sehingga {v1, v2 . vr,
vr+1, . vn } adalah sebuah basis untuk V
5.4
Definisi:
Jika diketahui matriks m x n
Andiani /Aljabar Linier/FTUI-2011
20
a11
a
21
A
Dan
a m1
a12
a 22
a m2
a1n
a 2n
a mn
Vektor-vektor
r1
r2
rm
a11
a 21
a1n
a12
a 2n
a 22
a m1
a m2
a mn
Dalam Rn yang dibentuk dari baris-baris A disebut vektor-vektor baris dari A, dan
vektor-vektor:
e1
a11
a
21
a m1
, e2
Dalam Rm
a12
a
22
a m2
, en
a1n
a
2n
a mn
kolom dari A
Contoh-1:
2
3
1
-1
0
4
r1 2 1 0 dan r2 3 - 1 4
Vektor-vektor kolom dari A adalah:
2
,
3
e1
1
e2
- 1
dan
0
e3
4
Teorema:
Operasi baris elementer tidak mengubah ruang baris sebuah matriks
Teorema:
21
1
2
matriks:
-2
-5
5
6
0
-3
15
18
0
-2
10
8
3
6
0
Dengan mereduksi matriks di atas menjadi bentuk eselon baris, maka didapat:
1
0
-2
1
0
0
3
1
0
2
1
0
0
0
w2 = (0, 1, 3, 2, 0)
w3 = (0, 0, 1, 1, 0)
Vektor-vektor ini membentuk basis bagi ruang baris tersebut dan sebagai
konsekuensinya maka akan membentuk basis untuk ruang yang direntang oleh v 1,
v2, v3 dan v4
Contoh-3:
1
2
4
5
4
1
1
- 4
Penyelesaian:
1
0
Dengan mentransposkan matriks tersebut, didapat: At =
1
3
2
5
1
0
4
4
- 4
22
3
1
0
0
0
2
0
Jadi vektor (1, 3, 0) dan vektor (0, 1, 2) membentuk basis bagi ruang baris
At atau secara ekivalen:
1
w1 3
0
0
dan w 2 1
2
Contoh-4:
Carilah sub-himpunan vektor-vektor
v1 = (1, -2, 0, 3)
v5 = (5, -8, 1, 2)
v3 = (0, 1, 3, 0)
yang membentuk basis untuk ruang yang direntang oleh vektor-vektor ini.
Pemecahan:
Mulai dengan memecahkan persamaan vektor
c1 v1 + c2 v2 + c3 v3 + c4 v4 + c5 v5 = 0
.......... *
2c 2
5c 2
3c1
3c 2
6c 2
c3
3c3
2c 4
c4
5c5
8c5
0
0
4c 4
7c 4
c5
2c5
0
0
c2 = s-t
c3 = s
c4 = -t
c5 = t
23
-2v1 + v2 + v3 = 0
-v1 - v2 v4 v5 = 0
Misalkan vektor-vektor v3 dan v5 sebagai kombinasi linier, maka:
v3 =
2v1 - v2
v5 =
v 1 + v 2 + v4
sehingga v1 , v2 , v4 bebas linier dan karenanya membentuk basis untuk ruang yang
direntang oleh v1 , v2 , v3 , v4 , v5 jika:
c1 v1 + c2 v2 + c4 v4 = 0
maka berlaku c3 = 0 dan c5 = 0, jadi s = c3 = 0 dan t = c5 = 0
Jadi
c1 = 0
c2 = 0
c4 = 0
Teorema:
Jika A adalah sebarang matriks, maka ruang baris dan ruang kolom A
mempunyai dimensi yang sama.
1
3
2
4
5
4
1
1
- 4
eselon baris, mempunyai ruang kolom berdimensi 2 dan ruang baris tersebut juga
berdimensi 2
1
0
0
1
1
1
1
- 1
0
24
A dapat dibalik
b.
c.
d.
e.
Det(A) 0
f.
A mempunyai rank n
g.
h.
a m1
a12
a 22
a m2
a1n
a 2n
a mn
x1
x 2
xn
b1
b
2
bm
Dengan mengalikan matriks-matriks pada ruas kiri, maka sistem dapat ditulis:
a 11 x1
a x
21 1
a 12 x 2
a 22 x 2
a m2 x 2
a m1x1
a 1n x n
a 2n x n
=
a m1n x n
a11
a12
a1n
a
a
a
x1 21 x 2 22 x n 2n
a m1
a m2
a mn
b1
b
2
bm
atau
b1
b
2
=
bm
25
2 1 - 2
x1 1
x - 9
2
x 3 - 3
3
2
2
-3
-2
x1 = 2,
1
- 9
- 3
x2 = -1
x3 = 3
Maka:
-1 3
1 2
2 1
2
- 3
- 2
2
1
- 1 - 9
3
- 3
2 1
2
3
- 2
1
+ 3 - 3
- 2
= - 9
- 3
Teorema:
Sebuah sistem persamaan linier Ax = b akan konsisten jika dan hanya jika
rank dari matriks koefisien A sama dengan rank dari matriks yang
diperbesar [A|b]
Contohnya matriks yang diperbesar untuk sistem:
x1
- 3x1
2x 2
7x 2
3x 3
x3
2x 4 - 4
x4 - 3
2x1
- 3x1
5x 2
6x 2
4x 3
9x 3
3x 4 7
6x 4 - 1
26
Adalah:
1
-3
-3
-2
7
-5
6
-3
-1
4
9
2
1
-3
-6
- 4
- 3
7
0
1
0
0
- 23
- 10
0
0
16
7
0
0
0
0
1
0 1
Teorema:
Jika Ax = b adalah sistem linier konsisten dari m persamaan n bilangan
tak diketahui, dan jika A mempunyai rank r, maka pemecahan sistem tersebut
mengandung n-r parameter.
Misalkan:
Jika A adalah matriks 5 x 7 dengan rank 4, dan jika Ax = b adalah
sistem linier konsisten maka pemecahan tersebut mengandung sistem
7 4 = 3 parameter
Hubungan Antara Penyelesaian Ax = 0 dan Ax = b
Teorema:
Jika x0 adalah sebarang penyelesaian tunggal dari suatu sistem linier tak
homogen yang konsisten Ax = b, dan juga v1, v2, ... vk membentuk suati
basis untuk ruang-kosong A, yaitu ruang penyelesaian dari sistem
homogen Ax = 0, maka setiap penyelesaian Ax = b dapat dinyatakan
dalam bentuk:
x = x0 + c1 v1 + c2 v2 + .... + ck vk
dan sebaliknya untuk semua pilihan skalar c1, c2, ... ck vektor x dalam
rumus ini merupakan suatu penyelesaian dari Ax = b
27
x1
2x1
3x 2
6x 2
2x 3
5x 3
5x 3
2x1
6x 2
2x 4
10x 4
8x 4
3x 6
0
-1
15x 6
18x 6
5
6
2x 5
4x 5
4x 5
Penyelesaian:
1
2
-2
6
0
6
-5
5
0
-4
10
8
4
0
4
-3
15
18
- 1
dengan Gaussian didapat:
5
- 3r - 4s - 2t
0
x1
- 3
- 4
- 2
0
x
2
1
0
0
0
x3
0
- 2
0
- 2s
maka:
r
s
t
s
0
x4
0
1
0
0
x5
0
0
1
t
0
0
0
x 6
3
3
Jadi Penyelesaian umumnya adalah:
- 3
- 4
- 2
1
0
0
0
- 2
0
x
r
s
t
0
1
0
0
0
1
0
0
0
x0 =
0
1
3
28
29