You are on page 1of 2

Minggu Ke tiga KKN 111 Nogosari

Tidak terasa udah masuk minggu ketiga, berbagai kegiatan sudah separuh jalan
dikerjakan. Mungkin terkadang terjadi sedikit kendala tapi bersyukur semua dapat dislesaikan
dengan baik. Selama tiga minggu ini kita menjadi semakin dekat dan mengenal karakter masingmasing, dan sejauh ini belum ada konflik yang berarti yang menggangu program kerja kita. Dan
sejauh ini kita bisa bekerja sama dengan baik walaupun kadang tidak sependapat namun
akhirnya kita dapat memutuskan dengan dibicarakan bersama-sama.
Kita sudah mulai terbiasa dengan keadaan dan kondisi di desa ini, kita sudah dapat
beradaptasi dengan baik. Awal-awal kita memang sedikit kaget dengan keadaan desa yang sepi,
tapi sekarang kita sudah punya cara untuk mengisi kegiatan ketika ada waktu luang. Kita
biasanya berbelanja kepasar untuk membuat camilan, dan sore hari kita biasanya bermain bulu
tangkis, dan malamnya kita mengajar Les anak-anak desa nogosari. Kita memberikan Les
dulunya satu minggu penuh, namun dirasa-rasa kita sedikit kelelahan dan kewalahan jika satu
minggu tanpa istrhat, apalagi setiap harinya semakin bertambah anggota yang mengikuti les
dibalai desa. Maka dari itu sekarang Les nya kita jadwalkan satu minggu tiga kali, yaitu hari
senin, rabu dan jumat. Ketika libur untuk les kita gunakan untuk mengerjakan lapran serta
evaluasi setiap kegiatan yang kita lakukan.
Dengan memberikan les kepada anak-anak di desa nogosari kita jadi semakin tau dan
mengenal bagaimana kehidupan di desa ini, kita mengenal banyak karakter dan cara pandang
anak-anak di desa ini. Sedikit ironi memang ketika mengetahui banyak anak yang seharusnya
sudah menguasai berbagai pelajaran dasar namun masih begitu susah untuk memahami materi
yang kita berikan. Ada anak kelas dua yang masih belum hafal Alfabeth dan juga belum
menguasai perkalian dasar, kadang kita berfikir ini di sisi mana yang salah? Dari pengajarnya ?
dari rang tuanya? Atau memang dari anaknya yang kurang mampu memahami materi dengan
baik? . disamping sulitnya untuk menyerap materi, terkadang anak-anak disini juga susah untuk
diajak berkembang, terkadang kita begitu kesalnya dengan anak-anak ini. Bahkan ada yang tidak
mau diajari membaca, dan hanya mau diajari penjumlahan yang seharusnya anak kelas satu pun
dapat mengerjakanya.
Bahkan ada sekelompok anak Smp yang terkadang membuat kita sedikit jengkel, mereka
kurang ada span santun dan berbicara dengan seenaknya. Entah dipengaruhi oleh apa mereka
seakan sudah merasa dewasa dan sudah mengerti akan hal-hal yang berbau Cinta, bahkan sudah
mencoba menarik perhatian kakak-kakak laki-laki yang memberikan Les. Bahkan ketika ditegur
soal sopan santun mereka menjawab dengan santainya kalo mereka memang belum diajari sopan
santun. Ini salah siapa???
Namun kita tidak sepenuhnya menyalahkan anak-anak ini, mungkin pengaruh dari
didikan orang tua yang membuat mereka bersikap seakan perbuatan mereka itu dibenarkan.
Ketika diberikan PR para orang tua tidak memberikan motivasi untuk anaknya agar dapat

mengerjakan sendiri, namun para orang tua justru mengerjakan PR yang seharusnya dikerjakan
anaknya, oleh karena itu ketika soal yang diberikan untuk PR itu diberikan kembali mereka
susah mengerjakanya. Dan juga para rang tua kurang mendisiplinkan anak-anak untuk lebih giat
untuk belajar, ada anak kelas dua SD yang selalu ingin buru-buru pulang ketika Les. Dan ketika
ditanya kenapa? Jawabnya mereka mau menonton TV dan mereka menonton acara yang tidak
seharusnya ditonton oleh anak-anak. Sinetron Manusia Harimau misalnya. Bahkan ketika
ditanya apa tidak belajar? Mereka menjawab belajarnya disekolah saja, dan ketika ditanya
biasanya tidur jam berapa? Bahkan ada yang menjawab tidur diatas jam 12 malam dan itupun
tidak mendapat larangan dari orang tua mereka.
Kita berharap walaupun singkat kita dapat sedikit membantu mereka untuk lebih dapat
mengerti materi dengan baik. Dan memberikan motivasi mereka agar lebih giat dalam belajar
dan mendapatkan apa yang di cita-citakan. Dan memberikan sedikit pelajaran tentang sopan
santun dan bagaimana bersikap terhadap orang yang lebih tua. Serta memberikan pengarahan
agar dapat bertanggung jawab terhadap sekolahnya, jadi sekolah tidak hanya dipandang sebagai
kewajiban saja. Semoga manfaat dari Les ini akan terus berkesinambungan kedepanya. Dan
semoga anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik lagi . ^_^

You might also like