You are on page 1of 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KI-2241

PERCOBAAN C-1

PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI

Disusun oleh:

Mega Rindu Arafah


10510008
Kelompok 2
Assisten Praktikum:

Tanggal percobaan : Jumat, 2 Maret 2012


Tanggal pengumpulan : Jumat, 9 Maret 2012

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2012

PERCOBAAN 1
PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI

I.
II.

Tujuan Percobaan
Menentukan tetapan pengionan indikator metil merah secara spektrofotometri
Prinsip Percobaan
Dalam larutan jenuh terjadi kesetimbangan antara molekul-molekul zat yang
larut dan yang tidak larut. Salah satu contoh kesetimbangan yang sederhana adalah
kesetimbanganantara solute dengan larutan jenuhnya. Dalam hal ini molekul padat
akan larut pada kecepatan yang sama dengan molekul yang mengendap menjadi
padat. Tetapan kesetimbangan proses pelarutan tersebut.
K= az/az = az/1 = . Mz
Hubungan antara tetapan kesetimbangan suatu proses dengan suhu pada
tekanan tetap, diungkapkan oleh persamaan Vant Hoff,
=

Setelah dilakukan penurun terhadap persamaan Vant Hoff, didapatkan

III.

Cara Kerja
50 mL atau setengah tabung reaksi larutan jenuh (A)
+ air kurang lebih sepertiga, dipanaskan 60C, zat dilarutkan
tabung A dimasukkan kedalam tabung B
tabung B dimasukkan kedalam gelas kimia isi air
tabung B dilengkapi batang pengaduk lingkar dan termometer
suhu 57C, dipipet 10 mL, diencerkan dalam labu takar 100 mL
diulangi pada suhu 52C, 47C, 42C, 37C, 32C
larutan-larutan dengan suhu yang berbeda tersebut dititrasi

IV.

Data Pengamatan
a. Penentuan massa pikno
Truang = 26 oC
Pikno
Pikno kosong
+ Aqua dm
+ Oksalat 57C
+ Oksalat 52C
+ Oksalat 47C
+ Oksalat 42C
+ Oksalat 37C
+ Oksalat 32C

Massa
(gram)
18,53
45,02
45,45
45,37
45,39
45,30
45,27
45,20

b. Penentuan

V.

Suhu (C)

Vtitrasi 1 (mL)

Vtitrasi 2 (mL)

32

16,7

16,7

37

19,3

19,25

42

24,2

24,4

47

28,7

28,8

52

31,1

31,15

57

34,4

34,3

Pengolahan data
a. Penentuan Vpikno
Massa air = (Massapikno+air) - Massapikno
= 45,02 g - 18,53 g
= 26,49 g
Vpikno = Massa air/ air
= 26,49 g/ 0,9967870 g ml-1
= 26,575 ml
b. Penentuan massa jenis ()
- Massa jenis Oksalat pada suhu 57C
Massa(T=57C) = (massapikno+massa(T=57C)) - massapikno
= 45,45 g 18,53 g
= 26,92 g
(T=57C) = massa(T=57C) / Vpikno
= 26,92 g / 26,575 ml
= 1,01298 g ml-1
- Massa jenis Oksalat pada suhu 52C

Massa(T=52C)

= (massapikno+massa(T=52C)) - massapikno
= 45,37 g 18,53 g
= 26,84 g
(T=52C) = massa(T=52C) / Vpikno
= 26,84 g / 26,575 ml
= 1,00997 g ml-1
Massa jenis Oksalat pada suhu 47C
Massa(T=47C) = (massapikno+massa(T=47C)) - massapikno
= 45,39 g 18,53 g
= 26,86 g
(T=47C) = massa(T=47C) / Vpikno
= 26,86 g / 26,575 ml
= 1,0107 g ml-1
Massa jenis Oksalat pada suhu 42C
Massa(T=42C) = (massapikno+massa(T=42C)) - massapikno
= 45,30 g 18,53 g
= 26,77 g
(T=42C) = massa(T=42C) / Vpikno
= 26,77 g / 26,575 ml
= 1,0073 g ml-1
Massa jenis Oksalat pada suhu 37C
Massa(T=37C) = (massapikno+massa(T=37C)) - massapikno
= 45,27 g 18,53 g
= 26,74 g
(T=37C) = massa(T=37C) / Vpikno
= 26,74 g / 26,575 ml
= 1,0062 g ml-1
Massa(T=32C) = (massapikno+massa(T=32C)) - massapikno
= 45,20 g 18,53 g
= 26,67 g
(T=32C) = massa(T=32C) / Vpikno
= 26,67 g / 26,575 ml
= 1,00357 g ml-1

c. Penentuan konsentrasi larutan jenuh oksalat


- Larutan oksalat pada suhu 57C
a) Konsentrasi larutan jenuh oksalat
M = 100/10 ( . (Vtitran x Mtitran)/Voksalat)
= 100/10 ( . (34,35 mL x 0,5059 M)/ 25 mL)
= 3,4765 M
b) Berat 100 mL larutan oksalat
Woksalat = 100 mL x oksalat
= 100 mL x 1,01298 g mL-1
= 101,298 g
c) Berat 90 mL air
Wair = 90 mL x air
= 90 mL x 0,9967870 g ml-1
= 89,71 g
d) Berat 10 mL larutan oksalat jenuh

Woksalat - Wair

= 101,298 g - 89,71 g
= 11,59 g
e) Berat asam oksalat dalam 10 mL larutan jenuh
= 10/1000 x Moksalat jenuh x Mr. Oksalat
= 10/1000 x 3,4755 M x 88 gr/mol
= 3,0584 g
f) Berat pelarut dalam 10 mL larutan jenuh
d) e) = 11,39 g 3,0584 g = 8,33156
g) Kelarutan
m = 10/1000 x a) x (1000/ f))
= 4,1715 molal
Larutan oksalat pada suhu 52C
a) Konsentrasi larutan jenuh oksalat
M = 100/10 ( . (Vtitran x Mtitran)/Voksalat)
= 100/10 ( . (31,125 mL x 0,5059 M)/ 25 mL
= 3,149 M
b) Berat 100 mL larutan oksalat
Woksalat = 100 mL x oksalat
= 100 mL x 1,00997 g mL-1
= 100,997 g
c) Berat 90 mL air
Wair = 90 mL x air
= 90 mL x 0,9967870 g ml-1
= 89,71 g
d) Berat 10 mL larutan oksalat jenuh
Woksalat - Wair
= 100,997 g 89,71 g
= 11,29 g
e) Berat asam oksalat dalam 10 mL larutan jenuh
= 10/1000 x Moksalat jenuh x Mr. Oksalat
= 10/1000 x 3,149 M x 88 gr/mol
= 2,771 g
f) Berat pelarut dalam 10 mL larutan jenuh
d) e) = 11,29 g - 2,771 g = 8,519 g
g) Kelarutan
M = 10/1000 x a) x (1000/ f))
= 10/1000 x 3,149 M x 1000/8,519 g
= 3,696 molal
Larutan oksalat pada suhu 47C
a) Konsentrasi larutan jenuh oksalat
M = 100/10 ( . (Vtitran x Mtitran)/Voksalat)
= 100/10 ( . (28,75 mL x 0,5059 M)/ 25,00 mL
= 2,9089 M
b) Berat 100 mL larutan oksalat
Woksalat = 100 mL x oksalat
= 100 mL x 1,0107 g mL-1
= 101,07 g
c) Berat 90 mL air
Wair = 90 mL x air
= 90 mL x 0,9967870 g ml-1

= 89,71 g
d) Berat 10 mL larutan oksalat jenuh
Woksalat - Wair
= 101,07 g 89,71 g
= 11,36 g
e) Berat asam oksalat dalam 10 mL larutan jenuh
= 10/1000 x Moksalat jenuh x Mr. Oksalat
= 10/1000 x 2,9089 M x 88 g/mol
= 2,5598 g
f) Berat pelarut dalam 10 mL larutan jenuh
d) e) = 11,36 g 2,5598 g = 8,8002 g
g) Kelarutan
M = 10/1000 x a) x (1000/ f))
= 10/1000 x 2,9089 M x (1000/8,8002 g)
= 3,3055 molal
Larutan oksalat pada suhu 42C
a) Konsentrasi larutan jenuh oksalat
M = 100/10 ( . (Vtitran x Mtitran)/Voksalat)
= 100/10 ( . (24,3 mL x 0,5059 M)/ 25,00 mL
= 2,459 M
b) Berat 100 mL larutan oksalat
Woksalat = 100 mL x oksalat
= 100 mL x 1,0073 g mL-1
= 100,73 g
c) Berat 90 mL air
Wair = 90 mL x air
= 90 mL x 0,9967870 g ml-1
= 89,71 g
d) Berat 10 mL larutan oksalat jenuh
Woksalat - Wair
= 100,73 g 89,71 g
= 11,02 g
e) Berat asam oksalat dalam 10 mL larutan jenuh
= 10/1000 x Moksalat jenuh x Mr. Oksalat
= 10/1000 x 2,459 M x 88 g/mol
= 2,164 g
f) Berat pelarut dalam 10 mL larutan jenuh
d) e) = 11,02 g 2,164 g = 8,856 g
g) Kelarutan
M = 10/1000 x a) x (1000/ f))
= 10/1000 x 2,459 M x (1000/8,856 g)
= 2,7766 molal
Larutan oksalat pada suhu 37C
a) Konsentrasi larutan jenuh oksalat
M = 100/10 ( . (Vtitran x Mtitran)/Voksalat)
= 100/10 ( . (19,275 mL x 0,5059 M)/ 25,00 mL
= 1,9502 M
b) Berat 100 mL larutan oksalat
Woksalat = 100 mL x oksalat
= 100 mL x 1,0062 g mL-1

= 100,62 g
c) Berat 90 mL air
Wair = 90 mL x air
= 90 mL x 0,9967870 g ml-1
= 89,71 g
d) Berat 10 mL larutan oksalat jenuh
Woksalat - Wair
= 100,62 g 89,71 g
= 10,91 g
e) Berat asam oksalat dalam 10 mL larutan jenuh
= 10/1000 x Moksalat jenuh x Mr. Oksalat
= 10/1000 x 1,9502 M x 88 g/mol
= 1,716 g
f) Berat pelarut dalam 10 mL larutan jenuh
d) e) = 10,91 g 1,716 g = 9,194 g
g) Kelarutan
M = 10/1000 x a) x (1000/ f))
= 10/1000 x 1,9502 M x (1000/9,194 g)
= 2,121 molal
Larutan oksalat pada suhu 32C
a) Konsentrasi larutan jenuh oksalat
M = 100/10 ( . (Vtitran x Mtitran)/Voksalat)
= 100/10 ( . (16,7 mL x 0,5059 M)/25,00 mL
= 1,6897 M
b) Berat 100 mL larutan oksalat
Woksalat = 100 mL x oksalat
= 100 mL x 1,00357 g mL-1
= 100,357 g
c) Berat 90 mL air
Wair = 90 mL x air
= 90 mL x 0,9967870 g ml-1
= 89,71 g
d) Berat 10 mL larutan oksalat jenuh
Woksalat - Wair
= 100,357 g 89,71 g
= 10,647 g
e) Berat asam oksalat dalam 10 mL larutan jenuh
= 10/1000 x Moksalat jenuh x Mr. Oksalat
= 10/1000 x 1,6897 M x 88 g/mol
= 1,4869 g
f) Berat pelarut dalam 10 mL larutan jenuh
d) e) = 10,647 g 1,4869 g = 9,1601 g
g) Kelarutan
M = 10/1000 x a) x (1000/ f))
= 10/1000 x 1,6897 M x (1000/9,1601 g)
= 1,8439 molal

d. Penentuan entalpi pelarutan (HDS)

R= 8,31 J mol-1 K-1


Untuk T1 = 32 oC dan T2 =37 oC log

HDS = 22005,79 J/mol


Untuk T1 = 37 oC dan T2 = 42 oC log

HDS = 43735,091 J/mol


Untuk T1 = 42 oC dan T2 = 47 oC log

HDS = 28823,921 J/mol


Untuk T1 = 47 oC dan T2 = 52 oC log

HDS = 19109,376 J/mol


Untuk T1 = 52 oC dan T2 = 57 oC log

HDS = 21578,666 J/mol.


e. Grafik penentuan kalor diferensial

y = mx + c
y = -1414,2.x + 4,9098
Gradien = -

= -1414,2

HDS = 27064,86 J/mol

VI.

Pembahasan

VII.

Kesimpulan
Kalor pelarutan diferensial pada konsentrasi jenuh adalah 27064,86 J/mol
Kelarutan asam oksalat sesuai kenaikan suhu adalah:
Suhu (oC)
57
52
47
42
37
32

VIII.

mz
4,1715
3,696
3.3055
2,7831
2,121
1,8439

Daftar pustaka
Atkins, P.W. Physical Chemistry, 8th ed., Mc Graw-Hill, New York, p 47-63
R. Lide, David.2003. CRC Handbook of Chemistry and Physics, 85th Ed..
New York: CRC PRESS (section 6-5)

LAMPIRAN I
Jawaban Pertanyaan
1. Koreksi suhu akhir dengan ekstrapolasi saat pencampuran hanya dapat dilakukan
pada reaksi yang cukup cepat karena hasil yang diperoleh akan lebih akurat, di
mana suhu yang diamati tidak akan jauh berbeda dengan suhu yang diukur. Apabila
dilakukan dalam penambahan suhu yang lambat, maka akan diperoleh hasil dengan
perbedaan yang cukup besar.

2. Nilai air kalorimeter bergantung terhadap volume yang dipakai berdasarkan prinsip
Asas Black
Qlepas = Qterima
m1.c1.T + Cpk.T = m2.c2.T
1.V1. c1.(Ta-T1) + Cpk. (Ta-T1) = 2.V2.c2.(T2-Ta)
Terbukti bahwa nilai air kalorimeter sangat bergantung terhadap volume.
3. Efek konsentrasi asam terhadap harga kalor penetralan asam lemah yaitu semakin
lemah suatu asam, maka harga kalor penetralan juga akan semakin kecil. Entalpi
penetralan adalah kalor yang menyertai penetralan 1 mol suatu asam atau basa.
Dengan semakin lemahnya asam, maka akan semakin sedikit H+ yang terbentuk
dan produk hasil penetralan tentunya akan memiliki konsentrasi yang juga lebih
kecil. Oleh karena itu, nilai kalor penetralan juga semakin kecil.

LAMPIRAN II
Data Entalpi Senyawa & Kapasitas Kalor

LAMPIRAN III
Data Massa Jenis Air

LAMPIRAN IV
Data Kapasitas Kalor

You might also like