You are on page 1of 11
Iskandar Kanna wdi Daya UE Sakau Pembenihan dan Datel tel Gambar 14 Bak Peanclitersan faduk ungkin belum mengetahui bakwa penyuntikan dengan ekstrak kelerj *Popisa hanya dapat mempercepat ovulasi pada telur. Teknik hypopysasi i biasanya dilakukan pada ikan patin, ikan mas, dan scbagainya. Untuk mempercepat kematangan ponad, schaiknya menggunakan telonik Hrangsangan pada induk dengan hypotalamus. Peranpsangan dengan hypo Jangus merupakan suatu tekmobogi untuk merangsang induk agar cepat mating. yaad. Hall ini biasarya digumakan pada jemis-fenis komeditas perikanan yang nmasuk dalam golongan crustacea, misalnys udang dan kepiting. Dalam akick di lapangan. pencrapan tcknék bypotalamus ini dilakukan dengan last mata (pemesongan tangkai mata). Menurut penelitian para ali, mata ida jenis crustacea unumnya tidak hanya berfangs! schagai penglihatan tapi juga sebagai organ tubuh yang berfungsi dalam proses repredukai. Khusus untuk locpiting bakau dan jenis:crustacea lainnya, di dalam tanghosi wll ferdapal organ yang dapat menghambal proses perkembangan ovary. Ich karena itu, untuk menghambat bekerjanya, organ terscbeat harus difyilary- in. Peinsip ablasi mata inilah yang berhasil ditcrapkan pada peniatangan ‘ade Hebndar Kaa lor udang penaeid di bak secars terkendali, Untuk lebih jelasmya, seknik asi mata dapat dilihat pada Gamba 15. Akiber rangsangan dari boar, sasunan syaref pusat memerinahkan X- gan yang terlctak pads tangkal mata untuk menghasilkan borman yang sebat Gonad Inhibiting Hormone (GIH). Gonad Inhibiting Hormone, belum dilepaskan ke target ongan, terlebih dahulu disimpan dalam Sinus land yang juga terletak pada tangkai mata. Fungsi GIH secara langsung an menghambat perkembangan androgenik gland pada inwidu jantan ata ‘ani pada individu betina sehingga perturmbuban sperna.atau telur terhambat. (H dapat juga mempengaruhi gonada secara tidak langsung, ‘yakni dengan enghambet Y-organ. Jika Y-organ bekerja akan menghasilkan hormon yang, isebut Gonad Stimulating Hormone (GSH) yang kerjanya merangsang embentukan sperma pada individu jaman dan telur pada individu betina. Dengan demikian, jika X-organdihilangkan, misalnys, melabui pemotong- Atangkai mata. maka Gonad Inhibiting Hormone tidak terbermuk. schingga dak ada yang menghambat perkembangan telur atau sperma, Akibat lain ang terjadi adalats Y-organ bebas menghasilcan Gonad Stimulating Hormo- © schingga ada rangsamgan untuk pembentukan telur atau sperma. Fungsi Win dari X-organ di antaranya berpersn dalam tingkah laku berahi, mengen- alikan proses penyerapan air, kulit, dan pembentukan zat warna, Untuk kepiting baka, ablasi hanya dilakukan pada kepiting betima, karen, perma kepiting jantan diharapkan dapat berkembang semspuma secara alami i dalam bak. Walaupun pemah ditenukan indu&k matang Gonadi di tarnbak. tenurut hasil ujicoba yang dilakukanoleh Balai Budi Daya Air Payau. kepiting akau betina yang tidak diablasi temyata laju kehamilannya sangat lambat. Finsip ablasi yang diterupkan sums dengan yang diterapkan pada wdang indu, yaion dengan cara memoong salzh satu tangkai bola mata. Ablasi spat dilakukan pasa siang hari dan nha pada kepiting yang schat dan disk berlaku pada kepiting yang bara moulting (garti keulit), ‘Gembar 16. Induk Kepiting Blakau dengan Telureya Ro Penebarart Preaek ‘Sebelum ditebarkan ke dua kotam, induk kepiting diaklimatisasi terkebih Jahubu untuk menghindari terjadinye stress, Untuk mencegah terjacinya perke- shian amtar-kepiting dan agar pemijahan dapat berlangsung dengan baik, makadilakukan pemotongan terhadap bagian slacn ther capit pada semua induk. Padat pencbaran sebaiknya 2 — 3 chor dengan perbandingan ancara jamtan jan betina | : 2. Setelah itu, induk dirend.m dalam lannan KMnO, dengan Josis $ ppm selama+ | menitumuk mencegah kemungkinan adanya serangan pakteri, i Pemberian Poker Jenis pakan untuk induk Kepiting bakau yang dipelihara dapat berupa serang-kerangan, cumi-cumi, udang, ikan teri, ikan lemeru, ara sejenisnya, Pakan campuran yang terdiri atas kan lemuru dan kerang laut dengan serbandingan |: | semyata sangat baik untuk permatangan gonad kepiting naka, Uburan pakan disesuaikan dengan kemampuan kepiting dalam menceng- verum palkan. Pakan diberikan pada pagi dan sore/malam hari dan desisnya Jisesuaikan dengan tingkat kematangan ovari induk, Pasa tingkas kematangan sari awal, desis pakan yang diberikan sebanyak 19% dari berat badan per tari dan selanjuinya menuran hingga 3% dari berat badan per hari menjelang pentijahan. Untuk menjaga agar kualilas air tetap baik, maka harus dilakukan pembersihan sisa-sisa pakan di dasar bak setiap pagi sebelum pemberian pa- tan berikutnya dengan cara penyiporan atau dengan menggunakan serok! sess, & Proses Perkawinan Perkawinan kepéting biasanya terjadi paca saet suhu air mulai naik. Men- iclang perkawinan, kepiting betina mengeluarkan cairn kitiawi perangesang, yaitu pheromoenc ke dalam air yang akan menarik perhatean kepaling jantan. Kepiting jaman yang berhasil mencrukan sumber pheromone tersebut akan aaikt ke atas karapas kepiting betina untuk berganti kulit fmcultimg?, Selama sepiting betina mengalami proses ganti kulit, kepiting jaman akan metihanginya selma + 2 — 4 hari sampai cangkang terlepas dari tubuh kepiting betina. Ms i apr Pane Saya) Kepiting jantan membalikkan tubuh kepiting betina untuk melakukan :opulasi(perkaw inan. Biasanya, kopulasi berlangsung sclama 7— {2 jamdan wanya dapat berlangsung bila karapas kepiting betina dalam keadaan lunak, ipermatofor kepiting jantan akan disimpan di dalam spermatcka kepiling ‘etina sampai tebur siap dibushi. Proses pemijahan kepiting bakau tidak seperti hatnya udang yang hanya erjadi pada malam hari (kondisi gelap}, Dari hasil pengamatan di tapangan, ernyata kepiting bakau juga melakukan perkawinan pada siang hari Telur dalam tubuh kepiting betina yang sudzh matang akan turun ke fwiduk dan dibuabi oleh sperma, kemudian dipijahken dam akan melekat ada rambut-rambut pleopod. [Di alam, 1etur yang dikeluarkan berkisar | —5 uta butir‘ckor induk, tergantung pada ukuran indwk kepiting terscbut. Sanvun, slur yang berhasil menempel pada rambut-rambut pleopod hanya sepertiga- ya. BB BABIV PENETASAN TELUR DAN PEMELIHARAAN LARVA Selama pemeliharaan induk dilalcukan pengamatan terhadap perkembarg- n ovari induk betina dengan cara melihat wama-warna ovari pada celah ang terdspat antara bagian belakang karapas dan abdomen, Celsh tersebut apart ditekan dengan jari tangan atau benda yang pipits. Perkermbangan ovari kepiting dapat dibedakan menjadi 4 (ermpat) ting- atan yang dapat diamati dawi lar, yastu sebagai berikut. Tingkat! - Belum matang fimumafering), yaita belum ada tandiatainda perk Tingkat ll : Sedang dalam proses pematangan maturing), yaitu perkern- bangan telur sudah rulai terlihat penuh dan masih bereda di dalam tubuh kepiting. Telur ink akan terléhan berads di bawah karapas, Tingkat IT: Matang (ripe) telur kepiting telah dibuabi dan diletakoan pada abdomen (telah dikeluarkan)} Pada saat baru dikeluar- kan, telur berwama kuning muda, Telur ini akan mengalami perkembangan menjadi kuning tua, keabu-abuan, kechatarn= hitaman, kermudian menctas. Tingkat lV : Salin (spent), yaitu tingkat terakhir di mana seluruh telur mencias schingga rung di bawah abdomen terlihat kosong. Untuk menmudahikian mengasati tingkat kematangan telur pada kepiting alcau, part petani cukup memperhatikan porubahan warm pada teburkepiting srsebut dengan seksama yang masing-masing dicirikan pada wama ovari. situ tingkat I berwarna putib, linghat I! kekuning-hurtingan sampai kuning emerah-merahan, tingkat [I berwama orange, dan tingkat F'V (tingkat akhir} erwarma merah cerah. Setelah tingkat kematangan ovari akhir, telur akan die 6 Goambor 1, Telur Kepiting Bakau. tluarkan dari ovari (pemijahan) dan pada saat yang bersaniaan terjadi smbuahan, Kepiting yang memijah ditandai dengas menempelnya massa dur pada bagian abdenen. Setelah memijah, kepiting mengerami telumyaselama 10— 12 hari pada m salinitas 31 — 32 ppt dan suhu air 26.5" C - 29.5° C. Selama masa ingeraman, telur-telurmengalarni perebahan wama yang dapea diamatisecara ngsung. Perubahan warma tersebut terjadi akibat perkembangan enibrin. lakincepat denyus jankung menandakan telus kepiting akan segera menetas. Pengeraman dapat dilakukan dan bak fibre glass berukuran lem © Sem «0.3 cm dengan padat tebar induk | ekorvbak. Jika dicamper, maka ik pengeraman harus diberi seket pemisah ante yang sate dan linea mirtidak saling menggangeu. Induk kepiiing yang sedang mengerami telur mengipas kaki renangnya: ‘cara teratus. Pada masa hamil tersebut. induk kepiting sering berenang dan wring berdiri pada bcaki jalan. J ini dimakeudkan untuk memberiken aliran eT (Fel: Inkareae Kanna) Jryang berfungsi sebagai pengudaraan bagi telur yang dierami. Massa telur ‘ang makin tua secara terabur juga sering digaruk dengan menggunakan kaki alan, Pada saat pengeruman telur, sarkulasi air dilakukan secara nonstop 24 am dan aerasinya selaba diperhatikan. Pakcan induk pada bak inkubasi sama lengan pakan yang diberikan pada bak pemeliharan induk, naman pengen- rolan lebih diimtensi {ian untuk menghindari tesjadinya pembusulcan sisa-sisa ‘akan yang tidak termakan oleh induk. Kualitas air media sangat berpengarah terhadap kualitas tebor dan terbadap- laya tetas ¢hovchring rare) tebur. Ole: karena itu, kualitas air barus selabu di- iontrol, terutama suhu dan salinitasnya Pemindahan induk matang telur ke latam bak penctasin dilakuikan setelah tchar berwama coklat kehitam-hitaman m atau ankara hari 7 - 8 saat dicrami. 4. Penetasan Telor Selama proses penetasan telur berlangsung. induk kepiting tidak diberi akan apa pun, Penctasan teclur kepiting dapat dilakukan dalam bak fibre Hass yang berbentuk kerucut dengan volume 300 = $00 liter, Bak diisi air aut yang disaring dengan filter bay dam diacrasi secukupnya agar tidak nemggangegu induk yang akan menctaskan telumnya. Air laut untuk penetasan ebaiknya mempunyai salinitas berkisar 32 — 35 ppt. Penetasan yang verlangsung pada suha 29°C ~ 34 C dan salinites 35 ppt menghasifian ingkal penetasan telur (hatching rate) kepiting sebesar 93.60% dan akan nenursn sejalan dengan menurunnya salinitas, ‘Untuk mengetahui fekunditasnya, satu buah bak penctasan dapat diisi veckor induk kepiting matang telur. Induk kepiting yang telah dimasukkan Jalam bak penetasan tidak lagi diberi pakan sanipai telus-telumya menetas. Yerendaman telur dengan larutan formalin berkadar 10) ppm sclama 24 jam fi dalam bak penctasan sangat membantu untuk membersihksn eelur dari amur yang menempel. Sclama perendaman dalam batas waktu terscbut, nduk kepiting dan perkembangan embeio di dalam telur tidak berpenganuh. Penetasan telur berlangsung selama | —2 bari setelah induk dimasukkan se-dalam bak penetasan, Penetasan berlangsung pada pagi hari antara pukul 16.30 hingga pukul 08.00 selama + 1 — 2 jam, Dalam proses penctasan, ‘Gaenbar 19, Bak Pengeraman (3) dan Bak Penetsas (bh, induk kepiting akan berenang berkeliling dalam bak penewsan dengan mengibaskan kaki renangnya secara cepat sambél jalan menggaruk-ganuk massa clur, Di sinilah pentingnya fungsi kaki jalan dan kaki renang schingga dalam pemilihan ealon ieduk kelengkapan organ wlub ini harus betul-betul cliperhati- kan. Jumiah zoea kepiting baka dan penciasan telur yang: dihasidkan obeh seckor induk tergantung pada ukuran induk tersebut. Induk kepiting yang berukuran besarakan menghasilkan zoca lebih banyak. Seckor induk kepiting dapat menghasilkan telur sekitar | — 2 juta pada ukuran Iebar karapas 10cm — 12 em dengan derajat penciasan berkisar 95% — 95%. Pemanenan zoea dapat dilikukan dengan menggunakan serok tau scop net dan diusahaken agar pemancnan dilakukan pada subu udara masih rendah, yaitu pagi hari. Iinduk yang telah melepaskan tdhirnya segera dipindahkan ke bak yang: baru dan dirawat secara terpisah untuk mesnulihkan kondisinya B. Penmeliharaan Larva Femeliharaan larva merupaikan subskegiatan pensbenihan kepitiang baka yang relasif sulit dilakukan dibandingkan dengan sub-kegiatan lainnya. Pada pase larva, kepiting bakaw sangat scesitif terhadap: perubahan lingkungan a9

You might also like