You are on page 1of 6
LABORATORIUM FISIKA LAN] PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG oT JALAN GANESHA 10, BANDUNG, 40132, TELEPON (022) 2534161 METODE GEOLISTRIK (TAHANAN JENIS) 1, TUJUAN a. Memahami prinsip fisika serta konsep yang digunakan dalam metode tahanan jenis, b, -Memahami teknik akuisisi metode tahanan jenis ©. Memahami teknik pengolahan data serta interpretasi metode tahanan jenis. 2. ALAT-ALAT Peralatan lapangan yang digunakan dalam eksperimen fisika ini terdiri atas: a. I buah Controller GEORES (BOX) b. 2 buah Accu kering 16 gulungan kabel elektroda 16 buah elektroda 2 box channel penghubung ke controller Kabel USB Kabel Accu Meteran 2 buah Palu Laptop + software GeoRes k, 1 buah flasdisk (No Virus)- WAJIB TEORIDASAR Metode geolistrik merupakan metode geofisika yang digunakan untuk menyelidiki keadaan bawah, permukaan bumi dengan cara mempelajari sifataliran listrik pada lapisan batuan, Berdasarkan jenis sifat aliran listrik, metode gcolistrik dapat diklasifikasikan menjadi metode potensial diri atau SP (self potential), polarisasi terimbas atau IP (induced polarization), dan resistivitas atau tahanan jenis. Pada metode tahanan jenis, sifataliran listrik yang dipelajari adalah resistivitas batuan. Resistivitas batuan merupakan besaran fisis yang berhubungan dengan kemampuan suatu lapisan batuan dalam ‘menghantarkan arus listrik. Lapisan batuan yang mempunyai nilai resistivitas rendah, berarti mudah menghantarkan arus listrik. Sebaliknya lapisan batuan yang nilai resistivitasnya tinggi, berarti sulit ‘menghantarkan arus lstrik. Dalam pengukuran tahanan jenis digunakan 4 elektroda, masing-masing 2 elektroda arus (C; dan C,) dan 2 elektroda potensial (Py dan P;) (Gambar 2.3). Arus listrik berfrekuensi rendah diinjeksikan ke dalam bumi dengan menggunakan elektroda arus (C; dan C2). Respon beda potensial antara dua titik di permukaan yang diakibatkan oleh aliran arus tersebut, diukur melalui dua elektroda potensial (Pi dan P,). Variasi nai resistivitas diperolch dari hasil pengukuran beda potensial tersebut Geolistrik 2015 a AV = beda potensial; P; dan P2 l = kuat arus e = resistivitas ri, Pos "4 = parameter konfigurasi Dikarenakan elektroda pada saat melakukan pengukuran disusun sedemikian rupa, maka harus dilakukan perhitungan terhadap konfigurasi susunan clektroda, Suatu besaran yang berfungsi sebagai faktor untuk mengkoreksi berbagai Konfigurasi elektroda disebut sebagai faktor geometri. Faktor geometri yang diturunkan untuk Konfigurasi elektroda ditunjukkan seperti gambar 2.4 di bawah ini A M N B Gambar 3. Konfigurasi clcktroda untuk faktor geometri [Reynolds, 1997] ri. 1) | @) AV =I, ={(_ © On AM el (es P< *"\\\ aM BM) CAN BN. Sehingga resistivitas semu medium yang terukur dihitung berdasarkan persamaan [van Norstand et al, 1966; Reynolds 1997; Telford et al, 1990) Geolistrik 2015 it 3) Pa 7 ® dimana ( 1 Ly) K =2a|{—_-—_ @ AM BM) Nila resistivitas yang dihitung bukanlah nilai resistivitas bawah permukaan yang sebenamya, ‘namun merupakan niiai resistivitas semu (apparent resistivity) yang merupakan resistivitas dari bumi yang dianggap homogen yang memberikan nilai resistansi yang sama untuk sustinan elektroda yang sama, Faktor geometri (K) merupakan besaran penting dalam pendugaan resistivitas vertikal maupun horizontal. Besaran ini tetap untuk konfigurasi elektroda yang tetap. Berikut ini beberapa faktor geometri yang sering digunakan dalam pengukuran metode tahanan jenis: a. Konfigurasi Sclumberger Konfigurasi Schlumberger biasa digunakan untuk memperoleh struktur kedalaman pada suatu titik (sounding). © © surface s Gambar 4, Konfigurasi elektroda Schlumberger Untuk konfigurasi Shlumberger, nilai faktor geometri dapat dihitung menggunakan persamaan (4), dimana: () b. Konfigurasi Wenner Konfigurasi Wenner baik digunakan untuk pendugaan struktur resistivitas bawah permukaan secara lateral Geolistrik 2015 ; "| surface _—— Gambar §. Konfigurasi clektroda Wenner Dengan memperhitungkan susunan elektroda maka diperolch nilai faktor geometi untuk kenfigurasi Wenner, dimana: K =2na © ¢. Konfigurasi dipole-dipole Konfigurasi dipole-dipole baik digunakan apabila kondisi topografi di daerah penyelidikan cukup bervariasi ‘Gambar 6, Konfigurasi elektroda dipole-dipole Nilai faktor geometri untuk konfigurasi dipole- sebagai berikut: K =-1 an(l=n\(2+n) a 4. TUGAS PENDAHULUAN ipole dapat diperoleh dengan menggunakan ramus a. _Jelaskan hukum fisika yang mendasari metode geolistrik tabanan jenis?! 'b, Hasil pengukuran metode tahanan jenis berupa resistivitas semu (apparent resistivity). Apa itu resistivitas semu? Jelaskan konsep serta perbedaannya dengan resistivitas sebenarnya. ©. Dalam metode tahanan jenis, terdapat beberapa konfigurasi elektroda yang sering digunakan, Sebutkan beberapa konfigurasi tersebut serta gambarkan perbedaaan konfigurasi elektrodanya. ‘Turunkan pula faktor gcometri untuk masing-masing elektroda terscbut, ©. Jika dibandingkan, jelaskan kelebihan serta kekurangan masing-masing konfigurasi, f Menurut anda, meiode tahanan jenis cocok digunakan untuk mencari apa? Jika dihubungkan dengan parameter fisis, jelaskan berdasarkan pemahaman fisika anda. g. Sebutkan pula kelebihan serta kekurangan metode tahanan jenisjika dibandingkan dengan metode geolistrik lainnya. Geolistrik 2015 5. 6, 1. LANGKAH EKSPERIMEN A Pengukuran 2D (Mapping) Langkah-langkah pengukuran mapping adalah sebagai berikut: 1. Buatlah rangkaian alat seperti gambar 4. A dan B adalah elektroda arus sedangkan M dan N adalah elektroda potensial. 2. Gunakan meteran untuk membuat lintasan(penampang) sepanjang 15 meter (usahakan lurus) 3. Hubungkan masing-masing elektroda yang telah tertancap tiap selang 1 meter ke controller ‘menggunakan kabel 4, Hubungkan controller ke GeoRes 5. Hubungkan GeoRes dengan 2 buah Accu yang terpasang paralel 6. Nyalakan alat dengan menghubungkan kabel USB pada Laptop yang terintsall software GeoRes Cek elektroda telah berfungsi dengan baik Lakukan injeksi arus dan simpan data yang didapat Lakukan untuk masing-masing konfigurasi scbanyak 2 kali akuisisi data (6 kali ‘@3konfigurasi) | g so : a eevee eesececne0e B _ : sees ‘Gambar 7. Contoh stacking chart. TUGAS LAPORAN Jelaskan hubungan antara resistivitas semu, resistivitas sebenarya, dan kedalaman?! Jelaskan juga hubungan antara jarak antara elektroda dengan kedalaman?! Lakukan inversi terhadap data hasil akuisisi 2D dengan menggunakan software Res2Dinv! Kemudian lakukan interpretasi terhadap hasil inversi 2D tersebut! Bandingkan hasil yang didapat dan analisis mengapa terdapat perbedaan! Carilah beberapa aplikasi metode tahanan jenis dengan menggunakan konfigurasi Schlumberger maupun dengan menggunakan konfigurasi Wenner! Tuliskan dan jelaskan! MATA KULIAH TERKAIT 1 FI1201 — Fisika Dasar A Geolistrik 2015 2, FI2101 — Fisika Matematika I dan F12201 — Fisika Matematika II 3. FI2202 — Listrik Magnet 4, FI2161 —Fisika Bumi dan Sistem Kompleks 8. REFERENSI Telford, W. M., et al. 1996. Applied Geophysics 2" Edition, Cambridge University Press. Reynold, J. M. 1997. An Introduction to Applied and Environmental Geophysics, John Wiley & Sons Ltd, Geolistrik 2015

You might also like