You are on page 1of 1

RADAR SURABAYA

MINGGU, 28 OKTOBER 2012


HALAMAN 5

DONT CROSS DONT CROSS DONT CROSS

Lambe mringis weteng luwe,


godok tahu gak duwe kompor
Arek nom-noman ora nyambut gawe,
malah jambret motor

WASPADA 24 JAM  JAUHI NERAKA  BERTOBATLAH

DONT CROSS DONT CROSS DONT CROSS

Diduga OD, Tewas di Kos


WONOCOLOWarga dan
penghuni kos di Jl Siwalankerto 21, kemarin (27/10) gempar. Seorang wanita penghuni
kos bernama Lely Weliansyah
(32) ditemukan tewas di atas
ranjangnya. Diduga kuat, wanita asal Lawang, Malang, itu
meninggal karena sakit.
Kanitreskrim Polsek Wonocolo AKP Nur Suhud mengatakan, jasad Lely ditemukan
Wilson, pacar korban, sekitar

pukul 06.55, Sabtu (27/10).


Pria itu terpaksa mendatangi
kos Lely lantaran telepon seluler sang pacar tak dapat dihubungi. Pacarnya penasaran lalu bertandang ke kos
itu, terang Suhud di lokasi
kejadian.
Saat pintu kos diketuk, tak
ada sahutan dari dalam. Karena penasaran dan khawatir,
Wilson naik ke atas pagar dan
mencoba mengintip kamar pe-

kerja sebuah perusahaan swasta itu. Betapa kagetnya Wilson


saat mengetahui kondisi kamar
pacarnya berantakan. Wilson
pun memutuskan mendobrak
pintu kos pacarnya.
Betapa lemas tubuh pria ini
saat mendapati tubuh Lely
tergeletak di atas ranjangnya.
Apalagi, wanita tersebut sudah tak bernyawa. Memang
waktu itu kondisi korban sudah tak bernyawa lagi. Mulut-

nya mengeluarkan busa. Juga


ditemukan obat sakit kepala
di samping tubuhnya, papar
Nur Suhud.
Wilson menduga, pacarnya
tewas karena overdosis (OD)
obat sakit kepala. Korban diduga sempat berdiri, namun
tak kuat, sehingga barang-barang menjadi berantakan. Namun, polisi belum berani mengambil kesimpulan karena
penyelidikan belum tuntas.

Jenazah korban kemudian


dilarikan ke RSUD dr Soetomo
untuk diotopsi. Polisi juga telah membawa barang bukti
obat saksit kepala yang ditemukan di lokasi kejadian.
Menurut Wilson, pacarnya
tak keluar kamar sejak Kamis
lalu. Diduga, saat itu Lely telah meninggal dunia. Saksi
pertama yang menemukan adalah pacar korban sendiri, pungkas Nur Suhud. (nov/rie/rek)

KENJERAN

Dua Jambret Dimassa,


Motor Dirusak
DUA penjambret yang beraksi di
Bulak Tinjang babak belur. Andai tak
diamankan anggota Polsek Kenjeran,
nasib Syafii (35), asal Tragah, Bangkalan, dan Romly (25), asal Bringin,
Bangkalan, mungkin akan fatal.
Polisi sempat kesulitan mengamankan kedua pelaku yang kos di Kremil itu. Dua tersangka sempat ditahan warga di tempat potong rambut di lokasi kejadian. Adapun korban dalam aksi pada Rabu (24/10)
malam tersebut adalah Arif Khoirul
Nanda (30), warga Bulak Tinjang.
Ternyata, kemarahan massa bukan hanya ditumpahkan pada kedua
pelaku. Motor Kawasaki Kaze nopol
L 2455 XO pun dirusak. Untuk sementara, pengakuan pelaku telah lima kali beraksi, jelas Kapolsek Kenjeran Kompol Syukur kemarin.
Kejadian bermula saat korban baru
pulang dari tempat kerjanya di Jl Kusuma Bangsa. Tiba-tiba, dia dihentikan
pelaku dan dituduh merebut pacarnya.
Karena tak merasa melakukan itu, korban ngotot dan tetap berjalan menuju
rumah temannya. Ternyata, pelaku
juga ngotot hingga terjadi adu mulut.
Korban diminta untuk ikut dengan cara
dibonceng bertiga. (nov/rie/rek)

NOVI/RADAR SURABAYA

KEOK: M Ismail diamankan di Mapolsek Asemrowo.

Jual Sabu untuk Jadi TKI


ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA

BERJIBAKU: Sejumlah petugas damkar berusaha memadamkan api yang membakar gudang di kawasan Keputih.

SEHARI DUA KEBAKARAN


SUKOLILODua peristiwa kebakaran terjadi di wilayah Surabaya, kemarin. Musibah
itu hanya berselang satu jam saja. Informasi
yang digali Radar Surabaya menyebutkan, kejadian pertama di gudang penampungan semipermanen, dekat tempat pembuangan akhir
(TPA) Jl Keputih Tegal, sekitar pukul 17.15.
Menurut Kordinator Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya Ribut Mustakim, api saat
itu membumbung tinggi karena gudang tersebut berisi plastik dan kertas bekas yang mudah terbakar. Gudang seluas 50 meter persegi
itu pun ludes akibat amukan si jago merah.
Kami mengerahkan delapan mobil pemadam
kebakaran (damkar) untuk melakukan pemadaman dan pembasahan di lokasi kejadian, terang Ribut.
Proses pemadaman api di Keputih Tegal berlangsung cukup lama. Sebab, selain lokasi yang
sulit dijangkau, warga sekitar banyak yang bergerombol untuk melihat lokasi kejadian. Api
akhirnya dapat dipadamkan setelah petugas

berjuang keras selama 45 menit.


Kapolsek Sukolilo AKP Dewa Putu Eka Dharmawan mengatakan, saat kebakaran, gudang
dalam kondisi tutup dan tak ada aktivitas karena libur. Kami masih memeriksa beberapa
saksi. Saat ini belum dapat disimpulkan penyebab kebakaran tersebut, tandasnya.
Sekitar satu jam kemudian, kebakaran terjadi di rumah berlantai dua di Jl Ploso I/23.
Api yang berkobar cukup besar, nyaris meludeskan rumah milik M Sulton. Kejadian sekitar pukul 18.00. Dugaan kejadian itu akibat
korsleting listrik, kata Ribut.
Akibat embusan angin, api yang telanjur membesar langsung melumat bangunan berukuran
2x3 meter di lantai dua. Sebelum api merambah
ke mana-mana, terlihat beberapa mobil damkar
dan petugas yang berjibaku di lokasi kejadian.
Api akhirnya padam sekitar 15 menit kemudian.
Di Ploso, kami mengerahkan enam mobil
damkar. Di dua kejadian tersebut, tak ada korban
jiwa, pungkas Ribut. (nov/rie/rek)

NOVI/RADAR SURABAYA

KERAS: Motor pelaku jambret yang


dirusak massa.

ASEMROWOBaru
dua minggu menikmati bulan madunya, Muhammad
Ismail (25), warga Tambakasri dijebloskan ke bui. Pria
tersebut ditangkap anggota
Satreskrim Polsek Asemrowo lantaran jadi pengedar
narkoba jenis sabu-sabu.
Tersangka kami tangkap ketika bertransaksi
narkoba dengan pembeli
bernama Andi di Gudang
Depo 66, Kalianak Barat.
Sekarang Andi jadi buruan
kami, ungkap Kapolsek
Asemrowo Kompol Mustofa, kemarin (27/10).
Penangkapan Ismail dilakukan oleh polisi dengan cara dijebak. Sebelum tersangka datang, polisi sudah
menyanggong lebih dulu di
lokasi penangkapan. Sesuai
ciri-ciri tersangka, Ismail
kemudian ditangkap. Ismail dicokok atas pengakuan dua tersangka pemakai narkoba yang lebih dulu
diamankan. Awalnya, kedua tersangka berbelit-belit.
Namun, akhirnya mereka
mengaku selama ini membeli

narkoba pada Ismail.


Dengan meminta nomor
HP, selanjutnya anggota
mencoba menjebaknya dan
ternyata tersangka percaya. Akhirnya, tersangka ditangkap di lokasi transaksi
yang telah disepakati, ujar
Mustofa.
Pengakuan Ismail kepada penyidik, dirinya baru
saja pulang dari Malaysia
setelah bekerja selama dua
tahun. Beberapa hari ini
Ismail berencana berangkat lagi ke Malaysia. Karena itu, dirinya butuh uang
untuk ongkos keberangkatannya ke Negari Jiran itu.
Saya beli sabu ke Madura
dari Yanto dengan harga
Rp 800 ribu per setengah
gram, katanya.
Setelah mendapatkan barang haram itu, Ismail mengemasnya lagi ke dalam
poketan lebih kecil dengan
harga Rp 200 ribu sepoket.
Biasanya saya kemas lagi
jadi lima poket kecil. Lumayan, hasil yang saya dapat
Rp 1 juta seminggu, katanya. (nov/rie/rek)

Polda Tolak Penangguhan Penahanan Bagoes

Otak Pembobolan Bank Jatim Bungkam


Permintaan mantan Kepala
Cabang Bank Jatim HR Muhammad, Bagoes Soeprayogo, untuk
dijadikan tahanan luar ditolak
polisi. Bagoes dikhawatirkan
menghambat proses penyidikan.
SEPERTI diketahui, Bagoes
Soeprayogo dan Tony Baharawan, staf bagian penyelia
kredit Bank Jatim (BJ), ditahan
Polda Jatim pada Rabu (24/10)
lalu. Keduanya disangka ikut
terlibat kasus pembobolan duit
di bank milik Pemprov Jatim
senilai Rp 50,4 miliat.
Kasubdit Fismondev Polda
Jatim AKBP Indarto mengatakan, ada dua alasan penolakan penangguhan penahanan
tersangka. Pertama, Bagoes
beralamat di Malang, sehingga
dimungkinkan menghambat
penyidikan polisi. Kedua,
Bagoes adalah salah seorang
aktor utama kasus ini.
Penolakan penangguhan
tahanan juga berlaku pada
Tony Baharawan. Alasan lain,
berkas pemeriksaan dari semua
tersangka harus selesai dalam
waktu dekat, terang Indarto
kemarin (27/10).
Sementara itu, Yudi Setiawan, otak pembobolan Bank
Jatim, melakukan aksi tutup
mulut ketika polisi meminta
penjelasan terkait aliran uang
yang dibobolnya. Direktur
Cipta Inti Parmindo ini mengatakan, uang miliaran rupiah
tersebut sudah habis dipakai

RISANG/RADAR SURABAYA

RUWET: AKBP Indarto dan berkas perkara kasus Bank Jatim.

untuk berbisnis.
Menurut AKBP Indarto, meski
mengaku uang itu sudah lenyap,
ternyata di salah satu rekening
bank swasta milik Yudi ditemukan saldo Rp 25 miliar. Namun, belum diketahui apakah
saldo tersebut adalah sisa
penggelapan atau bukan.
Tersangka masih melakukan
aksi tutup mulut. Jadi, kami
kesulitan meminta keterangannya, kata Indarto.
Perwira menengah tersebut
menambahkan, saat ini penyidik masih memilah-milah mana
uang yang didapat Yudi dari
hasil pencairan kredit Bank
Jatim dengan uang hasil kerja
sebagai direktur. Kami belum

bisa menjelaskan hasil penyelidikan ke mana aliran dana


tersebut.
Selain aksi tutup mulut Yudi
Setiawan, polisi juga kesulitan
lantaran tersangka utama ini
ditahan di Polda Kalimantan
Selatan. Alhasil, para penyidik
dari Polda Jatim kerap bolakbalik Surabaya-Banjarmasin.
Meski demikian, Kabidhumas
Polda Jatim Kombes Pol
Hilman Thayib mengatakan,
penyidik Polda Jatim bisa
mengatasi persoalan itu.
Hilman juga menjamin
berkas pemeriksaan warga
Klampis Regency, Semolowaru,
Surabaya, itu bisa segera
diselesaikan. (nov/rek)
layouter: pujawati shidan

You might also like