Professional Documents
Culture Documents
Dasar-Dasar Islam
Kata Pengantar
Pemahaman terhadap konsepsi dasar Islam bagi seorang
mukmin adalah suatu keharusan sebelum ia memeluk secara
keseluruhan Diin yang agung ini. Allah berfirman :
Apatah
lagi
bagi
seorang
mukmin
yang
akan
mengorientasikan hidupnya untuk memperjuangkan Islam, maka
kebutuhan ia akan pemahaman konsepsi dasar Islam secara utuh
tentu lebih besar sebelum nantinya ia memahami ilmu-ilmu
laboratorium kehidupan yang lebih luas lagi dan merupakan derivasi
ilmu dasar islam, sehingga setiap ia memahami suatu ilmu, maka
pemahaman akhirnya merupakan hasil shibghoh (celupan) dari
pemahaman ia terhadap konsepsi Islam tersebut.
Selain itu hasil dari pemahaman terhadap dasar Islam ini
merupakan bekal utama dalam aktivitas kehidupannya, yaitu
keimanan dan amal shaleh.
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh
dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (Al-Ashr 103 : 13)
Sekilas, dari judul kurikulum ini sebenarnya bisa dibayangkan
isi dari kurikulum ini, dan jika dilihat isinya akan ada beberapa topik
yang dapat dikatakan lepas dari maksud substansi judul tersebut,
namun akhirnya kami masukkan dengan memperluas maksud dari
judul kurikulum yang kami berikan. Yang dimaksud dasar-dasar Islam
Kurikulum
No
1
Topik
Pengantar
Sub Topik
Urgensi dan Tujuan
Target
Peserta dan fasilitator mampu
menyiapkan diri untuk terlibat dalam
proses pengkaderan yang akan
dilakukan.
Peserta dan fasilitator merumuskan
kesepakatan-kesepakatan yang
diperlukan untuk kelancaran proses
pengkaderan.
Peserta memahami orientasi dan
memperoleh gambaran luas tentang
kajian ini.
Referensi
Ruang Lingkup
Metodologi
2
Marifatullh
(Mengenal Allah)
Overview
Mengapa manusia
memerlukan Tuhan
Konsep Fithrah
Urgensi, Metode, Implikasi
dan Konsekuensi
Mengenal Allah
Maiyyatullh,
Mahabbatullh,
Murqabatullh
(Kebersamaan, Kecintaan
dan Pengawasan Allah)
Marifatul Insn
(Mengenal Manusia)
Hakekat Hidup
Potensi Manusia
Syahdatayn
Marifatur Rasl
(Mengenal Rasul)
Hakekat Risalah
Marifatul Islm
(Mengenal Islam)
Keteladanan Rasul
Kewajiban Muslim
terhadap Rasul
Kesinambungan dawah
Islam para Nabi dan Rasul
Syakhshiyyah
Islmiyyah
(Kepribadian Islami)
Ihsnul amal
Antara keshalihan ritual
dan keshalihan sosial
Al-Ilmu
Klasifikasi Ilmu
Ilmu yang yang
perlu/harus dimiliki Muslim
Ukhuwwah
Keutamaan Ukhuwah
Fiqhud Dawah
Kewajiban Berdawah
Metode Dawah
11
Problematika umat
Islam Kontemporer
dan alternatif
Solusinya
Amal Jam
Kompleksitas Problem
Penyebab Internal:
Krisis Pemahaman
dan Aplikasi Ajaran
Islam
Runtuhnya Khilafah
Perpecahan Umat
Islam dan Fanatisme
Madzhab
Pluralisme Gerakan
Tingkat
Intelektualitas
Gap antara kaum
terpelajar dan massa
Penyebab Eksternal:
Fenomena Ghazwul
Fikri (Definisi dan Asal
Usul/Latar Belakang,
Jenis, Target, Sarana).
Langkah penyelesaian
masalah
Rancangan Kurikulum
Srah Nabawiyyah
Kata Pengantar
Pilihan materi srah menjadi salah satu bagian dari kurikulum
kaderisasi aspek wawasan didasari oleh keinginan untuk menilik
referensi yang tidak pernah usang dimakan zaman. Melalui kajian
yang sistematis dan tidak bertele-tele dapat kita cermati banyak hal
yang terkait dengan tahapan-tahapan kehidupan Rasulullah SAW
beserta orang-orang yang dekat dengannya.
Menurut riwayat, isteri Raslullh SAW, Aisyah ra,
menyebutkan bahwa akhlak Raslullh adalah Al-Qurn. Sosok
Raslullh yang dihadirkan melalui srah ini dapat kita temui potret
pemimpin, teman, ayah, suami yang sabar dalam menghadapi
cobaan, keteguhan memegang prinsip, kemantapan hati dalam
menghadapi goncangan dunia, dan sosok yang sangat dicintai oleh
pengikutnya. Lewat srah ini juga dapat kita temui gambaran
kemampuan beliau dalam menundukkan pesona duniawi dan
mengangkat nilai-nilai kemanusiaan ke tempat yang tertinggi.
Penjagaan Allah terhadap beliau melahirkan individu yang lisannya
mengandung makna karena lahir dari bibir yang di belakangnya ada
iman, ada hati dan ada Allah.
Dengan menyimak sejarah Raslullh kita dituntut untuk
dapat mentransformasikan nilai-nilai yang ada pada masa tersebut
ke dalam tinjauan kekinian. Setiap peristiwa yang melibatkan peran
beliau di dalamnya sangat sarat dengan ibrah, makna. Masa kini
yang mempunyai masalah yang sangat kompleks lagi pelik membuat
kita harus tetap jeli dalam mengamati, mencermati, mengkaji,
menganalisis dan mentransformasikan hikmah tersebut dalam
konteks sekarang. Dalam konteks dawah itu sendiri, paling tidak
muncul willingness untuk memahami esensi dawah secara utuh,
menyeluruh, integral. Hikmah srah dapat membantu dalam
menganalisa medan dawah terkait dengan planning, ekspansi lini
Kurikulum
No
1
Topik
Pengantar
Sub Topik
Urgensi dan Tujuan
Target
Peserta dan fasilitator mampu
menyiapkan diri untuk terlibat dalam
proses pembinaan yang akan dilakukan.
Peserta dan fasilitator merumuskan
kesepakatan-kesepakatan yang diperlukan
untuk kelancaran proses pembinaan.
Peserta memahami orientasi dan
memperoleh gambaran luas tentang kajian
ini.
Referensi
Said Ramadhan Al-Buthy, Sirah
Nabawiyah: Analisis Ilmiyah Manhajiyah
terhadap Sejarah Pergerakan Islam di
Masa Rasulullah SAW, Robbani Press
Syaikh Shafiyyur Rahman AlMubarakfury, Sirah Nabawiyah, Pustaka
Al-Kautsar
Said Hawwa, Ar-Rasul, Pustaka
Mantiq
Husain bin Muhammad bin Ali Jabir,
Menuju Jamaatul Muslimin: Telaah
Sistem Jamaah dalam Gerakan Islam,
Robbani Press, hal. 175-229 (Bagian
Ketiga: Rambu-Rambu Sirah Nabi SAW
dalam Menegakkan Jamaah)
Munir Ghadhban, Manhaj Haraki
dalam Sirah Nabawiyah, Pustaka
Mantiq/Robbani Press
Faruq Hamadah, Kajian Lengkap
Sirah Nabawiyah: GIP
Ali Syariati, Rasulullah SAW Sejak
Hijrah hingga Wafat: Tinjauan Kritis
Sejarah Nabi Periode Madinah, Mizan,
hal. 11-44 (Bab Hijrah)
Asghar Ali Engineer, Islam dan
Teologi Pembebasan, Pustaka Pelajar,
hal. 41-56 (Bab: Muhammad Sang
Pembebas)
Asghar Ali Engineer, Asal-Usul dan
Perkembangan Islam: Analisis
Pertumbuhan Sosio-Ekonomi, Pustaka
Pelajar, hal. 1-212
Nurcholish Madjid, Pidato
kemanusiaan dalam tabloid Tekad
M. Anis Matta, Merenungi Sejarah
Sang Rasul dalam kaset ceramah
Pesona Islam Abad 21
Ruang Lingkup
Metodologi
2
Masyarakat Arab
sebelum penyebaran
risalah Islam
Persiapan mengemban
risalah dawah
Overview
Setting keagamaan
Setting politik,
ekonomi, sosial,
budaya
Pertumbuhan, pola
asuh dan pensucian
jiwa
Partisipasi dalam
perang Fijar dan liga
(perkumpulan) Hilful
Fudhul
Keterlibatan dalam
kafilah dagang
Pernikahan
Problem solver
perselisihan
peletakan Hajar
Aswad
Tahannuts di Gua
Hir
Analisis wahyu
pertama (QS.
Al-Alaq: 1-5)
10
Tahapan dawah
(Marhalah Dawah)
Tantangan dan
cobaan dalam
berdawah
Hijrah
Analisis hijrah
Proses pembentukan
tatanan masyarakat
Islami
Analisis Piagam
Madinah
11
Analisis Perjanjian
Hudaybiyyah
Pengiriman surat
dawah kepada para
gubernur atau raja
Fathu Makkah
Analisis Khutbah
Wad
Esensi wahyu
terakhir (QS. AlMidah/5: 3)
12
Overview Kronologis
Tahu
570
Peristiwa
Ibrah/Fokus Kajian
Abrahah berusaha untuk menyerbu Makkah dan memporakporandakan daerah suci Ka'bah; pasukannya dihukum Allah (SWT)
sebelum mencapai daerah tersebut. Surah Al-Fl merekam peristiwa
tersebut.
Muhammad SAW lahir pada tahun tersebut yang dikenal sebagai
Tahun Gajah.
Abdullah, ayah Muhammad, wafat di Yathrib (Madinah) beberapa
pekan sebelum kelahiran Muhammad
576
610
613
Pengalaman militer
Pengalaman diplomasi sosial politik
Mengemban amanah
- Keterlibatan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan
menjadi problem solver dalam konflik yang terjadi di
tengah masyarakat
Pra kondisi masa kenabian (Tazkiyyatun-Nafs,
Perenungan realitas poleksosbud + keagamaan
masyarakat)
Tahapan dawah dimulai dengan strategi dawah
sirriyah dengan memprioritaskan keluarga atau teman
dekat.
Tahun dan Peristiwa dari overview ini bersumber dari Dr. A. Zahoor, A Chronology of Muslim History I (570 - 750 C.E.), http://www.erols.com/mkureshi/historym1.htm
13
615
14
624
625
627
628
Perjanjian Hudaybiah.
Muhammad berkirim surat ke para raja, kepala negara dan
gubernur.
Kaisar Persia merobek surat dari Muhammad.
Expedisi ke Khaybar (north-west Arabia).
Perluasan Masjid Nabawi di Madinah.
629
630
631
632
15
Rancangan Kurikulum
17
Kurikulum
BAB I : SEJARAH UMAT ISLAM INTERNASIONAL
No
1
Topik
Pengantar
Masa Kenabian
Sub Topik
Urgensi dan Tujuan
Ruang Lingkup Kajian
Metodologi
Overview
Wafatnya Rasulullah SAW.
Fokus Kajian
Masa Kevakuman
Kepemimpinan.
Peralihan kepemimpinan
umat dan proses legitimasi
18
Referensi
Masa Kekhalifahan
Rasyidah
(Kekhalifahan yang
adil dan benar)
Juni 632 M-
Setting Sistem
Pemerintahan
Setting Ekonomi dan Konsep
Baitul Mal
Setting Sosial dan Budaya
serta gerakan Dakwah
Setting Hukum
Setting Militer
Setting Sistem
Pemerintahan
Setting Ekonomi dan Konsep
Baitul Mal
Setting Sosial dan Budaya
serta gerakan Dakwah
Setting Hukum
Setting Militer
Pembunuhan Khalifah.
Setting Sistem
Pemerintahan
Setting Ekonomi dan Konsep
Baitul Mal
Setting Sosial dan Budaya
serta gerakan Dakwah
Setting Hukum
Setting Militer
Pembunuhan terhadap
Khalifah
19
Setting Sistem
Pemerintahan
Setting Ekonomi dan Konsep
Baitul Mal
Setting Sosial dan Budaya
serta gerakan Dakwah
Setting Hukum
Setting Militer
Perselisihan dengan
Muawiyyah r.a. dan pihakpihak yang berkepentingan.
Kepemimpinan Hasan Bin
Ali r.a.
Pemerintahan Bani
Umayah.
Muawiyah
Umar bin Abdul Aziz
(717-720 M)
(Masa Peralihan awal dan
akhir kepemimpinan; dan
pengaruh kepribadian dalam
gaya kepemimpinan serta
cara hidup)
(..-750 M
Perkembangan Ilmu
Pengetahuan.
Setting Sistem
Pemerintahan
Setting Ekonomi dan Konsep
Baitul Mal
Setting Sosial dan Budaya
serta gerakan Dakwah
Setting Hukum dan
perbedaan Madzhab
Setting Militer
Proses berakhirnya
Pemerintahan Bani Umayah.
Pemerintahan Dinasti
Abbasiyah
(+ 1000 M) di Baghdad
Dinasti Fatimiyah di
Mesir, Palestina, dan Syria
Selatan
Dinasti Hamdaniyah di
Syria Utara dan beberapa
bagian Irak
Dinasti Samaniyah di
Iran Timur dan Afghanistan
Barat.
Dinasti Ghaznafiyah di
Afghanistan.
Perkembangan Ilmu
Pengetahuan.
Setting Sistem
Pemerintahan
Setting Ekonomi dan Konsep
Baitul Mal
Setting Sosial dan Budaya
serta gerakan Dakwah
Setting Hukum
Setting Militer
20
Masa Pemerintahan
yang Menindas
Perkembangan Ilmu
Pengetahuan.
Setting Sistem
Pemerintahan
Setting Ekonomi
Setting Sosial dan Budaya
Setting Gerakan Dakwah
Setting Hukum
Setting Militer
Topik
Mengenal Proses awal
Islamisasi di Indonesia
(Waktu, Tempat dan
para penyebar)
Sub Topik
Sejarah sosio-kultur masyarakat
Indonesia di pesisir dan
pedalaman, pra-Islamisasi dan
kepercayaan yang dianut.
Fokus Kajian
Referensi
XIII
21
2.
Penjajahan Belanda
Penjajahan Jepang
22
3.
23
?)
24
Rancangan Kurikulum
26
Kurikulum
No
Topik
Pengantar
Fiqhul Ikhtilf
(Pemahaman atas
Perbedaan)
Sub Topik
Urgensi dan
Tujuan
Metodologi
Ruang lingkup
Periodesasi,
Pemetaaan
Kilas balik
perkembangan
pemikiran Islam
Overview
Target
Peserta dan
fasilitator
mampu
menyiapkan diri
untuk terlibat
dalam proses
kajian yang akan
dilakukan.
Peserta
memahami
orientasi dan
memperoleh
gambaran luas
tentang kajian
ini.
Peserta dan
fasilitator
merumuskan
kesepakatankesepakatan
yang diperlukan
untuk kelancaran
proses kajian.
Referensi
Http :// www.iiman.co.id/tarikh/
Thaha Jabir Al-Alwani, Krisis Pemikiran Islam: Diagnosis dan
Resep Pengobatan, LKPSI
Gerakan Keagaman dan Pemikiran: Akar Ideologi dan
Penyebarannya, jilid I&II, Al Islahy Press
Muhammad Imarah, Perang Terminologi Islam Versus Barat,
Robbani Press
Jurnal Kajian Islam, Marifah, Tajdid: Apa dan Bagaimana
Menurut Pandangan Islam, Vol. 2 Tahun 1415 H/1995
M. Imarah, Fundamentalisme dalam Perspektif Pemikiran Barat
dan Islam, GIP
John L. Esposito (ed), Islam dan Pembaharuan: Ensiklopedi
Masalah-Masalah, Rajawali Press
John L. Esposito, Ancaman Islam: Mitos atau Realitas? (Edisi
Revisi: Menggugat Tesis Huntington, Mizan
John L. Esposito dan John O. Voll, Demokrasi di Negara-Negara
Muslim, Problem dan Prospek, Mizan.
Pemikiran dan
Pergerakan Islam
internasional
Peserta
memahami asalusul dan
gagasan para
pemikir Muslim
klasik.
Peserta
memahami akar,
konsepsi dasar,
aktor-terpenting,
pola dan
instrumen
gerakan,
dinamika/perkem
bangan,
varian/faksi,
pengaruh
dimensi struktur
& kultur lokal,
kritik.
Peserta
terlatih
melakukan
komparasi
objektif antar 2
atau lebih
pemikiran/geraka
n Islam dengan
parameter yang
ditentukan
Jamaat Islmi
(Abul Ala Al-Maududi)
Hizbut Tahrr
(Taqiyyudin
Nabhani)
An-
Jamah Tablgh
Salafy
Syah (Khameini
Ali Syariati
M. Khatami)
Ahmadiyah
Tasawuf, Tarekat
(A.Q.Jaelani
Jalaluddin Rumi)
Kiri Islam
(Asghar Ali Engineer
Hasan Hanafi)
Neo-Modernisme
(Fazlurrahman)
Post-Modernisme
(Mohamed Arkoun)
Gerakan
Islamisasi
Pengetahuan
(IIIT/The
International
Institute of Islamic
Thought dan IIUM/
International
Islamic University
Malaysia)
Anwar Ibrahim
Ziauddin Sardar
M. An-Naquib Al-Attas
M. Iqbal
Pemikiran dan
Pergerakan Islam di
Indonesia
NU
(Wahid Hasyim
Idham Chalid)
Muhammadiyah
(Ahmad Dahlan)
Peserta
memahami akar,
konsepsi dasar,
aktor-terpenting,
pola dan
instrumen
gerakan,
dinamika/perkem
bangan,
varian/faksi,
pengaruh
dimensi struktur
& kultur lokal,
kritik.
Peserta
terlatih
melakukan
komparasi
objektif antar 2
atau
lebih
pemikiran/geraka
n Islam dengan
parameter yang
ditentukan
Masyumi
(M. Natsir
Mohammad Roem,
Syafrudin
Prawiranegara)
PemikiranPemikiran
HOS Cokroaminoto
Hamka
Harakah/Gerakan
Dawah Varian
Internasional
NII/N11 (Kartosuwiryo)
Pemikiran Islam
Indonesia
Kontemporer
(Abdurrahman Wahid
M. Amien Rais
Nurcholis Madjid
Kuntowijoyo)
Pergerakan Pelajar-
HMI DIPO
Al-Chaidar, Sepak Terjang KW9 Abu Toto Menyelewengkan NKANII Pasca S. M. Kartosuwiryo: Serial Musuh-Musuh Darul Islam (1),
Madani Press.
Buku-buku tulisan Al Chaidar
Tempo no.
Nurcholis Madjid, Cita-Cita Politik Islam Era Reformasi, Paramadina
Mamun Murod AlBrebesi, Menyingkap Pemikiran Politik Gus Dur dan
Amien Rais tentang Negara, Rajawali Press
Umaruddin Masdar, Membaca Pikiran Gus Dur dan Amien Rais
tentang Demokrasi, Pustaka Pelajar
Masykuri Abdillah, Demokrasi di Persimpangan Makna: Respon
Intelektual Muslim Indonesia terhadap Konsep Demokrasi (1966-1993),
Tiara Wacana
M. Amien Rais, Cakrawala Islam: Antara Cita dan Fakta, Mizan
Siti Nadroh , Wacana Politik dan Keagamaan Nurcholish Madjid,
Rajawali Press
Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi, Mizan
Kuntowijoyo, Identitas Politik Islam, Mizan
Dedi Djamaluddin Malik, Idi Subandy Ibrahim, Zaman Baru Islam
Indonesia: Pemikiran dan Aksi Politik Abdurrahman Wahid, M. Amien
Rais, Nurcholish Madjid, Jalaluddin Rakhmat, Zaman Wacana Mulia
Greg Barton, Gagasan Islam Liberal di Indonesia: Pemikiran NeoModernisme Nurcholish Madjid, Djohan Efendi, Ahmad Wahib,
Abdurrahman Wahid, Paramadina-Pustaka Antara
Saiful Muzani, Di Balik Polemik Anti-Pembaruan Islam: Memahami
Gejala Fundamentalisme Islam di Indonesia dalam Jurnal Dialog
Pemikiran Islam Islamika No. 1 Juli-September 1993, hal. 126-142
, HMI MPO,
Mahasiswa Islam di
Indonesia
PersoalanPersoalan
Pergerakan Islam
Kontemporer
HMI MPO
PMII
KAMMI
PII
IRM-IMM
IPPNU
LDK
Pluralitas
Pergerakan
Islam,
Konflik Idiologi dan
Manajemen Konflik
Perbenturan dan
Dialog
Wacana
dalam
Pergerakan
Islam
Metodologi
Kaderisasi
Strategi
dan
Metode Dakwah
Membangun
masa depan sinergi
pergerakan Islam
Rancangan Kurikulum
Terence Ball, Richard Dagger, Political Ideologies and the Democratic Ideal,
HarperCollinsCollegePublisher 1995 hal. 9-11
mempunyai wawasan yang luas terhadap realitas yang ada di dunia ini,
sehingga dapat lebih mampu merencanakan menyebarkan dawah
secara lebih baik.
(Written by Saherman, IP 97)
Kurikulum
No
1
Topik
Pengantar
Sub Topik
Urgensi
Target
Peserta dan fasilitator mampu menyiapkan diri
untuk terlibat dalam proses kajian yang akan
dilakukan.
Peserta memahami orientasi dan memperoleh
gambaran luas tentang kajian ini.
Peserta dan fasilitator merumuskan
kesepakatan-kesepakatan yang diperlukan untuk
kelancaran proses kajian.
Referensi
Terence Ball, Richard Dagger, Political
Ideologies and the Democratic Ideal,
HarperCollins College Publisher
Deliar Noer, Pemikiran Politik di Negeri
Barat, Mizan
Bennedict R.O.G Anderson, Masyarakat
Imajiner, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1999.
M. Amien Rais, Cakrawala Islam: Antara
Cita dan Fakta, Mizan, hal. 90-98
(BabKritik Islam terhadap Kapitalisme dan
Sosialisme), 99-107 (Bab Kritik Islam
terhadap Marxisme).
Murtadha Muthahhari, Kritik Islam terhadap
Faham Materialisme, Risalah Masa
Ali Syariati, Humanisme antara Islam
dan Mazhab Barat, Pustaka Hidayah
Ziauddin Sardar, Masa Depan Islam,
Mizan, hal. 148-160 (Sub Bab: Negara
dan Ideologi, Dari Negara Islam ke
Negara Ummah)
Muhammad Baqir Shadr, Falsafatuna,
Mizan
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu
Politik, Grasindo
Herbert Feith, Lance Castles (ed),
Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965,
LP3ES
Ahmad Zahro, Islam, Sosialisme dan
Kapitalisme, DevelopmentalismHumanism: Adakah Peluang
Rekonstruksi untuk Mencari Titik
Temu?), makalah Seminar Nasional
Paradigma Mabda/Ideologi Dunia di
Unair
Tujuan
Metodologi
Ruang lingkup
Overview
2
Ideologi
Konsep ideologi
(definisi, fungsi,
aplikasi)
Materialisme
LiberalismeKapitalisme
Sosialisme-Marxisme
Nasionalisme
Fasisme
Peta ideologi di
Indonesia
Studi Lanjut
Ghazwul Fikri
Orientalisme
Sekularisme
Imperialisme
Humanisme
Feminisme
Kristenisasi
Zionisme (+ Free
Masonry dan Lions
Club)
PENGANTAR KURIKULUM
BIDANG MANAJERIAL
.
Segala puji bagi Allah SWT, Rabb, pelindung dan penguasa seluruh alam. Sholawat dan salam untuk junjungan kita, manusia paling mulia, Nabi
Muhammad SAW, beserta keluaraga, sahabat dan kepada kaum muslimin di seluruh muka bumi ini.
Bedirinya sebuah organisasi, mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Untuk mencapai tujuannya, sebuah
organisasi melakukan berbagai aktifitas atau kegiatan yang sifatnya insidental maupun rutinitas.Untuk mendukung terlaksananya berbagai aktifitas atau
kegiatan tersebut, diperlukan sumber daya manusia yang mumpuni. Sumber daya manusia yang mumpuni diperlukan baik pada saat pra- kegiatan
(perencanaan),waktu kegiatan (waktu aksi) dan pasca-kegiatan.
Jama'ah Shalahuddin sebagai sebuah organisasi Lembaga Dakwah Kampus, tidak bisa lepas dari berbagai aktifitas atau kegiataan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan-tujuannya. Untuk mendukung berbagai aktifitas atau kegiatan yang dilakukannya, Jama'ah Shalahuddin membutuhkan sumber daya
manusia yang mampu merencana dan mengelola kegiatan tersebut dengan baik.
Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di Jama'ah Shalahuddin, khususnya bidang manajerial, diperlukan sejumlah perangkat untuk
membentuk dan mengembangkan sumber daya manusia yang ada di Jama'ah Shalahuddin. Salah satu perangkat tersebut adalah tersedianya sebuah
kurikulum pendidikan, yang menjadi acuan dalam membentuk dan mengembangkan sumber daya manusia yang ada di Jama'ah Shalahuddin.
Untuk memenuhi tersedianya kurikulum pendidikan itulah, kurikulum bidang manajerial Jama'ah Shalahuddin ini dibuat. Kurikulum ini dibuat
berdasarkan analisis kebutuhan dan untuk jangka waktu 3 tahun. Dengan pemberian porsi materi tahun ke-1 ,25 % dari total materi, tahun ke-2, 50% dari
total materi dan tahun ke-3, 25% dari total materi.
Kurikulum ini mencakup dua aspek manajemen, yaitu aspek manajemen diri dan aspek manajemen organisasi. Materi manajerial ini, diawali dengan
materi komunikasi efektif, sebab komunikasi merupakan landasan bagi hubungan anatar aktifis Jama'ah Shalahuddin. Selain itu, komukasi efektif menjadi
dasar bagi penyampaian materi lainnya.
Pada tahun pertama, materi manajemen diri yang diberikan pada kader Jama'ah Shalahuddin berupa materi yang sifatnya stimulan untuk memacu
motivasi aktifis Jama'ah Shalahuddin diawal keterlibatannya di Jama'ah Shalahuddin. Untuk materi manajemen organisasi, diberikan materi yang sifatnya
teknis operasional. Untuk tahun kedua, materi manajemen diri yang diberikan, ditekankan pada pembentukan sifat optimistik yang dimiliki oleh kader
Jama'ah Shalahuddin.Sedangkan materi manajemen organisasinya, berupa materi-materi yang sifatnya taktik dan strategi manajemen kegiatan. Selain itu,
pada tahun kedua ini, materi manajerial organisasi yang diberikan mengandung muatan-muatan perencanaan, studi kelayakan, pengorganisasian dan
pengendalian kegiatan dan sebuah organisasi. Sedangkan untuk tahun ketiga, materi manajerial yang diberikan lebih banyak pada materi bagaimana
memanajemen rekayasa-rekayasa dalam berdakwah.
Materi manajerial yang diberikan ini bersufat umum. Artinya materi ini harus dimiliki oleh kader Jama'ah Shalahuddin secara keseluruhan. Sedangkan
materi yang sifatnya kemampuan khusus diserahkan pada masing-masing bidang, dewan, departemen dan biro yang bersangkutan.
Kurikulum ini tentu banyak sekali kekurangannya. Sehingga masih diperlukan penyempurnaan-penyempurnaan. Tetapi meskipun banyak
kekurangannya, semoga kurikulum ini dapat bermanfaat bagi proses pengkaderan di Jama'ah Shalahuddin.