Professional Documents
Culture Documents
S2 / SEMESTER II /2 SKS
Oleh:
Dr. Mardiyana, M.Si.
Drs. Pangadi, M.Si.
BAB I
Standard Kompetensi
1. Mahasiswa
dapat
menjelaskan
pengertian ring, sifat-sifat ring dan
dapat menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Kompetensi Dasar
1.1. Mahasiswa dapat menyebutkan definisi ring.
1.2. Mahasiswa dapat memberikan contoh struktur aljabar
yang berupa ring.
1.3. Mahasiswa dapat membuktikan sifat-sifat ring.
1.4. Mahasiswa dapat menerapkan pengertian ring pada
matematika yang lain.
BAB I
RING (GELANGGANG)
aljabar yang terdiri dari satu himpunan dan satu operasi biner, seperti: monoid,
semigrup, grupoid, grup dan grup abelian. Selanjutnya di dalam buku ini akan
dibahas struktur aljabar yang terdiri dari satu himpunan dan dua operasi biner.
Definisi 1.1.1 Suatu himpunan tak kosong R dilengkapi dengan operasi
penjumlahan (+) dan perkalian (.) disebut ring atau gelanggang jika dipenuhi
sifat-sifat berikut:
1). R tertutup terhadap penjumlahan:
untuk setiap x, y R berlaku x + y R.
2). Penjumlahan di R assosiatif:
untuk setiap x, y, z R berlaku x + (y + z) = (x + y) + z.
3). R memiliki elemen netral 0 terhadap penjumlahan:
untuk setiap x R berlaku x + 0 = 0 + x = x,
4). R memuat invers-invers terhadap penjumlahan: untuk setiap x di R,
terdapat x di R sedemikian sehingga x + (-x) = 0 = (-x) + x.
5). Penjumlahan di R komutatif:
untuk setiap x, y R, berlaku x + y = y + x.
6). R tertutup terhadap perkalian: untuk setiap x, y R berlaku x.y R.
7). Perkalian di R assosiatif :
untuk setiap x, y, z R berlaku x . (y . z) = (x . y) . z.
8). Dua hukum distributif dipenuhi di R: untuk setiap x, y, z R berlaku
x . (y + z) = x . y + x . z dan (x + y) . z = x . z + y . z,
Selanjutnya, notasi x.y akan ditulis xy saja.
Pada pembahasan selanjutnya, jika suatu himpunan R dilengkapi operasi
penjumlahan dan perkalian yang dinotasikan dengan + dan . akan ditulis
dengan ring (R, +, .) atau ring R saja tanpa menuliskan kedua operasinya.
Berikut ini akan diberikan beberapa contoh ring
Contoh 1.1 Himpunan bilangan bulat, yang dinotasikan dengan Z adalah suatu
ring dibawah operasi penjumlahan dan perkalian pada bilangan bulat yang
berturut-turut dinotasikan dengan + dan ..
Bukti: Berdasarkan postulat-postulat pada bilangan bulat , yaitu :
1. Postulat-postulat penjumlahan.
Ada suatu operasi biner yang didefinisikan di Z yang disebut penjumlahan
dan dinotasikan dengan +, yang memenuhi kondisi sebagai berikut :
a. Z tertutup terhadap penjumlahan.
b. Penjumlahan di Z assosiatif.
c. Z memuat satu elemen 0 yaitu elemen netral (nol) untuk penjumlahan.
d. Untuk setiap x Z, terdapat suatu invers penjumlahan dari x di Z,
dinotasikan dengan x, sedemikian sehingga x + (-x) = (-x) + x = 0.
e. Penjumlahan di Z bersifat komutatif.
2. Postulat-postulat perkalian.
Ada suatu operasi biner yang didefinisikan di Z yang disebut perkalian dan
dinotasikan dengan ., yang memenuhi kondisi sebagai berikut :
a. Z tertutup dibawah perkalian.
b. Perkalian di Z bersifat assosiatif.
c. Z memuat suatu elemen 1 yang berbeda dengan elemen 0 yaitu elemen
identitas untuk perkalian.
d. Perkalian di Z bersifat komutatif.
3. Hukum distributif, x.(y + z) = x.y + x.z dipenuhi untuk setiap x, y, z Z.
dan karena perkalian di Z bersifat komutatif, maka
(y + z) . x = x . (y + z) = x . y + x . z = y . x + z . x
sehingga kedua hukum distibutif yang disyaratkan untuk menjadi ring
dipenuhi. Jadi (Z, +, .) adalah ring.
maka (R, +, .) bukanlah suatu ring karena perkalian pada R tidak bersifat
assosiatif, karena terdapat b . (c . c) = b . b = c tetapi (b . c) . c = b . c = b.
Contoh 1.3
={f + (g + h)}(x).
= f(x)
dan
(f + )(x) = f(x) + (x)
= f(x) + 0
= f(x).
Ini berarti
= -f(x) + f(x)
=0
= (x)
dan
(f + (-f))(x) = f(x) + (-f)(x)
= f(x) - f(x)
=0
= (x)
= g(x) + f(x)
= (g + f)(x)
= f(x) {(gh)(x)}
={f(gh)}(x).
={fh + gh}(x)
Jika
terhadap operasi + dan . seperti pada Z juga merupakan ring. Ring E adalah
ring komutatif tetapi bukanlah suatu ring dengan elemen satuan.
Contoh 1.9 Misalkan R adalah himpunan matriks berukuran 2 x 2 dengan
entri-entri bilangan bulat
a
R =
b
c
d
a, b, c,d Z
1 0
Ring R adalah ring dengan elemen satuan I =
, karena AI = IA = A, untuk
0 1
setiap A R, tetapi R bukanlah suatu ring komutatif karena berdasarkan sifat
perkalian pada matrik, AB BA.
Latihan 1.1
1. Tunjukkan bahwa himpunan Z(2) = {a + b2 | a,b Z} terhadap
penjumlahan dan perkalian bilangan biasa merupakan ring komutatif dengan
elemen satuan.
2. Misalkan C = {(a,b) | a,b R}. Pada C didefinisikan operasi penjumlahan (+)
dan perkalian () sebagai berikut:
(a,b) + (c,d) = (a + c, b + d) dan (a,b) (c,d) = (ac bd, ad + bc)
Tunjukkan bahwa (C,+, ) ring komutatif dengan elemen satuan.
3. Selidiki apakah H = {0, 2, 4, 6, 8} terhadap penjumlahan modulo 10 dan
perkalian modulo 10 merupakan ring dengan elemen satuan!
4. Misalkan Zn = {0,1,2,3,, n-1}. Pada Zn didefinisikan operasi penjumlahan
modulo n (+n) dan perkalian modulo n (n). Tunjukkan bahwa (Zn,+n, n)
merupakan ring komutatif dengan elemen satuan.
5. Misalkan Q himpunan semua bilangan rasional dan
a b
a, b Q .
M2(Q) =
0 0
dan ab = a*b + a + b.
i , j 1
ij ij
(i)
ij eij =
i , j 1
2
(ii)
ij eij +
i , j 1
2
(iii)
ij eij .
i , j 1
i , j 1
ij ij
ij eij =
i , j 1
i , j 1
ij eij =
i , j 1
ij
ij eij
i , j 1
ij )eij
2
dengan ij iv vj .
v 1
10
5). a(b-c) = ab ac
6). (b-c)a = ba ca
7). (-1)a = -a,
Bukti:
1). Jika a R maka
a0 = a(0 + 0)
= a0 + a0
sifat distributif
sifat elemen invers terhadap penjumlahan
=0
= -[-(ab)]
= ab
karena -(-x) = x .
11
Teorema 1.2.2 Jika R adalah suatu ring dengan elemen satuan, maka elemen
satuan tersebut tunggal.
Bukti: Misalkan e1 dan e2 adalah elemen satuan di R. Perhatikan bahwa e1 .
e2 = e1, karena e2 adalah elemen satuan. Padahal e1 . e2 = e2, karena e1 juga
elemen satuan. Akibatnya
e1 = e 1 . e2 = e 2
Telah ditunjukkan bahwa elemen satuan di R adalah tunggal.
x = ex,
= (ya)x,
karena ya = e
= y(ax),
= ye,
karena ax = e
= y,
12
b =
1
R
a
1
= b . a = 1. Ini berarti setiap a 0 R
a
1
.
a
13
Definisi 1.2.8
Latihan 1.2
1. Lengkapilah bukti Teorema 1.2.1.
2. Jika R merupakan ring dan a, b R, maka buktikan bahwa
(a + b)2 = a2 + ab + ba + b2.
3. Nyatakan bentuk umum Teorema Binomial di dalam sebarang ring, dengan
kata lain tentukan ekspresi untuk (a + b) n, dengan n bilangan bulat positif.
4. Ring R disebut ring boolean jika untuk setiap elemen a di R berlaku a 2 = a.
Tunjukkan bahwa jika R ring boolean maka R ring komutatif!
5. Tunjukkan bahwa ring komutatif D adalah daerah integral jika dan hanya jika
untuk a, b, c D dengan a 0, relasi ab = ac mengakibatkan b = c!
6. Buktikan bahwa sebarang lapangan (field) adalah daerah integral!
7. Buktikan bahwa Zp dengan p bilangan prima terhadap operasi penjumlahan
modulo p dan operasi perkalian modulo p merupakan daerah integral.
8. Buktikan bahwa sebarang daerah integral dengan banyak anggota hingga
merupakan lapangan!
9. Berikan contoh daerah integral yang bukan lapangan!
10. Berikan contoh ring pembagian.
14