Professional Documents
Culture Documents
1 of 8
http://info.medion.co.id/index.php/artikel/broiler/penyakit/gangguan-p...
| Print |
Kecukupan nutrisi tubuh ayam berpengaruh besar terhadap produktivitas dan hal itu sangat berkaitan erat
dengan fungsi kerja saluran pencernaan. Saluran pencernaan yang berfungsi secara optimal akan mampu
memaksimalkan nilai pemanfaatan ransum melalui proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Namun
bagaimana jika organ dan saluran pencernaan mengalami gangguan baik karena faktor infeksius maupun
non infeksius? Dalam kesempatan ini akan kami jabarkan bahasan tentang gangguan pencernaan ayam,
terutama akibat infeksi bakterial (oleh bakteri,red).
17/09/2014 12:32
2 of 8
http://info.medion.co.id/index.php/artikel/broiler/penyakit/gangguan-p...
Musim hujan yang masih terjadi disebagian besar wilayah Indonesia pun secara tidak langsung berperan
dalam menyebarkan bibit penyakit ke peternakan. Penyebaran bibit penyakit bisa melalui litter, feses dan
air minum ayam yang terkontaminasi bibit penyakit.
Berikut penjelasan beberapa penyakit bakterial yang berdampak pada gangguan pencernaan :
Infeksi Bakteri Clostridium sp.
Berbagai bakteri Clostridium sp. secara luas banyak terdapat di tanah dan air. Banyak pula spesies
Clostridium yang hidup normal dalam saluran pencernaan ayam. Necrotic enteritis (NE) merupakan
penyakit yang disebabkan oleh Clostridium perfringens tipe A atau C dan menyebabkan kerusakan
di saluran percernaan, terutama di usus.
17/09/2014 12:32
3 of 8
http://info.medion.co.id/index.php/artikel/broiler/penyakit/gangguan-p...
Semua jenis ayam pada semua umur dapat terinfeksi NE namun paling sering menyerang umur 2-6
minggu pada ayam petelur dan umur 2-5 minggu pada ayam pedaging (Technical Service, 2010).
Secara normal, di dalam usus ayam sehat terdapat bakteri C. perfringens dalam jumlah yang aman
(tidak menyebabkan terjadinya outbreak penyakit, red). Saat kondisi ayam buruk dan didukung
dengan kondisi lingkungan yang tidak nyaman (tantangan agen penyakit banyak,red) maka outbreak
NE dapat terjadi.
Munculnya kasus NE biasanya dipicu oleh serangan koksidosis. Koksidiosis merupakan penyakit
parasit yang disebabkan oleh protozoa (bersel tunggal) dari genus Eimeria sp. Saat koksidiosis
menyerang, akan terjadi perdarahan dan kerusakan jaringan ileum (usus halus) serta peningkatan
penguraian air tubuh sehingga dihasilkan banyak oksigen. Meningkatnya oksigen akan memicu
bakteri aerob, seperti C. perfringens meningkat populasinya dan berlanjut dengan serangan necrotic
enteritis. Penggantian ransum secara mendadak dan penggunaan beberapa jenis bahan baku
ransum, seperti tepung ikan, gandum dan barley yang melebihi batas juga dapat mempercepat
peningkatan populasi C. perfringens di dalam usus. Kerusakan usus oleh koksidiosis, menyebabkan
usus tidak dapat bekerja menyerap nutrisi sehingga terjadi akumulasi nutrisi di dalam usus. Nutrisi
tersebut kemudian dimanfaatkan oleh bakteri C. perfringens untuk berkembangbiak meningkatkan
populasinya.
Infeksi NE diawali dengan gejala klinis penurunan nafsu makan, depresi, bulu berdiri, ayam terlihat
bergerombol dan diare. Infeksi NE juga ditandai oleh feses agak encer berwarna merah kecoklatan
(seperti warna buah pepaya) disertai dengan cairan asam urat yang keluar bersama feses. Kadang
feses juga bercampur dengan sejumlah material ransum yang tidak tercerna secara sempurna.
Dari hasil bedah bangkai akan ditemukan adanya nekrosa pada mukosa usus halus dan terjadi
perubahan dimana usus menjadi rapuh dan mengalami distensi (penggelembungan) akibat
pembentukan gas dan kadang dijumpai perdarahan. Selain kerusakan pada usus, NE juga dapat
mengakibatkan hati mengalami pembengkakan, keras, pucat dan terdapat bintik-bintik. Kantung
empedu juga membesar dan rapuh.
Bakteri E. coli tinggi konsentrasinya di dalam feses yaitu sekitar 10 tiap gram feses. Bakteri E. coli
tersebut kemudian menyebar dan mengkontaminasi debu, litter dan air minum. Penyebaran E. coli
melalui air minum memang lebih dominan dan menjadi sorotan karena air minum merupakan media
yang mudah membawa E. coli masuk ke dalam tubuh ayam.
17/09/2014 12:32
4 of 8
http://info.medion.co.id/index.php/artikel/broiler/penyakit/gangguan-p...
sistemik colibacillosis terdiri dari colisepticemia, panopthalmitis, meningitis dan coligranuloma. Dari
semua bentuk colibacillosis tersebut yang lebih spesifik menyerang saluran pencernaan ialah
bentuk diare dan coligranuloma.
Salah satu gejala klinis infeksi E. coli pada ayam yang dapat diamati adalah adanya diare
berwarna kuning. Gejala klinis tersebut diikuti pula oleh perubahan patologi anatomi, dimana pada
colibacillosis bentuk diare ditemukan usus yang mengalami peradangan (enteritis), sedangkan
pada coligranuloma ditemukan adanya granuloma (bungkul-bungkul) pada hati, sekum, duodenum
dan penggantung usus.
Salah satu serangan kolera mengakibatkan hati membengkak dan terdapat bintik putih
Sumber : Dok. Medion
Infeksi Salmonella sp.
17/09/2014 12:32
5 of 8
http://info.medion.co.id/index.php/artikel/broiler/penyakit/gangguan-p...
Infeksi ayam oleh Salmonella sp. bisa mengakibatkan timbulnya beberapa penyakit yaitu avian
paratyphoid, fowl typhoid dan pullorum. Diantara ketiga jenis penyakit tersebut, pullorum merupakan
penyakit yang lebih sering menginfeksi, terutama pada ayam pedaging. Penyakit pullorum ini identik
dengan berak kapur dan sering menyerang pada anak ayam.
17/09/2014 12:32
6 of 8
http://info.medion.co.id/index.php/artikel/broiler/penyakit/gangguan-p...
17/09/2014 12:32
7 of 8
http://info.medion.co.id/index.php/artikel/broiler/penyakit/gangguan-p...
kontak antara bibit penyakit dengan ayam. Langkah pencegahan tersebut dengan cara :
Mengatur lalu lintas karyawan, pekerja, tamu, kendaraan, hewan piaraan maupun hewan liar yang
bisa menjadi sumber penularan
Melakukan sanitasi air minum menggunakan Antisep, Neo Antisep atau Medisep minimal 3x
seminggu
17/09/2014 12:32
8 of 8
http://info.medion.co.id/index.php/artikel/broiler/penyakit/gangguan-p...
17/09/2014 12:32