You are on page 1of 1

REFLEKSI KASUS

Nama: Agus Budi Setiawan


Nim

: 20100320101

Stase : KDM

Hak privasi bersifat umum dan berlaku untuk setiap orang. Inti dari hak
ini adalah suatu hak atau kewenangan untuk tidak diganggu. Setiap orang
berhak untuk tidak dicampuri urusan pribadinya oleh lain orang tanpa
persetujuannya. Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan
yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu.
tingkatan

privasi

yang

diinginkan

itu

menyangkut

keterbukaan

atau

ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain,


atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang
lain.
Refleksi kasus yang saya temukan ketika Co.Ners di RSUD Djojonegoro adalah tidak
diaplikasikannya privasi pasien ketika petugas kesehatan akan melakukan tindakan kepada
pasien. Dimana sesuai teori yang saya dapatkan di akademik, pada fase orientasi terdapat bagian
menjaga privasi pasien seperti menutup tirai atau menutup pintu ketika akan melakukan
tindakan. Secara spesifik tidak ada pembatas tirai atau penutup antara tempat tidur disetiap
ruang pasien. Hal ini membuat terjadinya ketidakefektifan menjaga hak privasi antara pasien
diruangan tersebut.
Privasi pasien sendiri merukapan hak seoarang pasien dirumah sakit. Privasi pasien
sendiri terdapat dalam undang-undang pasal 32 no 44/2009 tentang rumah sakit pada point 9.
Dengan menjaga privasi setiap pasien diharapkan dapat membuat pasien merasa nyaman berada
dirumah sakit. Untuk itu diharapkan setiap pelayanan kesehatan dapat menjaga setiap privasi
pasien saat akan melakukan tindakan keperawatan.

You might also like