Professional Documents
Culture Documents
Reduksi data
Reduksi
data
dapat
diartikan
sebagai
proses
menyeleksi,
Penyajian data
Penyajian data dilakukan dengan mengorganisasikan dan menyusun
data menjadi informasi bermakna sehingga mudah untuk menarik
001
Analisis
Subjek
memulai
Pembahasan
Subjek berusaha memilih model-model
bangun segiempat yang merupakan
Analisis
Pembahasan
melihat
kelompok
bangun
segiempat dari
baris
paling
bawah, yang
dekat dengan
subjek
(PIJI 001-a S)
Mempertimbangkan
Subjek
memilih K-29,
kemudian
subjek
mengukur
panjang dua
sisi
yang
berdekatan,
lalu mengukur
panjang
sepasang sisi
sejajar
(PIJI 001-b S)
Membuat
Argumen
Subjek
memegang,
mengamati
sejenak, dan
sedikit
mengangkat
H-5,
tetapi
tidak
jadi
dipilih
(PIJI 003 P)
Menarik
Kesimpulan
Analisis
Pembahasan
P1JI 013 P
P1JI 014 S
P1JI 015 P
P1JI 016 S
P1JI 017 P
P1JI 018 S
Mempertimbangkan
Analisis
Pembahasan
Subjek
menyebutkan
sifat-sifat
jajrgenjang,
yaitu
tidak
mempunyai
sudut 90o
(PIJI 006 S),
mempunyai
dua pasang sisi
yang
tidak
sama panjang
(PIJI 008 S),
dan
sisi-sisi
yang
berhadapan
sama panjang
(PIJI 010 S)
Subjek
menjelaskan
bahwa
jajargenjang
memiliki
empat sisi, sisi
serta
sudut
yang
berhadapan
sama panjang
dan
besar,
mempunyai
sudut lancip
dan
sudut
tumpul, serta
dua pasang sisi
yang
sejajar
(PIJI 012 S)
Belah ketupat
mempunyai
Membuat
Argumen
Menarik
Kesimpulan
Analisis
ciri-ciri
jajargenjang,
dan
sisinya
sama panjang
(PIJI 014 S).
Subjek
membuat
argumen
berdasarkan
sifat
jajargenjang
bahwa sudutsudut
yang
berhadapan
sama
besar.
(PIJI 016 S).
Subjek
menyimpulkan
bahwa
jajargenjang
adalah bangun
segiempat
yang
mempunyai 2
pasang
sisi
sejajar, sudut
yang
berhadapan
sama
besar,
serta panjang
sisi
yang
berhadapan
sama panjang
(PIJI 018 S).
Pembahasan
tidak mendefinisikan bahwa
ketupat merupakan jajargenjang.
belah
Subjek
mendefinisikan
konsep
jajargenjang berdasarkan pada syarat
perlu dan syarat cukup. Meskipun
pendefinisian konsep jajargenjang oleh
subjek tidak efisien, yang berarti sifat
yang ditunjukkan terlalu berlebihan,
namun pada pedefinisian akhir, subjek
mampu mendefinisikan jajargenjang
berdasarkan sifat-sifatnya.
P1JI 019 P
P1JI 020 S
P1JI 021 P
P1JI 022 S
P1JI 023 P
P1JI 024 S
Mempertimbangkan
Membuat
Argumen
Analisis
Pembahasan
Subjek
memilih K-44,
subjek,
lalu
mengukur
panjang
sisi
yang
berdekatan
(PIJI 020 S)
Subjek
memilih K-44,
dan
dikembalikan
lagi
dalam
kelompok
segiempat
yang ada di
depannya
(PIJI 020 S)
Analisis
Pembahasan
panjang.
(PIJI 024 S).
Menarik
Kesimpulan
(4)
(2a)
(2)
P1JI 027 P
P1JI 028 S
Mempertimbangkan
Membuat
Argumen
Analisis
Subjek
menggambar
sisi-sisi sejajar
dengan
panjang
sisinya sudah
ditentukan
terlebih dahulu
(PIJI 026 S)
Subjek
menggambar
sisi-sisi sejajar
(1) dan (2),
lalu mengukur
sudut lancip
(2a) kemudian
menggambar
sisi (3). Subjek
mengukur
besar
sudut
(3a)
dilanjutkan
dengan
menggambar
sisi (4).
(PIJI 026 S)
Subjek
menyatakan
bahwa gambar
yang ia buat
memiliki dua
pasang
sisi
berhadapan
sejajar
dan
sama panjang,
sudut
yang
berhadapan
sama
besar
(PIJI 024 S).
Pembahasan
Subjek mengingat kembali sifat esensial
yang melekat pada konsep jajargenjang
sebelum
menggambarnya,
yaitu
memiliki dua pasang sisi yang sejajar
dan memiliki ukuran yang sama. Selain
itu subjek juga memastikan bahwa
sudut-sudut yang berhadapan sama
besar.
Berdasarkan sifat-sifat esensial dari
konsep jajargenjang yang diidentifikasi
sebelumnya, subjek melakukan aktivitas
secara bertahap untuk menggambar
jajargenjang yang tetap konsisten
dengan sifat-sifatnya.
3.
Analisis
Subjek
menggambar
jajargenjang
(PIJI 022 S).
Pembahasan
Sebelumnya
subjek
telah
mendefinisikan jajargenjang adalah
bangun segiempat yang mempunyai 2
pasang sisi sejajar, sudut yang
berhadapan sama besar, serta panjang
sisi yang berhadapan sama panjang.
Gambar
jajargenjang
yang
dipresentasikan oleh subjek sesuai
dengan definisi yang telah dibuat, yakni
memenuhi setiap kriteria atau sifat yang
telah diidentifikasi sebelumnya.
Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan setelah semua data terkumpul,
yakni kesimpulan tentang proses berpikir pembentukan konsep, masingmasing pada empat komponen pembentukan konsep, di antaranya
klasifikasi konsep, definisi konsep, non contoh konsep, dan gambar
konsep.
Kesimpulan:
a) Proses berpikir subjek dalam pengklasifikasian konsep
Proses berpikir subjek dalam pengklasifikasian sebuah konsep,
misal konsep A, dimulai dengan mengingat kembali sifat-sifat
konsep
yang
pernah
didapatkan
sebelumnya.
Subjek
subjek
menarik
kesimpulan
dengan
tidak
essensial.
Sayangnya,
subjek
masih
tetap
konsep
dengan
konsep
lain.
Subjek
dapat