Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bakteri Tahan Asam (BTA) adalah bakteri yang tidak bisa atau agak sulit
diwarnai dengan pewarnaan gram atau pewarnaan sederhana. Bakteri ini pun tidak
dapat terhapus meskipun sudah dilakukan pencucian dengan alkohol asam, bakteri
ini masih tetap mempertahankan warna pertama. Hal ini dikarenakan bakteri yang
termasuk bakteri tahan asam mengandung lapisan lipid/lemak yang sangat tebal.
Salah satu contoh bakteri tahan asam (BTA) adalah Mycobacterium tuberculosis
(Jutono, et al, 1980).
Bakteri tahan asam (BTA) sebagian besar bersifat saprofit dan sebagian kecil
lainnya bersifat patogen atau merugikan manusia terutama untuk dunia kesehatan.
Selain pada manusia, BTA juga dapat menyerang kera, sangat virulent pada marmut
(cavia guinea pigs) dan tikus putih, khususnya golongan Mycobacterium
tuberculosis (Jutono, et al, 1980). Mycobacterium tuberculosis termasuk gram positif
(+), batang sedikit bengkok, panjang atau pendek, tidak berspora, tidak berkapsul,
pertumbuhan sangat lambat
tapi
tidak
digunakan
untuk
mengetahui
tingkat
infeksi
(Syahrurachman, 1994).
B.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi Mycobacterium tuberculosis
BAB II
MATERI DAN METODE
A.
Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum Bakteri Tahan Asam kali ini antara lain
masker, sarung tangan, pipet tetes, mikroskop, objek glass, jarum ose dan pembakar
spirtus. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain sputum (dahak), 3% alkohol
asam, karbol fuchsin, akuades, methylen blue dan alkohol 70%.
B.
Metode
Sputum
Difiksasi
diatas
pembakar
spirtus
Difiksasi
alkohol asam.
Dicuci dengan
diatas
pembakar
akuades
spirtus
mengalir
Digenangi
dengan
Methylen
blue
Dicuci
Hasil
dengan
akuades
mengalir
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
B.
tebal sehingga tidak bisa diwarnai dengan reaksi pewarnaan biasa, tetapi harus
dengan pewarnaan tahan asam. Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam
(BTA) karena dapat mempertahankan zat warna pertama sewaktu dicuci dengan
larutan pemucat. Golongan bakteri ini biasanya bersifat patogen pada manusia
contohnya adalah Mycobacterium tuberculosis. Bakteri Mycobacterium tuberculosis
dapat diisolasi dari sputum penderita TBC. Reaksi hasil pewarnaannya jika positif
terdapat bakteri TBC berwarna merah. Selain menyerang manusia juga menyerang
hewan seperti marmut, dan kera. Penularannya dapat melalui udara yang masuk ke
saluran pernafasan (Pelczar dan Chan, 1988).
Bakteri tahan asam (BTA) memiliki ciri-ciri yaitu berantai karbon (C) yang
panjangnya 8-95 dan memiliki dinding sel yang tebal yang terdiri dari lapisan lilin
dan asam lemak mikolat, lipid yang ada bisa mencapai 60% dari berat dinding sel.
Pada dinding sel Mycobacteria, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan
peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel,
sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan adalah suatu
molekul lain dalam dinding sel Mycobacteria, berperan dalam interaksi antara inang
Gejala Umum
2.
lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit
TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi
obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan
gizi yang cukup baik (Jawetz, 1974).
Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih
baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah,
sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang
umumnya diberikan adalah Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi
penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat
tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti
pyrazinamide dan streptomycin sulfate atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan
yang dikenal 'Triple Drug' (Jawetz, 1974).
Uji bakteri tahan asam (BTA) pada praktikum ini menggunakan prosedur
pewarnaan dengan menggunakan metode pewarnaan diferensial, prosedur pewarnaan
ini yang menampilkan perbedaan diantara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel
mikroba. Dengan teknik ini biasanya digunakan lebih dari satu larutan zat pewarna
atau reagen pewarna. Salah satunya dengan menggunakan cara teknik pewarnaan
BTA dengan persiapan meliputi ulasan warna dengan karbol fuchsin, dipusatkan dan
diberi warna tandingan metilen blue.
bakteri tahan asam yang tetap mempertahankan warna aslinya apabila dikenai larutan
asam (Mycobacterium) dari bakteri tak tahan asam yang pudar warnanya
dikarenakan oleh larutan asam (Pelczar and Chan, 1986).
Salah satu teknik pewarnaan yang dilakukan adalah pewarnaan Ziehl Nelson,
yaitu dengan cara:
-
b.
c.
%. Larutan ini memberikan warna merah pada sediaan dahak. Fenol digunakan
sebagai pelarut untuk membantu pemasukan zat warna ke dalam sel bakteri sewaktu
proses pemanasan. Fungsi pemanasan untuk melebarkan pori-pori lemak BTA
sehingga carbol fuchsin dapat masuk sewaktu BTA dicuci dengan larutan pemucat,
yaitu asam alkohol, maka zat warna pertama tidak mudah dilunturkan. Bakteri
kemudian dicuci dengan air mengalir untuk menutup pori-pori dan menghentikan
pemucatan. BTA akan terlihat berwarna merah, sedangkan bakteri yang tidak tahan
asam akan melarutkan carbol fuchsin dengan cepat sehingga sel bakteri tidak
berwarna. Setelah penambahan zat warna kedua yaitu methylen blue, bakteri tidak
tahan asam akan berwarna biru (Lay, 1994).
Mycobacterium tidak dapat diwarnai dengan cara Gram, tetapi jika berhasil
maka hasilnya adalah Gram positif.
pencucian dengan menggunakan air mengalir, pemberian zat warna dan pemberian
alkohol.
Sedangkan perlakuan
Positif
Positif 1
Positif 2
Positif 3
Hasil praktikum bakteri tahan asam yang telah kami lakukan menunjukkan
hasil negatif (-), karena tidak ditemukan Mycobacterium tuberculosis dan hasil
tersebut membuktikan bahwa penderita yang diambil antibodinya negatif tidak
terkena TBC. Kemudian pada spesimen lain (kontrol) menunjukkan hasil positif (+),
karena terdapat 1-9 Mycobacterium tuberculosis/ 100 lapang pandang. Hasil tersebut
membuktikan bahwa penderita yang diambil antibodinya positif terkena TBC.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1. Bakteri Tahan Asam (BTA) adalah bakteri yang tidak bisa atau agak sulit
diwarnai dengan pewarnaan gram atau pewarnaan sederhana. Bakteri tersebut
mengandung lapisan lipid atau lemak yang sangat tebal, sehingga pada saat
pencucian dengan alkohol asam masih mempertahankan warna pertama.
Bakteri yang termasuk BTA antara lain Mycobacterium tuberculose,
Mycobacterium bovis, Mycobacterium lepara, Nocandia meningitidis, dan
Nocandia gonorrhoeae
2. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan
penyakit tuberculosis. Penularan Mycobacterium tuberculosis terjadi melalui
jalan pernapasan.
3. Mycobacterium tuberculosis sulit untuk diwarnai, tetapi bisa dilakukan
dengan pewarnaan Ziehl Nielson melalui pemanasan, pencucian, pemberian
zat warna, dan penggunaan reagen yaitu Karbol Fuchsin, Methylen Blue dan
3% Alkohol asam.
4. Berdasarkan hasil praktikum bakteri tahan asam yang telah kami lakukan
hasilnya adalah negatif (-) karena tidak ditemukan adanya Mycobacterium
tuberculosis pada objek glass. Sehingga penderita yang diambil antibodinya
tidak menderita TBC.
B.
Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum bakteri tahan asam ini menggunakan
alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker, agar terhindar dari
kemungkinan menularnya Mycobacterium tuberculosis yang sedang diamati.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Suhail. 2010. Pathogenesis, Immunology, and Diagnosis of Latent
Mycobacterium tuberculosis Infection Clinical and Developmental
Immunology. Hindawi Publishing Corporation
Clifton, C. E. 1958. Introduction to the Bacteria Second Edition. McGraw-Hill Book
Co. Inc., New York, Toronto, London, and Kogakusha Co. Ltd., Tokyo.
Jawetz. 1974. Review of Medical Microbiology. Large Medical Publications, Canada.
Jutono et al. 1980. Pedoman Praktikum Umum Mikrobiologi Umum Untuk
Perguruan Tinggi. Departemen Mikrobiologi Fakultas Pertanian UGM,
Yogyakarta.
Kothasi, Sarita., Sujata Kale, R.M. Powar, Mangala Banur, V.L. Jahagirdar, A.M.
Saoji. 1991. Subdivition of M. Tuberculosis Ispolated from Pulmonary
Tuberculosis Cases in and Around Solapur (South India) Into Five Variants.
Journal Microbiology. 5 (38): 213-216.
Zhang, L., D.Lowrie, and H. Zhou. 2011. Proteomic progress in studying
tuberculosis from 2010 to 2011 Journal of Biophysical Chemistry 2: 395-400
Lay, B. W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raga Grafindo Persada,
Jakarta.
Pelczar, M. J. And E. C. S. Chan. 1986. Elements of Mycrobiology. New York : Mc
grow-Hill Book Company.
Pelczar, M.J. dan Chan, E. C. S., 1988, Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 1, UI Press,
Jakarta.
Setiarini, Indah. 2008. Pencegahan Virus TBC dan Pencegahannya. Jurnal
Mikrobiologi. 2 (1) : 1-3.
Staf Pengajar FKUI. 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Binawa Aksara,
Jakarta.
Syahrurachman. 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. UI Press,
Jakarta.
Thomas Dormandy. 1999. The White Death: A History of Tuberculosis. ISBN 08147-1927-9 HB - ISBN 1-85285-332-8 PB