Professional Documents
Culture Documents
(http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/168-artikelpengembangan-sdm/9938-bagaimana-menyusun-soal-yang-baik)
Dibuat: Jumat, 07 Juni 2013 09:52
Ditulis oleh BPPK
Oleh : I Wayan Sukada
Widyaiswara Muda pada BDK Denpasar
Pendahuluan
Tes dapat dilakukan secara lisan atau tes tertulis. Tes lisan dilakukan secara
langsung dimana guru atau pengajar memberikan pertanyaan secara lisan
kepada peserta dan peserta yang mampu akan menjawab pertanyaan
tersebut dengan lisan pula. Tes lisan dapat dilakukan berulang kali pada
setiap akhir sub pokok bahasan atau lainnya tergantung pada gurunya. Tes
lisan biasanya dilakukan untuk mengetahui respon atau umpan balik secara
langsung dari peserta, sehingga pengajar dapat mengetahui apakah peserta
mampu memahami apa yang diajarkan. Dalam pelaksanaan tes lisan
hendaknya pengajar dapat mengetahui secara merata kemampuan peserta.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada semua
peserta secara merata dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan yang
diajukan.
tertertulis pula. Tes tertulis dapat berbentuk tes objektif atau tes uraian.
Bentuk tes objektif terdiri dari bentuk soal benar-salah, menjodohkan, dan
pilihan ganda. Bentuk soal pilihan ganda dapat berupa pilihan ganda biasa,
pilihan ganda analisis kasus, pilihan ganda komplek, dan pilihan ganda
membaca diagram/tabel.
Tes uraian dapat berbentuk soal uraian terbuka (non objektif) atau soal
uraian terbatas (objektif). Soal uraian terbuka menuntut jawaban yang
diberikan oleh peserta tidak dibatasi dan sesuai dengan pandangan serta
kemampuan peserta sendiri. Isi soal uraian terbuka biasanya bersifat umum.
Dengan demikian jawaban yang diberikan oleh peserta sangat bervariasi. Hal
ini tentu akan menyulitkan pengajar dalam memberikan penilaian, sehingga
sering bersifat sangat subjektif. Namun demikian, soal uraian terbuka sangat
baik untuk menggali dan mengenali kemampuan dan penguasaan peserta
tes terhadap materi yang di tes. Selain itu, dengan jawaban terbuka, maka
secara tidak langsung peserta juga diajarkan untuk memilih kata yang benar
dan menuliskan buah pikirannya.
Baik dalam pelaksanaan tes lisan maupun tes tertulis, soal atau pertanyaan
hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengukur dengan baik
kemampuan peserta. Dalam tes lisan, soal atau pertanyaan yang diajukan
oleh pengajar hendaknya mencakup materi yang telah dibahas sebelumnya
dan pertanyaan yang diajukan bersifat penguatan sehingga tidak terlalu
mendalam. Berbeda dengan tes tertulis, dimana dalam pelaksanaan tes
tersebut telah dipersiapkan sebelumnya, sehingga soal atau pertanyaan
yang dibuat dapat mencakup materi secara keseluruhan dengan pertanyaan
yang mendalam, tergantung dari apa yang mau diukur.
Secara umum, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan
soal :
a. Pilih materi atau topik yang tepat untuk diangkat menjadi bahan ujian;
b. Tentukan dari materi atau topik terpilih tersebut, bagian mana yang tepat
untuk dijadikan soal dengan bentuk pilihan ganda atau benar-salah atau
isian, atau uraian, atau ujian praktek;
e. Tulis kunci jawaban (untuk soal selain uraian) atau pedoman penskoran
(untuk soal uraian);
g. Pilihan jawaban berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besarkecilnya nilai angka tersebut;
h. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal
harus jelas dan berfungsi;
b. Rumusan soal harus jelas dan pasti benar atau pasti salah;
e. Jumlah rumusan butir soal yang kunci jawabannya benar dan salah
hendaknya dibuat berimbang;
Secara umum kaidah yang berlaku dalam penyusunan soal bentuk soal
uraian adalah:
b. Batasan jawaban atau ruang lingkup yang akan diukur harus jelas;
g. Butir soal harus dilengkapi dengan kunci jawaban atau kriteria jawaban
serta pedoman penskoran dan harus segera dibuat setelah soal ditulis.
e. Penulis soal paham akan kaidah penulisan soal untuk berbagai bentuk
soal;
Penutup
Soal merupakan sarana atau alat untuk melakukan evaluasi hasil belajar
sehingga dapat diberikan penilaian kepada peserta selama dan setelah
proses pembelajaran dilaksanakan. Untuk dapat dipakai sebagai sarana
pengukuran atau evaluasi hasil belajar yang baik, maka soal atau
pertanyaan harus dibuat mengikuti langkah-langkah serta kaidah
penyusunan soal yang baik. Selain itu baik atas soal yang dibuat maupun
terhadap si pembuat soal harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Daftar Pustaka