Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
dr. Isa Multazam
Noor, Msc, SpKJ
ILUSTRASI KASUS
Seorang anak berusia 5 tahun dirujuk ke
dokter anak oleh gurunya selama minggu kedua
di TK karena ia sulit untuk mengontrol dan
menunjukkan tanda-tanda impulsif dan
kurangnya pemusatan perhatian:
(1). Dia bergerak cepat dari satu aktivitas ke
aktivitas lainnya, bertindak impulsif dan
kadang-kadang terlalu agresif , tidak dapat
menunggu giliran dalam permainan atau
diskusi
kelompok,
dan
umumnya
membutuhkan banyak pengawasan.
(2). Ia mudah terganggu dan mengalami
kesulitan
mendengarkan
apa
yang
dikatakan kepadanya atau untuk tetap
mengerjakan tugas-tugas sekolah atau
kegiatan bermain.
Kriteria Diangnosis
Berdasarkan DSM IV adalah sebagai
berikut :
A. Salah satu dari (1) atau (2):
(1).Terdapat minimal enam (atau
lebih) gejala gejala inatensi
berikut yang menetap dan telah
berlangsung
sekurang
Hiperaktivitas
Diagnosis Multiaksial
AXIS I
ATTENTION DEFICIT
HYPERACTIVITY DISORDER
(ADHD)
Definisi
Epidemiologi
Prevalensi seluruh dunia diperkirakan
berkisar antara 2-9,5% dari anak-anak
usia sekolah.
Anak-anak yang mengalami ADHD di AS
2-20% dari jumlah anak-anak usia
sekolah dasar, Inggris 0,5-1%, dan
Taiwan 5-10%. Sedangkan di Indonesia
yaitu seperti di Jakarta Pusat anak-anak
yang mengalami ADHD sebanyak 4,2%
dari 600 anak SD kelas 1-3 pada tahun
2000-2001 dan pada tahun 2000 di
Sleman DIY sejumlah 9,5%
Prognosis
Be
M
K
Pada
Terapi
A. Farmakoterapi
. Dikenal 3 macam obat golongan
. psikostimulan:
Gol . Metilfenidat (Indonesia)
Gol . Deksamfetamin
Gol . Parnolin
. Efek samping : penarikan diri dari lingk.
Sosial, over fokus, letargi, agitasi, iritabel.
. Penghentian pemakaian obat secara
bertahap rebound phenomena.
B. Psikoterapi