You are on page 1of 43

BAB II

PERMASALAHAN

Pengertian Bahan Tambah Beton


Bahan tambah (admixture) adalah bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam
campuran beton pada saat atau selama percampuran berlangsung. Fungsi dari
bahan ini adalah untuk mengubah sifat-sifat dari beton agar menjadi lebih cocok
untuk pekerjaan tertentu, atau untuk menghemat biaya.
Admixture atau bahan tambah yang didefinisikan dalam Standard Definitions
of Terminology Relating to Concrete and Concrete Aggregates (ASTM C.1251995:61) dan dalam Cement and Concrete Terminology (ACI SP-19) adalah
sebagai material selain air, agregat dan semen hidrolik yang dicampurkan dalam
beton atau mortar yang ditambahkan sebelum atau selama pengadukan
berlangsung. Bahan tambah digunakan untuk memodifikasi sifat dan karakteristik
dari beton misalnya untuk dapat dengan mudah dikerjakan, mempercepat
pengerasan, menambah kuat tekan, penghematan, atau untuk tujuan lain seperti
penghematan energi.
Bahan tambah biasanya diberikan dalam jumlah yang relatif sedikit, dan harus
dengan pengawasan yang ketat agar tidak berlebihan yang justru akan dapat
memperburuk sifat beton.
Di Indonesia bahan tambah telah banyak dipergunakan. Manfaat dari
penggunaan bahan tambah ini perlu dibuktikan dengan menggunakan bahan
agregat dan jenis semen yang sama dengan bahan yang akan dipakai di lapangan.
Dalam hal ini bahan yang dipakai sebagai bahan tambah harus memenuhi
ketentuan yang diberikan oleh SNI. Untuk bahan tambah yang merupakan bahan
tambah kimia harus memenuhi syarat yang diberikan dalam ASTM C.494,
Standard Spesification for Chemical Admixture for Concrete.

A. BAHAN TAMBAH KIMIA (ADMIXTURE)


Chemical admixture (ASTM C 494), yaitu bahan tambah cairan kimia yang
ditambahkan untuk mengendalikan waktu pengerasan (memperlambat atau
mempercepat), mereduksi kebutuhan air, menambah kemudahan pengerjaan
beton, meningkatkan nilai slump dan sebagainya.

Chemical Admixture:

Biasanya digunakan dalam jumlah yang sedikit pada campuran beton. Tujuan
penggunaannya adalah untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari campuran.
Penggunaan admixture harus mengikuti spesifikasi yang ditetapkan
produsennya. Trial Mix sebelum penggunaan sangat dianjurkan.

Menurut standar ASTM. C. 494 (1995: .254) dan Pedoman Beton 1989
SKBI.1.4.53.1989 (Ulasan Pedoman Beton 1989: 29), jenis bahan tambah
dibedakan menjadi tujun tipe bahan tambah, yaitu :
a. Tipe A Water-Reducing Admixtures
Water-Reducing Admixtures adalah bahan tambah yang mengurangi air
pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi
tertentu.
Water-Reducing Admixtures digunakan antara lain untuk dengan tidak
mengurangi kadar air semen dan nilai slump untuk memproduksi beton dengan
nilai perbandingan atau rasio factor air semen (wer) yang rendah.
Bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi penggunaan air pengaduk
untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu. Bahan tambah dengan
fungsi water reducing digunakan dengan tujuan utama sesuai kebutuhan, sebagai
berikut :
o

mengurangi kadar air (fas) dengan tidak mengurangi semen dan slump

meningkatkan slump dengan tidak mengurangi semen dan kadar air


(fas) yang digunakan

mengurangi semen yang digunakan dengan tidak mengurangi slump


dan kadar air (fas) -- harus memperhatikan ketentuan pemakaian semen
minimum sesuai peraturan

Bahan tambah ini pada umumnya mengurangi pemakaian air sebanyak 5% 12% dari pemakaian pada desain mix beton normal. Penggunaan bahan tambah ini
harus memperhatikan pengaruhnya pada waktu ikat (setting) beton segar yang
pada umumnya akan menjadi lebih cepat dari beton normal -- pelaksanaan
finishing harus dipersiapkan dengan baik supaya tidak terlambat dimulai dan
diselesaikan.

Dengan menggunakan jenis bahan tambah ini akan dapat dicapai tiga hal, yaitu :

Hanya menambah/meningkatkan workability. Dengan menambahkanWRA


ke dalam beton maka dengan fas (kadar air dan semen) yang sama akan
didapatkan beton dengan nilai slump yang lebih tinggi. Dengan slump yang
lebih tinggi, maka beton segar akan lebih mudah dituang, diaduk dan
dipadatkan. Karena jumlah semen dan air tidak dikurangi dan workability
meningkat maka akan diperoleh kekuatan tekan beton keras yang lebih besar
dibandingkan beton tanpa WRA.

Menambah kekuatan tekan beton. Dengan mengurangi/memperkecil fas


(jumlah air dikurangi, jumlah semen tetap) dan menambahkan WRA pada
beton segar akan diperoleh beton dengan kekuatan yang lebih tinggi. Dari
beberapa hasil penelitian ternyata dengan fas yang lebih rendah tetapi
workability tinggi maka kuat tekan beton meningkat.

Mengurangi biaya (ekonomis). Dengan menambahkan WRA dan


mengurangi jumlah semen serta air, maka akan diperoleh beton yang memiliki
workability sama dengan beton tanpa WRA dan kekuatan tekannya juga sama
dengan beton tanpa WRA. Dengan demikian beton lebih ekonomis karena
dengan kekuatan yang sama dibutuhkan jumlah semen yang lebih sedikit.

Bahan tambah pengurang air dapat berasal dari bahan organic ataupun
campuran anorganik untuk beton tanpa udara (non-air-entrained) atau dengan
udara dalam hal mengurangi kendungan air campuran. Selain itu bahan tambah ini
dapat digunakan untuk memodifikasi waktu pengikatan beton atau mortar sebagai
dampak perubahan factor air semen.
Bahan tambah ini biasa disebut water reducer atau plasticizer. Komposisi dari
campuran bahan tambah ini diklasifikasikan secara umum menjadi 5 kelas :
1)
2)
3)
4)
5)

Asam lignosulfonic dan kandungan garam-garam.


Modifikasi dan turunan asam lignosulfonic dan kandungan garam-garam.
Hydroxylated carboxylic acids dan kandungan garamnya.
Modifikasi hydroxylated carboxylic acids dan kandungan garam-garamnya.
Materi lain seperti :
a) Materi inorganic seperti seng, garam-garam, barak, pospat, klorida.
b) Asam amino dan turunannya.
c) Karbohidrat, polisakarin, dan gula asam.
d) Campuran polimer, seperti eter, turunan melamic, neptan, silicon,
hidrokarbon-sulfat.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahan tambah ini adalah
air yang dibutuhkan, kandungan air, konsistensi, bleeding, dan kehilangan air pada
saat beton segar, laju pengerasan, kekuatan tekan, dan lentur, ketahanan terhadap

perubahan volume, susut pada saat pengeringan. Berdasarkan hal tersebut,


menjadi hal penting untuk melakukan pengujian sebelum pelaksanaan
pencampuran terhadap bahan tambah tersebut.
Pengaruhnya pada beton:
1.

Kekuatan Tekan: Tegangan tekan beton bertambah karena adanya


pengurangan air, hal ini dikarenakan faktor a/s (air semen) berkurang.
Penambahan kekuatan diperkirakan 10%.

2.

Setting Time: Dengan adanya water reducing admixture, setting time dari
campuran beton tidak berubah.

3.

Workability: Bila tidak ada perubahan faktor air semen (a/s), water
reducing menambah workability beton. Untuk slump awal 25-75 mm dapat
ditambah dengan 50-60 mm.
4.
Loss Slump: Tingkat kecepatan penurunan slump beton yang berisi air
water reducing admixture umumnya sama atau lebih besar dari beton biasa.
Dimana bila digunakan water reducing admixture (WRA) akan menambah
workability dan waktu pencampuran.
5.
Air Entrainment: Dengan bahan dasar Lignosulphonate cenderung
meningkatkan jumlah kadar udara tapi tidak melampaui 2%. Bahan dasar Salt
hydroxy carboxylic dan Polysacharides tidak menambah kadar udara dan
bahkan sering mengurangi kadar udara.
6.

Panas Hidrasi: Panas hidrasi tidak terpengaruh dengan adanya penggunaan


WRA.

7.

Perubahan Bentuk: Perubahan bentuk (volume change) tidak terpengaruh


dengan adanya WRA.

8.

Durability: Durabilitas tidak terpengaruh dengan adanya WRA kecuali


airnya dikurangi yang menyebabkan beton lebih padat dan impermeabel.

b. Tipe B Retarding Admixtures


Retarding Admixtures adalah bahan tambah yang berfungsi untuk menghambat
waktu pengikatan beton. Penggunaanya untuk menunda waktupengikatan beton
(setting time) misalnya karen kondisi cuaca yang panas, atau memperpanjang
waktu untuk pemadatan untuk menghindari cold joints dan menghindari dampak
penurunan saat beton segar pada saat pengecoran dilaksanakan.
Bahan tambah dengan fungsi retarding digunakan dengan tujuan utama
menunda waktu initial dan final setting dari adukan beton segar, dan

mempertahankan workability beton pada cuaca panas, pada umumnya digunakan


jika :

pelaksanaan pengecoran mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi


sehingga memerlukan waktu pelaksanaan yang lebih lama dari waktu setting
beton normal

lokasi batching plant yang cukup jauh

kondisi lalu lintas yang dilalui oleh mobile mixer tidak lancar

pengecoran dengan kondisi cuaca panas yang berpotensi mengakibatkan


kehilangan kelembaban lebih cepat

proses finishing yang memerlukan waktu yang lebih lama sehingga waktu
setting beton yang lebih lama diperlukan

Penggunaan bahan tambah ini harus memperhatikan waktu penutupan


permukaan beton (sealing dan troweling) tidak boleh terburu-buru karena proses
initial setting dan bleeding yang lebih lambat dari beton normal, supaya
memastikan proses bleeding sudah sepenuhnya selesai sebelum dilakukan
penutupan
permukaan
beton
(sealing
dan
trowelling).
Efek dari penggunaan retarding admixture yang perlu diwaspadai, antara lain :

beberapa retarder mempunyai sifat menimbulkan gelembung udara dalam


beton

beberapa retarder menyebabkan kehilangan slump yang lebih cepat


walaupun menyebabkan waktu setting yang lebih lambat memperbesar resiko
susut pengeringan dan rangkak yang lebih tinggi

c. Tipe C Accelerating Admixtures


Accelerating Admixtures adalah bahan tambah yang berfunsi untuk
mempercepat pengikatan dan pengembangan kekuatan awal beton. Bahan ini
digunkan untuk mengurangi lamanya waktu pengeringan (hidrasi), dan
mempercepat pencapaian kekuatan beton.
Bahan tambah dengan fungsi accelerating digunakan dengan tujuan utama
mendapatkan kekuatan awal yang lebih tinggi pada beton yang dikerjakan,
misalkan jika elemen struktur beton yang diperlukan untuk segera dibebani oleh
pekerjaan berikutnya dalam kaitan dengan waktu pelaksanaan yang ketat.

Penggunaan bahan tambah ini harus memperhatikan kadar ion klorida terlarut
dalam beton keras yang disyaratkan, tidak boleh terlewati -- karena beresiko
menimbulkan korosi pada besi atau baja tulangan. Penggunaan bahan tambah ini
harus memperhatikan dengan seksama waktu setting yang lebih cepat dan curing
yang dilakukan harus sesempurna mungkin untuk mencapai kekuatan awal yang
diinginkan lebih tinggi.
Secara umum, kelompok bahan tambah ini dibagi menjadi tiga:
1) Larutan garam organic
2) Larutan campuran organic
3) Material miscellaneous
Yang termasuk jenis accelerator adalah : kalsium klorida, bromide, karbonat
dan silikat. Pada daerah-daerah yang menyebabkan korosi tinggi tidak dianjurkan
menggunakan accelerator jenis kalsium klorida. Dosis maksimum yang dapat
ditambahkan pada beton adalah sebesar 2 % dari berat semen.
Admixture yang mempercepat proses pengerasan atau pertumbuhan kekuatan
pada umur dini dari beton. Admixture ini sebenarnya tidak mempunyai efek
tertentu terhadap setting time sekali pun demikian, dalam praktek, setting time
juga berkurang.
Yang biasa digunakan sebagai accelerator : Calcium Chlorida (CaCl 2 )
CaCl 2 mungkin bertindak sebagai katalisator di dalam proses hidrasi C3S dan
C 2 S atau berfungsi sebagai pereduksi sifat alkalinitas dari larutan sehingga
mempercepat hidrasi silikat. Dengan menggunakan CaCl 2 proses hidrasi C 3A
diperlambat , tetapi proses hidrasi normal dari semen tidak berubah. CaCl 2 dapat
ditambahkan untuk digunakan bersama semen tipe III (rapid hardening) dan juga
semen biasa/ Ordinary Portland Cement (tipe I). CaCl 2 tidak boleh digunakan
dengan semen yang mempunyai kandungan alumina yang tinggi. Jumlah CaCl 2
yang ditambahkan pada campuran harus dikontrol secara hati-hati. Asumsi :
Penambahan 1 % CaCl 2 (terhadap massa semen) mempengaruhi kecepatan
pengerasan seperti kenaikan temperatur sebesar 6 C. Penambahan 1- 2% CaCl 2
umumnya cukup. CaCl 2 harus terdistribusi secara seragam pada campuran di
larutkan pada air pencampur. Pengaruh CaCl 2 menurunkan daya tahan terhadap
serangan sulfat terutama untuk campuran kurus (lean mix) dan meningkatkan
resiko reaksi alkali agregat bagi agregat yang reaktif. Kemungkinan korosi
tulangan pada beton bertulang menjadi besar dengan adanya ion chlorida Cl pada
campuran. Accelerator yang tidak mempunyai resiko ini: Calcium formate.

d. Tipe D Water Reducing and Retarding Admixtures


Water Reducing and Retarding Admixtures adalah bahan tambah yang
berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu dan menghambat pengikatan
awal.
Jenis bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi jumlah air
pengaduk yang diperlukan pada beton tetapi tetap memperoleh adukan dengan
konsistensi tertentu sekaligus memperlambat proses pengikatan awal dan
pengerasan beton. Dengan menambahkan bahan ini ke dalam beton, maka jumlah
semen dapat dikurangi sebanding dengan jumlah air yang dikurangi. Bahan ini
berbentuk cair sehingga dalam perencanaan jumlah air pengaduk beton, maka
berat admixture ini harus ditambahkan sebagai berat air total pada beton.

e. Tipe E Water Reducing and Accelerating Admixtures


Water Reducing and Accelerating Admixtures adalah bahan tambah yang
berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu dan menghambat pengikatan
awal.
Jenis bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi jumlah air
pengaduk yang diperlukan pada beton tetapi tetap memperoleh adukan dengan
konsistensi tertentu sekaligus mempercepat proses pengikatan awal dan
pengerasan beton. Beton yang ditambah dengan bahan tambah jenis ini akan
dihasilkan beton dengan waktu pengikatan yang cepat serta kadar air yang rendah
tetapi tetap workable. Dengan menggunakan bahan ini diinginkan beton yang
mempunyai kuat tekan tinggi dengan waktu pengikatan yang lebih cepat (beton
mempunyai kekuatan awal yang tinggi). Bahan kimia tambahan berfungsi ganda
yaitu untuk mengurangi air dan mempercepat proses ikatan. Pengaruhnya pada
beton:
1.

Kekuatan. Pada saat accelerator mencapai peningkatan kekuatan awal


beton, pengaruh kekuatan beton dapat diabaikan. Jika bahan water reducing
dicampur accelerator, keuntungan kekuatan jangka panjang akan diapat
berhubungan langsung dengan penurunan rasio air-semen (a/s).

2.

Setting Time. Setting time beton yang mengandung accelerator lebih


pendek daripada beton biasa yang tidak mengandung accelerator. Pengaruh
kalsium klorida pada setting time lebih besar daripada kalsium format.

3.

Workability. Baik kalsium klorida dan kalsium format memberikan sedikit


peningkatan dalam workabilitas. Peningkatan yang lebih besar dalam

workabilitas dapat diperoleh dengan kombinasi accelerator dengan bahan water


reducing.
4.

Air Entrainment. Hampir semua accelerator tidak mengandung derajat air


entrainment.
5.
Bleeding. Admixture accelerator tidak mempengaruhi bleeding.
6.

Panas Hidrasi. Accelerator meningkatkan tingkatan panas yang dihasilkan


dan memberikan kenaikan temperature yang lebih besar daripada campuran
bahan biasa. Total panas hidrasi tidak mempengaruhi.

7.

Perubahan Volume. Kalsium klorida meningkatkan creep maupun drying


shrinkage. Kalsium format meningkatkan drying shrinkage tetapi data yang ada
menunjukkan ada sedikit pengaruh pada creep.
8.
Durability. Kalsium klorida mempunyai kemampuan memecahkan
pasivity alamiah yang diberikan beton dengan menggunakan semen portland,
dengan demikian akan memperbesar korosi pada baja atau logam tertanam.
Bahan tambah dengan fungsi water reducing + retarding digunakan dengan
tujuan utama untuk menambah kekuatan beton karakteristik jangka panjang.
Penggunaan bahan tambah ini pada umumnya tidak mengubah kadar semen dan
komposisi agregat yang digunakan pada desain mix untuk beton normal yang
direncanakan
f. Tipe F Water Reducing High Range Admixtures
Water Reducing High Range Admixtures adalah bahan tambah yang
berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan kondisi tertentu, sebanyak 12% atau lebih.
Bahan tambah dengan fungsi HRWR digunakan untuk mendapatkan tingkat
konsistensi yang diinginkan atau ditetapkan spesifikasi dengan mengurangi berat
air sebesar 12% atau lebih (sampai 40%). Tujuan dan penggunaannya sama
dengan bahan tambah tipe A dengan pengurangan berat air > 12%. HRWR atau
bahan tambah tipe F pada umumnya diaplikasikan atau dicampurkan di lokasi
pengececoran.
Dengan menmbahkan bahan ini ke dalam beton, diinginkan untuk
mengurangi jumlah air pengaduk dalam jumlah yang cukup tinggi sehingga
diharapkan kekuatan beton yang dihasilkan tinggi dengan jumlah air sedikit, tetapi
tingkat kemudahan pekerjaan (workability beton) juga lebih tinggi. Bahan tambah
jenis ini berupa superplasticizer. Yang termasuk jenis superplasticizer adalah :
kondensi sulfonat melamine formaldehyde dengan kandungan klorida sebesar
0,005 %, sulfonat nafthalin formaldehyde, modifikasi lignosulphonat tanpa
kandungan klorida. Jenis bahan ini dapat mengurangi jumlah air pada campuran

beton dan meningkatkan slump beton sampai 208 mm. Dosis yang dianjurkan
adalah 1 % - 2 % dari berat semen.
Superplasticizer adalah zat-zat polymer organik yang dapat larut dalam air
yang telah dipersatukan dengan menggunakan proses polymerisasi yang komplek
untuk menghasilkan molekul-molekul panjang dari massa molecular yang tinggi.
Molekul-molekul panjang ini akan membungkus diri mengelilingi partikel semen
dan memberikan pengaruh negatif yang tinggi sehingga antar partikel semen akan
saling menjauh dan menolak. Hal ini akan menimbulkan pendispersian partikel
semen sehingga mengakibatkan keenceran adukan dan meningkatkan
workabilitas. Perbaikan workabilitas ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
beton dengan workability yang tinggi atau menghasilkan beton dengan kuat tekan
yang tinggi.
Bahan ini merupakan sarana untuk menghasilkan beton mengalir tanpa
terjadi pemisahan (segregasi/ bleeding) yang umumnya terjadi pada beton dengan
jumlah air yang besar, maka bahan ini berguna untuk pencetakan beton di tempattempat yang sulit seperti tempat pada penulangan yang rapat.
Superplasticizer dapat memperbaiki workabilitas namun tidak terpengaruh
besar dalam meningkatkan kuat tekan beton untuk faktor air semen yang
diberikan. Namun kegunaan superplasticizer untuk beton mutu tinggi secara
umum sangat berhubungan dengan pengurangan jumlah air dalam campuran
beton. Pengurangan ini tergantung dari kandungan air yang digunakan, dosis dan
tipe dari superplasticizer yang dipakai. (L.J. Parrot, 1998). Superplasticizer tidak
akan menjadikan encer semua campuran beton dengan sempurna, oleh
karenanya campuran harus direncanakan untuk disesuaikan.
Untuk meningkatkan workability campuran beton, penggunaan
dosis superplasticizer secara normal berkisar antara 1-3 liter tiap 1 meter kubik
beton. Larutan superplasticizer terdiri dari 40% material aktif. Ketika
superplasticizer digunakan untuk mengurangi jumlah air, dosis yang digunakan
adalah lebih besar, 5 sampai 20 liter tiap 1 meter kubik beton. (Neville, 1995)
Menurut (Edward G Nawy, 1996). Superplasticizer dibedakan menjadi 4 jenis:
1.
Koondensasi sulfonat melamin formaldehyde (SMF) dengan kandungan
klorida sebesar 0,005%.
2.
Sulfonat nafthalin formaldehid (SNF) dengan kandungan klorida yang
dapat diabaikan.
3.
Modifikasi lignosulfonat tanpa kandungan klorida.
4.
Carboxyl acrylic ester copolymer.
Keempat jenis bahan tambahan ini terbuat dari sulfonat organik dan
disebut superplasticizer karena bahan ini dapat mengurangi air pada campuran
beton sementara slump beton bertambah sampai 8 in (208 mm) atau lebih. Bahan-

bahan ini digunakan untuk menghasilkan beton mengalir tanpa terjadinya


pemisahan yang tidak diinginkan dan umumnya terjadi pada beton dengan jumlah
air yang besar untuk meningkatkan kekuatan beton, karena memungkinkan
pengurangan kadar air guna mempertahankan workabilitas yang sama.
Jenis SMF dan SNF yang disebut garam sulfonik lebih sering digunakan
karena lebih efektif dalam mendispersikan butiran semen, juga mengandung
unsur-unsur yang memperlambat pengerasan.

g. Tipe G Water Reducing, High Range Retarding Admixtures


Water Reducing, High Range Retarding admixtures adalah bahan tambah
yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu, sebanyak 12 % atau lebih
sekaligus menghambat pengikatan dan pengerasan beton. Bahan ini merupakan
gabungan superplasticizer dengan memperlambat waktu ikat beton. Digunakan
apabila pekerjaan sempit karena keterbatasan sumberdaya dan ruang kerja.
Bahan tambah dengan fungsi HRWR + retarding digunakan untuk
mendapatkan efek serupa dengan bahan tambah tipe D dengan pengurangan berat
air yang digunakan sebesar 12% atau lebih (sampai 40%). Tujuan dan
penggunaannya sama dengan bahan tambah tipe D. Pencampuran bahan tambah
tipe G dapat dilakukan di batcing plant atau di lokasi proyek. Beberapa jenis
superplasticizer mempunyai klasifikasi sebagai bahan tambah tipe G.

B. BAHAN TAMBAH MINERAL (ADDITIVE)

Jenis bahan tambah mineral (additive) yang ditambahkan pada beton


dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja kuat tekan beton dan lebih bersifat
penyemenan. Beton yang kekuarangan butiran halus dalam agregat menjadi tidak
kohesif dan mudah bleeding. Untuk mengatasi kondisi ini biasanya ditambahkan
bahan tambah additive yang berbentuk butiran padat yang halus. Penambahan
additive biasanya dilakukan pada beton kurus, dimana betonnya kekurangan
agregat halus dan beton dengan kadar semen yang biasa tetapi perlu dipompa pada
jarak yang jauh. Yang termasuk jenis additive adalah : pozzollan, fly ash, slag dan
silica fume.
Adapun keuntungan penggunaan additive adalah (Mulyono T, 2003) :
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o

Memperbaiki workability beton


Mengurangi panas hidrasi
Mengurangi biaya pekerjaan beton
Mempertinggi daya tahan terhadap serangan sulfat
Mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alkali-silika
Menambah keawetan (durabilitas) beton
Meningkatkan kuat tekan beton
Meningkatkan usia pakai beton
Mengurangi penyusutan
Membuat beton lebih kedap air (porositas dan daya serap air pada beton
rendah)

Pengaruh Bahan Tambah Mineral Pembantu


Bahan mineral pembantu saat ini banyak ditambahkan ke dalam campuran
beton dengan berbagai tujuan, antara lain untuk mengurangi pemakaian semen,
mengurangi temperatur akibat reaksi hidrasi, mengurangi atau menambah
kelecakan beton segar. Cara pemakaiannya pun berbeda-beda, sebagai bahan
pengganti sebagian semen atau sebagai tambahan pada campuran untuk
mengurangi pemakaian agregat. Pembuatan beton dengan menggunakan bahan
tambah akan memberikan kualitas beton yang baik apabila pemilihan kualitas
bahannya baik, komposisi campurannya sesuai dan metode pelaksanaan
pengecoran, pemeliharaan serta perawatannya baik.
Bahan tambahan mineral ini merupakan bahan padat yang dihaluskan yang
ditambahkan untuk memperbaiki sifat beton agar beton mudah dikerjakan dan
kekuatan serta keawetannya meningkat.
Chemical Admixture (Additive) :

Bahan-bahan admixture yang dapat larut dalam air digolongkan sebagai chemical
admixture
Mineral Admixture :
Bahan-bahan admixture yang tidak dapat larut dalam air digolongkan sebagai
mineral admixture. Ada 4 jenis bahan additive, yaitu:
1. Air-Entraining (AEA)
Penerapan:
o Untuk meningkatkan ketahanan beku/cair
o Untuk meningkatkan workabilitas
Pengaruh:
o Menghasilkan butiran-butiran udara kecil yang banyak dalam beton
Keterangan:
Efisiensi semakin berkurang seiring dengan meningkatnya suhu, kadar semen
tinggi dan kehadiran fly ash
2. Water-Reducing
Penerapan:
o Untuk meningkatkan workabilitas
o Untuk meningkatkan kekuatan pada tingkat workabilitas yang sama
o Untuk memperbaiki sifat beton yang menggunakan agregat bergradasi jelek
Pengaruh:
o Memisahkan partikel-partikel semen dan meningkatkan fluiditas beton
o Mengurangi kebutuhan air pencampur
o Dapat mempengaruhi waktu setting beton
Keterangan:
Kandungan klorida harus dibatasi, overdosis lignosulphonates dapat menyebabkan
penundaan pengerasan yang berlarut-larut. Selanjutnya hal ini dapat
mempengaruhi kekuatan dan porositas beton.
3. High Range water Reducer Superplasticizers (HRWR)
Penerapan:
o Untuk memfasilitasi penempatan dan pemadatan (contoh pada elemen beton
bertulang yang ditulangi dalam jumlah banyak)
o Untuk meningkatkan kekuatan
o Untuk menghasilkan bentuk permukaan yang berkualitas tinggi
o Untuk memfasilitasi pumping
Pengaruh:
o Meningkatkan fluiditas beton dengan pengaruh yang kecil pada waktu setting

Keterangan:

Kecocokan dengan zat tambahan lain dalam campuran harus diperiksa,


penambahan kembali air pada beton lebih dari sekali untuk mengembalikan slump
dapat menyebabkan reduksi kekuatan ultimate.
4. Permeability Reducing
Penerapan:
o Untuk mengurangi perpindahan uap air
Pengaruh:
o Mengisi pori-pori dengan bahan-bahan yang reaktif, atau bahan penolak air
(water-repellent)
Keterangan:
Tidak akan mengubah beton kualitas rendah menjadi beton kedap air.
Pengurangan permeabilitas disebabkan oleh meningkatnya workabilitas dan
pengerjaan yang lebih baik
Sebenarnya masih ada tipe additive-additive lain, tapi pemanfaatannya sendiri
untuk industri readymix di Indonesia belum maksimal. Additive-additive tersebut
yaitu:
a. VMA (viscosity-modifying admixtures)
b. SRA (shrinkage reducing admixture)
c. AWA (anti washout agent)
Tipe-tipe Mineral Admixture yaitu:
1. Material cementitious
Dapat bereaksi langsung dengan air. Bahan ini mengandung silikat dan
kalsium aluminosilikat. Contoh: Blast Furnace Slag, yaitu bahan buangan industri
baja yang menggunakan tanur pijar.
2. Material pozzolanic
Material yang dapat bereaksi dengan kapur bebas (Ca(OH)2) plus air.
Komposisinya didominasi oleh siliceous dan aluminous. Contoh: Abu Terbang
kelas F, yaitu sisa buangan Industri Pembangkit Listrik yang menggunakan
batubara jenis bituminous atau anthracite. Selain itu, silica fume (hasil sampingan
produksi elemen silicon), juga bahan pozzolanic. Komposisinya didominasi oleh
unsur amorphous silica.
3. Material pozzolanic dan cementitious
Material ini dapat bereaksi dengan air saja atau dengan kapur bebas
(Ca(OH)2) plus air. Komposisinya didominasi oleh siliceous, aluminous dan
kapur. Contoh: Abu Terbang kelas C, yaitu sisa buangan Industri PLTU yang
menggunakan barubara jenis lignite atau subbituminous.

4. Material inert
Material ini tidak bereaksi secara kimiawi dengan unsur-unsur semen. Contoh:
bahan buangan pabrik batu marmer, bahan kuarsa yang sudah dihaluskan dan lainlain.
Jenis-Jenis bahan tambah mineral adalah :
1. Pozzolan
Yang termasuk dalam Mineral Admixture adalah Pozzolan Pozzolan : Adalah
bahan yang mengandung senyawa silica dan Alumina dimana bahan pozzolan itu
sendiri tidak mempunyai sifat seperti semen, akan tetapi dengan bentuknya yang
halus dan dengan adanya air, maka senyawa-senyawa tersebut akan bereaksi
secara kimiawi dengan Kalsium hidroksida (senyawa hasil reaksi antara semen
dan air) pada suhu kamar membentuk senyawa Kalsium Aluminat hidrat yang
mempunyai sifat seperti semen.
Bahan Pozzolan terbagi 2 yaitu :
a.

Pozzolan Alam (Natural) : Tufa, abu vulkanis dan tanah Diatomae. Di


Indonesia Pozzolan alam dikenal dengan nama TRASS.

b.

Pozzolan Buatan (sintetis) : yang termasuk dalam jenis ini adalah hasil
pembakaran tanah liat dan hasil pembakaran batu bara (Fly Ash)

Mineral pembantu yang digunakan umumnya mempunyai komponen aktif


yang bersifat pozzolanik (disebut juga mineral pozzolan). Pozzolan adalah bahan
alam atau buatan yang sebagaian besar terdiri dari unsur-unsur silikat dan
aluminat yang reaktif (Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, PUBI1982). Pozzolan sendiri tidak memiliki sifat semen, tetapi dalam keadaan halus
(lolos ayakan 0,21 mm) bereaksi dengan air dan kapur padam pada suhu normal
24-27oC menjadi suatu massa padat yang tidak larut dalam air.
Pozzolan dapat dipakai sebagai bahan tambah atau pengganti sebagai semen
portland. Bila pozzolan dipakai sebagai bahan tambah akan menjadikan beton
lebih mudah diaduk, lebih rapat air, dan lebih tahan terhadap serangan kimia.
Beberapa pozzolan dapat mengurangi pemuaian akibat proses reaksi alkaliagregat (reaksi alkali dalam semen dengan silika dalam agregat), dengan demikian
mengurangi retak-retak beton akibat reaksi tersebut. Pada pembuatan beton massa
pemakaian pozzolan sangat menguntungkan karena menghemat semen, dan
mengurangi panas hidrasi (Kardiyono, 1996) Berlawanan dengan reaksi hidrasi
dari semen dengan air yang berlangsung cepat dan kemudian membentuk gel
kalsium silikat hidrat dan kalsium hidroksida, reaksi pozzolanik ini berlangsung
dengan lambat sehingga pengaruhnya lebih kepada kekuatan akhir dari beton.

Panas hidrasi yang dihasilkan juga jauh lebih kecil daripada semen portland
sehingga efektif untuk pengecoran pada cuaca panas atau beton masif. Material
pozzolan dapat berupa material yang sudah terjadi secara alami ataupun yang
didapat dari sisa industri. Masing-masing mempunyai komponen aktif yang
berbeda. komponen aktif mineral pembantu yang berasal dari material alami dan
material sisa proses industri. Umumnya material pozzolan ini lebih murah
daripada semen portland sehingga biasanya digunakan sebagai pengganti sebagian
semen. Persentase maksimum pengantian ini harus diperhatikan karena dapat
menyebabkan penurunan kekuatan beton.Kebutuhan air pada beton dapat
meningkat untuk kelecakan yang sama karena ukuran partikel meterial pozzolan
yang halus. Namun bentuk partikel material ini akan mempengaruhi kebutuhan
akan airnya.
Dengan semakin banyaknya pemakaian beton di dalam industri
konstrukstermasuk jalan beton maka semakin banyak pula usaha untuk
membuatnya semakin canggih dan semakin ekonomis. Namun, seiring
meningkatnya industri beton juga berdampak pada lingkungan karena
meningkatnya pemakaian energi untuk produksi beton.
Mineral pada campuran beton biasanya berupa pozzolan dan material lain
pengganti agregat, seperti agregat ringa dan berat, serat. Pozzolan merupakan
bahan alami atau buatan yang mempunyai sifat pozzolanik dengan unsure silika
dan aluminat yang aktif. Silika dan aluminat aktif ini akan bereaksi dengan kapur
bebas, yang merupakan sisa reaksi hidrasi air dengan semen, untuk
menjadi tubermorite lagi yang sama dengan hasil hidrasi air dengan semen
sebelumnya, sehingga akan meningkatkan kuat tekan beton.

2. Fly Ash (Abu Batu Bara)

Abu terbang (fly ash) dan abu dasar (bottom ash) merupakan limbah padat
yang dihasilkan dari pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik.
Limbah padat ini terdapat dalam jumlah yang cukup besar. Jumlah tersebut cukup
besar, sehingga memerlukan pengelolaan agar tidak menimbulkan masalah
lingkungan, seperti pencemaran udara, perairan dan penurunan kualitas ekosistem.
Salah satu penanganan lingkungan yang dapat diterapkan adalah
memanfaatkan limbah tersebut untuk keperluan bahan bangunan seperti batako
dan paving blok serta pembenah lahan pertanian. Namun, hasil pemanfaatan
tersebut belum dapat dimasyarakatkan, karena berdasarkan PP No. 85 Tahun 1999

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 Tentang


Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, abu terbang dan abu dasar
dikategorikan sebagai limbah B3 karena terdapat kandungan oksida logam berat
yang akan mengalami pelindian secara alami dan mencemari lingkungan.
Pada ASTM C.618 ditetapkan 2 jenis Fly ash yaitu Fly ash Kelas F dan
Fly ash kelas C, perbedaan utama diantara dua jenis fly ash ini adalah jumlah
kalsium,Silika, Alumina dan kadar Besi, sifat kimia dari fly ash tersebut sangat
dipengaruhi oleh kandungan kimia dari batubara dibakar (yaitu, antrasit,
bituminous, dan lignit).

Fly-ash atau abu terbang yang merupakan sisa-sisa pembakaran batu bara,
yang dialirkan dari ruang pembakaran melalui ketel berupa semburan asap, yang
telah digunakan sebagai bahan campuran pada beton. Fly-ash atau abu terbang di
kenal di Inggris sebagai serbuk abu pembakaran. Abu terbang sendiri tidak
memiliki kemampuan mengikat seperti halnya semen. Tetapi dengan kehadiran air
dan ukuran partikelnya yang halus, oksida silika yang dikandung oleh abu terbang
akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida yang terbentuk dari proses
hidrasi semen dan menghasilkan zat yang memiliki kemampuan mengikat.
Menurut ACI Committee 226 dijelaskan bahwa, fly-ash mempunyai
butiran yang cukup halus, yaitu lolos ayakan N0. 325 (45 mili mikron) 5-27%,
dengan spesific gravity antara 2,15-2,8 dan berwarna abu-abu kehitaman. Sifat
proses pozzolanic dari fly-ash mirip dengan bahan pozzolan lainnya. Menurut
ASTM C.618 (ASTM, 1995:304) abu terbang (fly-ash) didefinisikan sebagai
butiran halus residu pembakaran batubara atau bubuk batubara. Fly-ash dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu abu terbang yang normal yang dihasilkan dari
pembakaran batubara antrasit atau batubara bitomius dan abu terbang kelas C
yang dihasilkan dari batubara jenis lignite atau subbitumes. Abu terbang kelas C
kemungkinan mengandung zat kimia SiO2 sampai dengan dengan 70%.
Tingkat pemanfaatan abu terbang dalam produksi semen saat ini masih
tergolong amat rendah. Cina memanfaatkan sekitar 15 persen, India kurang dari
lima persen, untuk memanfaatkan abu terbang dalam pembuatan beton. Abu
terbang ini sendiri, kalau tidak dimanfaatkan juga bisa menjadi ancaman bagi
lingkungan. Karenanya dapat dikatakan, pemanfaatan abu terbang akan
mendatangkan efek ganda pada tindak penyelamatan lingkungan, yaitu
penggunaan abu terbang akan memangkas dampak negatif kalau bahan sisa ini
dibuang begitu saja dan sekaligus mengurangi penggunaan semen Portland dalam
pembuatan beton.
Sebagian besar abu terbang yang digunakan dalam beton adalah abu
kalsium rendah (kelas F ASTM) yang dihasilkan dari pembakaran anthracite
atau batu bara bituminous. Abu terbang ini memiliki sedikit atau tida ada sifat
semen tetapi dalam bentuk yang halus dan kehadiran kelambaban, akan bereaksi
secara kimiawi dengan kalsium hidrosida pada suhu biasa untuk membentuk
bahan yang memiliki sifat-sifat penyemenan. Abu terbang kalsium tinggi (kelas
ASTM) dihasilkan dari pembakaran lignit atau bagian batu bara bituminous, yang
memiliki sifat-sifat penyemenan di samping sifat-sifat pozolan.
Hasil pengujian yang dilakukan oleh Poon dan kawan-kawan,
memperlihatakan dua pengaruh abu terbang di dalam beton, yaitu sebagai agregat
halus dan sebagai pozzolan. Selain itu abu terbang di dalam beton menyumbang
kekuatan yang lebih baik dibanding pada pasta abu terbang dalam komposisi yang
sama. Ini diperkirakan lekatan antara permukaan pasta dan agregat di dalam
beton. More dan kawan-kawan, Mendapatkan workabilitas meningkat ketika
sebagian semen diganti oleh abu terbang.
Beton yang mengandung 10 persen abu terbang memperlihatkan kekuatan
awal lebih tinggi yang diikuti perkembangan yang signifikan kekuatan
selanjutnya. Kekuatan meningkat 20 persen dibanding beton tanpa abu terbang.
Penambahan abu terbang menghasilakan peningkatan kekuatan tarik langsung dan
modulus elastis. Kontribusi abu terbang terhadap kekuatan di dapati sangat
tergantung kepada faktor air-semen, jenis semen dan kualitas abu terbang itu
sendiri.
Dalam suatu kajian, abu terbang termasuk ke dalam kategori kelas F
dengan kandungan CaO2 rendah sebesar 1,37 persen lebih kecil daripada 10
persen yang menjadi persyaratan minimum kelas C. Namun demikian kandungan

SiO2 sukup tinggi yaitu 57,30 persen. Abu terbang ini, selain memenuhi kriteria
sebagai bahan yang memiliki sifat pozzolan, abu terbang juga memiliki sifat-sifat
fisik yang baik, yaitu jari-jari pori rata-rata 0,16 mili mikron, ukuran median
14,83 mili-mikron, dan luas permukaan spesifik 78,8 m2/gram. Sifat-sifat tersebut
dihasilkan dengan menggunakan uji Porosimeter.
Hasil-hasil pengujian menunjukkan bahwa abu terbang memiliki porositas
rendah dan pertikelnya halus. Bentuk partikel abu terbang adalah bulat dengan
permukaan halus, dimana hal ini sangat baik untuk workabilitas, karena akan
mengurangi permintaan air atau superplastiscizer

Bahan Tambah Lainnya :


a. Air entraining
Bahan tambah ini membentuk gelembung-gelembung udara berdiameter 1 mm
atau lebih kecil di dalam beton atau mortar selama pencampuran, dengan maksud
mempermudah pengerjaan beton pada saat pengecoran dan menambahkan
ketahanan awal beton.
b. Beton tanpa slump
Beton tanpa slump didefinisikan sebagai beton yang mempunyai slump
sebesar 1 inch (25.4 mm) atau kurang, sesaat setelah pencampuran. Pemilihan
bahan tembah ini tergantung pada sifat-sifat beton yang diinginkan terjadi, seperti
sifat plastisnya, waktu pengikat dan pencapaian kekuatan, efek beku cair,
kekuatan dan harga dari beton tersebut.
c. Polimer
Ini adalah produk bahan tambah yang baru yang dapat menghasilkan kekutan
tekan beton yang tinggi sekitar 15000 psi (1.00 psi = 6.9 Mpa) atau lebih, dan
kekuatan belah tariknya sekitar 1.500 psi atau lebih. Beton dengan kekuatan tinggi
ini biasanya diproduksi dengan menggunakan polimer dengan cara :
1) Memodifikasi sifat beton dengan mengurangi air di lapangan
2) Menjenuhkan dan memancarkannya pada temperature yang sangat tinggi di
laboratorium.
d. Bahan pembantu untuk mengeraskan permukaan beton
Permukaan beton yang harus menanggung beban-beban yang berat dan hidup
serta selalu dalam keadaan berputar atau berpindah-pindah, seperti lantai untuk
bengkel-bengkel alat-alat berat(heavy equipment) dan lainnya. Pembebanan ini
akan menyebabkan pengausan pada permukaan beton, yang sering bertambahnya
menyebabkan rusaknya permukaan beton tersebut. Unutk menghindari hal ini
dapat digunakan dua jenis bahan untuk mengeraskan beton, yaitu:
1) Agregat beton terbuat dari bahan kimia
2) Agregat metalik, terdiri dari butiran-butiran yang halus.

e. Bahan pembantu kedap air (water proofing)

Jika beton terletak di dalam air atau berada di dekat permukaan air tanah
(misalnya beton yang digunakan pada permukaan tunnel) maka beton tersebut
tidak boleh mengalami rembesan sehingga harus diusahakan agar kedap air. Salah
satu bahan yang dapat digunakan adalah bahan yang mempunyai pertikel-pertikel
halus dan gradaso yang menerus dalam pencampuran beton. Bahan-bahan
semacam itu akan mengurangi permeabilitas.
f. Bahan tambah pemberi warna
Beton yang dieksposes permukaannya biasanya memerlukan keindahan bahan
yang digunakan untuk member warna pada permukaan beton ini cat (coating),
yang dilapiskan setelah pengerjaan beton selesai. Cara lain adalah menambahkan
bahan warna, misalnya oker masih segar. Bahan-bahan ini biasanya dicampurkan
dalam suatu adukan yang mutunya terjamin baik. Cara ini merupakan cara yang
terbaik. Selain itu dapat pemeberian warna pula dilakukan dengan cara
menaburkan pasir silica atau agregat metalik selagi permukaan beton dalam
keadaan segar.
g. Bahan tambah untuk memperkuat ikatan beton lama dengan beton baru
(bonding agent for concrete)
Penuangan beton segar di atas permukaan beton lama sering mengalami
kesulitan dalam pengikatan (penyatuannya). Untuk mengatasinya, perlu
ditambahkan suatu bahan tambah agar terjadi ikatan yang menyatu atara
permukaan yang lama dengan permukaan yang baru, jenis bahan tambah tersebut
biasanya disebut bonding agent yang merupakan larutan polimer.
h. Slag
Kerak (slag), Blast Furnace slag : adalah bahan non metalik hasil samping dari
pabrik pemurnian besi dalam tanur yang mengandung campuran antara kalsium
silikat dan kalsium alumina silikat dan beberapa pengotor.

Contoh-contoh Bahan Tambah Beton


1. Bahan Tambah Kimia

Tipe A : Water-Reducing Admixtures (Plasticizer)


a.

Plastiment NS
Produk ini dikeluarkan oleh Sika, dengan bahan dasar polimer padat.
Plastiment NS memenuhi standar ASTM C-494 Tipe A dan AASHTO M-194
Tipe A. Plastiment NS direkomendasikan untuk digunakan pada aplikasi
beton kualitas tinggi dengan peningkatan kuat tekan awal dan waktu ikatan
normal. Produk ini dapat mengurangi air sampai dengan 10% untuk
memperoleh beton yang mudah dikerjakan dengan kuat tekan dan kuat lentur
yang lebih tinggi. Dosis yang digunakan adalah 130 265 ml untuk tiap 100
kg semen.

b.

Plastocrete 161W
Merupakan produk Sika dengan bahan polimer dan telah memenuhi
persyaratam ASTM C-494 Tipe A. Direkomendasikan untuk digunakan pada
beton kualitas tinggi dengan workabilitas sangat baik dan waktu ikatan cepat.
Plastocrete 161W memberikan hasil yang optimal apabila dikombinasikan
dengan fly ash (abu terbang). Dosis yang digunakan adalah 195 650 ml/100
kg semen.

c.

Plastocrete 169
Produk Sika dengan tujuan ganda, yaitu sebagai reducer dan retarder. Produk
ini telah memenuhi syarat ASTM C-494 Tipe A. Digunakan untuk beton
normal dan memerlukan retarder. Tujuan ganda Plastocrete 169 sebagai water
reducer normal dan set retarder memberikan fleksibilitas yang tinggi pada
penggunaannya dan dapat dikombinasikan untuk meningkatkan kualitas
maupun nilai ekonomis. Apabila digunakan untuk reducer, digunakan dosis
261-391 ml/100 kg semen. Apabila digunakan sebagai set retarder, dosis 390520 ml/100 kg berat semen.

d.

Viscocrete 4100
Merupakan produk Sika yang digunakan sebagai high range water reducer
dan superplasticizer. Produk ini telah memenuhi syarat ASTM C-494 Tipe A
dan F. Bahan tambah ini dapat digunakan dengan dosis rendah untuk
mengurangi air antara 10-15% dan apabila digunakan dengan dosis tinggi
mampu mengurangi air hingga 40%. Produk ini dapat digunakan untuk Self
Compacting Concrete (SCC) karena dapat memberikan workabilitas yang
tinggi. Viscocrete 4100 tidak mengandung formaldehid dan kalsium klorida
serta tidak menyebabkan korosi pada tulangan baja. Untuk tujuan umum
dosis yang direkomendasikan sebanyak 195-520 ml/100 kg semen. Apabila

diinginkan pengurangan air secara maksimum, dosisnya dapat mencapai 780


ml/100 kg semen.

Tipe B : Retarding Admixtures


a. Plastiment RTD-01
Plastiment RTD-01 adalah bahan tambahan untuk beton berjenis water
reducer (pengurang air) dan set retarder (memperlambat waktu setting) yang
serbaguna dan ekonomis dengan berbagai macam dosis / takaran penggunaan.
Sesuai dengan A.S.T.M. C 494-92 Type B & D.
Kegunaan
Plastiment RTD-01 sangat menguntungkan untuk digunakan ketika:
o

Diperlukan struktur beton dengan kualitas tinggi.

Kondisi penempatan / pengecoran beton cukup sulit.

Workabilitas beton harus ditingkatkan.


Karakteristik dan Kelebihan
Plastiment RTD-01 adalah admixture untuk beton yang memberikan sifat dan
keuntungan berikut:

Meningkatkan workabilitas dari beton.

Mengontrol perpanjangan dari setting time (waktu setting).

Kontrol yang lebih lama terhadap workabilitas beton.

Mempercepat pengerasan beton setelah terbentuk.

Mengurangi penyusutan dan retakan / perubahan bentuk.

Bebas klorida.

b. Plastocrete R
Plastocrete R adalah bahan tambahan untuk beton yang siap langsung
digunakan berjenis water reducer (pengurang air) dan set retarder
(memperlambat waktu setting) berdasarkan modifikasi lignosulfonate.

Plastocrete R tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan bebas klorida. Sesuai
dengan A.S.T.M C 494-92 Type B & D.
Kegunaan
o Plastocrete R digunakan pada peletakan beton dengan cuaca hangat dan
panas, beton massal (Mass Concrete), dan struktur beton normal.
o Plastocrete R direkomendasikan untuk tempat yang membutuhkan beton
berkualitas tinggi, penempatan beton yang sulit, beton segar harus digetarkan
kembali, pengerasan beton yang lebih cepat.
Karakteristik dan Kelebihan
Plastocrete R memberikan manfaat sebagai berikut:
o Memperlambat waktu setting.
o Meningkatkan workabilitas dari beton segar.
o Mengurangi penyerapan.
o Meningkatkan daya tahan beton.
o Mengurangi susut dan retak.

c. SikaTard-930
SikaTard-930 adalah admixture beton yang dikembangkan untuk
mengendalikan hidrasi semen. SikaTard-930 menstabilkan campuran beton
untuk waktu yang lama dan tidak memberikan dampak negatif pada kualitas
beton.
Kegunaan
SikaTard-930 terutama digunakan pada penyemprotan basah dan kering
dalam aplikasi shotcrete, dimana hidrasi semen pada campuran beton dapat
dicegah sampai pada saat diperlukan. Oleh karena itu memungkinkan untuk
menstabilkan campuran beton selama berjam-jam atau berhari-hari seperti
pada pekerjaan dalam terowongan.
Karakteristik dan Kelebihan
o SikaTard-930 menahan / memblok hidrasi semen. Hal ini berbeda dengan
stabilisator lain atau retarder, yang hanya memperlambat hidrasi semen.

o Dampak dari SikaTard-930 dapat segera dihentikan ketika produk Sigunit


digunakan sebagai akselerator. Dengan demikian shotcrete yang sebelumnya
telah distabilkan, dapat segera melakukan proses hidrasi.
o SikaTard-930 tidak mengandung klorida atau bahan lainnya yang dapat
menyebabkan korosi pada baja. Oleh karena itu dapat digunakan pada baja
dalam konstruksi dari tulangan beton dengan tanpa hambatan.

Tipe C : Accelerating Admixtures


a. Sigunit-L72 AF
Sigunit-L72 AF adalah cairan mempercepat pemadatan dan pengerasan
berkualitas tinggi yang bebas alkali untuk beton tembak (shotcrete).
Kegunaan
Sigunit-L72 AF cocok untuk proses penyemprotan kering dan basah dan
digunakan untuk:
o

Membantu menghadapi terowongan dan pertambangan yang sulit.

Stabilisasi batuan dan lereng.

Shotcrete berkualitas tinggi.


Karakteristik dan Kelebihan
Cairan pengatur akselerasi shotcrete Sigunit-L72 AF memiliki karakter dan
kelebihan sebagai berikut:

Peningkatan kekuatan awal yang tinggi.

Bebas alkali.

Tidak mengurangi kekuatan beton yang dipercepat.

Tidak menyebabkan polusi pada air tanah akibat kebocoran alkali.

Mengurangi pantulan yang berbeda.

o
o

Meningkatkan daya rekat shotcrete pada batuan dan beton sehingga


memudahkan penyemprotan.
Mengurangi pembentukan debu.

Bebas klorida, tidak menyebabkan efek negatif pada tulangan baja.

b. Sigunit L54-45 AF
Sigunit L54-45 AF adalah cairan akselerator bebas alkali untuk aplikasi beton
tembak (shotcrete).
Kegunaan
Sigunit L54-45 AF adalah akselerator yang cocok untuk aplikasi
penyemprotan basah dan kering. Sigunit L54-45 AF terutama digunakan
pada:
o

Mengamankan batuan dalam konstruksi tambang terowongan.

Stabilisasi batuan dan lereng.

Beton tembak (shotcrete) kualitas tinggi untuk pekerjaan


konstruksi umum.
Karakteristik dan Kelebihan

o
o

Bebas alkali (baunya tidak tajam) dan diklasifikasikan sebagai


produk tidak beracun.
Pengaturan campuran shotcrete sangat cepat.

Tidak mengurangi kekuatan beton yang dipercepat jika digunakan


dengan benar.

Tidak menyebabkan kontantaminasi alkali pada air gunung dan air


tanah akibat kebocoran alkali.

Mengurangi tingkat pantulan.

Meningkatkan daya rekat shotcrete pada batuan dan beton,


memudahkan penyemprotan.

Bebas klorida, tidak merusak besi tulangan dan besi fiber.

Kekentalannya rendah - mengurangi masalah pemompaan.

c. SikaSet Accelerator

SikaSet Accelerator adalah cairan yang berfungsi untuk mempercepatkan


pengerasan, menambah plastisitas, dan mengurangi susut, penggunaan
dengan cara menambahkan pada semen portland.
Kegunaan
o Untuk menambal kebocoran pada beton seketika dengan mengurangi
penyusutan dan berkekuatan tinggi.
o Sangat kuat untuk menyumbat bocor pada basement, watertank dan
sebagainya.
Karakteristik dan Kelebihan
o Persiapan sangat cepat
o Mengurangi penyusutan
o Daya rekat baik
o Kekuatan awal dan kekuatan tekanan tinggi

Tipe D : Water Reducing and Retarding Admixtures


a. Plastiment V-50
Plastiment V-50 adalah plasticizer dan water reducer (pengurang air) untuk
campuran beton yang berbentuk cairan dan memiliki efek memperlambat
waktu setting (set retarder). Sesuai dengan A.S.T.M. C 494-92 Type D.

Kegunaan
Plastiment V-50 digunakan sebagai admixture umum pada campuran beton
dimana kondisi peletakan memerlukan beton dengan kualitas tinggi, seperti:
o

Suhu udara yang tinggi.

Beton dengan permukaan halus.

Beton pompa (Pumped concrete).

Beton ready mix / siap untuk langsung digunakan (Ready mix

o
concrete).

Area dimana beton dalam jumlah besar akan diletakkan (Mass

o
concrete).
o

Diperlukan beton dengan kekuatan tinggi.


Karakteristik dan Kelebihan
Plastiment V-50 memberikan sifat-sifat dan keuntungan berikut:

Memperpanjang waktu setting pada cuaca panas.

Mempercepat pengerasan beton setelah setting.

Meningkatkan workabilitas tanpa menambah jumlah air.

Mengurangi penggunaan air tanpa mengurangi workabilitas.

Meningkatkan kekuatan beton.

Mengurangi susut dan retak.

Retensi slump (pengurangan nilai slump) yang baik.

Bebas klorida, tidak merusak besi tulangan.

Sangat cocok
(manufactured sand).

digunakan

bersama

pasir

yang

diproduksi

b. Plastocrete RT6 Plus


Plastocrete RT6 Plus adalah admixture beton yang bersifat mengurangi air
(water reducing) dan memperlambat waktu set (set retarder) yang sangat
efisien dan ekonomis dengan berbagai macam penggunaan dosis. Sesuai
dengan A.S.T.M. C 494-92 Type D.
Kegunaan
Plastocrete RT6 Plus digunakan sebagai pengurang air dan perlambatan
waktu set pada struktur beton dan beton massal (Mass Concrete) dimana
diperlukan beton dengan kualitas tinggi dan kontrol yang panjang terhadap
waktu setting (setting time), seperti:

o Volume penuangan yang besar.


o Menghindari sambungan yang dingin.
o Penempatan beton yang sulit.
o Pengangkutan dan peletakan yang memerlukan waktu lama.
o Beton segar yang digetarkan kembali (Revibrated Concrete).
Karakteristik dan Kelebihan
Plastocrete RT6 Plus adalah admixture siap pakai untuk beton dengan sifat
dan keuntungan berikut:
o Kontrol terhadap perpanjangan waktu setting.
o Meningkatkan workabilitas dari beton segar.
o Kontrol yang lebih lama terhadap workabilitas beton.
o Mengurangi susut dan retak.
o Bebas klorida, tidak merusak besi tulangan.

C. Plastiment VZ
Plastiment VZ adalah plasticizer dan water reducer (pengurang air) untuk
campuran beton yang berbentuk cairan dan memiliki efek memperlambat
waktu setting (set retarder), sesuai dengan A.S.T.M. C 494-92 Type D.
Kegunaan
Plastiment VZ digunakan sebagai admixture umum pada campuran beton
dimana kondisi peletakan memerlukan beton dengan kualitas tinggi, seperti:
o Temperature tinggi.
o Beton dengan permukaan halus.
o Beton pompa (Pumped concrete).
o Beton ready mix / siap untuk langsung digunakan (Ready mix concrete).
o Area dimana beton dalam jumlah besar akan diletakkan (Mass concrete).

o Dibutuhkan beton berkekuatan tinggi.


Karakteristik dan Kelebihan
Plastiment VZ memberikan sifat-sifat dan keuntungan berikut:
o Memperpajnag waktu setting pada cuaca panas.
o Mempercepat pengerasan beton setelah setting.
o Meningkatkan workabilitas tanpa menambah jumlah air.
o Mengurangi penggunaan air tanpa mengurangi workabilitas.
o Meningkatkan kekuatan beton.
o Mengurangi susut dan retak.
o Kontrol yang lebih lama terhadap berkurangnya nilai slump.
o Permukaan yang dihasilkan lebih baik.
o Bebas klorida, tidak merusak besi tulangan.

Tipe F : Water Reducing, High Range Admixtures


a. Sika ViscoCrete-3610P
Sika ViscoCrete-3610P adalah generasi terbaru dari superplasticizer untuk
beton dan mortar. Secara khusus dikembangkan untuk produksi beton dengan
kemudahan mengalir dan sifat mengalir yang tahan lama. Sesuai dengan
A.S.T.M. C 494-92 Type F.
Kegunaan
Sika ViscoCrete-3610P secara khusus cocok digunakan untuk campuran
beton yang membutuhkan waktu transportasi lama dan kelecakan
(workability) lama, kebutuhan pengurangan air yang sangat tinggi dan
kemudahan
mengalir
(flowability)
yang
sangat
baik.
Sika ViscoCrete-3610P cocok digunakan pada produksi beton pracetak dan
beton ready mix.
Dengan kombinasi yang luar biasa dari kemudahan pengerjaan dan
peningkatan kekuatan awal, Sika ViscoCrete-3610P cocok digunakan pada:

Berbagai aplikasi beton dimana membutuhkan kemudahan


pengerjaan yang sangat baik dan peningkatan kekuatan awal yang baik.

Beton yang memadat dengan sendirinya (Self Compacting


Concrete / SCC).

Beton dengan kebutuhan pengurangan air dalam jumlah besar


(hingga 30%).
Beton berkualitas tinggi.

Karakteristik dan Kelebihan


Sika Viscocrete-3610P adalah superplasticiser yang sangat kuat dengan
memiliki kelebihan sebagai berikut:
o

Pengurangan air dalam jumlah yang sangat besar, menghasilkan


kepadatan yang tinggi, berkekuatan tinggi dan mengurangi permeabilitas.

Efek plasticizing yang sangat baik, menghasilkan kelecakan yang


lebih baik, kemudahan pengecoran dan pemadatan. Sehingga sangat cocok
digunakan untuk beton yang memadat dengan sendirinya (Self Compacting
Concrete).

Meningkatkan workability dengan peningkatan kekuatan yang


cepat.

o
o

Mengurangi penyusutan dan keretakan.


Memberi banyak peluang untuk mengurangi biaya, seperti:
- Pengurangan bahan semen
- Rancangan pencampuran yang ekonomis
- Mengurangi biaya untuk perawatan pada elemen beton pracetak
- Pengurangan potensi terjadinya klaim, dll.
Sika Viscocrete-3610P tidak mengandung klorida atau bahan lain yang
menyebabkan korosi pada tulangan baja. Oleh karena itu cocok untuk aplikasi
perkuatan baja dan baja pra-tekan.

b. Sika ViscoCrete-10
Sika ViscoCrete-10 adalah generasi terbaru dari Superplasticizer untuk beton
dan mortar. Secara khusus dikembangkan untuk produksi beton dengan
kemudahan mengalir dan sifat mengalir yang tahan lama. Sesuai dengan
A.S.T.M. C 494-92 Type F.

Kegunaan
Sika ViscoCrete-10 secara khusus cocok digunakan untuk campuran beton
yang membutuhkan waktu transportasi lama dan kelecakan (workability)
lama, kebutuhan pengurangan air yang sangat tinggi dan kemudahan mengalir
(flowability) yang sangat baik. Sika ViscoCrete-10 cocok digunakan pada
produksi beton pracetak dan beton ready mix. Sika ViscoCrete-10
memberikan pengurangan air dalam jumlah besar, kemudahan mengalir yang
sangat baik dalam waktu bersamaan dengan kohesi yang optimal dan sifat
beton yang memadat dengan sendirinya..
Sika ViscoCrete-10 terutama digunakan untuk aplikasi :
o Beton dengan kebutuhan pengurangan air dalam jumlah besar (hingga 30%)
o Beton dengan kemampuan tinggi
o Beton dalam cuaca panas yang membutuhkan waktu transportasi dan
kelecakan dalam waktu panjang
o Beton kedap air (Watertight Concrete)
o Beton Readymix (Beton siap pakai)
o Beton yang memadat dengan sendirinya (Self Compacting Concrete / SCC)
o Beton berkekuatan tinggi
o Beton dengan volume besar (Mass Concrete)
Karakteristik dan Kelebihan
Sika ViscoCrete-10 sebagai Superplasticizer yang sangat kuat bekerja dengan
berbagai mekanisme yang berbeda. Melalui penyerapan permukaan dan efek
sterical memisahkan butiran semen akan diperoleh sifat-sifat sebagai berikut:
o Pengurangan air dalam jumlah besar, menghasilkan kepadatan tinggi, beton
mutu tinggi dan mengurangi permeabilitas.
o Efek plasticizing (pengurang air) yang sangat baik, menghasilkan kelecakan
yang lebih baik, kemudahan pengecoran dan pemadatan. Sehingga sangat
cocok digunakan untuk beton yang memadat dengan sendirinya (Self
Compacting Concrete)
o Mengurangi penyusutan dan keretakan
o Mengurangi karbonasi

o Meningkatkan sifat kedap air (Watertight)

c. Sika ViscoCrete-3610P
Sika ViscoCrete-3610P adalah generasi terbaru dari superplasticizer untuk
beton dan mortar. Secara khusus dikembangkan untuk produksi beton dengan
kemudahan mengalir dan sifat mengalir yang tahan lama. Sesuai dengan
A.S.T.M. C 494-92 Type F.
Kegunaan
Sika ViscoCrete-3610P secara khusus cocok digunakan untuk campuran
beton yang membutuhkan waktu transportasi lama dan kelecakan
(workability) lama, kebutuhan pengurangan air yang sangat tinggi dan
kemudahan
mengalir
(flowability)
yang
sangat
baik.
Sika ViscoCrete-3610P cocok digunakan pada produksi beton pracetak dan
beton ready mix.
Dengan kombinasi yang luar biasa dari kemudahan pengerjaan dan
peningkatan kekuatan awal, Sika ViscoCrete-3610P cocok digunakan pada:
o Berbagai aplikasi beton dimana membutuhkan kemudahan pengerjaan yang
sangat baik dan peningkatan kekuatan awal yang baik.
o Beton yang memadat dengan sendirinya (Self Compacting Concrete / SCC).
o Beton dengan kebutuhan pengurangan air dalam jumlah besar (hingga 30%).
o Beton berkualitas tinggi.
Karakteristik dan Kelebihan
Sika Viscocrete-3610P adalah superplasticiser yang sangat kuat dengan
memiliki kelebihan sebagai berikut:
o Pengurangan air dalam jumlah yang sangat besar, menghasilkan kepadatan
yang tinggi, berkekuatan tinggi dan mengurangi permeabilitas.
o Efek plasticizing yang sangat baik, menghasilkan kelecakan yang lebih baik,
kemudahan pengecoran dan pemadatan. Sehingga sangat cocok digunakan
untuk beton yang memadat dengan sendirinya (Self Compacting Concrete).
o Meningkatkan workability dengan peningkatan kekuatan yang cepat.
o Mengurangi penyusutan dan keretakan.

o Memberi banyak peluang untuk mengurangi biaya, seperti:


- Pengurangan bahan semen
- Rancangan pencampuran yang ekonomis
- Mengurangi biaya untuk perawatan pada elemen beton pracetak
- Pengurangan potensi terjadinya klaim, dll.
Sika Viscocrete-3610P tidak mengandung klorida atau bahan lain yang
menyebabkan korosi pada tulangan baja. Oleh karena itu cocok untuk aplikasi
perkuatan baja dan baja pra-tekan.

Tipe G : Water Reducing,High Range Retarding Admixtures


a. Sika ViscoCrete-3110 ID
Sika ViscoCrete-3110 ID adalah generasi terbaru dari superplasticizer untuk
beton dan mortar. Secara khusus dikembangkan untuk produksi beton dengan
kemampuan mengalir tinggi dengan sifat daya alir yang tahan lama. Produk
ini memenuhi persyaratan untuk superplasticizers sesuai dengan ASTM
C494-86 Type G and BS 5075: Part 3.
Kegunaan
Sika ViscoCrete-3110 ID memberikan pengurangan air dalam jumlah besar,
kemudahan mengalir yang sangat baik dalam waktu bersamaan dengan kohesi
yang optimal dan sifat beton yang memadat dengan sendirinya.
Sika ViscoCrete-3110 ID digunakan untuk tipe-tipe beton sebagai berikut:
o

Beton dengan kemampuan mengalir yang tinggi.

Beton yang memadat dengan sendirinya (Self-compacting concrete


/ S.C.C).

Beton dengan kebutuhan pengurangan air yang sangat tinggi


(hingga 30%).

Beton kedap air (Watertight concrete).

Beton berkekuatan tinggi.


Kombinasi pengurangan air dalam jumlah besar, kemampuan mengalir yang
tinggi dan kuat awal yang tinggi menghasilkan keuntungan-keuntungan yang
jelas seperti tersebut dalam aplikasi di atas.

Karakteristik dan Kelebihan


Sika ViscoCrete-3110 ID bekerja melalui penyerapan permukaan partikelpartikel semen yang menghasilkan suatu efek-efek separasi sterikal. Beton
yang dihasilkan dengan Sika ViscoCrete-3110 ID memperlihatkan sifat-sifat
sebagai berikut:
o
o
o

Kemampuan mengalir yang sangat baik (dihasilkan pada tingginya


pengurangan penempatan dan usaha-usaha pemadatan)
Kemampuan Self compact-nya kuat
Pengurangan air yang sangat ekstrim (ditunjukkan pada tingginya
berat jenis dan kuat beton)

Mengurangi penyusutan dan keretakan

Meningkatkan ketahanan terhadap karbonasi pada beton

Meningkatkan hasil akhir


Sika ViscoCrete-3110 ID tidak mengandung klorin atau bahan-bahan lain
yang dapat menyebabkan karat / bersifat korosif pada tulangan baja. Sehingga
cocok digunakan untuk beton dengan tulangan atau pra-tekan.
Sika ViscoCrete-3110 ID memberikan beton dengan kelecekan yang panjang
dan tergantung pada desain pencampuran dan kualitas material yang
digunakan, partikel-partikel self-compacting dapat diperthankan lebih dari 1
jam pada suhu 30C.

MAKALAH BAHAN TAMBAHAN UNTUK BETON

DISUSUN OLEH :
Kelompok 5-1:
Brenda Mardwista Gati 14511350
Ahmad Zaky Muyaman 14511359
Ilham Akbar Muliawan 14511373

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2014/2015

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang
telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepadaNya kita menyembah. Dan juga salawat serta salam selalu kita curahkan kepada
nabi Muhammad SAW yang telah mengubah manusia dari zaman jahiliyah ke
zaman islamiyah dengan suri tauladan-Nya yang baik.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
anugrah, kesempatan dan pemikiran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini merupakan pengetahuan tentang Bahan Tambahan
Beton, insya allah semua permasalahan ini akan di rangkum dalam makalah ini.
Agar pemahaman kita terhadap permasalahan ini lebih mudah di pahami dan lebih
singkat dan akurat.

Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi


atas materi yang akan dibahas dalam bab ini. Selanjutnya, pembaca akan masuk
pada inti pembahasaan dan di akhiri dengan kesimpulan, saran dari makalah ini.
Mudah-mudahan pembaca dapat mengkaji berbagai permasalahan tentang Bahan
Tambahan Beton.
Akhirnya, kami sebagai penyusun makalah ini mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaaat bagi kita semua.
Terimakasih kami ucapakan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yogyakarta, 08 April 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Untuk keperluan tertentu terkadang campuran beton tersebut masih


ditambahkan bahan tambah berupa zat-zat kimia tambahan (chemical
additive) dan mineral/material tambahan. Zat kimia tambahan tersebut
biasanya berupa serbuk atau cairan yang secara kimiawi langsung
mempengaruhi kondusi campuran beton. Sedangkan mineral/material
tambahan yang berupa agregat yang mempunyai karakteristik tertentu.
Penambahan zat-zat kimia atau mineral tambahan ini diaharapkan dapat
merubah performa dan sifat-sifat campuran beton sesuai dengan kondisi dan
tujuan yang diinginkan, serta dapat pula sebagai bahan pengganti sebagian

dari material utama penyusun beton. Standar pemberian bahan tambahan


beton ini pun sudah diatur dalam SNI S-18-1990-03 tentang Spesifikasi
Bahan Tambahan pada Beton.
Bahan tambah (admixture) adalah suatu bahan berupa bubuk atau cairan,
yang ditambahkan ke dalam campuran adukan beton selama pengadukan,
dengan tujuan untuk mengubah sifat adukan atau betonnya. (Spesifikasi
Bahan Tambahan pada Beto, SK SNI S-18-1990-03).
Berdasarkan ACI (American Concrete Intitute), bahan tambah adalah
material selain air, agregat, dan semen hidrolik yang dicampurkan dalam
beton atau mortar yang ditambahkan sebelum atau selama pengadukan
berlangsung.
Penambahan bahan tambah dalam sebuah campuran beton atau mortar
tidak mengubah komposisi yang besar dari bahan lainnya, karena
penggunaan bahan tambah ini cenderung merupakan pengganti atau
substitusi dari dalam campuran beton itu sendiri. Karena tujuannya
memperbaiki atau mengubah sifat dan karakteristik tertentu dari beton atau
mortar yang akan dihasilkan, maka kecenderungan perubahan komposisi
dalam berat-volume tidak terasa secara langsung dibandingkan dengan
komposisi awal beton tanpa bahan tembah.
Pengunaan bahan tambah dalam sebuah campuran beton harus
memperhatikan standar yang berlaku seperti SNI, ASTM (American
Society for Testing and Materials) atau ACI (American Concrete Intitute)
dan yang paling utama memperhatikan petunjuk dalam manual dagang.
Tujuan Penggunaan Bahan Tambah (admixture) untuk campuran
pada beton
Berdasarkan tujuan yang diharapkan terdapat beberapa tujuan pengunaan
zat kimia diantaranya yaitu:
a. Water Reduction. (Zat Kimia untuk mengurangi penggunaan air pada
beton)
hal ini dimaksudkan agar diperoleh adukan dengan nilai fas yang tetap
dengan kekentalan yang sama atau dengan fas tetap, tapi didapatkan adukan
beton yang lebih encer. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh kuat tekan yang
lebih tinggi, engan tidak mengurangi kekentalannya, atau diperoleh beton
dengan kuat tekan yang sama, tapi adukan dibuat menjadi lebih encer agar
lebih memudahkan dalam penuangan.

b. Redater (Zat kimia untuk memperlambat proses ikatan campuran beton)


Biasanya diperlukan untuk beton yang tidak dibuat dilokasi penuangan
beton. Proses pengikatan campuran beton sekitar 1 jam. Sehingga apabila
sejak beton dicampur sampai penuangan memerlukan waktu lebih dari 1
jam, maka perlu ditambahkan zat kimia ini. Zat tambahan ini berupa gula,
sucrose, sodium glukonate, glucose, citric acis, dan tartaric acid.
c. Accelerators (zat kimia untk mempercepat ikatan dan pengerasa
campuran beton)
Diperlukan untuk mempercepat proses pengerjaan konstruksi beton,
pencampuran beton dilakukan di tempat atau dekat dengan penuangannya.
Zat tambahan yang diperlukan adlah CaCl2, Ca(NO3)2 dan NaNO3. Namun
demikian lebih dianjurkan menggunakan yang nitrat, karena penggunaan
khlorida dapat mempercepat terjadinya karat pada penulangan.
Pada kenyataan di lapangan terkadang diperlukan kondisi kombinasi
dari ketiga perilaku penambahan zat kimia tersebut yaitu untuk mengurangi
penggunaan air dan memperlambat proses ikatan campuran beton, atau
untuk menguarangi air dan mempercepat waktu pengikatan serta
pengerasan campuran beton.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dapat menemukan
permasalahan yaitu :
1. Apa itu bahan admixture beton ?
2. Apa contoh dari bahan admixture beton?
C. Sistematika Penulisan
Dalam makalah kami kami telah menyusun rangkaian sebagai berikut:
o
o
o
o
o
o

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Permasalahan
Bab III Penutup
Daftar Pustaka

DAFTAR ISI
Kata Pengantar....i
Bab I. Pendahuluan ........ii
Bab II. Permasalahan ........01
Bab III. Penutup ...........32
Daftar Pustaka...................................33

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mengenai makalah tentang Ternyata dari yang telah kita pelajari bersama
dapat disimpulkan, dengan mempelajari hal-hal di atas kita jadi dapat mengetahui
sedikit banyak beberapa jenis bahan tambah beton maupun definisi dari bahan
tambah beton dan juga kita mengetahui cara mengoptimalkan bahan-bahan
tersebut untuk membuat beton yang diinginkan. Juga dari beberapa informasi
pelengkap tadi dapat menyegarkan pikiran dari pada hal-hal yang sebelumnya kita
curigai atau disalahsangkakan.

B. Saran

Semoga apa-apa yang telah kami sajikan tadi dapat bermanfaat dan dapat
di amalkan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dapat diambil hal-hal penting
dari makalah ini yang kemudian di terapkan dalam kehidupan kita. Semoga yang
kami sajikan ini dapat menjadi pembelajaran/motivasi terhadap kita agar kita lebih
baik lagi pada masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/190439245/Bahan-tambahan-beton
https://www.academia.edu/6729361/Buku-ajar-konstruksi-beton-i
http://tosimasipil.blogspot.com/2013/07/teknologi-bahan-konstruksi.html
http://tosimasipil.blogspot.com/2013/07/admixture-bahan-tambah-untukcampuran.html
http://share.its.ac.id/pluginfile.php/19655/mod_folder/content/0/MATERI
%205%20ADMIXTURE.pdf?forcedownload=1
http://www.slideshare.net/dennyab71/bahan-tambah-beton

You might also like