Professional Documents
Culture Documents
PERMASALAHAN
Chemical Admixture:
Biasanya digunakan dalam jumlah yang sedikit pada campuran beton. Tujuan
penggunaannya adalah untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari campuran.
Penggunaan admixture harus mengikuti spesifikasi yang ditetapkan
produsennya. Trial Mix sebelum penggunaan sangat dianjurkan.
Menurut standar ASTM. C. 494 (1995: .254) dan Pedoman Beton 1989
SKBI.1.4.53.1989 (Ulasan Pedoman Beton 1989: 29), jenis bahan tambah
dibedakan menjadi tujun tipe bahan tambah, yaitu :
a. Tipe A Water-Reducing Admixtures
Water-Reducing Admixtures adalah bahan tambah yang mengurangi air
pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi
tertentu.
Water-Reducing Admixtures digunakan antara lain untuk dengan tidak
mengurangi kadar air semen dan nilai slump untuk memproduksi beton dengan
nilai perbandingan atau rasio factor air semen (wer) yang rendah.
Bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi penggunaan air pengaduk
untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu. Bahan tambah dengan
fungsi water reducing digunakan dengan tujuan utama sesuai kebutuhan, sebagai
berikut :
o
mengurangi kadar air (fas) dengan tidak mengurangi semen dan slump
Bahan tambah ini pada umumnya mengurangi pemakaian air sebanyak 5% 12% dari pemakaian pada desain mix beton normal. Penggunaan bahan tambah ini
harus memperhatikan pengaruhnya pada waktu ikat (setting) beton segar yang
pada umumnya akan menjadi lebih cepat dari beton normal -- pelaksanaan
finishing harus dipersiapkan dengan baik supaya tidak terlambat dimulai dan
diselesaikan.
Dengan menggunakan jenis bahan tambah ini akan dapat dicapai tiga hal, yaitu :
Bahan tambah pengurang air dapat berasal dari bahan organic ataupun
campuran anorganik untuk beton tanpa udara (non-air-entrained) atau dengan
udara dalam hal mengurangi kendungan air campuran. Selain itu bahan tambah ini
dapat digunakan untuk memodifikasi waktu pengikatan beton atau mortar sebagai
dampak perubahan factor air semen.
Bahan tambah ini biasa disebut water reducer atau plasticizer. Komposisi dari
campuran bahan tambah ini diklasifikasikan secara umum menjadi 5 kelas :
1)
2)
3)
4)
5)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahan tambah ini adalah
air yang dibutuhkan, kandungan air, konsistensi, bleeding, dan kehilangan air pada
saat beton segar, laju pengerasan, kekuatan tekan, dan lentur, ketahanan terhadap
2.
Setting Time: Dengan adanya water reducing admixture, setting time dari
campuran beton tidak berubah.
3.
Workability: Bila tidak ada perubahan faktor air semen (a/s), water
reducing menambah workability beton. Untuk slump awal 25-75 mm dapat
ditambah dengan 50-60 mm.
4.
Loss Slump: Tingkat kecepatan penurunan slump beton yang berisi air
water reducing admixture umumnya sama atau lebih besar dari beton biasa.
Dimana bila digunakan water reducing admixture (WRA) akan menambah
workability dan waktu pencampuran.
5.
Air Entrainment: Dengan bahan dasar Lignosulphonate cenderung
meningkatkan jumlah kadar udara tapi tidak melampaui 2%. Bahan dasar Salt
hydroxy carboxylic dan Polysacharides tidak menambah kadar udara dan
bahkan sering mengurangi kadar udara.
6.
7.
8.
kondisi lalu lintas yang dilalui oleh mobile mixer tidak lancar
proses finishing yang memerlukan waktu yang lebih lama sehingga waktu
setting beton yang lebih lama diperlukan
Penggunaan bahan tambah ini harus memperhatikan kadar ion klorida terlarut
dalam beton keras yang disyaratkan, tidak boleh terlewati -- karena beresiko
menimbulkan korosi pada besi atau baja tulangan. Penggunaan bahan tambah ini
harus memperhatikan dengan seksama waktu setting yang lebih cepat dan curing
yang dilakukan harus sesempurna mungkin untuk mencapai kekuatan awal yang
diinginkan lebih tinggi.
Secara umum, kelompok bahan tambah ini dibagi menjadi tiga:
1) Larutan garam organic
2) Larutan campuran organic
3) Material miscellaneous
Yang termasuk jenis accelerator adalah : kalsium klorida, bromide, karbonat
dan silikat. Pada daerah-daerah yang menyebabkan korosi tinggi tidak dianjurkan
menggunakan accelerator jenis kalsium klorida. Dosis maksimum yang dapat
ditambahkan pada beton adalah sebesar 2 % dari berat semen.
Admixture yang mempercepat proses pengerasan atau pertumbuhan kekuatan
pada umur dini dari beton. Admixture ini sebenarnya tidak mempunyai efek
tertentu terhadap setting time sekali pun demikian, dalam praktek, setting time
juga berkurang.
Yang biasa digunakan sebagai accelerator : Calcium Chlorida (CaCl 2 )
CaCl 2 mungkin bertindak sebagai katalisator di dalam proses hidrasi C3S dan
C 2 S atau berfungsi sebagai pereduksi sifat alkalinitas dari larutan sehingga
mempercepat hidrasi silikat. Dengan menggunakan CaCl 2 proses hidrasi C 3A
diperlambat , tetapi proses hidrasi normal dari semen tidak berubah. CaCl 2 dapat
ditambahkan untuk digunakan bersama semen tipe III (rapid hardening) dan juga
semen biasa/ Ordinary Portland Cement (tipe I). CaCl 2 tidak boleh digunakan
dengan semen yang mempunyai kandungan alumina yang tinggi. Jumlah CaCl 2
yang ditambahkan pada campuran harus dikontrol secara hati-hati. Asumsi :
Penambahan 1 % CaCl 2 (terhadap massa semen) mempengaruhi kecepatan
pengerasan seperti kenaikan temperatur sebesar 6 C. Penambahan 1- 2% CaCl 2
umumnya cukup. CaCl 2 harus terdistribusi secara seragam pada campuran di
larutkan pada air pencampur. Pengaruh CaCl 2 menurunkan daya tahan terhadap
serangan sulfat terutama untuk campuran kurus (lean mix) dan meningkatkan
resiko reaksi alkali agregat bagi agregat yang reaktif. Kemungkinan korosi
tulangan pada beton bertulang menjadi besar dengan adanya ion chlorida Cl pada
campuran. Accelerator yang tidak mempunyai resiko ini: Calcium formate.
2.
3.
7.
beton dan meningkatkan slump beton sampai 208 mm. Dosis yang dianjurkan
adalah 1 % - 2 % dari berat semen.
Superplasticizer adalah zat-zat polymer organik yang dapat larut dalam air
yang telah dipersatukan dengan menggunakan proses polymerisasi yang komplek
untuk menghasilkan molekul-molekul panjang dari massa molecular yang tinggi.
Molekul-molekul panjang ini akan membungkus diri mengelilingi partikel semen
dan memberikan pengaruh negatif yang tinggi sehingga antar partikel semen akan
saling menjauh dan menolak. Hal ini akan menimbulkan pendispersian partikel
semen sehingga mengakibatkan keenceran adukan dan meningkatkan
workabilitas. Perbaikan workabilitas ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan
beton dengan workability yang tinggi atau menghasilkan beton dengan kuat tekan
yang tinggi.
Bahan ini merupakan sarana untuk menghasilkan beton mengalir tanpa
terjadi pemisahan (segregasi/ bleeding) yang umumnya terjadi pada beton dengan
jumlah air yang besar, maka bahan ini berguna untuk pencetakan beton di tempattempat yang sulit seperti tempat pada penulangan yang rapat.
Superplasticizer dapat memperbaiki workabilitas namun tidak terpengaruh
besar dalam meningkatkan kuat tekan beton untuk faktor air semen yang
diberikan. Namun kegunaan superplasticizer untuk beton mutu tinggi secara
umum sangat berhubungan dengan pengurangan jumlah air dalam campuran
beton. Pengurangan ini tergantung dari kandungan air yang digunakan, dosis dan
tipe dari superplasticizer yang dipakai. (L.J. Parrot, 1998). Superplasticizer tidak
akan menjadikan encer semua campuran beton dengan sempurna, oleh
karenanya campuran harus direncanakan untuk disesuaikan.
Untuk meningkatkan workability campuran beton, penggunaan
dosis superplasticizer secara normal berkisar antara 1-3 liter tiap 1 meter kubik
beton. Larutan superplasticizer terdiri dari 40% material aktif. Ketika
superplasticizer digunakan untuk mengurangi jumlah air, dosis yang digunakan
adalah lebih besar, 5 sampai 20 liter tiap 1 meter kubik beton. (Neville, 1995)
Menurut (Edward G Nawy, 1996). Superplasticizer dibedakan menjadi 4 jenis:
1.
Koondensasi sulfonat melamin formaldehyde (SMF) dengan kandungan
klorida sebesar 0,005%.
2.
Sulfonat nafthalin formaldehid (SNF) dengan kandungan klorida yang
dapat diabaikan.
3.
Modifikasi lignosulfonat tanpa kandungan klorida.
4.
Carboxyl acrylic ester copolymer.
Keempat jenis bahan tambahan ini terbuat dari sulfonat organik dan
disebut superplasticizer karena bahan ini dapat mengurangi air pada campuran
beton sementara slump beton bertambah sampai 8 in (208 mm) atau lebih. Bahan-
Bahan-bahan admixture yang dapat larut dalam air digolongkan sebagai chemical
admixture
Mineral Admixture :
Bahan-bahan admixture yang tidak dapat larut dalam air digolongkan sebagai
mineral admixture. Ada 4 jenis bahan additive, yaitu:
1. Air-Entraining (AEA)
Penerapan:
o Untuk meningkatkan ketahanan beku/cair
o Untuk meningkatkan workabilitas
Pengaruh:
o Menghasilkan butiran-butiran udara kecil yang banyak dalam beton
Keterangan:
Efisiensi semakin berkurang seiring dengan meningkatnya suhu, kadar semen
tinggi dan kehadiran fly ash
2. Water-Reducing
Penerapan:
o Untuk meningkatkan workabilitas
o Untuk meningkatkan kekuatan pada tingkat workabilitas yang sama
o Untuk memperbaiki sifat beton yang menggunakan agregat bergradasi jelek
Pengaruh:
o Memisahkan partikel-partikel semen dan meningkatkan fluiditas beton
o Mengurangi kebutuhan air pencampur
o Dapat mempengaruhi waktu setting beton
Keterangan:
Kandungan klorida harus dibatasi, overdosis lignosulphonates dapat menyebabkan
penundaan pengerasan yang berlarut-larut. Selanjutnya hal ini dapat
mempengaruhi kekuatan dan porositas beton.
3. High Range water Reducer Superplasticizers (HRWR)
Penerapan:
o Untuk memfasilitasi penempatan dan pemadatan (contoh pada elemen beton
bertulang yang ditulangi dalam jumlah banyak)
o Untuk meningkatkan kekuatan
o Untuk menghasilkan bentuk permukaan yang berkualitas tinggi
o Untuk memfasilitasi pumping
Pengaruh:
o Meningkatkan fluiditas beton dengan pengaruh yang kecil pada waktu setting
Keterangan:
4. Material inert
Material ini tidak bereaksi secara kimiawi dengan unsur-unsur semen. Contoh:
bahan buangan pabrik batu marmer, bahan kuarsa yang sudah dihaluskan dan lainlain.
Jenis-Jenis bahan tambah mineral adalah :
1. Pozzolan
Yang termasuk dalam Mineral Admixture adalah Pozzolan Pozzolan : Adalah
bahan yang mengandung senyawa silica dan Alumina dimana bahan pozzolan itu
sendiri tidak mempunyai sifat seperti semen, akan tetapi dengan bentuknya yang
halus dan dengan adanya air, maka senyawa-senyawa tersebut akan bereaksi
secara kimiawi dengan Kalsium hidroksida (senyawa hasil reaksi antara semen
dan air) pada suhu kamar membentuk senyawa Kalsium Aluminat hidrat yang
mempunyai sifat seperti semen.
Bahan Pozzolan terbagi 2 yaitu :
a.
b.
Pozzolan Buatan (sintetis) : yang termasuk dalam jenis ini adalah hasil
pembakaran tanah liat dan hasil pembakaran batu bara (Fly Ash)
Panas hidrasi yang dihasilkan juga jauh lebih kecil daripada semen portland
sehingga efektif untuk pengecoran pada cuaca panas atau beton masif. Material
pozzolan dapat berupa material yang sudah terjadi secara alami ataupun yang
didapat dari sisa industri. Masing-masing mempunyai komponen aktif yang
berbeda. komponen aktif mineral pembantu yang berasal dari material alami dan
material sisa proses industri. Umumnya material pozzolan ini lebih murah
daripada semen portland sehingga biasanya digunakan sebagai pengganti sebagian
semen. Persentase maksimum pengantian ini harus diperhatikan karena dapat
menyebabkan penurunan kekuatan beton.Kebutuhan air pada beton dapat
meningkat untuk kelecakan yang sama karena ukuran partikel meterial pozzolan
yang halus. Namun bentuk partikel material ini akan mempengaruhi kebutuhan
akan airnya.
Dengan semakin banyaknya pemakaian beton di dalam industri
konstrukstermasuk jalan beton maka semakin banyak pula usaha untuk
membuatnya semakin canggih dan semakin ekonomis. Namun, seiring
meningkatnya industri beton juga berdampak pada lingkungan karena
meningkatnya pemakaian energi untuk produksi beton.
Mineral pada campuran beton biasanya berupa pozzolan dan material lain
pengganti agregat, seperti agregat ringa dan berat, serat. Pozzolan merupakan
bahan alami atau buatan yang mempunyai sifat pozzolanik dengan unsure silika
dan aluminat yang aktif. Silika dan aluminat aktif ini akan bereaksi dengan kapur
bebas, yang merupakan sisa reaksi hidrasi air dengan semen, untuk
menjadi tubermorite lagi yang sama dengan hasil hidrasi air dengan semen
sebelumnya, sehingga akan meningkatkan kuat tekan beton.
Abu terbang (fly ash) dan abu dasar (bottom ash) merupakan limbah padat
yang dihasilkan dari pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik.
Limbah padat ini terdapat dalam jumlah yang cukup besar. Jumlah tersebut cukup
besar, sehingga memerlukan pengelolaan agar tidak menimbulkan masalah
lingkungan, seperti pencemaran udara, perairan dan penurunan kualitas ekosistem.
Salah satu penanganan lingkungan yang dapat diterapkan adalah
memanfaatkan limbah tersebut untuk keperluan bahan bangunan seperti batako
dan paving blok serta pembenah lahan pertanian. Namun, hasil pemanfaatan
tersebut belum dapat dimasyarakatkan, karena berdasarkan PP No. 85 Tahun 1999
Fly-ash atau abu terbang yang merupakan sisa-sisa pembakaran batu bara,
yang dialirkan dari ruang pembakaran melalui ketel berupa semburan asap, yang
telah digunakan sebagai bahan campuran pada beton. Fly-ash atau abu terbang di
kenal di Inggris sebagai serbuk abu pembakaran. Abu terbang sendiri tidak
memiliki kemampuan mengikat seperti halnya semen. Tetapi dengan kehadiran air
dan ukuran partikelnya yang halus, oksida silika yang dikandung oleh abu terbang
akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida yang terbentuk dari proses
hidrasi semen dan menghasilkan zat yang memiliki kemampuan mengikat.
Menurut ACI Committee 226 dijelaskan bahwa, fly-ash mempunyai
butiran yang cukup halus, yaitu lolos ayakan N0. 325 (45 mili mikron) 5-27%,
dengan spesific gravity antara 2,15-2,8 dan berwarna abu-abu kehitaman. Sifat
proses pozzolanic dari fly-ash mirip dengan bahan pozzolan lainnya. Menurut
ASTM C.618 (ASTM, 1995:304) abu terbang (fly-ash) didefinisikan sebagai
butiran halus residu pembakaran batubara atau bubuk batubara. Fly-ash dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu abu terbang yang normal yang dihasilkan dari
pembakaran batubara antrasit atau batubara bitomius dan abu terbang kelas C
yang dihasilkan dari batubara jenis lignite atau subbitumes. Abu terbang kelas C
kemungkinan mengandung zat kimia SiO2 sampai dengan dengan 70%.
Tingkat pemanfaatan abu terbang dalam produksi semen saat ini masih
tergolong amat rendah. Cina memanfaatkan sekitar 15 persen, India kurang dari
lima persen, untuk memanfaatkan abu terbang dalam pembuatan beton. Abu
terbang ini sendiri, kalau tidak dimanfaatkan juga bisa menjadi ancaman bagi
lingkungan. Karenanya dapat dikatakan, pemanfaatan abu terbang akan
mendatangkan efek ganda pada tindak penyelamatan lingkungan, yaitu
penggunaan abu terbang akan memangkas dampak negatif kalau bahan sisa ini
dibuang begitu saja dan sekaligus mengurangi penggunaan semen Portland dalam
pembuatan beton.
Sebagian besar abu terbang yang digunakan dalam beton adalah abu
kalsium rendah (kelas F ASTM) yang dihasilkan dari pembakaran anthracite
atau batu bara bituminous. Abu terbang ini memiliki sedikit atau tida ada sifat
semen tetapi dalam bentuk yang halus dan kehadiran kelambaban, akan bereaksi
secara kimiawi dengan kalsium hidrosida pada suhu biasa untuk membentuk
bahan yang memiliki sifat-sifat penyemenan. Abu terbang kalsium tinggi (kelas
ASTM) dihasilkan dari pembakaran lignit atau bagian batu bara bituminous, yang
memiliki sifat-sifat penyemenan di samping sifat-sifat pozolan.
Hasil pengujian yang dilakukan oleh Poon dan kawan-kawan,
memperlihatakan dua pengaruh abu terbang di dalam beton, yaitu sebagai agregat
halus dan sebagai pozzolan. Selain itu abu terbang di dalam beton menyumbang
kekuatan yang lebih baik dibanding pada pasta abu terbang dalam komposisi yang
sama. Ini diperkirakan lekatan antara permukaan pasta dan agregat di dalam
beton. More dan kawan-kawan, Mendapatkan workabilitas meningkat ketika
sebagian semen diganti oleh abu terbang.
Beton yang mengandung 10 persen abu terbang memperlihatkan kekuatan
awal lebih tinggi yang diikuti perkembangan yang signifikan kekuatan
selanjutnya. Kekuatan meningkat 20 persen dibanding beton tanpa abu terbang.
Penambahan abu terbang menghasilakan peningkatan kekuatan tarik langsung dan
modulus elastis. Kontribusi abu terbang terhadap kekuatan di dapati sangat
tergantung kepada faktor air-semen, jenis semen dan kualitas abu terbang itu
sendiri.
Dalam suatu kajian, abu terbang termasuk ke dalam kategori kelas F
dengan kandungan CaO2 rendah sebesar 1,37 persen lebih kecil daripada 10
persen yang menjadi persyaratan minimum kelas C. Namun demikian kandungan
SiO2 sukup tinggi yaitu 57,30 persen. Abu terbang ini, selain memenuhi kriteria
sebagai bahan yang memiliki sifat pozzolan, abu terbang juga memiliki sifat-sifat
fisik yang baik, yaitu jari-jari pori rata-rata 0,16 mili mikron, ukuran median
14,83 mili-mikron, dan luas permukaan spesifik 78,8 m2/gram. Sifat-sifat tersebut
dihasilkan dengan menggunakan uji Porosimeter.
Hasil-hasil pengujian menunjukkan bahwa abu terbang memiliki porositas
rendah dan pertikelnya halus. Bentuk partikel abu terbang adalah bulat dengan
permukaan halus, dimana hal ini sangat baik untuk workabilitas, karena akan
mengurangi permintaan air atau superplastiscizer
Jika beton terletak di dalam air atau berada di dekat permukaan air tanah
(misalnya beton yang digunakan pada permukaan tunnel) maka beton tersebut
tidak boleh mengalami rembesan sehingga harus diusahakan agar kedap air. Salah
satu bahan yang dapat digunakan adalah bahan yang mempunyai pertikel-pertikel
halus dan gradaso yang menerus dalam pencampuran beton. Bahan-bahan
semacam itu akan mengurangi permeabilitas.
f. Bahan tambah pemberi warna
Beton yang dieksposes permukaannya biasanya memerlukan keindahan bahan
yang digunakan untuk member warna pada permukaan beton ini cat (coating),
yang dilapiskan setelah pengerjaan beton selesai. Cara lain adalah menambahkan
bahan warna, misalnya oker masih segar. Bahan-bahan ini biasanya dicampurkan
dalam suatu adukan yang mutunya terjamin baik. Cara ini merupakan cara yang
terbaik. Selain itu dapat pemeberian warna pula dilakukan dengan cara
menaburkan pasir silica atau agregat metalik selagi permukaan beton dalam
keadaan segar.
g. Bahan tambah untuk memperkuat ikatan beton lama dengan beton baru
(bonding agent for concrete)
Penuangan beton segar di atas permukaan beton lama sering mengalami
kesulitan dalam pengikatan (penyatuannya). Untuk mengatasinya, perlu
ditambahkan suatu bahan tambah agar terjadi ikatan yang menyatu atara
permukaan yang lama dengan permukaan yang baru, jenis bahan tambah tersebut
biasanya disebut bonding agent yang merupakan larutan polimer.
h. Slag
Kerak (slag), Blast Furnace slag : adalah bahan non metalik hasil samping dari
pabrik pemurnian besi dalam tanur yang mengandung campuran antara kalsium
silikat dan kalsium alumina silikat dan beberapa pengotor.
Plastiment NS
Produk ini dikeluarkan oleh Sika, dengan bahan dasar polimer padat.
Plastiment NS memenuhi standar ASTM C-494 Tipe A dan AASHTO M-194
Tipe A. Plastiment NS direkomendasikan untuk digunakan pada aplikasi
beton kualitas tinggi dengan peningkatan kuat tekan awal dan waktu ikatan
normal. Produk ini dapat mengurangi air sampai dengan 10% untuk
memperoleh beton yang mudah dikerjakan dengan kuat tekan dan kuat lentur
yang lebih tinggi. Dosis yang digunakan adalah 130 265 ml untuk tiap 100
kg semen.
b.
Plastocrete 161W
Merupakan produk Sika dengan bahan polimer dan telah memenuhi
persyaratam ASTM C-494 Tipe A. Direkomendasikan untuk digunakan pada
beton kualitas tinggi dengan workabilitas sangat baik dan waktu ikatan cepat.
Plastocrete 161W memberikan hasil yang optimal apabila dikombinasikan
dengan fly ash (abu terbang). Dosis yang digunakan adalah 195 650 ml/100
kg semen.
c.
Plastocrete 169
Produk Sika dengan tujuan ganda, yaitu sebagai reducer dan retarder. Produk
ini telah memenuhi syarat ASTM C-494 Tipe A. Digunakan untuk beton
normal dan memerlukan retarder. Tujuan ganda Plastocrete 169 sebagai water
reducer normal dan set retarder memberikan fleksibilitas yang tinggi pada
penggunaannya dan dapat dikombinasikan untuk meningkatkan kualitas
maupun nilai ekonomis. Apabila digunakan untuk reducer, digunakan dosis
261-391 ml/100 kg semen. Apabila digunakan sebagai set retarder, dosis 390520 ml/100 kg berat semen.
d.
Viscocrete 4100
Merupakan produk Sika yang digunakan sebagai high range water reducer
dan superplasticizer. Produk ini telah memenuhi syarat ASTM C-494 Tipe A
dan F. Bahan tambah ini dapat digunakan dengan dosis rendah untuk
mengurangi air antara 10-15% dan apabila digunakan dengan dosis tinggi
mampu mengurangi air hingga 40%. Produk ini dapat digunakan untuk Self
Compacting Concrete (SCC) karena dapat memberikan workabilitas yang
tinggi. Viscocrete 4100 tidak mengandung formaldehid dan kalsium klorida
serta tidak menyebabkan korosi pada tulangan baja. Untuk tujuan umum
dosis yang direkomendasikan sebanyak 195-520 ml/100 kg semen. Apabila
Bebas klorida.
b. Plastocrete R
Plastocrete R adalah bahan tambahan untuk beton yang siap langsung
digunakan berjenis water reducer (pengurang air) dan set retarder
(memperlambat waktu setting) berdasarkan modifikasi lignosulfonate.
Plastocrete R tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan bebas klorida. Sesuai
dengan A.S.T.M C 494-92 Type B & D.
Kegunaan
o Plastocrete R digunakan pada peletakan beton dengan cuaca hangat dan
panas, beton massal (Mass Concrete), dan struktur beton normal.
o Plastocrete R direkomendasikan untuk tempat yang membutuhkan beton
berkualitas tinggi, penempatan beton yang sulit, beton segar harus digetarkan
kembali, pengerasan beton yang lebih cepat.
Karakteristik dan Kelebihan
Plastocrete R memberikan manfaat sebagai berikut:
o Memperlambat waktu setting.
o Meningkatkan workabilitas dari beton segar.
o Mengurangi penyerapan.
o Meningkatkan daya tahan beton.
o Mengurangi susut dan retak.
c. SikaTard-930
SikaTard-930 adalah admixture beton yang dikembangkan untuk
mengendalikan hidrasi semen. SikaTard-930 menstabilkan campuran beton
untuk waktu yang lama dan tidak memberikan dampak negatif pada kualitas
beton.
Kegunaan
SikaTard-930 terutama digunakan pada penyemprotan basah dan kering
dalam aplikasi shotcrete, dimana hidrasi semen pada campuran beton dapat
dicegah sampai pada saat diperlukan. Oleh karena itu memungkinkan untuk
menstabilkan campuran beton selama berjam-jam atau berhari-hari seperti
pada pekerjaan dalam terowongan.
Karakteristik dan Kelebihan
o SikaTard-930 menahan / memblok hidrasi semen. Hal ini berbeda dengan
stabilisator lain atau retarder, yang hanya memperlambat hidrasi semen.
Bebas alkali.
o
o
b. Sigunit L54-45 AF
Sigunit L54-45 AF adalah cairan akselerator bebas alkali untuk aplikasi beton
tembak (shotcrete).
Kegunaan
Sigunit L54-45 AF adalah akselerator yang cocok untuk aplikasi
penyemprotan basah dan kering. Sigunit L54-45 AF terutama digunakan
pada:
o
o
o
c. SikaSet Accelerator
Kegunaan
Plastiment V-50 digunakan sebagai admixture umum pada campuran beton
dimana kondisi peletakan memerlukan beton dengan kualitas tinggi, seperti:
o
o
concrete).
o
concrete).
o
Sangat cocok
(manufactured sand).
digunakan
bersama
pasir
yang
diproduksi
C. Plastiment VZ
Plastiment VZ adalah plasticizer dan water reducer (pengurang air) untuk
campuran beton yang berbentuk cairan dan memiliki efek memperlambat
waktu setting (set retarder), sesuai dengan A.S.T.M. C 494-92 Type D.
Kegunaan
Plastiment VZ digunakan sebagai admixture umum pada campuran beton
dimana kondisi peletakan memerlukan beton dengan kualitas tinggi, seperti:
o Temperature tinggi.
o Beton dengan permukaan halus.
o Beton pompa (Pumped concrete).
o Beton ready mix / siap untuk langsung digunakan (Ready mix concrete).
o Area dimana beton dalam jumlah besar akan diletakkan (Mass concrete).
o
o
b. Sika ViscoCrete-10
Sika ViscoCrete-10 adalah generasi terbaru dari Superplasticizer untuk beton
dan mortar. Secara khusus dikembangkan untuk produksi beton dengan
kemudahan mengalir dan sifat mengalir yang tahan lama. Sesuai dengan
A.S.T.M. C 494-92 Type F.
Kegunaan
Sika ViscoCrete-10 secara khusus cocok digunakan untuk campuran beton
yang membutuhkan waktu transportasi lama dan kelecakan (workability)
lama, kebutuhan pengurangan air yang sangat tinggi dan kemudahan mengalir
(flowability) yang sangat baik. Sika ViscoCrete-10 cocok digunakan pada
produksi beton pracetak dan beton ready mix. Sika ViscoCrete-10
memberikan pengurangan air dalam jumlah besar, kemudahan mengalir yang
sangat baik dalam waktu bersamaan dengan kohesi yang optimal dan sifat
beton yang memadat dengan sendirinya..
Sika ViscoCrete-10 terutama digunakan untuk aplikasi :
o Beton dengan kebutuhan pengurangan air dalam jumlah besar (hingga 30%)
o Beton dengan kemampuan tinggi
o Beton dalam cuaca panas yang membutuhkan waktu transportasi dan
kelecakan dalam waktu panjang
o Beton kedap air (Watertight Concrete)
o Beton Readymix (Beton siap pakai)
o Beton yang memadat dengan sendirinya (Self Compacting Concrete / SCC)
o Beton berkekuatan tinggi
o Beton dengan volume besar (Mass Concrete)
Karakteristik dan Kelebihan
Sika ViscoCrete-10 sebagai Superplasticizer yang sangat kuat bekerja dengan
berbagai mekanisme yang berbeda. Melalui penyerapan permukaan dan efek
sterical memisahkan butiran semen akan diperoleh sifat-sifat sebagai berikut:
o Pengurangan air dalam jumlah besar, menghasilkan kepadatan tinggi, beton
mutu tinggi dan mengurangi permeabilitas.
o Efek plasticizing (pengurang air) yang sangat baik, menghasilkan kelecakan
yang lebih baik, kemudahan pengecoran dan pemadatan. Sehingga sangat
cocok digunakan untuk beton yang memadat dengan sendirinya (Self
Compacting Concrete)
o Mengurangi penyusutan dan keretakan
o Mengurangi karbonasi
c. Sika ViscoCrete-3610P
Sika ViscoCrete-3610P adalah generasi terbaru dari superplasticizer untuk
beton dan mortar. Secara khusus dikembangkan untuk produksi beton dengan
kemudahan mengalir dan sifat mengalir yang tahan lama. Sesuai dengan
A.S.T.M. C 494-92 Type F.
Kegunaan
Sika ViscoCrete-3610P secara khusus cocok digunakan untuk campuran
beton yang membutuhkan waktu transportasi lama dan kelecakan
(workability) lama, kebutuhan pengurangan air yang sangat tinggi dan
kemudahan
mengalir
(flowability)
yang
sangat
baik.
Sika ViscoCrete-3610P cocok digunakan pada produksi beton pracetak dan
beton ready mix.
Dengan kombinasi yang luar biasa dari kemudahan pengerjaan dan
peningkatan kekuatan awal, Sika ViscoCrete-3610P cocok digunakan pada:
o Berbagai aplikasi beton dimana membutuhkan kemudahan pengerjaan yang
sangat baik dan peningkatan kekuatan awal yang baik.
o Beton yang memadat dengan sendirinya (Self Compacting Concrete / SCC).
o Beton dengan kebutuhan pengurangan air dalam jumlah besar (hingga 30%).
o Beton berkualitas tinggi.
Karakteristik dan Kelebihan
Sika Viscocrete-3610P adalah superplasticiser yang sangat kuat dengan
memiliki kelebihan sebagai berikut:
o Pengurangan air dalam jumlah yang sangat besar, menghasilkan kepadatan
yang tinggi, berkekuatan tinggi dan mengurangi permeabilitas.
o Efek plasticizing yang sangat baik, menghasilkan kelecakan yang lebih baik,
kemudahan pengecoran dan pemadatan. Sehingga sangat cocok digunakan
untuk beton yang memadat dengan sendirinya (Self Compacting Concrete).
o Meningkatkan workability dengan peningkatan kekuatan yang cepat.
o Mengurangi penyusutan dan keretakan.
DISUSUN OLEH :
Kelompok 5-1:
Brenda Mardwista Gati 14511350
Ahmad Zaky Muyaman 14511359
Ilham Akbar Muliawan 14511373
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang
telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepadaNya kita menyembah. Dan juga salawat serta salam selalu kita curahkan kepada
nabi Muhammad SAW yang telah mengubah manusia dari zaman jahiliyah ke
zaman islamiyah dengan suri tauladan-Nya yang baik.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
anugrah, kesempatan dan pemikiran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini merupakan pengetahuan tentang Bahan Tambahan
Beton, insya allah semua permasalahan ini akan di rangkum dalam makalah ini.
Agar pemahaman kita terhadap permasalahan ini lebih mudah di pahami dan lebih
singkat dan akurat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dapat menemukan
permasalahan yaitu :
1. Apa itu bahan admixture beton ?
2. Apa contoh dari bahan admixture beton?
C. Sistematika Penulisan
Dalam makalah kami kami telah menyusun rangkaian sebagai berikut:
o
o
o
o
o
o
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Permasalahan
Bab III Penutup
Daftar Pustaka
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....i
Bab I. Pendahuluan ........ii
Bab II. Permasalahan ........01
Bab III. Penutup ...........32
Daftar Pustaka...................................33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengenai makalah tentang Ternyata dari yang telah kita pelajari bersama
dapat disimpulkan, dengan mempelajari hal-hal di atas kita jadi dapat mengetahui
sedikit banyak beberapa jenis bahan tambah beton maupun definisi dari bahan
tambah beton dan juga kita mengetahui cara mengoptimalkan bahan-bahan
tersebut untuk membuat beton yang diinginkan. Juga dari beberapa informasi
pelengkap tadi dapat menyegarkan pikiran dari pada hal-hal yang sebelumnya kita
curigai atau disalahsangkakan.
B. Saran
Semoga apa-apa yang telah kami sajikan tadi dapat bermanfaat dan dapat
di amalkan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dapat diambil hal-hal penting
dari makalah ini yang kemudian di terapkan dalam kehidupan kita. Semoga yang
kami sajikan ini dapat menjadi pembelajaran/motivasi terhadap kita agar kita lebih
baik lagi pada masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/190439245/Bahan-tambahan-beton
https://www.academia.edu/6729361/Buku-ajar-konstruksi-beton-i
http://tosimasipil.blogspot.com/2013/07/teknologi-bahan-konstruksi.html
http://tosimasipil.blogspot.com/2013/07/admixture-bahan-tambah-untukcampuran.html
http://share.its.ac.id/pluginfile.php/19655/mod_folder/content/0/MATERI
%205%20ADMIXTURE.pdf?forcedownload=1
http://www.slideshare.net/dennyab71/bahan-tambah-beton