Professional Documents
Culture Documents
Perencanaan Pajak
PERENCANAAN PAJAK
Merupakan tindakan penstrukturan yang
terkait dengan konskuensi potensi pajaknya,
yang tekanannya kepada pengendalian
setiap transaksi yang ada konsekuensi
pajaknya.
Tujuannya adalah bagaimana pengendalian
tersebut dapat mengefesienkan jumlah pajak
yang akan ditransfer ke pemerintah, melalui
apa yang disebut sebagai penghindaran
pajak, bukan penyelundupan pajak yang
merupakan tindak pidana fiskal yang tidak
akan ditoleransi
Perencanaan Pajak
Dalam Rangka Mengefisienkan PPh Badan
Diupayakan melalui:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
b)
PPh Psl 21 dapat berupa beban bagi pegawai dalam hal ini perusahaan
hanya sebagai pemotong PPh Psl 21
b.
c.
a.
b.
c.
a.
b.
Fiskal
: tidak diperkenankan:
- Diperkenankan jika telah menggunakan hak opsi
(membeli)
- Jumlah pembayaran atas leasing bisa dibiayakan
9. THT dan Uang Pensiun:
WPLN = 20 % x 25 % = 5 %
Perlu diperhatikan persyaratan format Faktur Pajak (FP) yang dapat dikreditkan
agar tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Cek dan teliti Faktur Pajak
yang diterima sebelum dilakukan pembayaran
2.
Berkaitan dengan batas waktu tiga bulan, makin cepat menerima Faktur Pajak,
maka akan lebih baik bagi perusahaan karena perusahaan sudah dapat
mengkreditkannya walaupun belum melakukan pembayaran. Usahakan FP sudah
diterima sebelum lewat tiga bulan setelah berakhirnya masa pajak, kecuali untuk
Pemungut PPN agar perusahaan tidak disibukkan oleh pembetulan SPT Masa PPN.
3.
Jika PM lebih besar daripada PK, maka kelebihan PPN tersebut dapat dimintakan
restitusi atau kompensasi. Pemilihan alternatif ini sangat bergantung pada kondisi
masing-masing PKP. Kapan kelebihan PPN harus direstitusi ditentukan oleh
opportunity cost yang timbul dari kelebihan yang ada dinegara. Sedangkan cost
dari restitusi adalah tenaga, waktu, biaya yang diperlukan didalam
menyelesaikan permohonan restitusi. Jika cost restitusi lebih rendah dibanding
opportunity costnya, maka perusahaan dapat mengajukan restitusi.
4.
PKP perlu memperhatikan tata cara saat pembuatan FP agar tidak dikenakan
sanski perpajakan. Keterlambatan atau kekeliruan dalam pembuatan FP dapat
dikenakan sanksi 2 % dari DPP.
5.
Dalam kaitan dengan saat pembuatan FP, makin lambat PKP membuat FP, maka
akan lebih baik karena PKP tidak perlu menalangi pembayaran PPN.
6.