You are on page 1of 31
uw BAB IL TINJAUAN PUSTAKA. 241 Bank Syariah 2.1.1 Pengertian Bank Syariah Sebelum menjelaskan apa ya d dengan Bank Syariah, penulis secara menghimpun dalam bentuk g penting efektif gan yang kegiatan usaha pokoknya menghimpun nasyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat (nasabahnya) dalam bentuk pembiayaan, Sementara jasa-jasa lainnya merupakan kegiatan usaha lain dalam rangka menambah pendapatannya. Produk dan jasa tersebut memegang peranan yang sangat strategis dalam kegiatan usaha Bank Syariah, sehingga pengetahuan akan produk dan jasa yang dijual merupakan hal yang mutlak yang harus dimiliki oleh setiap karyawan Bank Syariah, 2 Drs.H, Karnaen Perwataatmadja dan H, Muhammad Syafi’i Antonio mengemukakan arti Bank Syarish atau Bank Islam dalam bukunya Apa dan Bagaimana Bank Islam (199721), vaitu 1. Adalah Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam. 2, Adalah Bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan- ketentuan Al-Qur' mengikuti_ketentuan ara. bermuamalat janajemen Bank saha_pokoknya konvensional ‘memberikan_pembiayaan- pembiayaan dan ja lalu lintas pembayaran serta peredaran uuang yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Syarial yakni mengacu pada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Larangan tentang adanya'tiba tertera dalam Al-Qur’an, yaitu sebagai berikut: “Orang-orang yang memakan riba, tiada berdiri melainkan seperti berdirinya orang-orang yang kemasukan setan dengan sentuhan Kepadanya, yang demikian itu karena mereka berkata, “Sesungguhnya jual beli sama dengan riba, padahal Allah ‘menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. Maka barang siapa menerima pelajaran dari Tubannya, lau berhenti (melakukan riba) maka baginya apa yang telah lalu dan urusannya (terserah) kepada Allah, Barang siapa Kembali (melakukannya), mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.” (Q.S,2:275) 1B Berdirinya Bank Syariah itu sendiri dilatarbelakangi oleh beberapa alasan. baik secara filosofis maupun praktik Menurut Muhammad dalam bukunya Manajemen Bank Syariah berpendapat tentang alasan itu adalah “Secara filosofis, karena dilarangnya pengambilan riba dalam transaksi keuangan maupun non keuangan. Secara praktis, karena sistem perbankan berbasis bunga atau konvensional_mengandung beberapa kelemahan sebagai berikut: 1. Transaksi berbasis_b Keadilan atau kewajaran 2 bunga mengalami teknologi comp @fat-syarat_ umum_memperoleh pembiayaan seperti KTP yroposal laporan keuangan dan sebagainya. Namun, terdapat banyak perbedaan mendasar diantaraykeduanya Perbedaan itu menyangkut aspek legal, struktur organisasisusafia vang dibiayai dan lingkungan kerja, Menurut Muhammad Syafi'l Antonio dalam buku Bank Syariah dari Teori ke Praktik ada beberapa perbedaan yang mendasar antara Bank Syariah dan Bank Konvensional, diantaranya: Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konyensional disajikan dalam tabel berikut: 4 ‘Tabel 2.1 Perbedaan Bank Sryariah dengan Bank Konvensional BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL Melakukan investasi-investasi yang | Investasi yang halal dan haram. halal saja. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual- | Memakai perangkat bunga. beli, atau sewa, Profit dan falah oriented. ukan dan menyalurkan dana, dana yang dilakukan Bank Syariah adalah pemberian pembiay -itur yang membutuhkan, baik untuk modal kerja maupun investasi “Pembiayaan m fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutubian pihak-pihak yang fu tugas pokok Banky yaitu pemberian ‘merupakan defisit tnt,” (http://shariahlife.wordpress.com/2007/01/16) Menurut Muhammad Safi? Antonio (2001:160), pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenubi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit, Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima Kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya, 15 2.2.2 Jenis-Jenis Pembiayaan Menurut sifat penggunaanya, pembiayaan dapat dibagi menjadi: > Pembiayaan produbtif Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhii kebutuhan produksi dalam arti Iuas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan ‘maupun investasi Pembiayaan produktif terb Pembiayaan investasi dan Pembiayaan mod ‘au lebih pihak di mana pemilik modal (shahibul ama!) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal, Bentuk ini menegaskan kerja sama dengan kontribusi seratus persen modal dari pemilik modal dan keahlian dari pengelola. Adapun tipe dari Mudharabah yaitu: * Mudharabah Mutlagah: Dimana shahibul maal memberikan keleluasaan penuh kepada pengelola (mudharib) untuk mempergunakan dana tersebut dalam usaha yang dianggapnya baik dan menguntungkan, Namun pengelola tetap 16 bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan sesuai dengan praktek kebiasaan usaha normal yang sehat (ur. © Mudharabah Mugayyadah: Dimana pemilik dana menentukan syarat dan pembatasan kepada pengelola dalam penggunaan dana tersebut dengan jangka waktu, tempat, jenis usaha dan sebagainya. Menurut Muhammad Syafi'i Antonio (2001, 92) manfsat Mudharabah adalah sebagai berikut mencari usaha yang a keuntungan, yang dengan prins mn ‘menagih penerima pembiayaan (nasabah) satu jumlat berapapun Keuntungah yang dihasilkan nasabah, Sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomig Menurut Muhammad Syafi’i Antonio (2001, 92), resiko yang terdapat dalam Al-Mudharabah, terutama pada penerapannya dalam pembiayaan relatif tinggi, diantaranya * Side Streaming: nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut dalam kontrak. © Lalai dan kesalahan yang disengaja. © Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahny'a tidak jujur. W b. Musyarakah Adalah adalah bentuk umum dari usaha bagi hasil dimana dua orang atau lebih menyumbangkan pembiayaan dan manajemen usaha, dengan proporsi bisa sama atau tidak. Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan antara para mitra, dan Kerugian akan dibagikan menurut proporsi. modal. Transaksi Musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka mili engan memadukan seluruh z E E g E Scorang mitra an untuk mencairkan dana atau ‘menginyestasikan dana untuk kepentingannya senditi, €. Murabahah Menurut PSAK No 102, pengertian Murabahah adalah : * Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus ‘mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli” Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan (tunda) sesuai dengan kemampuan dan kesepakatan antara penjual (bank syariah) dengan 18 pembeli (nasabah). Dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda, Dalam hal ini pembayaran angsuran atau tunda lebih tinggi daripada pembayaran tuna berdasarkan ketentuan yang telah disepakati di awal perjanjian. Murabahah memberi banyak manfaat kepada Bank Syariah, Salah satunya adalah adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan hharga jual kepada nasabah. hah juga sangat sederhana, i pasar naik yengubah harga 4. Salam dan Salam Paralel Pengertian Salam menurut PSAK No 59 (2002, 11) adalah “Salam adalah akad jual beli Muslam Fith (barang pesanan) dengan penangguhan pengiriman oleh Muslam Tlaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan segera oleh pembeli sebelum barang tersebut diterima dengan syarat-syarat tertentu, Menurut Muhammad Syafi'i_ Antonio, Salam Paralel__berarti melaksanakan dua transaksi As-Salam antara Bank dan Nasabah, dan antara Bank dan pemasok (Supplier) atau pihak lainnya secara simultan. 19 e. Istishna dan Istishna Paralel Pengertian Istisna menurut PSAK No 59 (2002, 13) adalah : “Istishna adalah akad jual beliantara_al-mustashni (pembeli) dan as- shani(produsen) yang juga bertindak sebagai penjual”. Menurut Muhammad Syafi'i Antonio, transaksi al-istishna merupakan kontak penjualan antara pembeli dan pembuat barang Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pe nbuat barang lalu. berusaha melalui orang Jain barang itu sendiri, ransaksi Ijarah untuk Bank adala * Berhenti, nasabah berhenti di tengah kontrak dan tidak mau membeli asset tersebut, Akibainya, bank harus menghitung Kembali keuntungan dan mengembalikab sebagian kepada nasabah. 20 ¢ Wakalah Menurut PSAK No 59 (2002, 24), Wakalah adalah : “Akad pemberian kuasa dari Muwakil (pemberi kuasa atau nasabah) kepada ‘Wakil (penerima kuasa atau bank) untuk melaksanakan suatu Tauikil (tugas) atas ‘nama pemberi kuasa” Hawalah adalah nasabah dengan memberi invoi Halawah ke bank, ik memenuhi kewajiban je ArRahn Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya, Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis, Pihak yang menahan memperolah jaminan untuk dapat mengambil keluruh atau sebagian piutangnya, Secara sederhana At-Rahn adalah 2 semacam jaminan utang atau gadai. Manfaat yang dapat diambil oleh bank dari prinsif ar-rahn adalah sebagai berikut * Menjaga kemunggkinan nasabah untuk lalai atau bermain-main dengan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank © Memberikan keamanan bagi semua penabung dan pemegang deposito bahwa dananya tidak akan hilang begitu saja jika nasabah peminjam inkar janji pegang oleh bank. lung misi sosial, di © Adanya misi soci ‘meningkatkan citra baik dan meningkatkan loyalitas masyarakat terhadap bank syariah. Selain memiliki manfaat, Al-Qardh juga mempunyai resiko yang terhitung, tinggi karena ia dianggap pembiayaan yang tidak ditutup dengan jaminan, 22 2.3 Laporan Keuangan Bank Syariah 23.1 Pengertian Laporan Keuangan Bank Syariah, Menurut Zaki Baridwan (1992, p.17), “aporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan”. 23.2 Tujuan Lapora dapat memenuhi kebutuhan dl a r ran keuangan misalnya dan_kreditor. dak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan, 3. Menuiukkan apa yang telah dilakukan mianajemen (Stewardship), atau pertanggungjawaban mianajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat ‘membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup Keputusan untuk menahan atau munjual investasi_ mereka dalam perusahaan atau keputusan mengangkat atau mengganti manajemen. 23 23.3 Komponen Laporan Keuangan Komponen-komponen laporan keuangan Bank Syariah menurut PSAK No 101 adalah sebagai berikut: 1. Neraca Neraca menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan sebagai akibat i selama periode yang 4. Laporan perubahan ekuitas Perubahan ekuitas Bank Syariah menggambarkan peningkatan atau penurunan asset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan, 5. Laporan perubahan dana investasi terikat Investasi terikat adalah investasi yang beasal dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh Bank Syariah sebagai agen investasi 6. Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil adalah laporan rekonsiliasi Bank Syariah yang menggunakan dasar akrual dengan ‘Sumber dana Penggunaan da zakat yang tanggal terter an akuntansi yang tangan dari hasil keuangan perusahaan. 2.4 Dewan Pet 241 Dewan pengurus syariah adalah suatu lembaga yang diberi wewenang, untuk melakukan supervise atau pengawasan untuk melihat secara dekat aktivitas Jembaga keuangan syariah agar lembaga keuangan syariah itu senantiasa ‘mengikuti aturan dan prinsif-prinsif syariah, 25 24.2 Syarat Anggota Dewan Syariah Adapun syaral-syarat untuk menjadi anggota dewan pengawas syariah adalah sebagai berikut > Memiliki pengetahuan di bidang perbankan atau keuangan secara umum dan memiliki kompetensi kepakaran di bidang syariah muamallah. > Memiliki komitmen untuk mengembangkan keuangan berdasarkan > Memiliki r yang dibuktikan perbankan syariah leh dewan syatiah tentang bank syariah yang berada dala dengan > membuat lapora asannya, bahwa bank syariah yang’ diawasinya telah sesuai angan dan aplikasiSistem keuangan s¥ariah (Islam) di institusi keuangan syariah Khusustiya bank syariah yang berada dalaim»pengawasannya, sekurang-kufangnnya enam bulan sekali Laporan tersebut diberikait Kepada Bank Indonesia yang berada di Ibu kota provinsi dan atau Bank Indonesia di Ibu kota negara Indonesia-Jakarta > Dewan Pengawas Syariah juga berkewajiban meneliti dan membuat rekomendasi jika ada inovasi produk-produk baru dari bank yang diawasinya. Dewan inilah yang melakukan pengkajian awal sebelum produk yang baru dari bank syariah tersebut diusulkan, diteliti Kembali dan difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). > Membantu sosialisasi perbankan / institusi keuangan syariah kepada masyarakat 26 > Memberikan masukan (in-puf) bagi pengembangan dan kemajuan institusi kewangan syariah b. Fungsi Dewan Pengawas syariah Adapun fungsi dari Dewan Pengawas Syariah adalah > Mengawasi semua produk-produk semua institusi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia daripada Dewan Pengawas ahkan usulan namacfama orang yang, ‘akan isahkan menjadi Dewan Pengawas Syariah Yang berada di setiap institusi keiangan syariah. 2.5 Pembiayaan Murabahah 25.1 Pengertian Murabahah Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan (tunda) sesuai dengan kemampuan dan Kesepakatan antara penjual (bank syariah) dengan pembeli (nasabah). Dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda. Dalam hal ini 7 pembayaran angsuran atau tunda lebih tinggi daripada pembayaran tunai berdasarkan ketentuan yang telah disepakati di awal perjanjian. Murabahah dapat dilakukan secara pesanan alau tanpa pesanan, Karim (2008:115) menjelaskan dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank selaku penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari pembeli yaitu nasabah, dan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat untuk membeli barang yang dipesannya, bank dapat n belian kepada nasabah, in adalah sama dengan fiqh dan dianalogikan dalam praktek perbankan sebagai berikut : > Penjual (ba') dianalogikan sebagai bank > Pembeli (musyrari) dianalogikan sebagai nasabah Barang yang diperjualbelikan (mabi’), yaitu jenis pembiayaan seperti o pembiayaan investasi > Harga (tsaman) dianalogikan sebagai pricing atau plafond pembiayaan. 28 > Tab Oabul dianalogikan sebagai akad atau perjanjian, yaitu pemyataan persetujuan yang dituangkan dalam akad perjanjian 2.8.3 Syarat Pembiayaan Murabahah Adapun syarat-syarat umum murabahah antara lain, yaitu 1) Pihak yang berakad: > Adanya kerelaan ada_pemyataan anggupan untuk rang itu milik s Barang yang diperj ® Harga jual barang adalah harga beli ditambah keuntungan > Harga jual tidak boleh berubah selama masa perjanjian > Sistem pembayaran dan jangka waktunya disepakati bersama Sedangkan syarat-syarat Khusus murabahah antara lain: 1. Penjual hendaknya menyatakan modal yang sebenarnya dari barang yang hendak dijual 2. Kedua belah pihak (penjual dan pembeli) menyetujui besamya keuntungan yang ditetapkan sebagai tambahan terhadap modal sehingea modal ditambah dengan untung merupakan harga barang yang dijual 3. Barang yang dijual secara murabahah dan harga barang itu bukan dari jenis yang sama dengan barang ribawy yang dilarang diperjualbelikan 254 adalah sebagai berik 29 kecuali dengan timbangan atau takaran yang sama. Dengan demikian tidak sah jual beli secara murabahah atas emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, beras dengan beras dan bahan-bahan makanan lainnya yang jenisnya sama. Karakteristik Pembiayaan Murabahah Karakteristik pembia PSAK No. 102 (2009) tanpa_pesanan. kan_pembelian adi pembayaran), wurabahah telah disepakati hanya ada satu harga yang wrabahah_merupakan’ harga jual dan ‘mengenai biaya perolehan harus diberitahukan Diskon yang, berkaitan dengan pembelian barang meliputi diskon dalam bbentuk apapun dari pemasok alas pembelian barang, diskon biaya asuransi dan komisi yang diterima dalam bentuk apapun Diskon atas pembelian barang yang diterma setelah akad sesuai dengan kesepakatan dalam akad. Jika tidak dijelaskan dalam akad maka diskon ‘menjadi hak penjual. Penjual dapat meminta pembeli menyediakan agungan atas piutang, ‘murabahah diantaranya dalam bentuk barang yang telah dibeli dari penjual dan atau asset lainnya, 30 9. Uang muka yang diminta dari penjual dari pembeli sebagai bukti komitmen pembelian sebelum akad disepakati. Uang muka menjadi bagian dari pelunasan piutang murabahah jika akad disepakati, Namun jika akad batal uang muka dikembalikan setelah dikurangi biaya yang dikeluarkan penjual. 10. Pembeli yang tidak dapat melunasi piutang murabahah Karena kelalaian dikenakan denda. Bes yang berasal d 255 asset © Harga beli tambah margin + Ditetapkan pada saat realisasi > Media penarikan: © Surat sanggup ‘© Surat permohonan pembiayaan > Tempo pelunasan: disesuaikan atas dasar siklus usaha. > Jangka waktu: 1 tahun 31 » Jaminan: * Stok barang dagangan © Tagihan © Fixed asset, seperti rumah, kendaraan, alat-alat industri, perusahaan, dan lain-lain > Sifat pembayaran: © Revolving © Bank berhak menentukan supplayer dalam pembelian barang © Bank menerbitkan purchase order (PO) sesuai kesepakatan dengan nasabah kepada supplayer agar barang tersebut dikirim ke nasabah Bank akan langsung mentransfer uang pembelian barang kepada penjual atau supplayer, bukan diberikan langsung oleh nasabah, 32, » Nasabah © Nasabah harus eakap hukum, usia minimal 21 tahun * Mempunyai kemampuan untuk membayar # Tidak sedang dalam keadaan palit > Supplayer Supplayer adalah orang atau badan hukum yang membantu Bank ‘muamalah dalam nasabah. Bank akan player dan menjual © Nasabal d ghan bermasalah (: slaku di Bank Mu'amalah) diperbol jpuan untuk membayar, maka pet pembiayaan bermasalah. 3. Karakteristik pembiayaan murabahah investasi » Bentuk transaksi ini dapat diterapkan dalam ‘+ Proses pengadaan barang modal bagi nasabah Bank * Pembiayaan import barang modal dari luar negeri kan oleh komite penyelesaian 33 > Mekanisme jual beli: Bank mengangkat nasabah sebagai agen bank untuk melakukan pembelian barang guna kepentingan dan atas nama Bank > Harga jual adalah harga jual bei barang ditambah margin keuntungan yang disepakati: ‘* Bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga jual nk dengan nasabah, yaitu Sesuai jadwal angsuran yang telah disepakati tu pembiayaan yang telah disepakati dan lain-lain), 1g bergerak (mobil, kontrak, dan jaminan © Perjanjian murabahah investasi © Perjanjian jaminan © Imvoice atau kwitansi jual beli barang ‘Surat persetujuan prinsip pembiayaan ‘© Jadwal angsuran yang telah disepakati 2.5.6 Pengakuan dan Pengukuran Akuntansi Murabahah Pengukuran dan pengakuan akuntansi murabahah berdasarkan PSAK 102 (2009), terdiri dari akuntansi penjual dan akuntansi pembeli a. Akuntansi Penjual > Saat perolehan, asset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biava peorehan. alah sebagai berikut: sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli * Tambahan keuntungan murabahah jika terjadi setelah akad ‘murabahah dan sesuai akad yang menjadi hak penjual. ‘* Pendapatan operasi Iain jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad. > Kewajiban penjual kepada pembeliatas pengembatian potongan pembelian akan berkurang pada saat: 35 * Dilakukan pembayaran kepada pembeli sebesar jumlah potongan setelah dikurangi dengan biaya pengembalian. © Dipindahkan sebagai dana kebajikan jika pembeli sudah tidak dapat dijangkau oleh penjual > Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan asset murabahah ditambah keuntungan yang disepakati fang_murabahah dinilai sebesar_n aitu saldo piutang lang murabahah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu + Diberikan pada saat pelunasan, yaitu ketika penjual mengurangi piutang dan keuntungan murabahah. © Diberikan setelah pelunasan, yaitu penjual menerima pelunasan piutang kemudian membayarkan potongan pelunasannya kepada pembeli 36 > Potongan angsuran murabahah diakui: ‘* Jika disebabkan oleh pembeli yang membayar secara tepat waktu maka diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah. ‘¢ Jika disebabkan oleh penurunan kemampuan pembayaran pembeli ‘maka diakui sebagai beban. > Pengakuan dan pengukuran uang muka adalah sebagai berikut: ibelian sebesar jumlah (0.23 Tahun 2007 merupakan penghasilan yang timbul akibat dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalty dan sewa. Rustam berpendapat, Konsep pendapatan_secara garis besar dapat ditinjau dua segi, vaitu 37 1. Menurut ilmu ekonomi Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseoramg dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula, Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatit pengeluaran tethadap konsumsi selama satu periode, Dengan kala lain, awal periode ditambah bukan hanya yang up kemungkinan fa awal periode, de, Secara garis biasanya Kenaikan tersebut kas masuk ke unit usaha, Aliran kas masuk ini terjadi Pandangan yang menekankan pada pertumbihan atau peningkatan jumlsh aktiva.yang timbul sebagai_hasil’ dari kegiatan operasional perusahaan. Pendekatafi Vang memusatkan perhatian kepada arus masuk lau inflow. Pandangan yang menekankan kepada penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan serta penyerahan barang dan jasa atau outflow. Definisi di atas, menekankan pengertian pendapatan pada arus masuk penambahan lain atas aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajiban-kewajibannya alau kombinasi keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau kegiatan-kegiatan Jain yang merupakan operasi inti. 38, Menurut Muhammad Syafi'i Antonio pendapatan dipandang dari sudut Syariah adataby “Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam tiabititas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi yang halal, perdagangan, memberikan jasa, atau aktivitas lain yang bertujuan meraih, keuntungan, seperti m liabilitas, yang halal, yang tid n ;kan, teori konyensional tidak ‘menyebutkan hal ter 263. Karakteristik.Pendapatan ‘Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau membatasibahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan, Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan sumber pendapatan, produk dan kegiatan utama perusahaan dan jumlah rupiah pendapatan serta proses penandingan, > Sumber pendapatan Jumlah rupiah perusahaan bertambah melalui berbagai cara tetapi tidak semua cara tersebut mencerminkan pendapatan. Tambahan jumlah rupiah aktiva perusahaan dapat berasal dari transaksi modal; Iaba dari penjualan 39 aktiva yang bukan barang dagangan seperti aktiva tetap; surat berharga: alaupun penjuatan anak atau cabang perusahaan; hadiah, sumbangan atau penemuan; revaluasi aktiva tetap; dan penjualan produk perusahaan, Dari semua transaksi di atas, hanya transaksi atas penjualan produk saja yang dapat dianggp sebagai sumber utama pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam hubungannya dengan penjualan aktiva selain produk utama perusahaan. y 2 r € Produk p ki a lam bentuk jasa. macam produk atau b a va ys berlainan jenis v pendapi beban dibandingkan Setelah biayayang dibebankan secara layak diba fampaklah jumlah rupiah laba atau pendapatan 2.64 Kriteria Pengakuan Pendapatan Empat kriteria mendasar Yang harus dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui adalah > Definsi item dalam pertanyaan harus memenuhi definisi salah satu dari tujuh unsur laporan keuangan yaitu aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. > Tem tersebut harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur secara andal, yaitu karakteristik, sifat atau aspek vang dapat dikuantifikasi dan dan diukur > Relevansi informasi mengenai item tersebut mampu membuat suatu perbedaan dalam pengambilan keputusan. 40 > Reliabilitas informasi mengenai item tersebut dapat digambarkan secara wajar dapat divji, dan netral 2.6.5. Pengukuran dan Pengakuan Pendapatan > Pengukuran pendapatan Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Jum bul dari suatu transaksi biasanya ditentul persetujuan antara pi dengan pembeli atau \ajar imbalan jumlah diskon daga 2 isahaan. Pada dan jumlah = Kepada kompons dapat diidentifikasi se¢ara terpisah dari suatu fransaksi tunggal supaya mencerminkan substansi dari transaksi tersebut, Sebialiknya, kriteria pengakuan_diterapkan pada dua atau lebih transaksi bersama-sama bila! transaksi tersebut terikat sedemikian rupa sehingga pengaruh Komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat rangkaian transaksi tertentu secara keseluruhan 2.7 Pengaruh Pendapatan Murabahah Terhadap Total Pendapatan Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan (tunda) sesuai dengan kemampuan dan kesepakatan antara penjual (bank syariah) dengan 4 pembeli (nasabah). Dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda, Dalam hal ini pembayaran angsuran atau tunda lebih tinggi daripada pembayaran tuna berdasarkan ketentuan yang telah disepakati di awal perjanjian. Pembiayaan murabahah merupakan salah satu sumber pendapatan bagi bank syariah. Meningkatnya penerimaan dari pembiayaan murabahah maka akan meningkat pula pendapatan y. erjadi peningkatan terhadap

You might also like