You are on page 1of 9

Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis

BAHAYA DAN PENANGANAN TUBERCULOSIS

MASNIARI POELOENGAN, IYEP KOMALA dan SUSAN M. NOOR

Balai Penelitian Veteriner


Jl. R.E. Martadinata No. 30, Bogor 16114

PENDAHULUAN nomor I dari golongan infeksi. Survey


prevalensi yang dilakukan antara tahun 1979-
Tuberculosis dikenal dengan penyakit 1982 di 15 propinsi dengan hasil 200-400
TBC, yaitu salah satu penyakit infeksi yang penderita tiap 100.000 penduduk. Menurut
bersifat persisten dan menahun dan merupakan WHO, pada manusia akan timbul 10,2 juta
zoonosis penting di Indonesia. Penyakit ini kasus TBC baru dalam tahun 2000, apalagi
dikatakan sebagai penyakit menahun (kronik), dengan adanya HIV, mungkin sekali kasus
sehingga gejala klinisnya baru muncul jika akan makin bertambah. Menurut DINAS
sudah parah, tetapi adakalanya penyakit ini KESEHATAN DKI (2002) dari setiap 100
berjalan akut dan progresif, terutama pada penduduk Indonesia, 3 - 6 orang menderita
hewan muda. TBC
TBC adalah penyakit yang menyebabkan Diperkirakan setiap tahun 450.000 kasus
kematian terbesar kedua di Indonesia. Gejala baru TBC dimana sekitar 1/3 penderita terdapat
yang ditimbulkan antara lain gangguan disekitar puskesmas, 1/3 ditemukan di
pernafasan seperti sesak nafas, batuk sampai pelayanan rumah sakit/klinik pemerintah dan
berdarah, badan tampak kurus kering dan swasta, praktek swasta dan sisanya belum
lemah. Penularan penyakit ini sangat cepat terjangkau unit pelayanan kesehatan.
karena ditularkan melalui saluran pernafasan. Sedangkan kematian karena TBC diperkirakan
Micobacterium tuberculosis telah 175.000 per tahun. Penyakit TBC menyerang
menginfeksi sepertiga penduduk dunia, sebagian besar kelompok usia kerja produktif,
menurut WHO sekitar 8 juta penduduk dunia penderita TBC kebanyakan dari kelompok
diserang TBC dengan kematian 3 juta orang sosio ekonomi rendah.
per tahun (WHO, 1993). Kematian ini di Tahun 1995-1998, cakupan penderita TBC
negara berkembang merupakan 25% dari Paru dengan strategi DOTS (Directly Observed
kematian penyakit yang sebenarnya dapat Treatment Shortcourse Chemotherapy) atau
diadakan pencegahan. Diperkirakan 95% pengawasan langsung menelan obat jangka
penderita TBC berada di negara-negara pendek/setiap hari baru mencapai 36% dengan
berkembang. Munculnya epidemi HIV/AIDS angka kesembuhan 87%. Sebelum strategi
di dunia, maka meningkatkan jumlah penderita DOTS (1969-1994) cakupannya sebesar 56%
TBC. Kematian wanita karena TBC lebih dengan angka kesembuhan yang dapat dicapai
banyak daripada kematian karena kehamilan, hanya 40-60%. Pengobatan yang tidak teratur
persalinan serta nifas. WHO mencanangkan dan kombinasi obat yang tidak cukup dimasa
keadaan darurat global untuk penyakit TBC lalu kemungkinan telah timbul kekebalan
pada tahun 1993 karena diperkirakan sepertiga kuman TBC terhadap OAT (obat anti
penduduk dunia telah terinfeksi kuman TBC. tuberculosis) secara meluas atau multi drug
Tuberculosis di Indonesia kembali muncul resistance (MDR).
sebagai penyebab kematian utama setelah Selain manusia satwapun dapat terinfeksi
penyakit jantung dan saluran pernafasan. dan menularkan penyakit TBC melalui
Penyakit TBC paru, masih menjadi masalah kotorannya. Kotoran satwa yang terinfeksi itu
kesehatan masyarakat. Hasil survey kesehatan terhirup oleh manusia maka membuka peluang
rumah tangga (SKRT) tahun 1995 manusia akan terinfeksi juga penyakit TBC.
menunjukkan bahwa tuberculosis merupakan Satwa yang punya potensi besar menularkan
penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit penyakit TBC ke manusia adalah sapi perah
kardiovaskuler dan penyakit saluran dan primata, misalnya orang utan, owa dan
pernapasan pada semua golongan usia dan siamang.

207
Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis

Penykit TBC sudah ada sejak zaman Mesir terdapat di dalam usus, kemudian melalui jalur
kuno, terbukti dari penemuan mummi yang sirkulasi limfe (limfositik) menyebar ke
mengandung tanda-tanda khas TBC tersebut. jaringan lainnya.
Bakteri TBC untuk pertama kalinya Kuman ini berbentuk batang, mempunyai
ditunjukkan oleh ROBERT KOCH tahun 1882, sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada
oleh karena itu bakteri tersebut sering disebut pewarnaan, oleh karena itu disebut pula
bakteri Koch atau Mycobacterium sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TBC
tuberculosis.. cepat mati dengan sinar matahari langsung,
Penyebab tuberculosis pada mamalia tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di
adalah Mycobacterium tuberculosis sebagai tempat yang gelap dan lembab. Kuman ini
penyebab utama dari tuberculosis pada dalam jaringan tubuh dapat dormant, tertidur
manusia, M. bovis penyebab tuberculosis pada lama selama beberapa tahun. sebagian besar
sapi dan kerbau, dan M. africanum yang kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga
menyebabkan tuberculosis pada manusia di mengenai organ tubuh lainnya.
Afrika Tropis. EHRLICH membuktikan bahwa bakteri TBC
merupakan bakteri Gram positif, tetapi bersifat
tahan asam, sehingga dengan pewarnaan Ziechl
PENYEBAB PENYAKIT (ETIOLOGI), Nielsen berwarna merah.
POLA PENYEBARAN DAN DISTRIBUSI Bakteri TBC tidak membentuk spora, tidak
PENYAKIT (EPIDEMIOLOGI) bergerak dinding selnya berlapis lilin. Lapisan
lilin inilah yang membuat bakeri tersebut lebih
Disebut Tuberculosis karena penyakit ini tahan hidup di lingkungan alam dibandingkan
membentuk benjolan-benjolan (tubercles) dengan bakteri yang tidak membentuk spora.
disertai perkijuan dan perkapuran, khususnya Misalnya bakteri yang berada di dalam
di dalam jaringan paru-paru, disebabkan oleh eksudat, tinja dan di dalam air, di dalam
Mycobacterium tuberculosis, tergolong jaringan paru-paru yang sudah membusukpun
actinomycetalse, familia mycobacteriaceace, bakteri masih bisa bertahan berbulan-bulan dan
genus Mycobacterium yang bersifat tahan tidak mati oleh sinar matahari. Setiap spesies
asam, berukuran antara 0,2-0,6 x 1,5-4 mikron, hewan, memiliki kerentanan pada infeksi
mempunyai granula metakhromatik yang bakteri, masing-masing sebagai berikut:
disebut granula Much. Bakteri ini pertama Tuberkulosis hewan terutama pada sapi,
akan membentuk tuberkel dalam suatu fokus telah lama diketahui menyebabkan beberapa
yang disebut fokus primer, yang pada manusia bentuk tuberculosis manusia.
dan sapi sering terjadi di dalam jaringan paru-
paru, sedangkan pada bangsa unggas tuberkel
Tabel 1. Kerentanan spesies hewan terhadap tipe bakteri TBC

Tipe bakteri TBC


Spesies hewan
Bovin Human Avier
Marmot ++++ ++++ 0
Kelinci ++++ + ++++
Mencit (galur tertentu) ++++ ++++ +
++ +++
Hamster ++++ +
++++ 0
Kera ++ 0
Kuda ++ + ++
Anjing ++++ + 0
Sapi +++ + 0
Babi +++ ++ ++++
0 0 ++++
Bangsa Kakatua
0 0 ++++
Unggas
Sumber: SUBRONTO, 1985

208
Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis

Meskipun angka insidensi tuberculosis di Kambing dan domba


manusia di Indonesia ini amat tinggi, tetapi tipe
TBC pada kambing dan domba jarang
yang paling dominan yang menyerang adalah
terjadi, apabila ditemukan umumnya
tipe humanus (Mycobacterium tuberculosis).
disebabkan oleh infeksi M. bovis
RESSANG dan UMBOH (1992) menyimpulkan
bahwa hal ini disebabkan karena susu yang Kucing
dikonsumsi di Indonesia umumnya dimasak
terlebih dahulu sehingga kejadian infeksi TBC pada kucing jarang sekali ditemukan,
dengan cara kontak atau melalui saluran karena kucing memang tahan terhadap infeksi
pencernaan dengan M. bovis sangatlah jarang. bakteri ini
Hal ini masih berlaku sampai saat ini, karena
makin jarangnya pembelian susu segar Anjing
langsung dari peternakan disebabkan oleh TBC pada anjing banyak disebabkan oleh
kurang sehatnya sanitasi lingkungan di M. tuberculosis, M. bovis, dan jarang
peternakan-peternakan sapi perah saat ini. ditemukan oleh M. avium. Dilaporkan bahwa
anjing mendapat tuberculosis justru karena
Perjalanan penyakit (patogenesis) tertular oleh manusia.
Tuberkolosis dapat menyerang hewan Monyet
maupun unggas dengan demikian dapat
menyerang pada manusia. Kejadian Sangat rentan terhadap M. bovis, M.
tuberkolusis pada ternak tidak terlalu menonjol tuberculosis dan M. avium. Monyet-monyet
dibandingkan penyakit menular lainnya, tetapi yang menderita TBC akan mngeluarkan
pada manusia justru merupakan penyakit mycobacterium melalui urinnya.
rakyat terutama rakyat ekonomi lemah.
Tuberculosis pada manusia akan GEJALA DAN TANDA
membentuk koloni tebal, kering dan keriput,
sedangkan pada tipe bovin (sapi) kasar dan Tuberculosis pada sapi pada stadium awal
kering, pada tipe avian tebal, halus dan agak infeksi tidak menunjukkan gejala klinik. Gejala
lembab. Pada pemeriksaan paska mati, akan klinik baru dapat dilihat apabila penyakit
ditemukan tuberkal-tuberkal sebagai berikut: berlanjut, yaitu dengan terlihatnya kondisi
tubuh yang menurun, kurang nafsu makan dan
Sapi terjadi pembengkakan permukaan kelenjar
limfe (limfoglandula superfisialis) sehingga
Terdapat pada paru-paru, hati, limpa, mudah diraba.
peritoneum kelenjar limfe, pleura, kadang- Tuberculosis pada terbak babi akan
kadang pada kulit dan tulang. Tubercolusis ini memperliahtkan pembekakan pada kelenjar
kebanyakan menyerang pada sapi perah baik limfoglandula superfisialis, juga terjadi
sapi impor maupun sapi lokal. pembengkakan pada tulang dan sendi-sendi.
Gejala umum tuberculosis yang sudah agak
Babi lanjut adalah kelemahan umum, tidak ada
Ditemukan dalam kelenjar limfe pada leher nafsu makan, susah bernafas, kekurusan, dan
(servicalis), submaksilaris, bronkhialis, portal, demam yang turun naik.
mesenterika, hati, paru-paru dan limfa. Tuberculosis pada kelejar susu (ambing)
akan memperlihatkan pengerasan, karena
Unggas terbentuknya jaringan ikat di dalam ambing
yang menderita. Penderita pada ternak unggas
Terdapat dalam hati, pru-paru, limpa, usus,
memperlihatkan penonjolan pada tulang dada,
tulang, persendian, peritonium, ginjal dan
kepucatan pada balung dan pial,
ovari.
pembengkakan sendi yang dapat menyebabkan
Kuda kelumpuhan dan diare.
Gejala umum TBC yaitu batuk terus
Penderita memperlihatkan kekurusan, lesu, menerus dan berdahak selama 3 (tiga) minggu
leher kaku, rambut dan kulit kusut.

209
Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis

atau lebih. Gejala lain yang sering dijumpai penyakit ini terhadap manusia. Gejala klinis
yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sapi-sapi yang terkena tuberculosis
sesak napas dan rasa nyeri dada, badan lemah, memperlihatkan gejala klinis yang tidak jelas
nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa dan uji-uji yang biasa dilakukan dapat
kurang enak badan (malaise), berkeringat mendeteksi adanya carrier.
malam walaupun tanpa kegiatan, demam Kebiasaan minum susu sangat berpengaruh
meriang lebih dari sebulan (www.infeksi.com). terhadap penyebaran penykit ini. Masyarakat
yang sudah terbiasa minum susu yang terlebih
Host manusia dahulu didihkan seperti di Amerika Latin,
Indonesia dan beberapa Asia, insidensi infeski
Tuberculosis dapat menyerang setiap
dengan M. bovis selalu rendah. Tuberculosis
bagian tubuh manusia dan hampir semua pulmonal atau exstrapulmonal akan tetap tinggi
jaringan, tetapi tuberculosis pulmonal apabila prevalensi infeksi pada sapi amat
merupakan sebagian besar yang perlu tinggi, karena terjadinya penularan dari susu
diperhatikan. Penyakit ini biasanya bersifat atau produknya yang tidak mengalami
kronis, beragam bentuknya dan malahan
pemansan terlebih dahulu dan terjadi penularan
biasanya asymtomatis. Biasanya dapat secara aerosol pada pemeliharaan sapi dan/atau
menghebat dengan tiba-tiba pada setiap pekerja kandang.
tahapannya, tetapi meskipun begitu pada
Kejadian tuberculosis pada umumnya
beberapa kasus malahan dapat sembuh dengan banyak terjadi di daerah-daerah dimana
sendirinya. hewannya dikandangkan di musim dingin
Tuberculosis exstrapulmonal pada ginjal,
dengan masyarakatnya mempunyai kebiasaan
hati, limpa, tulang, meningens, testes, ovarium untuk meminum susu tanpa dididihkan terlebih
dan organ lain seperti persendian, intestin dan dahulu dan memiliki kebiasaan menjaga
larynx biasanya disebabkan oleh invasi lesio
hewannya di kandang.
exsudatif ke dalam aliran darah. Tuberculosis
extrapulmonal ini lebih jarang terjadi
Cara penularan
dibandingkan dalam bentuk pulmonal pada
manusia. Sumber penularana adalah penderita TB
Kepakaan manusia terhadap bacillus BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin,
tuberculosis sapi sama besarnya terhadap penderita menyebarkan kuman ke udara dalam
bacillus tuberculosis pada manusia. Apabila bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang
lesio telah terbentuk pada suatu organ, maka mengandung kuman dapat bertahan diudara
akan sulit dibedakan bentuk maupun jalannnya pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang
penayakit apakah M. bovis atau M. tuberculisis dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup
yang dapat diisolasikan, termasuk juga sifat- kedalam saluran pernapasan. Selama kuman
sifat dan kehebatan lesio setelah autopsi. TB masuk kedalam tubuh manusia melalui
Secara umum dapat dikatakan bentuk yang pernapasan, kuman TB tersebut dapat
paling banyak dijumpai pada infeksi M. bovis menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya,
adalah bentuk bentuk exstapulmonal, dan yang melalui sistem peredaran darah, sistem saluran
paling banyak terserang adalah anak-anak. linfe, saluran napas, atau penyebaran langsung
Timbulnya bentuk esxtrapulmonal pada infeksi kebagian-nagian tubuh lainnya.
M. bovis umumnya ditularkan melalui susu Daya penularan dari seorang penderita
atau produk susu mentah. Bentuk ditentukan oleh banyaknya kuman yang
extstrapulmonal ini dapat menyebabkan dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat
adenitis servicalis, infeksi alat urogenital, positif hasil pemeriksaan dahak, makin
tuberculosis dari tulang dan sendi. menular penderita tersebut. Bila hasil
pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat
Faktor yang mempengaruhi kemunculan kuman), maka penderita tersebut dianggap
tidak menular. Kemungkinan seseorang
Faktor yang paling penting untuk di terinfeksi TB ditentukan oleh konsentrasi
perhatikan adalah sapi-sapi yang terinfeski droplet dalam udara dan lamanya menghirup
penyakit ini, karena sapi-sapi yang terinfeski
udara tersebut.
inilah faktor utama yang menyebarkan

210
Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis

Cara penularaan dari sapi ke manusia pemukiman manusia. Kera dari hutan pada
umumnya tertular tuberculosis dari pemelihara
Konsumsi air susu sapi dalam keadaan
atau penangkapnya. Kera yang sudah tertular
mentah yang sudah terinfeski tuberculosis
penyakit ini akan menularkannya pada
merupakan cara penularan yang paling ideal.
koloninya, dan infeksinya akan menjalar secara
Bacilli penyebab tuberculosis yang merupakan
liar diantara koloni tersebut. Kera Rhesus yang
organisme yang teremulsikan ke lemak dan
terinfeksi penyakit ini sangat mematikan. Uji
emigrasi ke jaringan mukosa dan lymphoid
tuberkulin merupakan uji yang cukup bagus
dipermudah karena pada saat yang sama
untuk mendeteksi kasus primer tuberculosis
pangan sedang dicerna oleh tubuh penderita.
pada kera, sedangkan untuk kasus sekunder
Mencegah terjadinya penularan tuberculosis
yang dianjurkan adalah dengan pemeriksaan
sebaiknya masyarakat meminum susu setelh
radiologi.
proses pemanasan atau meminum susu yang
sudah di asamkan (yoghurt, keffir) karena akan
Resiko penularan
berakibat negatif terhadap hidupnya bacilli
tuberculosis. Resiko penularan setiap tahun (Annual Risk
of Tuberculosis Infection = ARTI) di Indonesia
Penularan dari manusia ke sapi dianggap cukup tinggi dan berfariasi antara 1 ?
2%. Pada daerah dengan ARTI sebesar 1%,
Mycobacterium yang berperan dalam
berarti setiap tahun diantara 1000 penduduk,
penularan dari sapi terahadap manusai yaitu M.
10 (sepuluh) orang akan terinfeksi. Sebagian
bovis dan M. tuberculosis. Penularan M.
besar dari orang yang terinfeksi tidak akan
tuberculosis terhadap sapi secara
menjadi penderita TB, hanya 10% dari yang
epidemiologis tidak mempunyai kepentingan,
terinfeksi yang akan menjadi penderita TB.
karena sapi sangatlah resisten terhadapnya.
Dari keterangan tersebut diatas, dapat
Kejadian penularan tuberculosis dari sapi
diperkirakan bahwa daerah dengan ARTI 1%,
ke manusia banyak terjadi di peternakan-
maka diantara 100.000 penduduk rata-rata
peternakan sapi. Penderita tuberculosis
terjadi 100 (seratus) penderita tuberkulosis
pulmonal yang berasal dari sapi akan
setiap tahun, dimana 50% penderita adalah
menularkannya kembali ke sapi yang sehat.
BTA positif. Faktor yang mempengaruhi
Peternakan yang sudah bebas dari tuberculosis
kemungkinan seseorang menjadi penderita TB
yang kemudain terjangkit lagi disebabkan
adalah daya tahan tubuh yang rendah;
karena pekerja-pekerja penderita tuberculosis
diantaranya karena gizi buruk atau HIV/AIDS.
yang disebabkan oleh M. bovis.

Penularan dari anjing, kucing dan kera RIWAYAT TERJADINYA


TUBERKULOSIS
Hewan kesayangan seperti anjing dan
kucing masih harus tetap diwaspadai sebagai
Infeksi primer
penular tuberculosis, tetapi manusai yang
terinfeski tuberculosis lebih sering menularkan Infeksi primer terjadi saat seseorang
terhadap ajing dan kucing daripada sebaliknya. terpapar pertama kali dengan kuman TB.
Penularan akan lebih mudah terjadi dengan Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya,
adanya hubungan yang cukup erat antara anak- sehingga dapat melewati sistem pertahanan
anak dengan anjing dan kucing, bisa melalui mukosillier bronkus, dan terus berjalan sehinga
droplets dan debu. Anjing dan kucing agak sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi
resisten terhadap tuberculosis, sehingga hewan dimulai saat kuman TB berhasil berkembang
ini jarang sekali menjadi sumber penularan biak dengan cara pembelahan diri di Paru, yang
terahdap manusia. mengakibatkan peradangan di dalam paru,
Kera tang terinfeksi tuberculosisi saluran linfe akan membawa kuma TB ke
merupakan ancaman yang sangat serius kelenjar linfe disekitar hilus paru, dan ini
terhadap manusia. Umumnya kera yang hidup disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara
dihutan besab dari tuberculosis dibandingkan terjadinya infeksi sampai pembentukan
dengan kera yang dipelihara di sekitar kompleks primer adalah 4-6 minggu.

211
Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis

Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan perdarahan berat, penderita harus dirujuk ke
terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari unit spesialistik.
negatif menjadi positif. Kelanjutan setelah
infeksi primer tergantung kuman yang masuk Perjalanan alamiah TB yang tidak diobati
dan besarnya respon daya tahan tubuh
(imunitas seluler). Pada umumnya reaksi daya Tanpa pengobatan, setelah lima tahun, 50%
tahan tubuh tersebut dapat menghentikan dari penderita TB akan meninggal, 25% akan
sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh
perkembangan kuman TB. Meskipun
demikian, ada beberapa kuman akan menetap tinggi, dan 25% sebagai kasus kronik yang
sebagai kuman persister atau dormant (tidur). tetap menular (WHO, 1996).
Kadang-kadang daya tahan tubuh tidak mampu
mengehentikan perkembangan kuman, Pengaruh infeksi HIV
akibatnya dalam beberapa bulan, yang Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas
bersangkutan akan menjadi penderita sistem daya tahan tubuh seluler (Cellular
Tuberkulosis. Masa inkubasi, yaitu waktu yang Immunity), sehingga jika terjadi infeksi
diperlukan mulai terinfeksi sampai menjadi oportunistik, seperti tuberkulosis, maka yang
sakit, diperkirakan sekitar 6 bulan. bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan
mengakibatkan kematian. Bila jumlah orang
Tuberkulosis pasca primer (Post Primary terinfeksi HIV meningkat, maka jumlah
TB) penderita TB akan meningkat, dengan
Tuberkulosis pasca primer biasanya terjadi demikian penularan TB di masyarakat akan
setelah beberapa bulan atau tahun sesudah meningkat pula.
infeksi primer, misalnya karena daya tahan
tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau PENENTUAN PENYAKIT
status gizi yang buruk. Ciri khas dari Penentuan penyakit tuberculosis dapat
tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan berupa diagnosa klinis dan dilanjutkan dengan
paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau pemeriksaan laboratorium, yaitu berdasarkan
efusi pleura. ditemukannnya bakteri tuberculosis dalam
sekreta dan eskreta yang diperkuat dengan
Komplikasi pada penderita tuberkulosis membuat kultur biakan Leuwenstein,
Komplikasi berikut sering terjadi pada Petragnani atau gliserin-kentang dalam suasana
penderita stadium lanjut: ada udara.
Tuberculosis tipe manusiA tumbuh dengn
Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran
napas bawah) yang dapat mengakibatkan baik pada pH 7,4-8,0 dan memerlukan inkubasi
kematian karena syok hipovolemik atau dalam biakan khusus selama 4-8 minggu,
tersumbatnya jalan napas. Kolaps dari lobus sedangkan tipe bovis (sapi) dalam pH 5,8-6,9
akibat retraksi bronkial, bronkiectasis dan dan tipe unggas dalam pH > 7 (alkalis)
memerlukan waktu selama 5 hari saja.
Fibrosis pada paru. Pneumotoraks spontan:
kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru. Uji tuberkulin merupakan uji yang dapat
Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, dilakukan untuk menguji tuberculosis. Uji
tuberkulin dalam kulit (intrademal) dapat
tulang, persendian, ginjal dan sebagainya.
Insufisiensi Kardio Pulmoner (Cardio dilakukan sebagai berikut: 0,1 tuberkulin
Pulmonary Insufficiency). Penderita yang disuntikan ke dalam kulit tangan menggunakan
alat suntik Rautmann, yang dilakukan pada
mengalami komplikasi berat perlu dirawat inap
di rumah sakit. Penderita TB paru dengan kulit dari pangkal ekor atau vulva, pada sapi
kerusakan jaringan luas yang telah sembuh dan ternak besar lainnya.
Uji tuberkulin pada ternak babi dilakukan
(BTA negatif) masih bisa mengalami batuk
darah. Keadaan ini seringkali dikelirukan pada kulit telinga atau alat kelaim luar (vulva),
dengan kasus kambuh. Pada kasus seperti ini, pada unggas dilakukan pada pial atau gelambir
dengan dosis 0,05 ml.
pengobatan dengan OAT tidak diperlukan, tapi
cukup diberikan pengobatan simptomatis. Bila Penilaian tuberkulinasi ini dibaca setelah
48-72 jam paska suntikan. Penebalan yang

212
Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis

terjadi pada kulit setelah dilakukan suntikan, kenyamanan dalam bekerja, pengetahuan
yang dapat dikur dengan kutimeter dinyatakan tentang keselamatan kerja, kesehatan dan
positif. Uji yang dapat dilakuakan selain uji kebersihan pribadi. Pekerja juga harus
intradermal, yaitu dengan cara uji tuberkulin di diperhatikan kesehatannya dengan
bawah kulit (subkutan) atau ke dalam mata memeriksakan ke dokter secara berkala.
(ophtalmik). Uji tuberkulin pada anjing sering
memberikan hasil negatif-plasu (false- Imunisasi terhadap tuberculosis
negative).
Yaitu dengan melakukan vaksinasi
terutama pada bayi dan anak-anak dengan
PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN
vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin).
Pengendalian infeksi M. bovis pada Vaksin ini berupa M. bovis hidup yang telah
manusai dapat dilakukan dengan pastuerisasi diatenuasikan, aman dan sangat kuat dalam
susu, vaksinasi dengan BCG, pengendalian dan melindungi manusia terhadap infeksi M. bovis
eradikasi tuberculosis pada sapi. Pengendalian dan M. tuberculosis. Vaksin ini cukup aman
yang utama dalam pencegahan M. bovis adalah dan dapat mencegah 80% kasus Tuberculosis
dengan pembuatan program pengendalian dan paru-paru dan 100% meningitis tuberculosa.
pembasmian tuberculosis pada sapi. Revaksinasi dianjurkan dilakukan dalam
Tindakan eradikasi biasanya berupa uji interval 5, 10 dan 15 tahun.
tuberkulin secara berulang sampai semua kasus Vaksin BCG tidak memberikan
tuberculosis tidak ditemukan lagi dan perlindungan yang baik pada sapi dan hewan
memisahkan reaktor dari kawanannya. Tetapi eksotik. Tindakan vaksinasi BCG pada sapi
pada kenyataannya pelaksanaan ini sangat sulit akan mengganggu uji tuberkulinasi karena
dilakukan karena kurangnya pengetahuan akan bereaksi.
masyarakat tentang tuberculosis dan biaya
yang cukup mahal untuk melakukan uji Pemberian kemoprofilaksis
tuberkulin pada sapi secadara berulang.
Bahan yang paling efektif dalam Menurut DINAS KESEHATAN DKI JAKARTA
(2002) pencegahan agar tidak tertular kepada
membunuh bakteri TBC adalah senyawa
orang lain:
phenol 2-3%, kresol 2-3% atau ortophenil 1%.
Desinfektan ini digunakan untuk 1. Penderita tuberculosa paru:
membersihkan kandang dan peralatan • Minum obat secara teratur sampai
lainnnya. selesai
• Menutup mulut waktu bersin atau
Pencegahan dini batuk
• Tidak meludah di sembarang tempat
Pendidikan kesehatan • Meludah di tempat yang kena sinar
matahari atau di tempat yang diisi
Yaitu dengan cara dilakukannya sabun atau karbol/lisol
penyampaian kepada masyarakat tentang 2. Untuk keluarga:
pengetahuan ilmiah dasar tentang faktor-faktor • Jemur tempat tidur bekas penderita
yang menyebabkan penyakit tuberculosis. secara teratur
Penyampaian ini harus dirancang dengan baik, • Buka jendela lebar-lebar agar udara
dan disampaikan oleh orang-orang yang segar & sinar matahari dapat masuk
mengetahui adat istiadat, pola dan latar • Kuman TBC akan mati bila terkena
belakang budaya setempat. sinar matahari
Perlindungan individual Pencegahan yang lain
Pekerja-pekerja dipeternakan sapi, kebun
• Imunisasi BCG pada bayi
binatang maupun di laboratorium yang selalu
• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan
kontak dengan hewan yang rentan terinfeksi
makanan bergizi
tuberculosis harus dilindungi. Perlindungan ini
bisa berupa penggunaan pakaian pelindung,

213
Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis

PENGOBATAN karena produksi daging dan susu sangat


menurun, disamping bagian-bagian jaringan
Pengobatan TBC hanya dilakukan pada hewan potong yang menderita TBC harus
penderita manusia, karena wadah sumber dimusnahkan. Disarankan apabila ditemukan
(reservoir) TBC justru terutama adalah hewan kesayangan seperti anjing dan kucing
amnusia, baru kmudian ternak sapi perah. terinfeski TBC untuk dilakukan euthanasia.
Dihidrosteptomisin cukup efektif untuk Hewan potong seperti sapi, domba,
membunuh bakteri TBC. Obat lain yang bisa kambing, babai dan sebagainya apabila
diberikan adalah Etambutol dan Rifampisin. terinfeksi TBC, maka harus dibakar atau
Tiga prinsip pengontrolan TBC di bidang dikubur dalam-dalam. TBC lokal sering terjadi
veteriner: pada kelenjar ambing atau paru-paru, maka
bagian organ tersebut harus ditolak (diafkir).
1. Test and Slaughter Sekitar 5% sapi penderita TBC menunjukkkan
adanya radang ambing TBC (mastitis
Ternak sapi yang dinyatakan TBC dengan tuberculosis). Air susu yang terinfeksi
uji tuberkulin, maka sapi tersebut dipotong. merupakan sumber penularan penyakit pada
Cara ini dilakukan hampir di semua negara. anak sapi, ternak babi dan manusia.
2. Test and Segragation
STRATEGI PENANGGULANGAN TBC
Metode ini merupakan modifikasi dari butir SECARA NASIONAL
1 yang biasa dilakukan di negera-negara Eropa.
Penderita yang positif TBC di[pisahkan dan
Paradigma sehat
diisolasi, dan kalau dapat diupayakan untuk
dilakukan pengobatan. • Meningkatkan penyuluhan untuk
menemukan penderita TB sedini mungkin,
3. Test and Chemoterapy serta meningkatkan cakupan
• Promosi kesehatan dalam rangka
Yaitu upaya pengobatann dengan
meningkatkan perilaku hidup sehat
menggunakan INH (Isoniazil). Metode ini
beresiko gagal tinggi, karena > 205% kasus • Perbaikan perumahan serta peningkatan
refraksi, melahirkan strain tahan obat. Bahaya status gizi, pada kondisi tertentu
• Strategi DOTS, sesuai rekomendasi WHO
lainnnya yaitu susu yang dihailkan akan
terdapat residu INH, apabila chemoterapy ini • Komitmen politis dari para pengambil
dihentikan, maka sering menyebabkan keputusan (tripartite), termasuk dukungan
penyakit timbul kembali. dana.
Keberhasilan dalam penanganan TBC ini • Diagnosis TBC dengan pemeriksaan dahak
dipengarihi oleh beberapa faktor: secara mikroskopik
a) Sarana dan prasarana dalam melakukan • Pengobatan dengan panduan Obat Anti
pengobatan Tuberkulosis (OAT) jangka pendek dengan
b) Obat yang diberikan merupakan obat pengawasan langsung oleh Pengawas
terbaiak tetapi harus dapat terjangkau Menelan Obat (PMO)
oleh penderita • Kesinambungan persediaan OAT jangka
c) Diadakannnya penyuluhan kepada pendek dengan mutu terjamin.
masyarakat dan keluarga tentang TBC • Pencatatan dan pelaporan secara baku
d) Ada tidaknya penyakit lain yang diidap untuk memudahkan pemantauan dan
oleh penderita seperti kencing manis evaluasi program penanggulangan TBC
dan HIV.
Peningkatan mutu pelayanan di tempat
KEJADIAN TBC DENGAN KESEHATAN kerja
MASYARAKAT
• Pelatihan seluruh tenaga pelaksana
TBC pada hewan dapat menyebabakan • Mengembangkan materi pendidikan
kerugian secara ekonomi yang sangat besar kesehatan tentang pengendalian TBC

214
Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis

mengunakan media yang cocok untuk DAFTAR PUSTAKA


tempat kerja
• Ketepatan diagnosis TBC dengan DEWI MULIATY. 1995. Diagnosis Tuberculosis.
pemeriksaan dahak secara mikroskopik. Forum Diagnosticum.
• Kualitas laboratorium diawasi melalui DEPARTEMEN KESEHATAN R.I. 2005. Program
pemeriksaan uji silang (cross check). Penaggulangan TBC. Depkes R.I. Jakarta.
• Untuk menjaga kualitas pemeriksaan DINAS KESEHATAN DKI JAKARTA. 2002.
laboratorium, dibentuk KPP (Kelompok Tuberculosa Paru (TB Paru) Pencegahan dan
Puskesmas Pelaksana) terdiri dari 1 (satu) Pengobatan. Jakarta.
PRM (Puskesmas Rujukan Mikroskopik)
DHARMOJONO. 2001. Limabelas Penyakit Menular
dan beberapa PS (Puskesmas Satelit). dari Binatang ke Manusia. Milenia Populer,
Untuk daerah dengan geografis sulit dapat Jakarta.
dibentuk PPM (Puskesmas Pelaksana
mandiri). http://www.cdc.gov/nchstp/tb/faqs/qa_introduction.
htm#Intro1. 2005. Questions and Answers
• Ketersediaan OAT bagi semua penderita
About TB.
TBC yang ditemukan.
• Pengawasan kualitas OAT dilaksanakan http://www.pdpersi.co.id/pdpersi/news/artikel.php3?
secara berkala dan terus menerus. id=940.2005.Infeksi Tuberculosis.
• Keteraturan menelan obat sehari-hari DIREKTORAT KESEHATAN HEWAN, DIREKTORAT
diawasi oleh Pengawas Menelan Obat JENDRAL PETERNAKAN, DEPARTEMEN
(PMO). PERTANIAN. 1985. Pedoman Pengendalian
• Pencatatan pelaporan dilaksanakan dengan Penyakit Hewan Menular. Jakarta.
teratur lengkap dan benar. DIREKTORAT KESEHATAN HEWAN, DIREKTORAT
• Pengembangan program dilakukan secara JENDRAL PETERNAKAN, DEPARTEMEN
bertahap. PERTANIAN. 1986. Petunjuk Khusus Cara
• Advokasi sosialisasi kepada para pimpinan Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan
perusahaan, organisasi pekerja mengenai Penyakit Hewan Menular. Jakarta.
dasar pemikiran dan kebutuhan untuk TBC DIREKTORAT KESEHATAN HEWAN, DIREKTORAT
kontrol yang efektif, mencakup JENDRAL PETERNAKAN, DEPARTEMEN
kontribusinya dalam pengendalian TBC di PERTANIAN. 1986. Pola Operasional
tempat kerja. Pengendalian Tuberculosis dan Brucellosis.
Jakarta.
• Kabupaten/kota sebagai titik berat
manajemen program meliputi : MERCK’S VETERINARY MANUAL. 1991. 7 th Ed.
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan Merck’s Co. and Inc.
evaluasi serta mengupayakan sumber daya RESSANG, A.A. 1984. Patologi Khusus Veteriner.
(dana, tenaga, sarana dan prasarana). Buku Palajaran Patologi Khusus Veteriner
• Membuat peta TBC sehingga ada daerah- Edisi II.
daerah yang perlu di monitor
SUBRONTO. 1985. Ilmu Penyakit Ternak I.
penanggulangan bagi para pekerja. Gadjahmada University Press, Jogjakarta.
• Memperhatikan komitmen internasional.

215

You might also like