Professional Documents
Culture Documents
2014211659
Variabel Costing dan Absorption Costing (Full Costing)
Ada dua pendekatan yang digunakan untuk menentukan harga pokok produk dengan tujuan
untuk melakukan penilaian persediaan dan penentuan harga pokok penjualan. Pendekatan
itu adalah absorption costing dan variable costing.
ABSORPTION DAN VARIABLE COSTING
Absorption costing membebankan biaya tetap dan biaya variabel ke produk-biaya tersebut
digabungkan
dengan
cara
tertentu
sehingga
menyulitkan
para
manajer
membedakannya. Variable costing memfokuskan pada perilaku biaya. Keunggulannya
adalah bawa pendekatan variable costing sesuai dengan pendekatan kontriusi den konsep
biaya.
Absorption Costing
Absorption Costing memperlakukan semua biaya produksi sebagai harga pokok tanpa
memperhatiakan apakah biaya tersebu variabel atau tetap. Metode ini disebut juga full
costing.
Variable Costing
Dengan menggunakan variable costing, hanya biaya produksi yang berubah-ubah dengan
output yang diperlakukan sebagai harga pokok. Pada umumnya terdiri dari bahan
langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Metode ini sering juga disebut direct
costing atau marginal costing.
Perhitungan biaya per unit
Biaya Produksi
Biaya Periodik
Absorption Costing
Variable Costing
Bahan Langsung
Bahan langsung
Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung
Overhead pabrik variabel Overhead pabrik vaiabel
Overhead pabrik tetap
Beban
penjualan
dan Overhead pabrik tetap
administrasi
Beban
penjualan
dan
administrasi
Pada dasarnya perbedaan antara kedua metode ini terletak pdaa waktu (timing). Variable
costing menentukan bahwa biaya overhead tetap harus dibebankan segera sedangkan
absobtion costing menyatakan bahwa biaya overhead pabrik tetap harus dibebankan dan
dikurangan dari pendapatan untuk setiap unit yang terjual.
PERBANDINGAN DATA PENDAPATAN
Hubungan antara produksi Dampak
dan penjualan
persediaan
Produksi = penjualan
Penggolongan biaya dalam laporan laba-rugi Pada metode full costing, biaya digolongkan
menjadi dua, yaitu: Biaya produksi, meliputi BBB (raw material cost), BTKL(direct labor cost)
dan BOP tetap (fixed FOH) maupun BOP variabel (variable FOH). Biaya non produksi atau
biaya periode (period cost), meliputi semua biaya yang tidak termasuk dalam harga pokok
produk sehingga harus dibebankan langsung ke laporan laba-rugi periode terjadinya.
Pada metode variable costing, biaya digolongkan menjadi: Biaya variabel (variable costs),
meliputi semua biaya yang jumlah totalnya berubah secara proporsioanal sesuai dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya ini dikelompokkan ke dalam: Biaya variabel produksi,
yaitu BBB, BTKL dan BOP variabel. Biaya variabel non produksi, yaitu biaya pemasaran
variabel (variable of marketing expense), biaya adminstrasi dan umum variabel (variable of
general & administative expense), biaya finansial variabel (variable of financial expense).