You are on page 1of 31

1.

Diagmagnetik Pengertian : - Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk


menciptakan suatu medan magnet ketika dikenai medan magnet. Sifat ini
menyebabkan efek tolak menolak. Diamagnetik adalah salah satu bentuk
magnet yang cukup lemah, dengan pengecualian superkonduktor yang memiliki
kekuatan magnet yang kuat. Sifat : - Semua material menunjukkan peristiwa
diamagnetik ketika berada dalam medan magnet. Oleh karena itu, diamagnetik
adalah peristiwa yang umum terjadi karena pasangan elektron, termasuk
elektron inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah.
Namun demikian, kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah
dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetik ataupun paramagnetik. Mempunyai kerentanan magnetik (k) negatif dan sangat kecil artinya ialah
memiliki sitat magnetik yang lemah - Superkonduktor adalah contoh
diamagnetik sempurna Contoh : Material yang disebut diamagnetik umumnya
berupa benda yang disebut non-magnetik, termasuk di antaranya air, kayu,
senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis plastik, serta beberapa
logam

seperti

tembaga,

http://fikrintambang08.blogspot.com

merkuri,
2.

emas

Feromagnetik

dan
Pengertian

bismut.
:

Ferromagnetisme adalah sebuah fenomena dimana sebuah material dapat


mengalami magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk
kemagnetan yang paling kuat. Fenomena inilah yang dapat menjelaskan
kelakuan magnet yang kita jumpai sehari-hari. Ferromagnetisme dan
ferromagnetisme merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena magnet
permanen. Sifat : - Bahan ferromagnetik sangat mudah di pengaruhi medan
magnetic karena mempunyai resultan medan magnet atomis yang besar,
sehingga apabila bahan ini diberi medan magnet dari luar maka electron
elektronnya akan mengusahakan dirinya untuk menimbulkan medan magnet
atomis tiap tiap atom/ molekul searah dengan medan magnet luar. - Bahan ini
jika diberi medan magnet dari luar, maka domain-domain ini akan
mensejajarkan diri searah dengan medan magnet dari luar. Semakin kuat medan

magnetnya semakin banyak domain-domain yang mensejajarkan dirinya.


Akibatnya medan magnet dalam bahan ferromagnetik akan semakin kuat.
Setelah seluruh domain terarahkan, penambahan medan magnet luar tidak
memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain yang disearahkan.
Keadaan ini dinamakan jenuh atau keadaan saturasi. - tetap bersifat magnetik
sangat baik sebagai magnet permanen Contoh : besi, baja, nikel dan kobal 3.
Paramagnetik Pengertian : - Semua zat yang mempunyai susceptibilitas
magnetik positif adalah zat paramagnetik. Dalam zat semacam ini setiap atom
atau molekul mempunyai momen magnetik total yang tak sama dengan nol
dalam medan luar yang nol. Hal ini terjadi pada zat-zat yang subkulitnya tak
penuh hingga maksimum. Misalnya : 22Ca hingga 28Ni, 41Ne hingga 25Rh,
57Li hingga 78Pt, 90Tn hingga 92U. Hingga susceptibilitasnya tergantung
temperatur. Sifat : - Material paramagnetik juga dapat menarik dan menolak
benda-benda logam namun jika medan magnet eksternal dijauhkan, material
paramagnetik juga akan kehilangan daya magnetnya. Magnet paramagnetisme
disebut juga magnet sementara atau magnet tidak tetap. - Jika solenoida
dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang lebih besar. Contoh
logam yang bersifat paramagnetisme adalah Kromium. 4. Antiferomagnetik
Pengertian : - Gabungan momen magnetik antara atom-atom atau ion-ion yang
berdekatan dalam suatu golongan bahan tertentu akan menghasilkan
pensejajaran anti paralel. Sifat : - terdapat MnO, bahan keramik yang bersifat
ionik yang memiliki ion-ion Mn2+ dan O2-. Tidak ada momen magnetik netto
yang dihasilkan oleh ion O2-, hal ini disebabkan karena adanya aksi saling
menghilangkan total pada kedua momen spin dan orbital. Tetapi ion Mn2+
memiliki momen magnetik netto yang terutama berasal dari gerak spin. Ion-ion
Mn2+ ini tersusun dalam struktur kristal sedemikian rupa sehingga momen dari
ion yang berdekatan adalah antiparalel. Karena momen-momen magnetik yang
berlawanan tersebut saling menghilangkan, bahan MnO secara keseluruhan
tidak memiliki momen magnetik. 5. Ferrimagnetik Pengertian : Material ini

mempunyai susceptibilitas magnetik yang sangat besar dan tergantung pada


suhu, domain-domain magnetik dalam material ini terbagi-bagi dalam keadaan
daerah yang menyearah saling berlawanan tetapi momen magnetik totalnya tak
nol jika medan luar nol. Praktis semua mineral magnetik adalah ferrimagnetik.
Meskipun dalam beberapa hal magnetisasi batuan bergantung terutama pada
kekuatan sesaat dar sesaat dari medan magnetik bumi di sekeliling dan
kandungan
Read

this:

mineral

magnetikny

http://fikrintambang08.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-

karakteristik-magnet.html
Copyright http://fikrintambang08.blogspot.com/ Under Creative Commons
Attribution 3.0| Hak cipta sama pemilik postingan, informasi lebih lanjut hub
via twitter @fikrin atau email fikrin89@gmail.com
Pengertian dan Definisi magnet dan Medan magnet atau magnetisme. Magnet
adalah benda yang mempunyai medan magnet dan mempunyai gaya tolak
menolak dan tarik menarik terhadap benda-benda tertentu. Efek tarik menarik
dan tolak menolak pada magnet disebut magnetisme. Setiap magnet mempunyai
dua kutub yang terletak di bagian ujung-ujungnya yaitu kutub selatan dan kutub
utara.
Magnet hanya bisa di buat dari logam-logam tertentu saja. Seperti besi, kobalt,
nikel ataupun kromium. berdasarkan daya magnetis dan bentuknya magnet di
bedakan menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis magnet antara lain:
1. Jenis magnet berdasarkan daya magnetisme nya terbagi menjadi 2, yaitu
Paramagnetisme adalah jenis magnet yang mempunyai daya magnet
lemah. Paramagnetisme terjadi karena adanya medan magnet eksternal.
Material paramagnetik juga dapat menarik dan menolak benda-benda

logam namun jika medan magnet eksternal dijauhkan, material


paramagnetik

juga

akan

kehilangan

daya

magnetnya.

Magnet

paramagnetisme disebut juga magnet sementara atau magnet tidak tetap.


Contoh logam yang bersifat paramagnetisme adalah Kromium.
Feromagnetisme adalah jenis magnet yang mempunyai daya magnet
tinggi. Material feromagnetis tidak dipengaruhi oleh medan magnet
eksternal dan tetap memiliki kemampuan tarik menarik dan tolak
menolak meski tidak ada medan magnet lain di sekitarnya. Magnet
Feromagnetisme disebut juga magnet tetap atau permanen. Contoh logam
yang bisa menjadi magnet permanen atau feromagnetisme antara lain
adalah besi, baja, nikel, dll.
2. Jenis magnet berdasarkan bentuknya terbagi menjadi 4, yaitu:
Magnet batang
Magnet jarum
Magnet ladam
Magnet Cincin
Jika suatu objek ditarik oleh magnet, maka objek tersebut akan melekat dikedua
ujung magnet yang disebut kutub. Bumi adalah sebuah magnet raksasa. Bumi
juga mempunyai 2 kutub dimana medan magnet berpusat yaitu kutub utara dan
kutub selatan. Untuk menentukan kutub utara dan kutub selatan magnet di
gunakan jarum kompas yang juga terbuat dari magnet. Kutub selatan magnet
akan menunjuk kutub utara dan kutub utara magnet akan menunjuk kutub
selatan. Kutub utara dan selatan magnet ketika didekatkan akan saling tarik

menarik, jika kutub yang sama didekatkan maka akan muncul gaya tolak
menolak.
-

See

more

at:

http://www.kamusq.com/2012/08/magnet-dan-jenis-jenis-

magnet.html#sthash.ujBLpavM.dpuf
Pengertian magnet
Magnetatau magnitadalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Asal kata magnet diduga dari kata magnesia yaitu nama suatu daerah di
Asia
kecil. Menurut cerita di daerah itu sekitar 4.000 tahun yang lalu telah ditemukan
sejenis batu yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja atau campuran
logam
lainnya. Benda yang dapat menarik besi atau baja inilah yang disebut magnet.
Di
dalam kehidupan sehari-hari kata magnetsudah sering kita dengar, namun
sering
juga berpikir bahwa jika mendengar kata magnet selalu berkonotasi menarik
benda.
Untuk bisa mengambil suatu barang dari logam (contoh obeng besi) hanya
dengan
sebuah magnet, misalkan pada peralatan perbengkelan biasanya dilengkapi
dengan
sifat magnet sehingga memudahkan untuk mengambil benda yang jatuh di
tempat

yang sulit dijangkau oleh tangan secara langsung. Bahkan banyak peralatan
yang
sering digunakan, antara lain bel listrik, telepon, dinamo, alat-alat ukur listrik,
kompas
yang semuanya menggunakan bahan magnet.
Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran logam serta telah
banyak dimanfaatkan untuk industri otomotif dan lainnya. Sebuah magnet
terdiri atas
magnet-magnet kecil yang memiliki arah yang sama (tersusun teratur),
magnetmagnet kecil ini disebut magnet elementer. Pada logam yang bukan
magnet, magnet
elementernya mempunyai arah sembarangan (tidak teratur) sehingga efeknya
saling
meniadakan, yang mengakibatkan tidak adanya kutub-kutub magnet pada ujung
logam. Setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu: utara dan selatan. Kutub
magnet
adalah daerah yang berada pada ujung-ujung magnet dengan kekuatan magnet
yang
paling besar berada pada kutub-kutubnya.
Magnet dapat menarik benda lain, beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat
dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya
tarik

yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang
mempunyai
daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh
materi yang
mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. Satuan intensitas magnet
menurut
sistem metrik Satuan Internasional (SI) adalah Tesladan SI unit untuk total fluks
magnetik adalah weber(1 weber/m
2
= 1 tesla) yang mempengaruhi luasan satu meter
persegi.
2.3. Macam-macam magnet
Berdasarkan sifat kemagnetannya magnet dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
a. Magnet permanen.
Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan magnet
yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau disebut magnet alam
karena memiliki sifat kemagnetan yang tetap. Magnet permanen dibuat orang
dalam berbagai bentuk dan dapat dibedakan menurut bentuknya menjadi :
- Magnet batang
- Magnet ladam (sepatu kuda)
- Magnet jarum

- Magnet silinder
- Magnet lingkaran
b. Magnet remanen
Magnet remanen adalah suatu bahan yang hanya dapat menghasilkan medan
magnet yang bersifat sementara. Medan magnet remanen dihasilkan dengan
cara mengalirkan arus listrik atau digosok-gosokkan dengan magnet alam. Bila
suatu bahan pengantar dialiri arus listrik, besarnya medan magnet yang
dihasilkan tergantung pada besar arus listrik yang dialirkan. Medan magnet
remanen yang digunakan dalam praktek kebanyakan dihasilkan oleh arus dalam
kumparan yang berinti besi. Agar medan magnet yang dihasilkan cukup kuat,
kumparan diisi dengan besi atau bahan sejenis besi dan sistem ini dinamakan
electromagnet. Keuntungan electromagnet adalah bahwa kemagnetannya dapat
dibuat sangat kuat, tergantung dengan arus yang dialirkan. Dan kemagnetannya
dapat dihilangkan dengan memutuskan arus listriknya.
2.4.3. Bahan Ferromagnetik
Bahan ferromagnetik mempunyai resultan medan magnet atomis besar, hal ini
disebabkan oleh momen magnetik spin elektron. Pada bahan ini banyak spin
elektron
yang tidak berpasangan, masing-masing spin elektron yang tidak berpasangan
ini akan

menimbulkan medan magnetik, sehingga medan magnet total yang dihasilkan


oleh
satu atom menjadi lebih besar (Halliday & Resnick, 1989). Medan magnet dari
masing-masing atom dalam bahan ferromagnetik sangat kuat, sehingga interaksi
diantara atom-atom tetangganya menyebabkan sebagian besar atom akan
mensejajarkan diri membentuk kelompok-kelompok, kelompok inilah yang
dikenal
dengan domain.
Domain-domain dalam bahan ferromagnetik, dalam ketiadaan medan eksternal,
momen magnet dalam tiap domain akan paralel, tetapi domain-domain
diorientasikan
secara acak, dan yang lain akan terdistorsi karena pengaruh medan eksternal.
Domain
dengan momen magnet paralel terhadap medan eksternal akan mengembang,
sementara yang lain mengerut. Semua domain akan menyebariskan diri dengan
medan
eksternal pada titik saturasi, artinya bahwa setelah seluruh domain sudah
terarahkan,
penambahan medan magnet luar tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak
ada
lagi domain yang perlu disearahkan, keadaan ini disebut dengan penjenuhan
(saturasi).

Bahan ini juga mempunyai sifat remanensi, artinya bahwa setelah medan
magnet luar
dihilangkan, akan tetap memiliki medan magnet, karena itu bahan ini sangat
baik
sebagai sumber magnet permanen. Permeabilitas bahan : dengan suseptibilitas
bahan : . Contoh bahan ferromagnetik : besi, baja. Sifat kemagnetan bahan
ferromagnetik akan hilang pada temperatur Currie. Temperatur Currie untuk
besi
lemah adalah 770
o
C dan untuk baja adalah 1043
o
C.
Sifat bahan ferromagnetik biasanya terdapat dalam bahan ferit. Ferit
merupakan bahan dasar magnet permanen yang banyak digunakan dalam
industriindustri elektronika, seperti dalamloudspeaker, motor-motor listrik,dynamo dan
KWH- meter.
2.5 Material Magnet Lunak dan Magnet Keras
Material magnetik diklasifikasikan menjadi dua yaitu material magnetic lemah
atau soft magnetic materials maupun material magnetic kuat atau hard magnetic

materials. Penggolongan ini berdasarkan kekuatan medan koersifnya dimana


soft
magnetic atau material magnetic lemah memiliki medan koersif yang lemah
sedangkan material magnetic kuat atau hard magnetic materials memiliki medan
koersif yang kuat. Hal ini lebih jelas digambarkan dengan diagram histerisis
atau
hysteresis loop sebagai loop.
Gambar 2.5 histeris material magnet
(a) Material lunak, (b) Material keras
Diagram histeresis diatas menunjukkan kurva histeresis untuk material magnetic
lunak pada gambar (a) dan material magnetic keras pada gambar (b). H adalah
medan
magnetik yang diperlukan untuk menginduksi medan berkekuatan B dalam
material.
Setelah medan H ditiadakan, dalam specimen tersisa magnetisme residual B
r
, yang
disebut residual remanen, dan diperlukan medan magnet H
c
yang disebut gaya koersif,
yang harus diterapkan dalam arah berlawanan untuk meniadakannya. Magnet
lunak

mudah dimagnetisasi serta mudah pula mengalami demagnetisasi, seperti


tampak pada
Gambar 2.5 Nilai H yang rendah sudah memadai untuk menginduksi medan B
yang
kuat dalam logam, dan diperlukan medan H
c
yang kecil untuk menghilangkannya.
Magnet keras adalah material yang sulit dimagnetisasi dan sulit di
demagnetisasi.
Karena hasil kali medan magnet (A/m) dan induksi (V.det/m
2
) merupakan
energi per satuan volume, luas daerah hasil integrasi di dalam loop histerisis
adalah
sama dengan energi yang diperlukan untuk satu siklus magnetisasi mulai dari 0
sampai +H hingga Hsampai 0. energi yang dibutuhkan magnet lunak dapat
dapat
diabaikan; medan magnet keras memerlukan energi lebih banyak sehingga pada
kondisi-ruang,

demagnetisasi

dapat

diabaikan.

Dikatakan,

magnetisasi

permanen.
2.6 Magnet keramik
Keramik adalah bahan-bahan yang tersusun dari senyawa anorganik bukan

logam yang pengolahannya melalui perlakuan dengan temperatur tinggi.


Kegunaannya
adalah untuk dibuat berbagai keperluan desain teknis khususnya dibidang
kelistrikan,
elektronika, mekanik dengan memanfaatkan magnet keramik sebagai magnet
permanen, dimana material ini dapat menghasilkan medan magnet tanpa harus
diberi
arus listrik yang mengalir dalam sebuah kumparan atau selenoida untuk
mempertahankan medan magnet yang dimilikinya. Disamping itu, magnet
permanen
juga dapat memberikan medan yang konstan tanpa mengeluarkan daya yang
kontinyu.
Bahan keramik yang bersifat magnetik umumnya merupakan golongan ferit,
yang merupakan oksida yang disusun oleh hematit (-Fe
2
O
3
) sebagai komponen
utama. Bahan ini menunjukkan induksi magnetik spontan meskipun medan
magnet
dihilangkan. Material ferit juga dikenal sebagai magnet keramik, bahan itu tidak
lain
adalah oksida besi yang disebut ferit besi (ferrous ferrite) dengan rumus kimia

MO.(Fe2O3)6, dimana M adalah Ba, Sr, atau Pb.


6Fe2O3+ SrCO3SrO.6Fe2O3+ CO2
(2.9)
Pada umumnya ferit dibagi menjadi tiga kelas :
1. Ferit Lunak, ferit ini mempunyai formula Mfe
2
O
4
, dimana M = Cu, Zn, Ni, Co, Fe,
Mn, Mg dengan struktur kristal seperti mineral spinel. Sifat bahan ini
mempunyai
permeabilitas dan hambatan jenis yang tinggi, koersivitas yang rendah.
2. Ferit Keras, ferit jenis ini adalah turunan dari struktur magneto plumbit yang
dapat
ditulis sebagai Mfe
12
O
19
, dimana M = Ba, Sr, Pb. Bahan ini mempunyai gaya
koersivitas dan remanen yang tinggi dan mempunyai struktur kristal heksagonal
dengan momen-momen magnetik yang sejajar dengan sumbu c.

3. Ferit Berstruktur Garnet, magnet ini mempunyai magnetisasi spontan yang


bergantung pada suhu secara khas. Strukturnya sangat rumit, berbentuk kubik
dengan sel satuan disusun tidak kurang dari 160 atom (Idayanti, 2002).
Magnet keramik yang merupakan magnet permanen mempunyai struktur
Hexagonal close-pakced. Dalam hal ini bahan yang sering digunakan adalah
Barrium
Ferrite (BaO.6Fe
2
O
3
). Dapat juga barium digantikan bahan yang menyerupai
(segolongan) dengannya, yaitu seperti Strontium (Thompson, 1968).
Ferit lunak mempunyai struktur kristal kubik dengan rumus umum
MO.Fe
2
O
3
dimana M adalah Fe, Mn, Ni, dan Zn atau gabungannya seperti Mn-Zn dan
Ni-Zn. Bahan ini banyak digunakan untuk inti transformator, memori komputer,
induktor, recording heads, microwave dan lain-lain.
Ferit keras banyak digunakan dalam komponen elektronik, diantaranya

motor-motor DC kecil, pengeras suara (loud speaker), meteran air, KWHmeter,


telephone receiver, circulator, dan rice cooker.
Gambar 2.6 Prototipe magnet motor DC mini (Dedi, 2002).
Sifat-sifat Magnet Keramik
Sifat-sifat kemagnetan suatu bahan dapat diperlihatkan dalam kurva histerisis
yaitu kurva hubungan intensitas magnet (H) terhadap medan magnet (B).
Seperti
ditunjukkan pada gambar 3 merupakan kurva histerisis pada saat magnetisasi.
Gambar 2.8 Kurva saat proses megnetisasi [Moulson A.J, et all., 1985].
Pada gambar 2.9 di atas tampak bahwa kurva tidak berbentuk garis lurus
sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antara B dan H tidak linier. Dengan
kenaikan harga H, mula-mula B turut naik cukup besar, tetapi mulai dari nilai H
tertentu terjadi kenaikan nilai B yang kecil dan makin lama nilai B akan
konstan.
Harga medan magnet untuk keadaan saturasi disebut dengan Bs atau medan
magnet
saturasi. Saturasi magnetisasi adalah keadaan dimana terjadi kejenuhan, nilai
medan
magnet B akan selalu konstan walaupun medan eksternal H dinaikkan terus.
Bahan yang mencapai saturasi untuk harga H rendah disebut magnet lunak

seperti yang ditunjukkan kurva (a). Sedangkan bahan yang saturasinya terjadi
pada
harga H tinggi disebut magnet keras seperti yang ditunjukkan kurva (c).
Sesudah
mencapai saturasi ketika intensitas magnet H diperkecil hingga mencapai H = 0,
ternyata kurva B tidak melewati jalur kurva semula. Pada harga H = 0, medan
magnet
atau rapat fluks B mempunyai harga Br 0 seperti ditunjukkan pada kurva
histerisis
pada gambar 2.9. Harga Br ini disebut dengan induksi remanen atau remanensi
bahan.
Remanen atau ketertambatan adalah sisa medan magnet B dalam proses
magnetisasi pada saat medan magnet H dihilangkan, atau remanensi terjadi pada
saat
intensitas medan magnetik H berharga nol dan medan magnet B menunjukkan
harga
tertentu.
Pada gambar 2.10 tampak bahwa setelah harga intensitas magnet H = 0 atau
dibuat negatif (dengan membalik arus lilitan), kurva B(H) akan memotong
sumbu
pada harga Hc. Intensitas Hc inilah yang diperlukan untuk membuat rapat fluks
B=0

atau menghilangkan fluks dalam bahan. Intensitas magnet Hc ini disebut


koersivitas
bahan. Koersivitasdigunakan untuk membedakan hard magnet atau soft magnet.
Semakin besar gaya koersivitasnya maka semakin keras sifat magnetnya. Bahan
dengan koersivitas tinggi berarti tidak mudah hilang kemagnetannya.
Untuk menghilangkan kemagnetannya diperlukan intensitas magnet H yang
besar. Bila selanjutnya harga diperbesar pada harga negatif sampai mencapai
saturasi
dan dikembalikan melalui nol, berbalik arah dan terus diperbesar pada harga H
positif
hingga saturasi kembali, maka kurva B(H) akan membentuk satu lintasan
tertutup
yang disebut kurva histeresis. Bahan yang mempunyai koersivitas tinggi
kemagnetannya tidak mudah hilang. Bahan seperti itu baik untuk membuat
magnet
permanen.
Gambar 2.9 Kurva histerisis material magnetik [Moulson A.J, et all., 1985].
Magnet permanen dapat diberi indeks berdasarkan momen koersif yang
diperlukan untuk menghilangkan induksi (tabel 2.1). Patokan ukuran yang yang
lebih
baik adalah hasil kali BH.BaFe12O19mempunyai nilai Hcyang sangat besar,
tetapi

BHmakssedang-sedang saja., karena rapat fluks lebih rendah dibandingkan


bahan
magnet permanen lainnya. Dari tabel 2.1 akan diperoleh gambaran mengenai
peningkatan yang mungkin diperoleh beberapa para ahli peneliti dan
rekayasawan
dengan pengembangan alnico (metalik) dan magnet BaFe12O19(keramik)
Tabel 2.1. sifat berbagai magnet keras (dari berbagai sumber)
Bahan magnet Remanen,
Br(V.det/m
2
)
Medan koersif,
-Hc(A/m)
Produk demagnetisasi
maksimum BHmaks(J/m
3
)
Baja karbon 1,0 0,4 x 10
4
0,1 x 10
4

Alnico 1,2 5,5 x 10


4
3,4 x 10
4
Ferroxdur (BaFe12O19) 0,4 15,0 x 10
4
2,0 x 10
4
Magnet lunak merupakan pilihan tepat untuk penggunaan pada arus bolakbalik
atau frekuensi tinggi, karena harus mengalami magnetisasi dan demagnetisasi
berulang kali selama selang satu detik. Spesifikasi yang agak kritis untuk
magnet
lunak adalah : induksi jenuh (tinggi), medan koersif (rendah), dan pemeabilitas
maksimum (tinggi). Data selektif terdapat pada tabel 2.2 dan dapat
dibandingkan
dengan data tabel 2.1. Rasio B/Hdisebut permeabilitas. Nilai rasio B/Hyang
tinggi
berarti bahwa magnetisasi mudah terjadi karena diperlukan medan magnet kecil
untuk
menghasilkan rapat fluks yang tinggi (induksi).
Tabel 2.2. Sifat berbagai magnet lunak (dari berbagai sumber)
Bahan magnet Induksi jenuh,

Bs(V.det/m
2)
Medan koersif,
-HC (A/m)
Permeabilitas relatif
maksimum, r
(maks)
Besi murni (kps) 2,2 80 5.000
Lembaran trasnformator siliko
ferit (terarahkan)
2,0 40 15.000
Permalloy, Ni-Fe 1,6 10 2.000
Superpermalloy, Ni-Fe
Ni-Fe-Mo
0,2 0,2 100.000
Ferroxcube A, (Mn,Zn) Fe2O40,4 30 1.200
Ferroxcube B, (Ni,Zn)
Fe2O4
0,3 30 700
Dari gambar 2.6 diperlihatkan bahwa ferrite merupakan jenis magnet

permanen yang tergolong sebagai material keramik dan hanya memiliki


remanensi
magnet maksimal sekitar 0,2 0,6 T dan koersivitasnya relatif rendah sekitar
100
400 kA/m. Memang dibandingkan dengan magnet dari bahan logam / alloy
(SmCo,
AlNiCo, dan NdFeB) memang jauh perbedaannya, tetapi produksi magnet
ferrite di
dunia masih cukup besar, karena bahan bakunya lebih murah dibandingkan
dengan
magnet dari jenis logam. Jadi kebutuhan pasar akan magnet permanen ferrite
masih
tinggi. Keunggulan lainnya dari magnet ferrite adalah memiliki suhu kritis (Tc)
relatif
tinggi dan lebih tahan korosi.
Perbandingan sifat magnetnya dari beberapa material dapat diperlihatkan pada
gambar
2.6 .
Gambar 2.10 Kurva yang menunjukkan perbandingan sifat magnet dari
beberapa jenis magnet permanen
Kerapatan dari bahan ferit lebih rendah dibandingkan logam-logam lain
dengan ukuran yang sama. Oleh karenanya nilai saturasi dari bahan ferit relatif

rendah, hal ini menguntungkan untuk dapat dihilangkan. Nilai kerapatan ferit
dapat
dilihat dalam daftar tabel 2.3, dan nilai perbandingan dengan material megnetik
yang
lain.
Tabel 2.3 Kerapatan dari beberapa bahan ferit (Prihatin, 2005)
No
SPINELS
Ferrite Kerapatan, (g/cm
3
)
1 Zinc Ferrite 5,4
2 cadmium 5,76
2 Ferrous 5,24 Hexagonal
4 Barium 5,3
5 Strontium 5,12 Comersial
6 MnZn (high perm) 4,29
7 MnZn (recording head 4,7 s/d 4,75
2.8 Jenis Magnet Permanen
Produk magnet permanen ada dua macam berdasarkan teknik pembuatannya
yaitu magnet permanen isotropi dan magnet permanen anisotropi.

Gambar 2.11 Arah partikel pada magnet isotropi dan anisotropi


(a) Arah partikel acak (Isotrop)
(b) Arah partikel searah (Anisotrop) [Masno G, dkk, 2006].
Magnet permanen isotropi magnet dimana pada proses pembentukkan arah
domain magnet partikel-partikelnya masih acak, sedangkan yang anisotropi
pada
pembentukkan dilakukan di dalam medan magnet sehingga arah domain magnet
partikel-partikelnya mengarah pada satu arah tertentu seperti ditunjukkan pada
gambar
2.12 untuk membedakan isotropi dan anisotropi. Magnet permanen isotropi
memiliki
sifat magnet atau remanensi magnet yang jauh lebih rendah dibandingkan
dengan
magnet permanen anisotropi.
2.9 Barium Hexa Ferrite (BaO.6Fe2O3)
Barium hexa Ferrite merupakan keramik oksida komplek dengan rumus kimia
BaO.6Fe2O3atau BaFe12O19. Barium hexa Ferrite mempunyai kestabilan
kimia yang
bagus dan relatif murah dan kemudahan dalam produksi. Walaupun kekuatan
magnet
heksaferit lebih rendah dibandingkan jenis magnet terbaru berbasis logam tanah
jarang, magnet permanen hexa Ferrite (Ba-ferit dan Sr-ferit) masih menempati
tempat

teratas dalam pasar magnet permanen dunia baik dalam hal nilai uang maupun
berat
produksi.
Material magnet oksida BaO6Fe2O3merupakan jenis magnet keramik yang
banyak dijumpai disamping material magnet Sr.6Fe2O3. seperti pada jenis
oksida
lainnya, material magnet tersebut memiliki sifat mekanik yang sangat kuat dan
tidak
mudah terkorosi. Sebagai magnet permanen, material BaO.6Fe2O3memiliki
sifat
kemagnetan dengan tingkat kestabilan tinggi terhadap pengaruh medan magnet
luar
pada suhu diatas 300
o
C. Sehingga sangat cocok dipergunakan dalam peralatan
teknologi pada jangkauan yang cukup luas.
Barium hexa Ferrite BaO.6Fe2O3yang memiliki parameter kisi a = 5,8920
Angstrom, dan c = 23,1830 Angstrom. Gambar struktur kristal barium hexa
Ferrite
BaO.6Fe2O3diperlihatkan pada gambar 2.11
Gambar 2.12. Struktur kristal BaO.6Fe2O3[Moulson A.J, et all., 1985].
Barium heksaferit dapat disintesa dengan beberapa metoda seperti kristalisasi

gas, presipitasi hidrotermal, sol-gel, aerosol, copresipitasi dan pemaduan


mekanik.
Diantara metoda ini pemaduan/gerus mekanik adalah ekonomis karena
ketersediaan
bahan baku secara komersial dan relatif murah. Selain itu, penanganan material
relatif
sederhana untuk proses pemaduan mekanik dan produksi skala besar dapat
diimplementasikan dengan mudah.
2.10 Aplikasi Dari Komponen Magnet
Komponen magnet, khususnya keramik magnetik ferit merupakan komponen
yang
sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, diantaranya adalah :
2.10.1 Bidang elektrik
Beberapa penggunaan ferit dibidang elektrik yaitu :
Pada sistem magnetik loudspeaker
Pada sistem eksitasi, kutub-kutub dan rotor multipolar motor listrik
Motor Horse Power Fractional
Motor DC
Loudspeaker
2.10.2 Bidang Instrumentasi Elektronika
Peralatan kontrol otomatis yang menggunakan komponen keramik magnetik
antara lain adalah :

Pengontrol temperatur : menggunakan transformator pulsa


Pagar elektronik (electric fence) : menggunakan transformator pulsa
Switch otomatis : reed relay, menggunakan inti ferit
Jam elektronik; menggunakan batang ferit dan kumparan untuk
mengambil medan magnet elektromagnetik jala-jala listrik. Tegangan
induksi yang diperoleh digunakan sebagai sumber tegangan roferens.
2.10.3 Bidang Telekomunikasi
Dalam bidang telekomunikasi terutama telekomunikasi radio, ferit
frekuensi radio (R, F Ferrite) mempunyai aplikasi yang luas untuk peralatan
telekomunikasi radio, dari frekuensi audio sampai dengan frekuensi yang
sangat tinggi (LF sampai dengan VHF, UHF). Didaerah ini keramik magnetik
dari magnet bahan Mn-Zn digunakan pada daerah frekuensi tinggi. Keramik
magnetik gelombang mikro digunakan pada daerah frekuensi ratusan MHz
sampai dengan ribuan MHz (VHF,UHF, SHF dan EHF). Penggunaan ferit
gelombang mikro adalah pada peralatan yang mentransmisikan energy
elektromagnetik, seperti waveguide dan transmission line baik coaxial maupun
strip. Ferit mempengaruhi medan elektromagnetik gelombang mikro dan
kecepatan propagasi gelombang mikro, juga sebagai inti magnetikm dan
transformator frekuensi radio. Selainitu juga disebutkan peralatan
telekomunikasi radio yang menggunakan ferit magnet :

Penerima radio (550 kHz-1600 kHz) : transformator IF dan penguat


RF, inductor isolator dan magnetik ferit.
Penerima radio HF : transformator dan magnetik filter (bandpass filter,
choke), transformator matching impedance.
Penerima TV : transformator tegangan tinggi Cahtode Ray Tube,
deflection yoke (untuk kumparan refleksi CRT), choke suppression
TVI (Television Interference).
Penggeser gelombang radio (converter) dan penguat RF (RF Amplifier)
Penguat audio : RFI suppression choke, transformator frekuensi audio,
magnetik untuk kompensasi
Antenna
Jalur transmisi (transmission line)
RF wattmeter
Penggunaan keramik magnetik pada peralatan gelombang mikro adalah :
Isolator
Penggeser fasa (phase shiffer)
Circulator
Peralatan yang memanfaatkan efek faraday ; isolator dengan inti
ferit berbentuk silindris.
Rotater ferit ; gyrator yang terdiri atas suatu silinder ferit yang

dikelilingi oleh magnet permanen.


Jalur trasnmisi coaxial ; isolator frit digunakan dalam jalur
transmisi ini dalam kombinasi dengan bahan dielektrik.
Penguat ferrimagnetik/ferromagnetik : penguat menggunakan ferit.
Pembatas daya.
Isolator.
Ferit juga digunakan pada peralatan telekomunikasi yang lain, seperti
pada telepon dan telegrafi.
2.10.4 Bidang mekanik
Pembuatan magnet untuk meteran air merupakan aplikasi komponen
keramik magnetik dalam bidang mekanik.
Untuk mainan.
Pemegang pada white board.
2.11 Proses Pembuatan Magnet Keramik
Pembuatan magnet permanen didasarkan atas cara-cara pembuatan keramik
secara umum. Dimana pada proses pembuatannya meliputi beberapa tahap
antara lain:
pencampuran bahan baku, kalsinasi, pembentukan dan pembakaran (sintering).
Parameter-parameter proses pembuatan keramik sangat tergantung pada jenis
keramik
yang akan dibuat, aplikasinya dan sifat-sifat fisis yang diinginkan.

2.11.1 Pencampuran bahan baku


Blending dan mixing merupakan istilah yang biasa digunakan dalam proses
pembuatan material dengan menggunakan metode serbuk akan tetapi kedua
proses
tersebut memiliki arti yang berbeda. Menurut standar ISO, blending
didefenisikan
sebagai proses penggilingan suatu materialtertentu hingga menjadi serbuk yang
merata pada beberapa komposisi nominal. Proses blending dilakukan untuk
menghasilkan serbuk yang sesuai dengan komposisi dan ukuran yang
diinginkan.
Sedangkan mixing didefenisikan sebagai pencampuran dua atau lebih serbuk
yang
berbeda (Downson , 1990)
Pencampuran bahan baku dibutuhkan untuk mendapatkan campuran material
yang homogen agar produk yang dihasilkan lebih sempurna. Proses
pencampuran
yang umum dilakukan adalah pencampuran secara kimia basah (wet chemical
process). Proses ini dilakukan melalui pencampuran dalam bentuk larutan,
sehingga
akan diperoleh tingkat homogenitas yang lebih tinggi daripada cara
konvensional.
Metode ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : metode desolven dan
metode

presitipasi. Metode desolven dilakukan dengan cara mencampurkan beberapa


sistem
larutan kemudian diubah menjadi serbuk dengan cara pelepasan bahan bahan
pelarutnya (solven) secara fisika melalui pemanasan/pendinginan secara tepat
supaya
tidak terjadi proses seperasi senyawa-senyawa (kation-kation). Metode
presitipasi
adalah proses bahan terlarut (solute) dari larutan dengan cara pengendapan.
Untuk
mengubah endapan menjadi serbuk dilakukan proses pemanasan/kalsinasi.
Contoh
dari metode ini antara lain coorpresipitasi, sol gel (James S.R, 1988).

You might also like