Professional Documents
Culture Documents
ISTULA
ENTEROCUTANEO
US
LAPORAN KASUS
Kamis, 12 Mei 2011
STASE BEDAH RSUD CIANJUR
PEMBIMBING
Dr. H. Lili
Djoewaeny, Sp.B
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. Jamaludin
Umur
: 28 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat
: Bolay 03/05 Giri Mukti,
Campaka-Cianjur
Pekerjaan : tidak bekerja
Tgl MRS
: 02 Mei 2011
No RM
: 03414371
Keluhan Utama
Keluar cairan
bewarna
kuning
berlendir dan
darah dari
bekas jahitan
Riwayat Penyakit
Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita
keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat penyakit keganasan di
keluarga (-), Hipertensi (-), Diabetes
Mellitus (-).
Riwayat Pengobatan
Pasien tidak mempunyai riwayat
alergi obat. Riwayat operasi
laparatomi biopsi dengan diagnosa
peritonitis tuberkulosa 8 bulan yang
lalu. Pasien dirawat selama 2 minggu
di RS dan diberikan pengobatan
yang sesuai dengan diagnosa
Riwayat Psikososial
Pasien belum menikah
merokok (+) 1 bungkus/hari
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Keadaan umum :
tampak sakit sedang
Kesadaran
: composmentis
Status Gizi
: Gizi kurang
Vital Sign
TD
100/60 mmHg
HR
100x/menit
RR
24x/menit
Suhu
37o C
Status Generalis
KEPALA : normochepal
MATA
Pupil bulat isokor, diameter 3mm/mm Refleks pupil
+/+
Konjungtiva anemis +/+
Sklera ikterik -/-
THORAX
Inspeksi : normochest, pergerakan dada simetris,
tampak fistula di dada kiri
Palpasi : tidak ada pergerakan dada yang
tertinggal, nyeri tekan (-), vokal fremitus
sama simetris dekstra sinistra.
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi
Paru : vesikular (+/+) normal,
Rhonki (-/-), Wheezing (-/-), stridor (-/-)
Jantung : BJ I dan II murni regular
murmur (-), gallops (-)
ABDOMEN
Inspeksi
: distensi abdomen (+), asites (-), fistula di
regio iliaka dextra dan regio umbilikus
drainase < 200 ml/24 jam
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi
: supel, massa (-), nyeri tekan seluruh
kuadaran abdomen (-),
Perkusi
: timpani seluruh kuadran abdomen
EKSTREMITAS
akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), kaki kanan
nyeri digerakkan
Status Lokalis
a/r thorax sinistra
tampak fistula
ukuran panjang 4
cm lebar 2 cm pus
(-), lendir (+),
darah (+), nyeri
(+)
a/r umbilikus
tampak fistula
ukuran panjang
12 cm lebar 1 cm
pus (+), lendir
(+), darah (+),
RESUME
Laki-laki 28 tahun keluar cairan bewarna
kuning berlendir dan darah dari luka jahitan
post laparatomi di regio umbilikus berukuran
panjang 12 cm lebar 1 cm. a/r iliaka dextra,
fistula ukuran panjang 5 cm lebar 2 cm. a/r
thorax sinistra, fistula ukuran panjang 4 cm
lebar 2 cm pus (+), lendir (+), darah (+), nyeri
(+), drainase < 200 ml/24 jam. Dari
pemeriksaan didapatkan TD 100/60 mmHg,
HR 100x/menit, RR 24x/menit, suhu 37 o C.
Konjungtiva anemis.
Pemeriksaan
Penunjang
Hasil Laboratorium (03
Mei
GDP 2011)
58
mg%
70-115
Ureum
23,4
mg%
10-50
Kreatinin
0.8
mg%
0.5-1.0
SGOT
21
U/L
10 - 31
SGPT
17
U/L
9 36
Hemoglobin
6,6
gr%
12-16
Leukosit
23.400
/mm3
(4.8-10.8)
Trombosit
244.000
/mm3
(150-450)
Hematokrit
21,1
(45-52)
K+
3.00
mEq/L
3,5-5
Na+
126,7
mEq/L
130-145
ANALISA KASUS
Dasar diagnosis fistula enterocutaneous pada kasus
ini adalah
Laki-Laki, 28 tahun
Keluar drainase intestinal dari luka jahitan post
laparatomi
drainase < 200 ml/24 jam
Fistula di regio umbilikus berukuran panjang 12 cm lebar
1 cm. a/r iliaka dextra, fistula ukuran panjang 5 cm lebar
2 cm. a/r thorax sinistra, fistula ukuran panjang 4 cm
lebar 2 cm pus (+), lendir (+), darah (+), nyeri (+)
Distensi abdomen
Ulserasi kulit
Hemoglobin 6.6 gr% ()
continue...
WD : Fistula Enterocutaneous (lowoutput fistula) post laparatomi
peritonitis tuberculosa + anemia
Penatalaksanaan
Resusitasi Cairan
Wound care
Antibiotik
Analgetik
Transfusi darah
TINJAUAN PUSTAKA
ISTULA
ENTEROCUTANEO
Historical Background
Pada
Pada
Pada
Epidemiologi
Anatomi
Definisi
Fistula adalah komunikasi abnormal
antara dua permukaan epitelisasi, salah
satunya adalah cavitas atau organ yang
berongga
Klasifikasi
Fistula
Fistula
Fistula
Fistul
low-output
Etiologi
Crohns disease
Diverticular disease
Radiasi
Colorectal cancer
Patogenesis
Pembedahan
Enterotomy dan anastomosis usus
menyebabkan kebocoran isi usus
dengan pembentukan abses. Abses erosi
dinding perut, biasanya di tempat
sayatan bedah atau tempat drainase
sehingga menyebabkan komunikasi dari
lumen usus dengan permukaan kulit,
membentuk fistula enterocutaneous.
Infeksi
Infeksi usus menyebabkan erosi
dinding usus terbentuk abses
periluminal dan pembentukan fistula
antara viskus yang berdekatan,
organ, atau eksternal.
Peradangan
Crohns disease menyebabkan luka dan
peradangan kronis transmural dari dinding usus.
Lapisan serosa dari viskus yang sehat melekat ke
usus yang mengalami peradangan. Peradangan
secara bertahap berkembang menjadi microabses,
pembentukan dan perforasi internal di daerah
ulserasi. Area ulserasi menembus dinding usus ke
dalam struktur yang berdekatan sehingga
menyebabkan pembentukan fistula enteroenteric,
enterovesical, enterovaginal, dan fistula perineal.
Penyembuhan Luka
Hemostasis
Agregasi
trombosit
Aktivasi mediator
inflamasi
Eksudasi
vasodilatasi
inflamasi
Ativasii seluler
chemotactic
faktor
inflamasi
proliferasi
Proliferasi fibroblast
dan sel endotel
Sintesis kolagen
Sintesis Proteoglycan
maturasi
Resorbsi
kolagen
mediator
inflamasi
Kontraksi
remodellin
g
Manifestasi Klinis
Drainase intestinal
Iritasi, ekskoriasi, ulserasi, dan infeksi kulit
Hipovolemia dan dehidrasi
Demam, leukositosis, ileus, nyeri perut,
dan infeksi luka
Gangguan asam basa dan elektrolit
Malnutrisi
Malabsorpsi
Pemeriksaan
Penunjang
Imaging. Fistulography memberikan visualisasi yang
baik untuk semua saluran dan komunikasi enteral,
menjelaskan anatomi fistula melalui kontras radiografi
dapat membantu untuk menentukan prognosis dan
membantu dalam perencanaan perbaikan operasi
Kontras oral dapat menunjukkan ekstravasasi kontras
melalui fistula untuk menilai fistula internal dan
obstruksi distal.
Endoskopy membantu penilaian penyakit yg letak
anatominya berdampingan dengan organ dari mana
fistula itu berasal, seperti ulserasi peptikum,
inflammatory bowel disease, dan kanker
Penatalaksanaan
Resusitasi
cairan
Antibiotik
drainase, debridement,
perawatan
luka
Complete bowel rest
Nutritional support
Tindakan operatif reseksi usus dan
reanastomosis primer
Komplikasi
Sepsis adalah penyebab utama kematian
dari fistula. Sepsis sering dijumpai pada
fistula disebabkan oleh kebocoran
intestinal undrained. Fokus sepsis
mengurangi potensi untuk penyembuhan
Angka mortalitas sekitar 5-20%
Reffrensi
F. Charles Brunicardi. Schwartz's Principles of Surgery, Ninth
Edition. Copyright 2010. by The McGraw-Hill Companies,
Inc
Mary E.; Chen, Li Ern; Glasgow, Sean C.; Goers, Trudie A.;
Melby, Spencer J. Washington Manual of Surgery,The, 5th
Edition. Copyright 2008 Lippincott Williams & Wilkins
Zinner, Michael. Maingot's Abdominal Operations edition 11.
Copyright 2007. by The McGraw-Hill Companies, Inc
Sabiston Textbook of Surgery, 18th ed. 2007 Saunders, An
Imprint of Elsevier
http://emedicine.medscape.com/article/197486-overview
Terimakasih.
..