You are on page 1of 2

gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.

Pigmen
lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin
dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru.
Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan
salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna. Perubahan dari rhodopsin ke retinene terjadi
pada proses penglihatan: Disini mungkin rhodopsin hanya salah satu dari struktur protein yang
akan menjadi stabil setelah dikombinasi dengan vitamin A.
Kekurangan vitamin A dapat menimbulkan kelainan di mata sebagai berikut:
Stadium I
Kalau mata terkena cahaya yang redup, rodopsin di sel batang retina diubah menjadi retinin. Dan
retinin ini harus diubah lagi menjadi rodopsin, supaya sel batang dapat berdaya kembali terhadap
cahaya redup. Perubahan ini dapat terjadi dengan bantuan vitamin A dan dilakukan di dalam sel
epitel pigmen. Kalau vitamin A tidak ada, rodopsin tidak terbentuk kembali dan sel batang tidak
dapat bereaksi lagi terhadap cahaya redup (rabun senja)
Stadium II
Hemeralopia, ditambah dengan xerosis (kekeringan) konjungtiva dan kornea, berdasar
hiperkeratinisasi. Kornea tidak mengkilat, tampak kering, untuk kemudian menjadi keruh, lebih
kering terbentuk infiltrat, vaskularisasi, erosi epitel, ulserari untuk menuju ke keratomalasi.
Stadium III

Stadium I + II + keratomalasi (melemahnya kornea), sehingga dapat perforasi. Kornea menjadi


keruh disertai dengan kerusakan epitel. Kalau disertai infeksi sekunder dapat berakhir dengan
panoftalmitis.

You might also like