Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 36 ayat (1) menyatakan bahwa Pengembangan kurikulum dilakukan
dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Dalam rangka melaksanakan perundangan tersebut, pada
tahun 2005 pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 19
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai perangkat peraturan yang diajadikan
acuan secara operasional bagi seluruh institusi dalam melaksanakan berbagai
kebijakan yang terkait dengan lingkup pendidikan.
Sebagai tindak lanjut dari peraturan tersebut, pada tahun 2012 pemerintah
juga telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 8, tentang
Kerangka
studi,
penelitian,
dan
pengabdian
kepada
masyarakat
yang
kepada masyarakat.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan studi banding ke FakultasKedokteran Universitas Airlangga
Surabaya ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyusunan kurikulum dan
implementasi kurikulum.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
kegiatan studi banding ini yaitu dr. Asnawati, M.Sc selaku Ketua
Medical
Education Unit (MEU) yang salah satu tugasnya adalah membuat dan menyusun
kurikulum, dan dr. Istiana, M.Kes selaku divisi Asessment dalam organisasi
MEU dan juga sebagai Ketua Unit Penjaminan Mutu Fakultas Kedokteran
Unlam.
Materi Kegiatan
Bertemu dekan
Fundhy
PIC
Sinar
Ikrar
18 Desember 2014
19 Desember 2014
Manajemen
pendidikan
dan
evaluasi
- Tata
kelola
dan
MERSDU
- Penyesuaian
kurikulum dan SNPT
Implementasi
Penjaminan Mutu dalam
Pendidikan FK UNair
BAB III
HASIL KEGIATAN
Tahap
kurikulum yang mengacu pada KKNI, saat ini FKUA sedang melakukan
perubahan dan penyesuian pada Learning objective kurikulum yang ada saja.
Untuk tahap akademik terdiri dari 3 sub program, yaitu Sub Program I, Sub
Program II dan Sub Program III.
semester. Sub program I ini berisikan mengenai mata kuliah basic science untuk
kedokteran dan bersifat departement based
kali dalam 1 semester dan didalam setiap modul ada 2 skenario kasus yang harus
didiskusikan oleh mahasiswa dengan sistem paralel.
Diantara kegiatan kuliah dan tutorial untuk modul, ada kegiatan
keterampilan medik, kunjungan puskesmas serta kunjungan rumah sakit
Keterampilan medik dilakukan sepanjang semester dan dilakukan berdasarkan
departement based. Sedangkan untuk kunjungan rumah sakit dan kunjungan
puskesmas berhubungan juga dengan keterampilan medik karena kunjungan
tersebut dimaksudkan untuk melihat bagaimana cara melakukan tindakan pada
pasien sesungguhnya. Kegiatan ini sendiri sudah dilakukan sejak semester 2.
Untuk ujian, dilakukan berdasarkan departement based dan ujian modul serta
ujian keterampilan medik berupa OSCE . Sedangkan untuk evaluasi dilakukan
setelah menyelesaikan masing-masing sub program. Jika pada sub program ada
mata kuliah atau modul atau keterampilan medik yang tidak lulus ujian, maka
akan dilakukan remediasi. Jika ternyata dalam remediasi masih tidak lulus, maka
mahasiswa yang bersangkutan harus memperbaiki nilainya dalam kuliah semester
pendek yang diadakan setiap semester.
bersangkutan tidak bisa mengikuti perkuliahan di sub program yang lebih tinggi
karena mata kuliah pada sub program yang lebih rendah merupakan mata kuliah
prasyarat.
Untuk kelulusan mata kuliah minimal adalah C, dan untuk IPK pada setiap
sub program adalah minimal 2,25. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi
agar mahasiswa yang bersangkutan memang berhak melanjutkan pendidikan di
Fakultas Kedokteran Unair. Jika dibawah itu, maka dikhawatirkan mahasiswa
tidak bisa menyelesaikan kuliah dan mengakibatkan kerugian besar karena jika
sudah lama kuliah, dia tidak bisa pindah ke prodi lain. Selain itu syarat untuk
mengikuti ujian adalah minimal kehadiran 75% untuk perkuliahan dan modul
serta 100% untuk praktikum dan keterampilan medik.
Evaluasi sistem drop out dilaksanakan sesuai dengan aturan universitas yaitu
setiap dua tahun pertama dan empat tahun pertama. Akan tetapi untuk Fakultas
Kedokteran dilakukan pada semester 3 dan semester 7 dengan tujuan seperti
diatas. Aturan-aturan yang dibuat oleh Fakultas ini disosialisasikan pada saat
mahasiswa baru masuk dan juga dimasukkan ke dalam buku panduan akademik.
Untuk program profesi, dilaksanakan setelah mahasiswa menyelesaikan tahap
akademik yang terdiri dari 3 sub program seperti yang telah dijelaskan di atas.
Sebelum masuk ke tahap profesi, mahasiswa menjalani yudisium sarjana
kedokteran dan memperoleh ijazah. Setelah itu baru mereka memasuki program
profesi.
Program profesi terdiri dari dua tahap, yaitu Clinical Posting I yang berisikan
kegiatan stase koass pada bagian non bedah seperti bagian penyakit Anak, bagian
Penyakit Dalam, bagian Kulit Kelamin, bagian Saraf, Bagian Jiwa dan modul
wajib yang merupakan modul unggulan Unair seperti penyakit tropis dan
kegawatdaruratan. Untuk penyakit tropis, penyakit yang wajib dikuasai adalah
HIV dan Tuberculosis.
kegiatan Penetapan Hasil Studi yang mirip dengan yudisium untuk menilai apakah
mahasiswa yang bersangkutan bisa melanjutkan ke tahap Clinical Posting II.
Tahap Clinical Posting II berisikan kegiatan stase koass pada bagian bedah,
obstetri ginekologi, THT, Mata dan lain-lain. Sebelum masuk ke Tahap Clinical
Posting II ada kegiatan modul elektif, yaitu modul pilihan oleh mahasiswa.
Modul elektif merupakan modul pilihan oleh mahasiswa dan dipilih 2 dari 16
modul yang disediakan. Kegiatan modul elektif ini dilaksanakan selama masingmasing 2 minggu kemudian baru masuk ke stase tahap Clinical Posting II.
Setelah menyelesaikan dua tahap di tingkat profesi, maka dilakukan rapat
penetapan hasil studi untuk mengetahui lulus atau tidaknya seorang mahasiswa
dalam kegiatan stase klinik. Jika pada semua stase telah selesai, maka calon
dokter ini akan mengikuti ujian komprehensif sebelum mereka mengikuti ujian
kompetensi yang diadakan secara nasional. Ujian komprehensif merupakan syarat
mutlak untuk mengikuti Ujian Kompetensi (UKMPPD). Jika seorang mahasiswa
tidak lulus ujian komprehensif, maka ia tidak bisa mengikuti UKMPPD. Tapi jika
ia lulus ujian komprehensif, ia bisa mengikuti ujian UKMPPD tapi kemudian
tidak lulus, maka ia hanya mengulang UKMPPD saja.
Diantara
pembimbingan.
ujian
komprehensif
dan
ujian
UKMPPD
ada
kegiatan
10
akan mendapatkan sertifikat kompetensi dan sertifikat profesi. Setelah itu mereka
akan menjalani internshif selama 1 tahun dan setelah itu baru bisa praktek sendiri
dan bekerja.
Lama studi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga berlangsung selama
7 semester untuk tahap akademik dan 4 semester untuk tahap profesi. Maksimal
lama studi sendiri di FKUA ini adalah sama dengan ketetapan yang telah diatur
oleh kementerian pendidikan kebudayaan yaitu 2n-1 baik untuk tahap akademik
dan untuk tahap profesi.
B. Proses Pendidikan
Calon mahasiswa yang telah diterima sebagai mahasiswa akan menempuh
pendidikan dan kegiatan pembelajaran dengan beberapa ketentuan seperti
mengenai jadwal atau kalender akademik yang mengikuti aturan oleh rektorat.
Kemudian ada persyaratan program seperti yang dijelaskan pada sebelumnya
yaitu sub program I menjadi prasyarat untuk mengikuti sub program II dan
seterusnya. Sub program yang menjadi prasyarat harus dilaksanakan tuntas dan
dinyatakan lulus.
Sub Program I dilaksanakan selama 3 semester awal dengan beban SKS
adalah 67 SKS. Kegiatan dalam sub program I ini adalah kegiatan pembelajaran
departemen dan non departemen (termasuk modul integrasi dan modul
keterampilan medik). Nilai minimal untuk ujian tulis adalah C sedangkan untuk
keterampilan medik adalah B. Hasil pembelajaran diumumkan dalam kegiatan
11
Penetapan Hasil Studi Sub Program I dan dinyatakan lulus apabila mahasiswa
lulus semua mata ajar dan modul serta IPK minimal 2,25.
Sub Program II terdiri dari 2 semester, yaitu semester 4 dan semester 5 yang
dapat ditempuh secara tidak berurutan sesuai hasil dari sub program I. Beban
studi pada sub program ini adalah 46 SKS. Kegiatannya sama dengan sub
program 1 yaitu kegiatan mata ajar dan modul. Sistem penilaian dan penentuan
hasil studi juga memiliki aturan yang sama dengan sub program sebelumnya.
Sub Program III juga terdiri dari 2 semester, yaitu semester 6 dan semester 7
yang dapat ditempuh secara tidak berurutan sesuai dengan hasil penilaian pada
Sub Program II. Sedangkan beban SKS pada sub program ini adalah 45 SKS.
Kegiatan pembelajaran dan sistem penilaian sama dengan sub program
sebelumnya, akan tetapi penentuan hasil ditetapkan dalam Yudisium Sarjana
Kedokteran, dan mereka yang lulus wajib mengikuti wisuda.
Ketentuan mengenai semester pendek yang diadakan oleh FKUA adalah
untuk memperbaiki nilai pada mata ajar atau modul yang tidak lulus pada sub
program sebelumnya dan jumlah SKS yang boleh diambil adalah 16 SKS. Nilai
maksimal untuk semester pendek adalah B.
Untuk tahap profesi yaitu tahap clinical posting I, dilaksanakan pada semester
8 dan 9 yang dilaksanakan selama 52 minggu efektif.
Pelaksanaan Clinical
posting I meliputi rotasi pada bagian Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu penyakit Anak,
Ilmu Penyakit Jiwa, Farmakologi Kedokteran, Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medicolegal, Radiologi dan Ilmu Penyakit Kulit Kelamin serta modul TB
Microscopy dan HIV AIDS. Penetapan hasil studi dilaksanakan pada akhir masa
12
studi untuk clinical posting I dan dinyatakan lulus apabila nilai pada masingmasing departemen dan modul adalah B.
Clinical Posting II dilaksanakan pada semester 10 dan 11 dengan 49 minggu
efektif. Pelaksanaan tahap ini berupa rotasi pada bagian Ilmu Bedah, Obstetri
ginekologi, Ilmu THT, Ilmu Penyakit Mata, Anestesiologi, IKM-KP, Unit BKKM
dan Modul manajemen bencana, kedaruratan medik,
kedaruratan obstetri,
Clinical posting II harus diikuti oleh semua mahasiswa yang telah menyelesaikan
clinical posting I dan dinyatakan lulus. Yudisium dilaksanakan setelah Clinical
Posting II selesai.
Pada masa jeda 4 minggu antara Clinical Posting I dan Clinical Posting II
mahasiswa diharuskan untuk memilih 2 modul berikut :
1. Manajemen Kesehatan
2. Paternitas dan medikolegal
3. Manajemen Nyeri (Paliatip)
4. Molecular PCR
5. Dokter keluarga
6. Obstetri ginekologi sosial
7. Keluarga Berencana
8. Kedaruratan Pediatri
9. Cardiac emergency
10. Herbal medicine
11. Primary trauma care
12. Kedaruratan medik
Mahasiswa yang mengikuti modul wajib dan modul pilihan akan memperoleh
sertifikat sebagai bentuk kompetensi tambahan yang dicapai selama pendidikan.
13
14
aturan dalam dokumen mutu yang telah dibuat BPM. Sedangkan untuk tingkat
fakultas dan prodi hanya boleh memiliki Instruksi Kerja (IK).
Fakultas Kedokteran UA sudah memiliki dokumen mutu yang dibuat oleh
BPM universitas dan telah didesiminasikan kepada Fakultas-fakultas yang berada
dibawah universitas Airlangga. Untuk instruksi kerja, fakultas dan prodi juga
sudah cukup lengkap.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan studi banding di Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya adalah
15
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dari studi banding ini adalah :
1. Program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Lambung
Mangkurat
harus
membuat
kurikulum
baru
untuk
16
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Gambar. Kebijakan mutu dan visi misi fakultas yang ditempel di dinding
34
35
Gambar. Foto kegiatan hari ketiga bersama bersama Wakil Dekan I FKUA (Prof.
DR. Indri Safitri)
36