Professional Documents
Culture Documents
Penggunaan Antibiotika Secara Bijak
Penggunaan Antibiotika Secara Bijak
secara bijak
Bambang Haryanto
1. PENDAHULUAN
ANTIBIOTIKA
Antibiotika secara harfiah adalah bahan yang
menghambat pertumbuhan mikroba atau
kuman, terutama yang berada dalam tubuh
manusia.
Pendahuluan
KUMAN
Kuman adalah makhluk yang sangat adaptif, mampu
menyesuaikan diri dengan keadaan yang paling
extreem sekalipun. Dikawah gunung berapi, di
kedalaman bumi dan laut masih dapat ditemukan
kuman yang mampu hidup.
Menghilangkan semua kuman dari dalam tubuh tidak
mungkin, pada beberapa kasus kita hanya bisa
menurunkan jumlah kuman dalam tubuh sehingga
tidak menimbulkan penyakit ( akibat timbulnya
keseimbangan baru yang tidak reaktif).
Pendahuluan
Sakit (disease) adalah gejala klinik akibat berbiak dan
banyaknya kuman dalam tubuh.
Postulat ini dipakai sebagai dasar upaya membunuh dan
menghilangkan kuman dari tubuh agar penderita sembuh
dari infeksi .
Jalan pikirnya adalah : bila penyakit pada manusia adalah
akibat kuman yang banyak dan berbiak dalam tubuh,
maka penderita akan sembuh bilamana kuman itu
dibunuh.
Pencarian cara membunuh kuman akhirnya didapat dengan
menyuntikkan Antibiotika, suatu zat kimia yang
menyebabkan kematian dan hambatan pertumbuhan
kuman
2. PETA KUMAN
Keberadaan kuman patogen di pengaruhi
lingkungan makro dan mikro.Adanya kuman di
saluran air, alat kedokteran maupun dalam
rongga tubuh, sangat berbeda dari satu benua
ke benua lain bahkan dari satu rumah sakit ke
rumah sakit yang lain. Peta kuman merupakan
salah satu rujukan dasar untuk penggunaan
antibiotika di rumah sakit.
Nosokomial
nosokomial yang timbul di rumah sakit
nosokomial dari rumah sakit lain yang merujuk
penderitanya
1. Apakah perlu?
2. Apakah sesuai dengan fakta klinik penderita?
3. Apa perkiraan kuman penyebab tersering ?
4. Apakah lokasi infeksi dapat dicapai antibiotika ?
5. Perkiraan jenis antibiotika mana yang sesuai?
6. Adakah panduan rejimen dosisdan lama pemberian
7. Adakah rujukan clinical based empirical therapy
8. Adakah rujukan microbiological based definite therapy
9. Apakah efikasi antibiotika lebih dari 80%?
10. Apakah pemberian antibiotika sudah di dukung dengan sarana
pendukung, pengetahuan, ketrampilan pelaksana pemberian?
5. Memilih Antibiotika
Pemilihan jenis antibiotika memerlukan
pengetahuan tentang antibiotika misalnya
cara kerja pada kuman, kekuatan puncaknya
dan metabolisme obat itu pada penderita
(pharmakokinetik dan pharmakodinamik
obat), jalur eksresi obat terutama pada bayi
dan neonatus
Jenis kasus
Seringkali antibiotika harus sudah diberikan
sebelum identifikasi kuman menunjukkkan
hasil, sehingga pengalaman empiric jenis
kuman yang terbanyak pada kasus tertentu ini
sangat penting
Manifestasi klinik dan laboratorik dapat
menuntun kita menetukan apakah kasus
tersebut akibat infeksi bacterial atau akibat
mikroorganisme yang lain
Judicious use
Tidak melanggar peraturan atau aturan yang ada mis
menggunakan rifampisin selain kasus tuberkulosa
Sesuai dengan guideline yang dirumuskan di RS, setiap
rumah sakit / puskesmas perlu memilikki atau
nenerapkan guideline / pedoman penggunaan yang
dipilih dan disepakati misal : PPK, MTBS
Prudent use
Hanya mengggunakan antibiotika bila perlu
Disesuaikan dengan kebutuhan klinik penderita
Menghindari efek samping dan resistensi
Optimal use
Harus mampu membunuh/eradikasi kuman
Sesuai dengan kuman penyebab
Sesuai dengan PK/ PD
Tepat
Jenis
Dosis
Route
Frekuensi
Terarah
Membunuh kuman secara efektif
Swiching dan tailoring
dikendalikan oleh team
9. Masalah resistensi.
Resistensi kuman merupakan kemampuan alamiah kuman
dalam bertahan hidup. Tekanan lingkungan tidak hanya yang
bersifat fisik, namun tekanan yang bersifat kemis juga dapat
diatasi, dengan mengubah dan melakukan mutasi genetik
pada selnya sendiri.
Penyebaran dan transmisi kuman yang resisten akan
memberikan wabah penyakit ,yang memerlukan pengobatan
yang lebih rumit dan lebih mahal, bahkan dapat bersifat fatal,
misalnya KLB di ruang neonatus.
Masalah resistensi.
Adanya resistensi telah dikenal sejak antibiotika ditemukan, makin
lama makin mempengaruhi outcome pengobatan, Namun dengan
ditemukannnya senyawa2 baru pada tahun 1950-1960 dan cara
merubah strukutur kimia pada tahun 1970-1980an telah
menyakinkan kita bahwa kita selalu di depan kuman patogen pada
perlombaan ini. Mendekati akhir abad ini penemuan obat baru
makin sedikit, keuntungan tidak lagi sebesar zaman permulaan
antibiotika, pangsa pasar menjadi semakin terbatas, sehingga hanya
negara yang mampu saja yang dapat menyerap produk.
Resistensi makin menjadi perhatian karena di beberapa negara
berkembang, kuman makin resisten dengan penggunaan yang tak
terkendali, sedang obat baru terlalu mahal untuk di beli. Akhirnya
antibiotika yang semula untuk kebaikan, menjadi bahan yang
menyeramkan
RESTRIKSI
KESIMPULAN
Antibiotika adalah senjata yang ampuh untuk
membunuh kuman, harus digunakan secara
bijak dan terarah dan digunakan hanya bila
diperlukan saja.
TERIMA KASIH