Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 4:
DIKA MEDYANDA (1210952036)
HERRIZON OKTO YASKIE (1210952009)
M. DANY (1210952032)
RIDWAN FAHRIL (1210952007)
HERWIN (1210953045)
Kekurangan
-
Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter sulit
diangkut. Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari
penampilan lansekap.
TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk membelokkan
kincir ke arah angin.
yang
arah
anginnya
sangat
bervariasi.
TASV
mampu
Kelebihan TASV:
- Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.
- Karena bilah-bilah rotornya vertikal, tidak dibutuhkan mekanisme yaw.
- Sebuah TASV bisa diletakkan lebih dekat ke tanah, membuat pemeliharaan
-
tinggi sembari mengurangi drag pada tekanan yang rendah dan tinggi.
Desain TASV berbilah lurus dengan potongan melintang berbentuk kotak
atau empat persegi panjang memiliki wilayah tiupan yang lebih besar untuk
sangat kencang.
TASV bisa didirikan pada lokasi-lokasi dimana struktur yang lebih tinggi
dilarang dibangun.
TASV yang ditempatkan di dekat tanah bisa mengambil keuntungan dari
berbagai lokasi yang menyalurkan angin serta meningkatkan laju angin
(seperti gunung atau bukit yang puncaknya datar dan puncak bukit),
TASV tidak harus diubah posisinya jika arah angin berubah.
Kincir pada TASV mudah dilihat dan dihindari burung.
Kekurangan TASV:
- Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya 50% dari efisiensi TASH
-
Berfungsi untuk menangkap energi kinetik dari angin sehingga dapat berputar.
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau.
c. Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik
aman saat terdapat angin yang besar. Jika angin yang diterima melebihi batas
kemampuan turbin maka akan terjadi overheat, rotor breakdown, kawat pada
generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar.
d. Controller
Mengontrol mesin mulai dengan kecepatan 8-16 mil per jam (mph) hingga 55 mph
e. Gearbox
Berfungsi untuk mengubah kecepatan dari poros turbin ke poros generator. Saat
turbin berputar perlahan, maka gearbox dapat mempercepat perputaran poros ke
generator hingga kecepatan rotasi yang dibutuhkan oleh sebagian besar generator
untuk menghasilkan listrik.
f. Generator
Biasanya menggunakan generator induksi yang menghasilkan listrik 60 siklus listrik
AC.
g. High speed shaft
Yaitu poros yang memutar generator. Generator membutuhkan kecepatan yang lebih
besar untuk menghasilkan energi listrik.
h. Low speed shaft
Poros dari turbin.
i. Nacelle
Merupakan chasing yang berada di atas menara yang berisi gearbox, poros kecepatan
rendah dan tinggi, generator, kontroler dan rem.
j. Pitch
Yaitu bagian yang berfungsi untuk memutar blades agar perputaran rotor dapat
terkontrolagar tidak berputar terlalu tinggi atau terlalu rendah.
k. Rotor
Merupakan satu kesatuan antara blades turbin dengan poros kecepatan rendah.
l. Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung dan beton. Menara tinggi memungkinkan
turbin menangkap udara lebih banyak dan menghasilkan energi lebih banyak.
m. Wind vane
Sebagai sensor yang berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan turbin ke
arah angin yang sesuai.
n. Yaw drive
Sebagai penerus gerak dari yaw motor untuk memutar turbin ke arah angin yang
tepat
o. Yaw motor
Sebagai penggerak utama dari yaw
p. Penyimpanan energi
Karena keterbatasan ketersediaan energi angin, maka supply listrik yang dihasilkan
juga akan terbatas. Oleh karena itu dibutuhkan suatu media penyimpanan energi
(back up energy). Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau
ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan
akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan
sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin
berputar kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun.
5. PROSES PEMBANGKITAN LISTRIK TENAGA ANGIN
Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan dari
bebrapa turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik.
Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin
memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan
menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk
menghasilkan listrik). Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk
memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah
energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada
generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling
poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang
membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan
fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan
tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini
disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating
current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini
biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
6. PERSAMAAN RUMUS
RUMUS
Sebagaimana diketahui menurut fisika klasik energi kinetik dan sebuah benda
dengan massa m dan kecepatan v adalah E = 0,5 mv2, dengan ketentuan, kecepatan v
tidak mendekati kecepatan cahaya. Rumus itu berlaku juga untuk angin, yang
merupakan udara yang bergerak.
Sehingga
E = 0,5 m.v2
dengan
E = Energi
(joule);
m = massa udara
(kg);
v = kecepatan angin (mldetik).
Bilamana suatu blok udara, yang mempunyai penampang A m2, dan bergerak
dengan kecepatan v m/detik, maka jumlah massa, yang melewati sesuatu tempat adalah:
m = A.v.q
(kg/det)
dengan
A = penampang
(m2)
v = kecepatan (m/det);
q = kepadatan udara (kg/rn3);
Dengan demikian maka energi yang dapat dihasilkan per satuan waktu adalah:
P = E per satuan waktu
= 0,5 q.A.V3 per satuan waktu
dengan
P
= daya (W);
F
= energi
(J);
q
= kepadatan udara
(kg/rn3);
A
= penampang (in2);
v
= kecepatan (mldet).
Untuk keperluan praktis sering dipakai rumus pendekatan berikut:
P = k.A.v3
dengan
P
= daya (kW);
k
= suatu konstanta
(l,37.10~);
A
= luas sudu kipas
(in2);
v
= kecepatan angin
(km/jam).
Walaupun dalam rumus di atas besaran-besaran k dan A digambarkan sebagai
konstanta-konstanta, pada asasnya dalam besaran k tercermin pula faktor-faktor seperti
geseran dan efisiensi sistem, yang mungkin juga tergantung dan kecepatan angin v.
Sedangkan luas A tergantung pula misalnya dan bentuk sudu, yang juga dapat berubali
dengan besaran v. Oleh karena itu untuk suatu kipas angin tertentu, besaran-besaran k
dan A dapat dianggap konstan hanya dalam suatu janak capai angin terbatas.
Untuk keperluan-keperluan estimasi sementara yang sangat kasar, sering dipakai
rumus sederhana berikut:
p = 0,1.v3
dengan
p = daya per satuan luas, Win2
v
kecepatan angin,
m/detik.
Rumus yang dikembangkan oleh Goldingt berbentuk:
P = k.F.A.E.v3
dengan
P = daya (kW);
k = suatu konstanta = 1,37.10-5
F = suatu faktor = 0,5926; yang merupakan bagian dari angin, yang dapat
secara maksimal dimanfaatkan dengan sebuah kipas dari tenaga angin.
A = penampang anus angin, (in2);
E = efisiensi rotor dan peralatan lainnya;
v = kecepatan angin, (km/jam).
Gaya-gaya angin yang berkerja pada sudu-sudu kincir pada asasnya terdiri atas tiga
komponen yaitu:
Gaya aksial a, yang mempunya arah sania dengan angm. Gaya ini hams
ditampung oleh poros dan bantalan.
simetrik, semua gaya sentrifugal S akan saling n~niadakan atau resultantenya sania
dengan nol.
Gaya tangensial t, yang menghasilkan momen, bekeija tegak luins pada radius
dan yang mempakan gaya produktif.
Gambar 5.2 memperlihatkan sebuah kincir yang mempunyai tiga sudu dengan gayagaya a, t dan s yang bekerja pada daundaun sudu itu.
kW;
m
m
km/jam
kg;
v;
v;
a
s
t
7.
= gaya aksial,
= gaya sentrifugal,
= nonen tangensial,
kg;
kg;
kgin.
membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan
Mengakibatkan derau suara / noise
Menyebabkan masalah ekologi dan keindahan
Mengurangi lahan untuk pemukiman karena ladang angin membutuhkan lahan yang
REFERENSI
Angin. http://id.wikipedia.org/wiki/Angin. Diakses 16 Maret 2015 (14.30)
How Wind Energy Works. http://eyesindesigns.com/how-wind-energy-works-designinspiration-2-11722-design.html. Diakses 16 Maret 2015 (14.45)
Pawawoi, Andi. 2013. Buku Ajar Dasar Konversi Energi. Universitas Andalas: Padang.
Pembangkit Listrik Tenaga Angin. http://lugiromadoni.blogspot.com/. Diakses 16 Maret 2015
(15.00)
Turbin Angin. http://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_angin. Diakses 16 Maret 2015 (15.15)
Turbin Angin. http://michael-suseno.blogspot.com/2011/09/turbin-angin.html. Diakses 16
Maret 2015. (16.00)