You are on page 1of 5

Uji Bioekuivalensi AMINOFILIN

Contoh: Uji Bioekuivalensi AMINOFILIN


Pendahuluan
Aminofilin adalah suatu bronkhodilator, digunakan untuk terapi asma dan peyakit
paru obstruktif.
Aminofilin merupakan senyawa kompleks teofilin dengan etilendiamin, dengan
kandungan teofilin anhidrat bervariasi antara 79-86 %.
Sebagai pedoman, 1,27 g aminofilin setara dengan 1 g teofilin.
Dalam tubuh aminofilin terurai menjadi teofilin.
Dosis teofilin bervariasi tergantung kondisi dan respon pasien, umumnya berkisar
antara 10-13 mg/kg BB/hari, terbagi dalam 3-4 kali pemberian.
..pendahuluan
Teofilin termasuk obat-obat yang mempunyai lingkup terapi (therapeutic range)
sempit. Artinya, jarak antar dosis terapatik dan dosis toksis kecil, sehingga efek
toksik akan mudah timbul apabila dosis atau kadarnya melewati ambang toksik.

Telah diketahui bahwa pencegahan efek toksik temyata dapat diupayakan


dengancara mempertahankan kadamya pada lingkup terapeutik optimal antar 7,515 ug/ml.

Kadar diatas 15 ug/ml dapat menimbulkan gejala toksik, beruapa palpitasi,


gangguan konsentrasi, aritmia, takhikardi dan agitasi.

Efek samping teofilin yang sering dijumpai adalah sakit kepala, insomnia dan iritasi
gastrointestinal.
SIFAT FARMAKOKINETIK

Kelarutan aminofilin lebih besar daripada teofilin, tetapi temyata derajad


absorpsinya tidak banyak berbeda.
Setelah pemberian per-oral, obat ini diabsorpsi dengan cepat, sehingga kadangkadang terjadilonjakan kadar dalam darah yang menimbulkan gejala efek samping.

Pemberian teofilin/aminofilin bersama dengan katekolamin dan simpatomimetik


golongan amina harus hati-hati karena dapat memperkuat aksi takhiaritmia.
Teofilin mengalami metabolisme terutama di hepar dan 8 % fraksi obat
diekskresikan melalui urin dalam bentuk tetap.
UJI KETERSEDIAAN HAYATI

Sukarelawan : penelitian melibatkan 12 sukarelawan laki-laki sehat, berumur 20-31


tahun, dengan berat badan 49-68 kg. Sukarelawan tidakmempunyai riwayat
gangguan gastrointestinal, penyakit jantung, hepar maupun ginjal.

Pemeriksaan laboratorik terhadap fungsi ginjal, fungsi hepar, hematologi dan kimia
darah menunjukkan hasil yang normal.

Obat uji dan cara pemberian : penelitian ini membandingkan 2 bahan uji, yakni
tablet AMINOF1LIN 200 mg (Generik) vs. sirop AMINOFILIN 200 mg/20 ml (____).

Obat uji diberikan sebagai dosis tunggal 200 mg setelah puasa semalam. Obat
diminum dengan 200 ml air putih.

Analisa kinetik : sampel darah diambil pada jam-jam ke 0, 0.25, 0.5, 1, 1.5, 2, 4, 8,
dan 24 jam setelah minum obat uji, untuk kemudian dipisahkan plasmanya.
Analisis kadar teofilin dalam plasma dilakukan dengan High Performance Liquid
Chromatography, kemudian parameter ketersediaan hayati (Tmax, Cmax, AUCo" )
dihitung dengan asumsi model satu kompartemen terbuka.
Analisis Statistik : Uji- t-pasangan digunakan untuk membandingkan nilai Tmax,
Cmax dan AUCo yang diperoleh setelah pemberian kedua obat uji.

HASIL PENGUJIAN

Nilai ketiga parameter ketersediaan hayati yang diperoleh setelah pemberian tablet
AMINOFILIN (Generik) maupun strop AMINOFILIN (_____) temyata praktis sama.

'Nilai Tmax tablet AMINOFILIN dijumpai sedikit lebih besar, yakni 1,70,1 jam vs
1,60,1 jam, namun hal ini bisa dimengerti karena pembandingnya berupa sediaan
cair.

Telah diketahui, bahwa disolusi obat dalam sediaan cair lebih cepat bila
dibandingkan sediaan padat. Namun demikian, perbedaan tersebut tidak bermakna
secara statistik.

Nilai Cmax maupun AUCo, yang menunjukkan derajad ketersediaan hayati juga
praktis sama antara kedua sediaan, yaitu berturut-turut 2,80,0 vs 2,80,0 ug/ml
dan 33,41,4 vs 34,91,4 ug/ml.jam.

Waktu paruh eliminasi (Tl/2) kedua sediaan praktis sama, yakni 5,80,2 jam dan
5,80,1 jam.

Tabel. Nilai parameter ketersediaan hayati teofilin setelah pemberiaan dosis tunggal
200mg AMINOFILIN tablet (Genetik) dan AMINOFILIN sirop (_____) pada 12
sukarelawan laki-laki sehat (maanSEM).

Obat Uji Tmax Cmax AUC


(jam) (ug/ml) (ug/ml.jam)

AMINOFILIN 1,70,1 2,8 0,0 33,4 1,4


(Generik)

AMINOFILIN 1,60,1 2,8 0,0 34,9 1,4

Uji t-pasangan, p>0,05

Dari kurva kadar teofilin vs waktu berikut ini, dapat dilihat bahwa pada fase
absorpsi, profil kedua obat uji praktis sama.

Kemudian penurunan kadar pada fase eleminasi juga nampak identik. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kecepatan eleminasi antara kedua obat
yang dibandingkan.

Dengan melihat bahwa sediaan tablet Aminofilin Generik mempunyai kecepatan


dan ketersediaan hayati yang sama dengan sediaan pembandingnya, maka dapat
dikatakan bahwa sediaan Aminofilin generik ini mempunyai ketersediaan hayati
yang sangat baik.
Kurva kadar teofilin plasma Vs waktu.

KESIMPULAN
Dari hasil uji ketersediaan hayati ini dapat disimpulkan, bahwa tablet AMINOFILIN
(Generik) dan strop AMINOFILIN (___) adalah bioekuivalen.
Metode lain untuk perhitungan bioekivalen produk obat.

Cara perhitungan bioekuivalen dengan menggunakan persamaan- persamaan


parameter farmakokinetik sbb.:
Persamaan-persamaan Bioavaibilitas

Studi ini berhubunngan dengan pharmako- kinetik caffeine.


Caffein dengan dosis 2.5 mg/kg yang diberikan melalui intra vena dan oral pada
kuda dengan berat rata-rata sekitar 500 kg.

Kesimpulan dari beberapa data ditetapkan dari percobaan adalah seperti berikut
dibawah ini. Silahkan isi sel yang kosong.

Cefetamet pivoxil merupakan prodrug dari cefetamet.


Studi perbandinngan bioavailibilitas cefetamet pivoxil bentuk tablet dengan bentuk
syrup. Kesimpulan dari beberapa data ditetapkan dari percobaan adalah seperti
berikut dibawah ini. Selanjutnya isilah sel dengan data yang tepat.

Cefixime merupakan obat golongan cephalosporin berspektrum luas dimana aktif


terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Pada studi ini, 16 subjek masingmasing diberikan 200 mg dosis secara intravena dan kemudian 200 mg kapsul
dengan Perbedaan waktu pemberian masing-masing dosis. Kesimpulan dari
beberapa data yang ditetapkan dari percobaan ini seperti berikut dibawah ini.
Dari data sebelumnya, silahkan hitung tabel berikut :

Ceftibuten merupakan senyawa baru dari cephalosporin oral dengan aktivitas yang
potent terhadap enterobacteriaceae dan organisme gram positif tertentu. Dalam
studi ini dua grup diberikan berlainan , 400 mg bentuk dosis oral ceftibuten atau
200 mg iv bentuk bolus ceftibuten. Kesimpulan dari beberapa data yang ditetapkan
dari percobaan ini seperti berikut dibawah ini.
Dari data sebelumnya, silahkan hitung tabel berikut

Cimetidin merupakan antagonis reseptor histamin dimana dengan treatment pada


penyakit gastric dan duodenal ulser.Pada studi ini, pasien diberikan 300 mg
cimetidin dalam bentuk iv bolus pada hari pertama dan data yang ada dikumpulkan.
Pada hari kedua, pasien diberikan 300 mg cimetidine oral dan data dikumpulkan.
Kesimpulan dari beberapa data yang ditetapkan dari percobaan ini seperti berikut
dibawah ini.

You might also like