Professional Documents
Culture Documents
I.
IDENTITAS PASIEN
Tn. BE, 29 tahun, Islam, pendidikan terakhir, belum menikah, alamat
Labuhan Ratu, masuk rumah sakit tanggal 29 Januari 2015.
Menurut keterangan dari ayah pasien, perilaku pasien saat di rumah tidak
menentu (berubah-ubah), terkadang terlihat senang yang berlebihan,
terkadang pasien terlihat melamun, menyenderi dan merasa sedih. Menurut
ayah pasien, awalnya pasien tiba-tiba terlihat berbicara dan tertawa sendiri
kemudian membicarakan tentang surga dan neraka, dan mengatakan
mendengar bisikan dari langit, dan mengamuk saat ada yang menyangkal
hal tersebut. Kemudian
pasien untuk
poliklinik RS jiwa pada tahun 2006 karena keluhan tiba-tiba muncul gejala
tadi tanpa sebab yang jelas. Sejak itu pasien rutin berobat dan kontrol
secara berkala ke poliklinik RS jiwa.
Menurut keterangan dari ayah pasien, keluhan berkurang jika pasien
teratur minum obat. Tiba-tiba sejak 5 bulan yang lalu, pasien mulai tidak
patuh untuk minum obat (obat selalu dibuang) dan mengamuk, kemudian
pasien dibawa ke RS jiwa untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
C. Riwayat Gangguan Dahulu
1. Riwayat gangguan psikiatri
Pada tahun 2006, pasien berobat di poliklinik RS Jiwa karena emosi
yang berubah-ubah dan selalu membicarakan tentang surga dan
neraka. Menurut rekam medis, saat itu pasien diberikan terapi
haloperidol 2x1,5mg, trihexyphenidyl 3x2mg, dan chlorpromazin 0-0100.
Pada tahun 2015, pasien dirawat di RS Jiwa karena tidak mau minum
obat dan sering mengamuk. Menurut rekam medis, saat itu pasien
diberikan
terapi
haloperidol
2x1mg,
trihexyphenidyl
2x1mg,
chlorpromazin 0-0-100.
2. Riwayat gangguan fisik
Tidak didapatkan riwayat trauma kepala, hipertensi, diabetes melitus,
infeksi, kejang dan penyakit berat lainnya.
E. Masa-masa dewasa
1.
Riwayat pendidikan
Tamat SMA.
2. Riwayat pekerjaan
Belum bekerja
3.
Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah.
4.
Keterangan:
: laki-laki
: wanita
: pasien
: tinggal serumah
5.
Riwayat ekonomi
Pasien saat ini tidak bekerja.
6.
Riwayat agama
Pasien beragama Islam dan rajin melakukan sholat lima waktu.
7.
Riwayat sosial
Hubungan pasien dengan teman-teman dan warga sekitar cukup baik.
Sesekali tangan
5. Pembicaraan
C. Persepsi
1. Halusinasi
: Halusinasi auditorik
2. Ilusi
: tidak ada
: tidak ada
D. Pikiran
1. Proses berpikir
2. Isi pikiran
Waham kebesaran. Pasien meyakini dirinya dapat berkomunikasi
dengan bidadari.
E. Fungsi kognitif
1. Memori :
-
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum baik, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 88x/menit, napas:
20x/menit
V.
IKHTISAR PENEMUAN
Tn. BE, 29 tahun, Islam, tidak bekerja, mahasiswa,belum menikah, alamat
Labuhan Ratu, masuk rumah sakit tanggal 29 Januari 2015. Anamnesis
dilakukan pada tanggal 19 April 2015.
Pasien dibawa ke RS Jiwa oleh ayah pasien karena pasien sering mengamuk
dan tidak mau minum obat sejak 5 bulan yang lalu. Sejak saat itu, pasien
mulai sering mengamuk bila keinginannya tidak terpenuhi.
Menurut pasien, ia sangat bahagia dan selalu bersemangat. Pasien juga
mengatakan bahwa dirinya dapat berbicara dengan bidadari dan mendengar
suara bisikan dair langit tentang surga dan neraka. Selain itu terdapat
keluhan sulit tidur dan banyak bicara. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak
dalam keadaan sakit. Pasien baru pertama kali dirawat di RS Jiwa.
Pada pasien ditemukan halusinasi auditorik dan waham kebesaran. Selama
anamnesis pasien sering merubah posisi duduk, seperti condong ke depan,
kemudian bersandar di kursi. Sesekali tangan pasien menggeser benda di
meja hingga beberapa kali. Kontak mata dengan pemeriksa cukup baik.
Pasien tampak sangat bersemangat, sering tersenyum dan tertawa kecil.
Spontan, lancar, intonasi cepat, volume keras, kualitas baik, kuantitas
banyak (logore), artikulasi jelas, amplitude jelas. Arus pikir pasien koheren
mampu memberikan jawaban sesuai pertanyaan, konsentrasi pasien, baik,
pasien dapat mengikuti wawancara dengan baik dari awal sampai dengan
selesai.. Memori segera baik, namun jangka pendek, menengah dan panjang
tidak baik. Orientasi tempat baik, waktu terganggu dan orang baik.
VI.
FORMULASI DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan afektif dan isi pikir yang
bermakna serta menimbulkan suatu distress (penderitaan) dan disability
(hendaya) dalam pekerjaan dan kehidupan sosial pasien, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pasien ini mengalami gangguan jiwa (kriteria WHO).
Setelah dilakukan anamnesis, tidak ditemukan riwayat trauma kepala,
kejang sebelumnya ataupun adanya kelainan organik. Hal ini dapat menjadi
dasar untuk menyingkirkan diagnosis gangguan mental organik (F.0)
Pasien ini juga terdapat gejala psikotik berupa halusinasi auditorik. Terdapat
waham kebesaran. Terdapat mood hipertimia pada saat berkomunikasi dan
adanya tilikan (insight) yang tergganggu. Dari penemuan tersebut dapat
dikatakan bahwa ia memiliki gangguan psikotik sehingga bermanifestasi
berupa adanya halusinasi, waham, dan menimbulkan penderitaan (distress)
dan hendaya (disability/impairment). Berdasarkan uraian tersebut diatas,
maka dapat digolongkan sebagai Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini
Manik Dengan Gejala Psikotik (F.31.2)
Pasien
dapat
menyelesaikan
pendidikan
SMA.
Penilaian
terhadap
VII.
EVALUASI MULTIAKSIAL
1. Aksis I
2. Aksis II
3. Aksis III
4. Aksis IV
5. Aksis V
VIII.
DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik
Tidak ditemukan adanya kelainan fisik yang bermakna, diduga terdapat
ketidakseimbangan neurotransmitter
10
2. Psikologik
Pada pasien ditemukan gangguan mood hipertimia, waham kebesaran,
dan halusinasi auditorik..
3. Sosiologik
Pada pasien tidak ditemukan kesulitan dalam berhubungan sosial.
IX.
RENCANA TERAPI
A. Psikofarmaka :
Risperidon 2x2mg selama 5 hari, dipertimbangkan peningkatan dosis
berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan.
Litium Karbonat 3x300mg selama 5 hari (Dosis Maintenance, 9001200mg/hari)
B. Psikoterapi
1. Psikoterapi supportif
Pasien:
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan dan efek samping pengobatan
b. Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur dan rajin
kontrol.
c. Membantu
pasien
untuk
menerima
kenyataan
dan
menghadapinya.
d. Menggali kemampuan yang ada pada diri pasien agar bisa
dikembangkan.
Keluarga
a. Memberikan perhatian kepada pasien dan menciptakan suasana
yang nyaman agar pasien nyaman dan dapat terbuka kepada
keluarga tentang masalah yang sedang dihadapi
11
yang
meringankan:
pasien
mulai
kooperatif,
pengobatan
ditanggung BPJS.
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
Quo ad sanationam
: dubia ad bonam
12
: Pemeriksa
DM
: selamat siang mas, perkenalkan saya dokter muda topan. Maaf mas
namanya siapa ya?
: Beta Ekoarius.
DM
: mas beta, saya mau menanyakan sedikit tentang kondisi mas, sekaligus
ingin melihat seberapa besar perkembangan kesehatanmas beta.
Bagaimana mas boleh ya?
: iya mas
DM
: belum.
DM
: gak tau.
DM
DM
DM
: iya baru pertama kali mas, gara-gara saya marah-marahin ayah saya
mas.
DM
DM
: iya saya senang, barusan saya ngobrol dengan bidadari, setelah ada
bisikan dari langit
13
DM
: wah. Bidadari mas? Cantik dong? Sudah dari kapan bisa ngomong sama
bidadari mas?
DM
DM
DM
DM
: kok saya gak bisa lihat mas? Mas punya kelebihan apa bisa ngobrol
dengan bidadari?
: gak sembarang orang mas bisa ngobrol dengan bidadari cantik, saya
dapat bisikan dari langit tentang surga dan neraka.
DM
: sudah dari kapan mulai bisa begitu mas? Bidadarinya lihat di TV atau d
ruangan ini?
DM
: mas semangat banget ya. Tiap hari selalu semnagat kayak gini?
DM
DM
: ngobrolin apa?
DM
: coba kalo gitu arti peribahasa air susu dibalas air tuba?
DM
DM
DM
14
: 93.
DM
: nanti kalo saya bilang 100 dikurang 7 terus di kurang lagi itu artinya
dikurang sama angka yang sama ya.
: oke.
DM
: 93 mbak.
DM
DM
: oh yudah kalau begitu. Makasih ya mbak. Lain kali kita ngobrol lagi.
: iya mbak
15
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ajar Psikiatri. Edisi 2. Jakarta: FKUI; 2013.
Maramis W.F. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga
University Press.
Maslim, Rusdi. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III. Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya : Jakarta
Maslim, Rusdi. 2007. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropika Edisi
Ketiga. Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya : Jakarta
Sadock, Benjamin James,et al. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry:
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition Lippincott Williams
& Wilkins. 2007
16