Professional Documents
Culture Documents
Vaksin diberikan pada usia sangat dini karena penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan pemberian vaksinasi biasanya menyerang anak pada awal kehidupannya,
karena immunitas (antibody) yang diturunkan ibu kepada bayi memiliki masa yang tidak
terlalu panjang, sehingga perlunya diberikan suatu bahan (vaksin) yang dapat
menginduksi respon imun tubuh sampai tubuh menghasilkan antobodi. Saat vaksinasi
ada kemungkinan terdapat efek samping, tapi biasanya tidak terlalu berat hanya seperti
demam dan nyeri, tetapi pada beberapa anak memberikan gejala yang berat,hal ini
menimbulkan berbagai komplikasi, hingga mengancam jiwa jika diderita anak-anak
tersebut, tetapi kerjadian ini frekuensinya sangatlah sedikit.
Waktu pemberian vaksinasi juga disesuaikan dengan pola system imun didalam
tubuh, sehingga imunisasi akan melindungi anak lebih awal sebelum penyakit tersebut
memiliki kesempatan menyerang tubuh anak.
Penting : untuk memberikan antibodi bagi tubuh anak sehingga kadar antibodi meningkat
Menurunkan : Angka kesakitan, Kecacatan/Kematian, Akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
2. Why are some of these vaccines still needed if the diseases are not as common
anymore?
Imunisasi ulangan ini dilakukan agar kadar perlindungan vaksin terhadap
serangan penyakit tetap terjaga. Pada dasarnya, imunisasi bertujuan untuk memberikan
antibodi bagi tubuh anak, sehingga kadar antibodi akan meningkat. Namun, suatu saat
antibodi tersebut akan turun lagi atau hampir habis. Di saat-saat inilah, tubuh si kecil
membutuhkan asupan vaksin melalui imunisasi ulangan untuk menaikkan kembali kadar
antibodinya. Sel memori kekebalan akan merangsang kekebalan bila diberikan imunisasi
berikutnya
3. Do vaccines even work? It seems like most of the people who get these diseases have
been vaccinated
Paradoks seperti ini dapat dijelaskan dengan dua faktor. Pertama, tidak ada
vaksin yang 100% efektif. Untuk membuat suatu vaksin lebih aman daripada
penyakitnya sendiri, bakteri atau virusnya telah dimatikan atau dilemahkan.
Untuk alasan-alasan lain yang sifatnya individual, tidak semua orang yang telah
divaksinasi bisa mengembangkan kekebalan tubuhnya. Kebanyakan vaksin rutin pada
masa kanak-kanak bisa efektif pada 85% sampai 95% penerimanya. Kedua, di negara
seperti Amerika Serikat jumlah orang yang telah divaksinasi lebih besar daripada jumlah
orang yang belum divaksinasi sehingga akan terjadi gambaran seperti yang digembargemborkan dalam kesalahpahaman ini.
Imunodefisiensi,
setelah
transfusi/
terapi
BCG
POLIO
DPT
Indikasi kontra
- Riwayat anafilaksis
- Ensefalopati pasca DPT sebelumnya
CAMPAK
Immunosuppression
Individuals with HIV infection should be immunized (measles in HIV-infected
persons c persons can be severe and often fatal) excluding severely immunocompromized
(low CD4+ T-lymphocyte counts)
5.What ingredients are in vaccines?are they safe?
-
Antigen aktif
bakteri yang dilemahkan
bakteri yang dimatikan
zat yang dikeluarkan oleh bakteri
virus yang dilemahkan:
virus mati
virus mati /fraksi antigen /rekayasa genetika: Hepatitis B
Zat tambahan:
Cairan pelarut aquades/ NaCl 0.9%
bahan pengawet/stabilisator mercuri dan antibiotika
Ajuvant aluminium
Suntikan vaksinasi sangat aman, tapi tidak selalu 100%. Seperti obat-obatan
lainnya vaksinasi dapat menyebabkan beberapa reaksi yang biasanya ringan seperti nyeri
lengan pada tempat suntikan dan demam dengan suhu tidak terlalu tinggi. Namun, reaksi
yang berat dapat terjadi, tapi sangat jarang sekali (1 diantara 1 juta suntikan), misalnya
reaksi alergi yang begitu hebat terhadap komponen zat-zat.