Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Yudha Pratama Nugraha Irianto Situmorang
270110130102
GEOLOGI B
PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2014
Kata Pengantar
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Kegiatan
Penulis
Yudha Pratama Nugraha Irianto Situmorang
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..... ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I
BAB II
2.4
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..1
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan...2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi HSE..........3
2.2 Prinsip Dasar HSE.....,,,,,,,,,..3
2.3 Komitmen HSE dan Tanggungjawab HSE dalam Perusahaan.......4
Kegiatan HSE....6
2
2.5
2.6
2.7
2.8
BAB III
Definisi CSR.....,,,,,,,,,,,,,.6
Prinsip Dasar CSR...7
Manfaat CSR
Kegiatan CSR. .....10
PENUTUP
Kesimpulan........11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam sebuah perusahaan terutama perusahaan minyak dan tambang, diperlukan
sebuah departemen yang bergerak dalam bidang keselamatan, kesehatan dan lingkungan.
Departemen ini biasanya disebut Health and Safety Environment (HSE).
HSE atau di
beberapa perusahaan juga disebut EHS, HES, SHE, K3LL (Keselamatan & Kesehatan Kerja
dan Lindung Lingkungan), dan SSHE (Security, Safety, Health, Environment). Semua itu
adalah suatu Departemen atau bagian dari Struktur Organisasi Perusahaan yang mempunyai
fungsi pokok terhadap implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) mulai dari Perencanaan, Pengorganisasian, Penerapan dan Pengawasan serta
Pelaporannya. Sementara, di Perusahaan yang mengeksploitasi Sumber Daya Alam ditambah
dengan peran terhadap Lingkungan (Lindungan Lingkungan). HSE bertanggung jawab atas
seluruh kegiatan berlangsung dengan baik atau zero accident.
Selain memiliki badan HSE didalam perusahaan minyak dan gas dan pertambangan
harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap sosial lingkungan sekitar. Tanggung jawab
Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep bahwa
organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap
seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan
yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan
erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan,
dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan
dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga
3
harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik
untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut,
CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi
dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. Didalam makalah ini akan
dibahas lengkap mengenai HSE dan CSR dalam perusahaan minyak dan gas, dan
pertambangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Semua kecelakaan, cedera, sakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan dapat dicegah
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ( K3L) adalah persyaratan kerja dari
setiap karyawan.
Semua resiko dan paparan kerja harus dievaluasi secara sistematis dan dilakukan tindakan
pencegahan yang sesuai secara fisik dan prosedural.
Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, seperti waktu dan uang, pada hal-hal
HSE,
Menempatkan hal HSE sebagai yang tertinggi dalam agenda pertemuan dari papan bawah
Menjadi aktif dalam kegiatan HSE dan ulasan, di situs lokal maupun jarak jauh.
Mendorong karyawan untuk memberikan beberapa ide untuk perbaikan kinerja langkah.
Memberikan beberapa petunjuk kepada seluruh karyawan lapangan dari pengawas sampai
helper, Perusahaan Struktur Organisasi dapat dilihat dalam lampiran C
organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya dalam aspek Keselamatan dan
Kesehatan kerja serta Lingkungan. Sebagai sebuah sistem, maka ini adalah panduan dan
aturan main bagi semua jajaran baik tim manajemen maupun pekerja dan sub lini organisasi
yang ada dalam organisasi/perusahaan.
Penerapan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan Lindungan Lingkungan (K3LL)
menghimbau agar seluruh manajemen maupun para pekerja bersungguh-sungguh dalam :
Memberikan prioritas pertama untuk aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan
Lingkungan.
Menggunakan teknologi terbaik untuk mengurangi dampak dari kegiatan operasi terhadap
manusia, aset dan lingkungan.
perusahaan dengan hasil produktifitas yang maksimal, PT Petro Jasa Energi berkomitmen
untuk selalu memperhatikan kesehatan karyawan dengan HSE berkegiatan :
Menyediakan sarana tempat kerja yang layak, bersih, sehat dan aman.
Menyediakan klinik kesehatan dengan tenaga ahli medis disetiap lokasi kerja
Menaati seluruh persyaratan peraturan dan undang undang yang berlaku yang berkenaan
dengan masalah kesehatan dan lingkungan.
Memberikan penyuluhan kepada seluruh karyawan tentang manfaat area kerja yang
bersih dan gaya hidup sehat.
Dalam bidang lingkungan HSE berkegiatan :
Mematuhi dan melaksanakan seluruh peraturan dan ketentuan baik dari klien maupun
pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup yang berlaku.
6
Melakukan analisa dan dampak resiko diseluruh katifitas dan lokasi kerja.
Pada dasarnya Kegiatan CSR memiliki manfaat timbal balik antara masyarakat dan
Perusahaan begitu juga sebaliknya.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi masyarakat:
1.Meningkatknya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian
lingkungan.
2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.
4. Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi perusahaan:
1.
Meningkatkan Citra Perusahaan
Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai
perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat.
2. Memperkuat Brand Perusahaan
8
modal sosial tidak dapat dihitung nilainya secara pasti. Namun demikian, dapat
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu
bagian dari manajemen sebuah perusahaan. HSE distrukturkan secara sistematis sebagai
sebuah sistem manajemen sebuah organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya
dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja serta Lingkungan.
Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah
maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya
dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.Keselamatan dan kesehatan kerja
pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya
kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-
11
akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau
tidak.
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang
dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk
tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari
orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank
Dunia menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan
kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi
pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk
Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah
daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil
peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini.
Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah
harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social
Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi
fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi,
mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam
upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis
dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan
menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.usaha-kecil.com/pengertian_csr.html
http://gwadamakbar.wordpress.com/2012/01/24/pengertian-corporate-socialresponsibility-csr/
Mardikanto, totok. 2009. Majalah Bisnis dan CSR. Jakarta: Latofi
http://pje.co.id/hse/kebijakan-hse/#kebijakan-lindungan-lingkungan
http://improvementqhse.com/hanya-hse-yang-harus-terlibat-di-kegiatan-k3/
http://www.antaranews.comhttp://
www.djarumbeasiswaplus.orghttp://komunikasia.net
http://beritaid.blogspot.com
http://idazahro.blogspot.com/2012/11/pengertian-csr-manfaat-bagi-masyarakat.html
http://gietayonghwa.wordpress.com/2012/11/29/salah-satu-contoh-perusahaanpengguna-
csr-corporate-social-responsibility/
12