You are on page 1of 14

MAKALAH

Dampak Lingkungan Dalam Industri Mineral di Indonesia


Mata Kuliah Teknologi Management Kewirausahaan

Disusun Oleh :
Yudha Pratama Nugraha Irianto Situmorang
270110130102
GEOLOGI B
PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2014

Kata Pengantar
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Kegiatan

HSE dan CSR Perusahaan Pertambangan dan Migas di Indonesia dengan


baik dan tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Dr.
Nana Sulaksana. Makalah ini menjelaskan tentang apa itu dan bagaimana
Kegiatan HSE dan CSR Perusahaan Pertambangan dan Migas di Indonesia.

Melalui Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan


wawasan pembaca mengenai Kegiatan HSE dan CSR dalam perusahaan. Dalam
penulisan makalah ini, tidak luput dari berbagai macam kesalahan dan
kekurangan. Kritik dan Saran yang membangun penulis terima dengan lapang
dada. Demi menambah pengetahuan Penulis dan demi kesempurnaan makalah
ini.

Jatinangor, 9 November 2014

Penulis
Yudha Pratama Nugraha Irianto Situmorang

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..... ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I

BAB II

2.4

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..1
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan...2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi HSE..........3
2.2 Prinsip Dasar HSE.....,,,,,,,,,..3
2.3 Komitmen HSE dan Tanggungjawab HSE dalam Perusahaan.......4
Kegiatan HSE....6
2

2.5
2.6
2.7
2.8
BAB III

Definisi CSR.....,,,,,,,,,,,,,.6
Prinsip Dasar CSR...7
Manfaat CSR
Kegiatan CSR. .....10
PENUTUP
Kesimpulan........11

DAFTAR PUSTAKA ...........12

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam sebuah perusahaan terutama perusahaan minyak dan tambang, diperlukan
sebuah departemen yang bergerak dalam bidang keselamatan, kesehatan dan lingkungan.
Departemen ini biasanya disebut Health and Safety Environment (HSE).

HSE atau di

beberapa perusahaan juga disebut EHS, HES, SHE, K3LL (Keselamatan & Kesehatan Kerja
dan Lindung Lingkungan), dan SSHE (Security, Safety, Health, Environment). Semua itu
adalah suatu Departemen atau bagian dari Struktur Organisasi Perusahaan yang mempunyai
fungsi pokok terhadap implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) mulai dari Perencanaan, Pengorganisasian, Penerapan dan Pengawasan serta
Pelaporannya. Sementara, di Perusahaan yang mengeksploitasi Sumber Daya Alam ditambah
dengan peran terhadap Lingkungan (Lindungan Lingkungan). HSE bertanggung jawab atas
seluruh kegiatan berlangsung dengan baik atau zero accident.
Selain memiliki badan HSE didalam perusahaan minyak dan gas dan pertambangan
harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap sosial lingkungan sekitar. Tanggung jawab
Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep bahwa
organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap
seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan
yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan
erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan,
dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan
dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga
3

harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik
untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut,
CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi
dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. Didalam makalah ini akan
dibahas lengkap mengenai HSE dan CSR dalam perusahaan minyak dan gas, dan
pertambangan.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan


Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
Memenuhi tugas mata kuliah teknologi manajemen kewirausahaan
Mengetahui bagaimana kegiatan HSE diperusahaan
Mengetahui apa itu CSR dan bagaimana bentuk CSR

BAB II
PEMBAHASAN
2

2.1 Definisi HSE


HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu
bagian dari manajemen sebuah perusahaan. HSE distrukturkan secara sistematis sebagai
sebuah sistem manajemen sebuah organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya
dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja serta Lingkungan. Sebagai sebuah sistem,
maka ini adalah panduan dan aturan main bagi semua jajaran baik tim manajemen maupun
pekerja dan sub lini organisasi yang ada dalam organisasi/perusahaan.
Beberapa perusahaan mengintegrasikan sistem manajemen HSE ini dengan Sistem
Manajemen Sekuriti (Security) dan/atau Mutu (Quality). Bahkan ada yang mengintegrasikan
dengan semua aspek, spt. HR, Finance, Marketing dll, sehingga terkadang nama sebuah
sistem tidak lah terlalu penting, karena yang essential adalah refleksi dari sistem itu sendiri
dalam implementasinya.
HSE adalah sikap mental, pola pikir, dan perilaku seseorang yang bila bertindak selalu
berpijak pada kondisi yang sehat, selamat dan bersahabat dengan lingkungannya.
HSE adalah budaya, kebiasaan hidup yang sudah menjadi bagian kehidupan yang selalu
memprioritaskan kesehatan, keselamatan dan lingkungan.
2.2 Prinsip Dasar HSE
Dalam operasionalnya HSE, memiliki beberapa prinsip-prinsip dasar, yaitu:

Semua kecelakaan, cedera, sakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan dapat dicegah

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ( K3L) adalah persyaratan kerja dari
setiap karyawan.

Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja ( K3L) adalah tanggungjawab setiap


karyawan

Jajaran Manajemen bertanggungjawab dalam pelaksanaan Manajemen K3L

Audit Manajemen K3L harus dilakukan secara berkala.

Setiap penyimpangan dalam pekerjaan harus segera diperbaiki.

Setiap kecelakaan harus diselidiki.

Kepedulian K3L mempunyai dampak yang baik pada bisnis perusahaan.

Semua resiko dan paparan kerja harus dievaluasi secara sistematis dan dilakukan tindakan
pencegahan yang sesuai secara fisik dan prosedural.

2.3 Komitmen HSE dan Tanggungjawab HSE dalam Perusahaan


Perusahaan harus menentukan, mendokumentasikan dan mengumumkan tanggung
jawab, wewenang, dan juga akuntabilitas berkaitan yang diperlukan untuk menerapkan
Sistem Manajemen HSE. Dasar dari HSE-MS adalah kepemimpinan dan komitmen dari
manajemen puncak perusahaan, dan kesiapannya untuk menyediakan sumber daya yang
memadai untuk hal-hal HSE. Perhatian khusus diberikan oleh Top Manajemen dalam
menunjukkan komitmen nyata mereka, misalnya:

Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, seperti waktu dan uang, pada hal-hal
HSE,

Menempatkan hal HSE sebagai yang tertinggi dalam agenda pertemuan dari papan bawah

Mengatur contoh personil dalam pekerjaan sehari-hari

Menjadi aktif dalam kegiatan HSE dan ulasan, di situs lokal maupun jarak jauh.

Mendorong karyawan untuk memberikan beberapa ide untuk perbaikan kinerja langkah.

Menampilkan personil khusus sebagai Safety Officer yang diusahakan sebagai


Koordinator khusus dalam menerapkan Sistem Manajemen HSE dan pemeliharaan
lingkungan yang diterapkan pada semua staf kantor serta pekerja situs. Menerapkan untuk
pekerja lapangan mulai dari pengawas garis dan staf lapangan

Memiliki bertanggung jawab untuk mengontrol pelaksanaan di lapangan di setiap hari /


minggu atau setiap bulan,

Memberikan beberapa petunjuk kepada seluruh karyawan lapangan dari pengawas sampai
helper, Perusahaan Struktur Organisasi dapat dilihat dalam lampiran C

2.4 Kegiatan HSE didalam Perusahaan


HSE bukan merupakan suatu standard. Namun dalam menerapkan HSE kita perlu
mengadopsi beberapa standard. Untuk sektor minyak dan gas, beberapa standard tentang
HSE yang dapat dipakai adalah :

API RP 750, tentang Process Safety Management

OSHA CPR 119.10. 110, tentang Process Safety Management

OHSAS 18001, tentang Occupational Health and Safety

Kepmenaker tentang SMK3

NFPA, National Fire Protection Association

NEC, National Electrical Code

LSC, Life Safety Code


HSE distrukturkan secara sistematis sebagai sebuah sistem manajemen sebuah

organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya dalam aspek Keselamatan dan
Kesehatan kerja serta Lingkungan. Sebagai sebuah sistem, maka ini adalah panduan dan
aturan main bagi semua jajaran baik tim manajemen maupun pekerja dan sub lini organisasi
yang ada dalam organisasi/perusahaan.
Penerapan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan Lindungan Lingkungan (K3LL)
menghimbau agar seluruh manajemen maupun para pekerja bersungguh-sungguh dalam :

Memberikan prioritas pertama untuk aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan
Lingkungan.

Mengidentifikasi potensi bahaya dan mengurangi resikonya serendah mungkin untuk


mencegah terjadinya insiden.

Menggunakan teknologi terbaik untuk mengurangi dampak dari kegiatan operasi terhadap
manusia, aset dan lingkungan.

Menjadikan kinerja Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan dalam


penilaian dan penghargaan terhadap semua pekerja.

Meningkatkan kesadaran dan kopentensi pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaan


dengan benar dan aman.

Menciptakan dan memelihara harmonisasi hubungan dengan stakeholder di sekitar


kegiatan usaha untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan.
Kesehatan karyawan merupakan prioritas utama dalam mencapai target sasaran

perusahaan dengan hasil produktifitas yang maksimal, PT Petro Jasa Energi berkomitmen
untuk selalu memperhatikan kesehatan karyawan dengan HSE berkegiatan :

Melakukan tes kesehatan terhadap seluruh karyawan.

Menyediakan sarana tempat kerja yang layak, bersih, sehat dan aman.

Melakukan pengelolaan tempat kerja, peralatan dan bahan-bahan berbahaya yang


berdampak terhadap kesehatan karyawan.

Melakukan identifikasi bahaya diseluruh tempat kerja.

Melakukan house keeping disetiap tempat kerja secara berkala.

Menyediakan klinik kesehatan dengan tenaga ahli medis disetiap lokasi kerja

Menaati seluruh persyaratan peraturan dan undang undang yang berlaku yang berkenaan
dengan masalah kesehatan dan lingkungan.

Memberikan penyuluhan kepada seluruh karyawan tentang manfaat area kerja yang
bersih dan gaya hidup sehat.
Dalam bidang lingkungan HSE berkegiatan :

Mematuhi dan melaksanakan seluruh peraturan dan ketentuan baik dari klien maupun
pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup yang berlaku.
6

Memberikan pelatihan tentang pengelolaan lingkungan hidup kepada seluruh karyawan


yang tergabung di dalam pekerjaan PT Petro Jasa Energi.

Melakukan pengelolaan tempat kerja, peralatan dan bahan-bahan berbahaya yang


berdampak terhadap kesehatan karyawan.

Meminimalkan dampak negatip terhadap lingkingan dan masyarakat sekitar.

Melakukan pengelolaan terhadap Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Melakukan analisa dan dampak resiko diseluruh katifitas dan lokasi kerja.

Melakukan upaya-upaya perbaikan secara berkala dan berkesinambungan untuk


meningkatkan kinerja di bidang lingkungan hidup.

2.5 Definisi CSR


Definisi CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep
yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk
tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian
beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum,
sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang
mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana
kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada
sekedar profitability.
2.6 Prinsip dasar CSR
Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu:

1. Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan


masyarakat sekitarnya.
2. Penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan.
3. Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosialnya yang tidak
dikelola dengan baik sering mengundang kerentanan konflik.
4. Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik
5. Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, social serta budaya.
2.7 Manfaat CSR

Pada dasarnya Kegiatan CSR memiliki manfaat timbal balik antara masyarakat dan
Perusahaan begitu juga sebaliknya.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi masyarakat:
1.Meningkatknya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian
lingkungan.
2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.
4. Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi perusahaan:
1.
Meningkatkan Citra Perusahaan
Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai
perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat.
2. Memperkuat Brand Perusahaan
8

Melalui kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen dengan cara


membagikan produk secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan
produk perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi brand perusahaan.
3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan
Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan sendiri,
jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah,
masyarakat, dan universitas lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan
para pemangku kepentingan tersebut.
4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
Jika CSR dilakukan sendiri oleh perusahaan, perusahaan mempunyai kesempatan
menonjolkan keunggulan komparatifnya sehingga dapat membedakannya dengan pesaing
yang menawarkan produk atau jasa yang sama.
5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh Perusahaan
Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan memerlukan
kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam
perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam
bisnis global.
2.8 Kegiatan CSR Perusahaan Minyak dan Gas, dan Pertambangan
Penerapan program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep tata
kelola perusahaan yang baik (Good Coporate Governance). Diperlukan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) agar perilaku pelaku bisnis mempunyai
arahan yang bisa dirujuk dengan mengatur hubungan seluruh kepentingan pemangku
kepentingan (stakeholders) yang dapat dipenuhi secara proporsional, mencegah kesalahankesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan memastikan kesalahan-kesalahan yang
terjadi dapat diperbaiki dengan segera.
Dengan pemahaman tersebut, maka pada dasarnya CSR memiliki fungsi atau peran
strategis bagi perusahaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen risiko khususnya dalam
membentuk katup pengaman sosial (social security).

Selain itu melalui CSR perusahaan

juga dapat membangun reputasinya, seperti meningkatkan citra perusahaan maupun


pemegang sahamnya, posisi merek perusahaan, maupun bidang usaha perusahaan.
Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa CSR berbeda dengan charity atau sumbangan
sosial. CSR harus dijalankan di atas suatu program dengan memerhatikan kebutuhan dan
keberlanjutan program dalam jangka panjang. Sementara sumbangan sosial lebih bersifat
sesaat dan berdampak sementara. Semangat CSR diharapkan dapat mampu membantu
9

menciptakan keseimbangan antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Pada dasarnya


tanggung jawab sosial perusahaan ini diharapkan dapat kembali menjadi budaya bagi bangsa
Indonesia khususnya, dan masyarakat dunia dalam kebersamaan mengatasi masalah sosial
dan lingkungan.
Keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan program-program CSR secara
berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Sebab implementasi
program-program CSR akan menimbulkan efek lingkaran emas yang akan dinikmati oleh
perusahaan dan seluruh stakeholder-nya. Melalui CSR, kesejahteraan dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada
gilirannya akan menjamin kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta
pemasaran hasil-hasil produksi perusahaan. Sedangkan terjaganya kelestarian lingkungan dan
alam selain menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan
baku produksi yang diambil dari alam.
Bila CSR benar-benar dijalankan secara efektif maka dapat memperkuat atau
meningkatkan akumulasi modal sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Modal sosial, termasuk elemen-elemennya seperti kepercayaan, kohesifitas,
altruisme, gotong royong, jaringan dan kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar
terhadap pertumbuhan ekonomi. Melalui beragam mekanismenya, modal sosial dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam
proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kekerasan dan
kejahatan.
Tanggung jawab perusahaan terhadap kepentingan publik dapat diwujudkan melalui
pelaksanaan program-program CSR yang berkelanjutan dan menyentuh langsung aspekaspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian realisasi program-program CSR merupakan
sumbangan perusahaan secara tidak langsung terhadap penguatan modal sosial secara
keseluruhan. Berbeda halnya dengan modal finansial yang dapat dihitung nilainya kuantitatif,
maka

modal sosial tidak dapat dihitung nilainya secara pasti. Namun demikian, dapat

ditegaskan bahwa pengeluaran biaya untuk program-program CSR merupakan investasi


perusahaan untuk memupuk modal sosial.
Program CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah disahkannya UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, adapun isi Undang-Undang tersebut yang berkaitan
dengan CSR, yaitu:
Pada pasal 74 di Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, berbunyi:

10

1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan


sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3)
Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan
Peraturan Pemerintah.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu
bagian dari manajemen sebuah perusahaan. HSE distrukturkan secara sistematis sebagai
sebuah sistem manajemen sebuah organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya
dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja serta Lingkungan.
Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah
maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya
dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.Keselamatan dan kesehatan kerja
pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya
kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-

11

akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau
tidak.
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang
dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk
tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat; ini akan sangat tergantung dari
orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank
Dunia menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi pengembangan
kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi
pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk
Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah
daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil
peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini.
Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah
harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (Corporate Social
Responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi
fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi,
mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam
upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis
dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan
menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.usaha-kecil.com/pengertian_csr.html
http://gwadamakbar.wordpress.com/2012/01/24/pengertian-corporate-socialresponsibility-csr/
Mardikanto, totok. 2009. Majalah Bisnis dan CSR. Jakarta: Latofi
http://pje.co.id/hse/kebijakan-hse/#kebijakan-lindungan-lingkungan
http://improvementqhse.com/hanya-hse-yang-harus-terlibat-di-kegiatan-k3/
http://www.antaranews.comhttp://
www.djarumbeasiswaplus.orghttp://komunikasia.net
http://beritaid.blogspot.com
http://idazahro.blogspot.com/2012/11/pengertian-csr-manfaat-bagi-masyarakat.html
http://gietayonghwa.wordpress.com/2012/11/29/salah-satu-contoh-perusahaanpengguna-

csr-corporate-social-responsibility/

12

You might also like