You are on page 1of 2

Proses Pembuatan Biogas

Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas


anaerobik atau fermentasidari bahan-bahan organik termasuk
diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah
tangga), sampah biodegradable (bisa diuraikan) atau setiap limbah
organik yang biodegradable (bisa diuraikan) dalam kondisi
anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon
dioksida.
Biogas dari kotoran sapi diperoleh dari dekomposisi anaerobik
dengan bantuan mikroorganisme. Pembuatan biogas dari kotoran sapi
harus dalam keadaan anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk
menghasilkan gas yang sebagian besar adalah berupa gas metan (yang
memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida, gas inilah yang
disebut biogas. Proses pembuatannya dikenal dengan proses fermentasi.
Proses fermentasi untuk pembentukan biogas maksimal pada suhu 30oC
55oC. Pada suhu tersebut mikroorganisme mampu merombak bahan
organik secara optimal.
Tahapan Pembuatan Biogas Kotoran Sapi:

1. Kotoran sapi dicampur dengan air hingga terbentuk lumpur dengan


perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Pada saat
pengadukan sampah di buang dari bak penampungan. Pengadukan
dilakukan hingga terbentuk lumpur dari kotoran sapi. Lumpur
tersebut berwujud cair semi padat yang merupakan contoh
campuran berdasarkan sifat kimianya. Sedangkan air termasuk
senyawa.
2. Lumpur dari bak penampungan sementara kemudian di alirkan ke
digester. Pada pengisian pertama digester harus di isi sampai
penuh.
3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak
1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH)
sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah
digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.
Fermentasi terjadi dengan bantuan mikroorganisme anaerobik.
4. Gas metan sudah mulai di hasilkan pada hari 10 sedangkan pada
hari ke -1 sampai ke - 8 gas yang terbentuk adalah CO2. Gas metan
dan CO2 yang telah dihasilkan keduanya merupakan senyawa
contoh berdasarkan sifat kimianya. Sedangkan berdasarkan
wujudnya merupakan materi yang berwujud gas.
5. Pada hari ke -14. Gas yang terbentuk barulah bisa digunakan untuk
menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya.
6. Digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga
dihasilkan biogas yang optimal.
7. Kompos yang keluar dari digester di tampung di bak penampungan
kompos.
Proses pembuatan biogas melibatkan bantuan makhluk hidup
berupa mikroorganisme anaerobik dalam proses fermentasi. Zat
yang dihasilkan berupa senyawa yang berwujud gas yaitu metana
dan CO2. Terjadi perubahan wujud zat serangkaian proses
pembuatan biogas yaitu dari kotoran sapi yang semula berwujud
padat yang kemudian dicampur dengan air berubah menjadi lumpur
yang berwuud cair. Setelah itu difermentasi hingga berubah menjadi
metana dan CO2 yang berwujud gas.

You might also like