You are on page 1of 55

EVALUASI CAKUPAN KUNJUNGAN K4 IBU HAMIL

DI DESA JAMBEWANGI KECAMATAN SECANG


KABUPATEN MAGELANG
PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Disusun Oleh :
RATIH MASITA DEVY
1220221132

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
PERIODE 5 JANUARI 28 FEBRUARI 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL VETERAN JAKARTA

LEMBAR PENGESAHAN

EVALUASI CAKUPAN KUNJUNGAN K4 IBU HAMIL DI DESA


JAMBEWANGI KECAMATAN SECANG
KABUPATEN MAGELANG
PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

Telah Diterima, Disetujui, dan Disahkan


di Puskesmas Secang I
Pada Tanggal 3 Februari 2015

Kepala Puskesmas Secang 1

dr. Sunaryo

Pembimbing

dr. Heri Muchdiyono, M.Kes

LEMBAR PENGUJIAN

EVALUASI CAKUPAN KUNJUNGAN K4 IBU HAMIL DI DESA


JAMBEWANGI KECAMATAN SECANG
KABUPATEN MAGELANG
PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

Telah Direvisi dan Disahkan


di Puskesmas Secang I
Pada Tanggal 3 Februari 2015

Penguji I

Penguji II

dr. Hartoyo, M.Kes

dr. Heri Muchdiyono, M.Kes

KATA PENGANTAR
3

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas mandiri yang
berjudul Evaluasi Cakupan Kunjungan K4 Ibu Hamil di Desa Jambewangi
Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Periode Januari - Desember 2014.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat tugas mandiri kepaniteraan
klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Secang I. Kami
berharap laporan ini tidak hanya berfungsi dalam pemenuhan syarat tersebut di
atas, namun laporan ini diharapkan juga dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.
Kiranya dapat penulis kemukakan bahwa tidak mungkin laporan ini dapat
diselesaikan tanpa bantuan dan dorongan serta kerjasama berbagai pihak dengan
sepenuh hati. Sehingga dalam kesempatan ini ingin penulis sampaikan rasa terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1.

dr. Sunaryo selaku Kepala Puskesmas.

2.

dr. Hery Muchdiyono,M.Kes dan dr. Benyamin selaku pembimbing dalam


penulisan laporan selama berada di Puskesmas Secang I.

3.

Ibu Aida dan Ibu Titik selaku koordinator KIA di Puskesmas Secang I.

4.

Ibu Utik selaku Bidan Desa di Desa Jambewangi.

5.

Bapak-bapak dan Ibu-ibu perawat, bidan, kader desa serta seluruh


karyawan pendukung Puskesmas Secang I yang selalu meluangkan waktunya
untuk membantu penyususnan laporan ini selama menjalani Kepaniteraan di
Puskesmas Secang I.
Secang, 3 Februari 2015

PenulisDAFTAR

ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................

LEMBAR PENGUJIAN ........................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................

DAFTAR TABEL ...................................................................................

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

BAB I

PENDAHULUAN ................................................................

10

I.1

Latar Belakang ........................................................... . .

10

I.2

Rumusan Masalah ....................................................... .

12

I.3

Tujuan ...........................................................................

13

I.3.1

Tujuan Umum ...................................................

13

I.3.2

Tujuan Khusus ..................................................

13

I.4

Manfaat .........................................................................

14

I.5

Batasan Pengkajian ......................................................

14

I.5.1

Batasan Judul ....................................................

14

I.5.2

Batasan Operasional ..........................................

16

I.5.3

Ruang Lingkup ..................................................

16

Metodologi .................................................................. .

17

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................

18

II.1 Antenatal Care (ANC) .................................................

18

II.2 Kebijakan Program Antenatal Care .............................

19

I.6
BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

BAB VI

II.3 Tujuan Antenatal Care ..................................................

21

II.4 Standar Antenatal Care ............................................... .

22

II.5 Lokasi Antenatal Care ..................................................

23

DATA UMUM DAN DATA KHUSUS ................................

24

III.1 Data Umum ..................................................................

24

III.1.1 Keadaan Geografis .......................................... .

24

III.1.1.1 Letak Wilayah ..................................

24

III.1.1.2 Batas Wilayah ..................................

25

III.1.2 Keadaan Demografis ........................................

25

III.1.2.1 Jumlah Penduduk ............................ .

25

III.1.2.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan ......

28

III.2 Data Khusus .................................................................

29

ANALISIS HASIL ...............................................................

30

IV.1 Pencapaian Cakupan Kunjungan K4 Desa Jambewangi

30

IV.2 Hasil Wawancara dengan Bidan Desa Jambewangi .....

31

IV.3 Hasil Wawancara dengan Kader Desa Jambewangi .....

31

IV.4 Hasil Wawancara dengan Ibu Hamil Desa Jambewangi

31

ANALISIS PENYEBAB MASALAH ................................

32

V.1

Analisa Penyebab Masalah ...........................................

32

V.2

Kerangka Pikir Pemecahan Masalah ............................

33

V.3

Menentukan Penyebab Masalah ...................................

34

V.4

Pemilihan Penyebab Masalah Paling Mungkin ............

39

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ............................

42

VI.1 Alternatif Pemecahan Masalah .....................................

42

VI.2 Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah .............

43

VI.3 Penentuan Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah .....44


VI.4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan ................

49

BAB VII PENUTUP .............................................................................

51

VII.1 Kesimpulan ...................................................................

51

VII.2 Saran .............................................................................

52

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

54

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
Tabel 12.

Jumlah Penduduk Desa Jambewangi Berdasarkan Jenis


Kelamin .............................................................................
Jumlah Penduduk Desa Jambewangi Berdasarkan Tingkat
Pendidikan .........................................................................
Jumlah Penduduk Desa Jambewangi Berdasarkan Mata
Pencaharian .......................................................................
Hasil Kegiatan Kunjungan K4 Ibu Hamil di Desa JambeWangi ................................................................................
Analisis Input Penyebab Masalah .....................................
Analisis Lingkungan Penyebab Masalah ..........................
Analisis Proses Penyebab Masalah ...................................
Alternatif Pemecahan Masalah .........................................
Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah ...........................
Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah Menggunakan
Kriteria Matriks .................................................................
Plan of Action ....................................................................
Gann Chart ...................................................................... .

26
26
27
29
34
37
37
42
45
46
49
50

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.

Peta Wilayah Desa Jambewangi .......................................


Kerangka Pemikiran Pendekatan Sistem ..........................
Kerangka Pikir Pemecahan Masalah .................................
Diagram Fish Bone ...........................................................
Alternatif Pemecahan Masalah .........................................

Halaman
28
32
34
41
44

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Program Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu prioritas
Kementerian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi salah satu
indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005 - 2025. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
membuat pemerintah menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program
prioritas dalam pembangunan kesehatan.
Masalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan
masalah besar. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) terakhir
tahun 2012, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia sebesar 359 per 100.000

kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebesar


32 per 1000 kelahiran hidup dan juga kematian neonatal 19 per 1000
kelahiran hidup dimana angka kematian neonatal tidak mengalami perbaikan
dibandingkan Survey demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007. Jumlah AKI dan AKB masih jauh dari target Millenium Development
Goals (MDGs) 2015 yaitu AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup dan
AKB sebesar 23 per 100.000 kelahiran hidup, sehingga masih memerlukan
kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut. (Kemenkes,
2013)
WHO memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang
hamil akan mengalami komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta
dapat mengancam jiwanya. Sebanyak 5.600.000 wanita hamil di Indonesia,
sebagian besar akan mengalami suatu komplikasi atau masalah yang bisa
menjadi fakta. Agar lebih efektif dalam meningkatkan keselamatan ibu dan
bayi baru lahir, asuhan antenatal harus lebih difokuskan pada berbagai
intervensi seperti pemberian edukasi dan peningkatan mutu pelayanan
antenatal yang telah terbukti bermanfaat menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu dan bayi baru lahir. (PUSDIKNAKES, 2003)
Sangat diperlukan upaya peningkatan pelayanan perawatan ibu baik
oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Berbagai upaya sangat
diperlukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan meningkatkan
dukungan terhadap pelayanan dan kesehatan ibu/maternal, baik dalam
Antenatal Care (ANC) dan meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan. (Depkes, 2009)
10

Program kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali


selama

kehamilan,

dengan

pelayanan/asuhan

standar

minimal

7T.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau dan mengenali secara dini adanya
ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil. Setiap
kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat,
sehingga sangat diperlukan pemantauan selama kehamilan. (Depkes, 2009)
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan keberhasilan program
pelayanan kesehatan ibu adalah cakupan pemeriksaan ibu hamil terhadap
pelayanan kesehatan yang diukur dengan K1 dan K4. Cakupan K1 merupakan
gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke
fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. K4
adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih)
untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan,
dengan ketentuan : satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan
kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga. (Depkes, 2009)
Pemanfaatan pelayanan ANC oleh seorang ibu hamil dapat dilihat dari
cakupan pelayanan ANC (K1 dan K4). Berdasarkan data profil Puskesmas
Secang I Tahun 2014 dapat diketahui bahwa cakupan kunjungan K4 yang
dicapai oleh Kecamatan Secang I yaitu sebanyak 806 dari 904 ibu hamil
(89,1%), dimana kurang dari target yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan
Kabupaten Magelang yaitu sebesar 95%.
Desa Jambewangi adalah salah satu desa di wilayah kerja Puskesmas
Secang I yang memiliki cakupan kunjungan K4 yang rendah yaitu sebesar

11

19,6% yang berarti masih kurang dari target Dinas Kesehatan Kabupaten
Magelang.
Oleh karena itu, penulis memilih judul Evaluasi Cakupan Kunjungan
K4 Ibu Hamil di Desa Jambewangi Kecamatan Secang Kabupaten Magelang
Periode Januari-Desember 2014 sebagai judul tugas mandiri.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka diperoleh rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu apakah yang menjadi penyebab rendahnya
cakupan kunjungan K4 ibu hamil di Desa Jambewangi Kecamatan Secang
Kabupaten Magelang Periode Januari-Desember 2014, apa saja alternatif
pemecahan masalah yang sesuai dengan penyebab masalah yang ditemukan
dan apa saja kegiatan yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah
tersebut?.
I.3 Tujuan
I.3.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisis penyebab rendahnya cakupan kunjungan K4
ibu hamil di Desa Jambewangi Kecamatan Secang Kabupaten
Magelang Periode Januari-Desember 2014 dan memberikan alternatif
pemecahan masalah di desa tersebut.
I.3.2 Tujuan Khusus

12

1. Mengetahui jumlah kunjungan K4 ibu hamil di Desa Jambewangi


periode Januari-Desember 2014.
2. Mengetahui masalah penyebab rendahnya cakupan kunjungan K4
ibu hamil di Desa Jambewangi periode Januari-Desember 2014.
3. Mencari tahu pemecahan masalah penyebab rendahnya cakupan
kunjungan K4 ibu hamil di Desa Jambewangi periode JanuariDesember 2014.
4. Membuat Plan of Action untuk meningkatkan cakupan kunjungan
K4 ibu hamil di Desa Jambewangi.
I.4 Manfaat
1. Sebagai pertimbangan bagi Puskesmas Secang I dalam menentukan
kebijakan khusus bagi ibu hamil dan meningkatkan mutu pelayanan
dan pemanfaatan ANC.
2. Sebagai gambaran dan pengembangan pengetahuan bagi penulis
dalam memberikan informasi tentang pentingnya kunjungan ANC
kepada masyarakat khususnya kepada ibu-ibu hamil.
3. Sebagai dasar bagi penelitian lebih lanjut.
I.5 Batasan Pengkajian
I.5.1

Batasan Judul
Laporan kegiatan dengan judul Evaluasi Cakupan Kunjungan K4
Ibu Hamil di Desa Jambewangi Kecamatan Secang Kabupaten

13

Magelang Periode Januari-Desember 2014 mempunyai batasan


pengertian judul sebagai berikut:
a. Evaluasi
Adalah proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian
nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan serta
pemberian solusi-solusi atau permasalahan yang ditemukan.

b. Cakupan
Adalah suatu total hasil kegiatan yang dilakukan perbulan yang
kemudian dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan dikali
100%.
c. Kunjungan K4
Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
keempat (atau lebih) untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
standar yang ditetapkan dengan ketentuan satu kali pada triwulan
pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan
ketiga.
d. Ibu Hamil
Adalah wanita yang memiliki janin yang tengah tumbuh dalam
tubuhnya.

14

e. Desa Jambewangi
Adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan
Secang, Kabupaten Magelang.
f. Kecamatan Secang
Adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Magelang.
g. Kabupaten Magelang
Adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
h. Periode Januari Desember 2014
Adalah kurun waktu selama 12 bulan yang diawali dari Bulan
Januari 2014 dan berakhir pada Bulan Desember 2014.
I.5.2

Batasan Operasional
a. Frekuensi kegiatan berlangsung selama 12 bulan dari bulan
Januari-desember 2014.
b. Sasaran adalah ibu hamil yang sudah melakukan kunjungan K3
tetapi tidak melakukan kunjungan K4 di daerah cakupan Desa
Donorejo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.

I.5.3

Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengkajian yang dilakukan meliputi :
a. Lingkup lokasi : Desa Jambewangi, Kecamatan Secang, Kabupaten
Magelang.
15

b. Lingkup waktu : Januari sampai Desember 2014.


c. Lingkup sasaran : Jumlah ibu hamil yang sudah melakukan
kunjungan K3 tetapi tidak melakukan kunjungan K4 di Desa
Jambewangi, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
d. Lingkup metode : Wawancara, pencatatan, dan pengamatan.
e. Lingkup materi : Evaluasi cakupan ibu hamil yang melakukan
kunjungan K4 di Desa Jambewangi,

Kecamatan Secang,

Kabupaten Magelang periode Januari-Desember 2014.


I.6 Metodologi
Survei dilakukan kepada ibu hamil di Desa Jambewangi Kecamatan
Secang Kabupaten Magelang pada hari Jumat tanggal 30 Januari 2014. Jenis
data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Data primer
didapatkan dengan cara wawancara melalui pertanyaan-pertanyaan yang
sudah disiapkan yang diberikan kepada bidan, kader desa, dan ibu hamil di
Desa Jambewangi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku rekapitulasi
KIA Puskesmas Secang I, buku kohort Desa Jambewangi, dan buku KIA ibu
hamil.
Data yang terkumpul diolah untuk selanjutnya dilakukan analisis
masalah dengan mencari penyebabnya melalui pendekatan sistem, dengan
demikian dapat ditemukan alternatif pemecahan masalah secara sistematis
yang paling mungkin dapat dilaksanakan.

16

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Antenatal Care (ANC)


Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke
bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan Antenatal
Care, petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu
melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis
kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi.
(Saifuddin, 2002)
Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari
faktor risiko kehamilan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Antenatal Care untuk mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap
kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan
memantau keadaan janin. Idealnya bila tiap wanita hamil mau
memeriksakan kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan

17

yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut cepat
diketahui, dan segera dapat diatasi sebelum berpengaruh tidak baik terhadap
kehamilan tersebut dengan melakukan pemeriksaan Antenatal Care.
(Winkjosastro, 2006) Apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan
kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah kehamilannya berjalan
dengan baik atau mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetri
yang dapat membahayakan kehidupan ibu dan janinnya. Dan dapat
menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. (Saifuddin, 2002)
II.2 Kebijakan Program Antenatal Care
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis Empat Pilar Safe
Motherhood yaitu meliputi : Keluarga Berencana, Antenatal Care,
Persalinan Bersih dan Aman, dan Pelayanan Obstetri Essensial. Pendekatan
pelayanan obstetrik dan neonatal kepada setiap ibu hamil ini sesuai dengan
pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS), yang mempunyai 3 (tiga)
pesan kunci yaitu : (Depkes, 2001)
a. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
b. Setiap komplikasi obstetrik dan neonatal mendapat pelayanan
yang adekuat
c. Setiap perempuan dalam usia subur mempunyai akses pencegahan
dan penatalaksanaan kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran.
18

Kebijakan program pelayanan antenatal menetapkan frekuensi


kunjungan antenatal sebaiknya minimal 4 (empat) kali selama kehamilan,
dengan ketentuan sebagai berikut : (Depkes, 2009)
a) Minimal satu kali pada trimester pertama (K1) hingga usia
kehamilan 14 minggu. Tujuannya :
1) Penapisan dan pengobatan anemia
2) Perencanaan persalinan
3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
b) Minimal satu kali pada trimester kedua (K2), 14 28 minggu.
Tujuannya :
1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2) Penapisan pre eklamsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan
3) Mengulang perencanaan persalinan
c) Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) 28 - 36
minggu dan setelah 36 minggu sampai lahir. Tujuannya :
1) Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
2) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
3) Memantapkan rencana persalinan
4) Mengenali tanda-tanda persalinan
19

Pemeriksaan pertama sebaiknya dilakukan segera setelah diketahui


terlambat haid dan pemeriksaan khusus dilakukan jika terdapat keluhankeluhan tertentu.
II.3 Tujuan Antenatal Care
Menurut Prawirohardjo (2005), tujuan dari ANC meliputi :
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan
sosial ibu dan bayi
c) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan
d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI Eksklusif
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Menurut Depkes RI (2009), tujuan Antenatal Care adalah untuk
menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan
nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat. Untuk

20

mencapai tujuan dari ANC tersebut dilakukan pemeriksaan dan pengawasan


wanita selama kehamilannya secara berkala dan teratur agar bila timbul
kelainan kehamilan atau gangguan kesehatan sedini mungkin diketahui
sehingga dapat dilakukan perawatan yang cepat dan tepat.
Mengacu pada penjelasan di atas, bagi ibu hamil dan suami/keluarga
dapat mengubah pola berpikir yang hanya datang ke dokter jika ada
permasalahan

dengan

kehamilannya.

Karena

dengan

pemeriksaan

kehamilan yang teratur, diharapkan proses persalinan dapat berjalan dengan


lancar dan selamat. Dan yang tak kalah penting adalah kondisi bayi yang
dilahirkan juga sehat, begitu pula dengan ibunya.
II.4 Standar Antenatal Care
Dalam melaksanakan pelayanan Antenatal Care, ada tujuh standar
pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang
dikenal dengan 7T. Pelayanan atau asuhan standar minimal 7T adalah
(Depkes, 2009) :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Timbang berat badan/Tinggi Badan


Ukur tekanan darah
Ukur tinggi fundus uteri
Tetanus Toxoid
Pemberian tablet besi
Test laboratorium sederhana
Temu wicara

II.5 Lokasi Antenatal Care

21

Menurut Depkes RI (2009), tempat pemberian pelayanan Antenatal


Care dapat bersifat statis dan aktif meliputi :
1. Puskesmas/puskesmas pembantu
2. Pondok bersalin desa
3. Posyandu
4. Rumah penduduk (pada kunjungan rumah)
5. Rumah sakit pemerintah/swasta
6. Rumah sakit bersalin
7. Tempat praktek swasta (bidan dan dokter)

BAB III

22

DATA UMUM DAN DATA KHUSUS

III.1 DATA UMUM


III.1.1 Keadaan Geografis
III.1.1.1 Letak Wilayah
Desa Jambewangi merupakan salah satu dari 11 desa yang
terletak di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
yang terletak 6 kilometer ke arah utara dan berbatasan langsung
dengan Kota Magelang. Luas wilayah Desa Jambewangi adalah
204.375 Ha. Terdapat 15 dusun di Desa Jambewangi, yaitu :
1. Dusun Gintung
2. Dusun Klontong
3. Dusun Palembon
4. Dusun Grogolan
5. Dusun Bugel
6. Dusun Sambung Lor
7. Dusun Sambung Kidul
8. Dusun Sambung Jetis
9. Dusun Tegalsari

23

10. Dusun Rejoso


11. Dusun Jlodran
12. Dusun Pagiren
13. Prm. Jambewangi I
14. Prm. Jambewangi II
15. Dusun Catur Arga
III.1.1.2 Batas Wilayah
Wilayah Desa Jambewangi dibatasi oleh :

Utara : Desa payaman Kecamatan Secang

Selatan : Kelurahan Kramat, kecamatan magelang Utara, Kota


magelang

Barat : Desa Balai Sari, Kecamatan Windusari

Timur : Desa Candiretno dan Pancuranmas, kecamatan Secang

III.1.2 Keadaan Demografis


III.1.2.1 Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Desa Jambewangi pada Tahun 2014 adalah
sebanyak 6.490 jiwa terdiri dari 3.115 laki-laki dan 3.375
perempuan, dengan jumlah kepala keluarga adalah 2.106 kepala
keluarga.

24

Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa Jambewangi Berdasarkan


Jenis Kelamin
Kelompok Umur
0-4 tahun
5-9 tahun
10-14 tahun
15-19 tahun
20-24 tahun
25-29 tahun
30-39 tahun
40-49 tahun
50-59 tahun
>60 tahun
Jumlah

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
217
330
269
277
273
296
209
225
246
271
207
252
682
634
389
429
330
335
293
326
3.115
3.375

Jumlah
547
546
569
434
517
459
1.316
818
665
619
6.490

Sumber : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, 2015

Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Jambewangi Berdasarkan


Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Tidak Sekolah

Jumlah

Tidak Tamat SD

1.843

Belum Tamat SD
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat Akademi/PT
Jumlah

1.072
878
2.039
658
6.490

Sumber : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, 2015

Tabel 3. Jumlah Penduduk Desa Jambewangi Berdasarkan


Mata Pencaharian
Mata Pencaharian
Petani

Jumlah
66
25

Buruh Tani
Nelayan
Pengusaha
Buruh Industri
Buruh Bangunan
Pedagang
Pengangkutan
PNS

164
17
122
123
184
46
719

TNI/POLRI/Sipil
Pensiunan
Lain-lain
Jumlah

277
240
1.958

Sumber : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, 2015

III.1.2.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan


1. Sarana : - Posyandu

: 15 unit

- PKD

: 1 unit

- Puskesmas pembantu
2. SDM :

:-

- Dokter

:-

- Bidan desa

: 1 orang

- Bidan Praktek Swasta (BPS)

: 1 orang

- Kader posyandu aktif

: 75 orang

Gambar 1. Peta Wilayah Desa Jambewangi


Sumber : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, 2015

III.2 DATA KHUSUS


Tabel 4. Hasil Kegiatan Kunjungan K4 Ibu Hamil
di Desa Jambewangi
Indikator

Target (%)

Cakupan
Kegiatan Persen (%)

Pencapaia
n

26

Cakupan K4

95%

10

19,6%

(%)
20,6%

27

BAB IV
ANALISIS HASIL

Data cakupan kunjungan K4 di Desa Jambewangi diperoleh dari data primer


melalui wawancara dengan bidan desa, kader desa, dan ibu hamil. Sedangkan data
sekunder diperoleh dengan mengkaji buku rekap laporan KIA Puskesmas Secang
I, buku kohort Desa Jambewangi, dan buku KIA ibu hamil. Pengambilan data
primer dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 30 Januari 2014 dan pengambilan
data sekunder dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Januari 2014.
IV.1

Pencapaian Cakupan Kunjungan K4 Desa Jambewangi


Jumlah cakupan kunjungan K4 di Desa Jambewangi adalah :

Besar cakupan

Jumlah kunjungan K4
Sasaran 1 tahun
10

x 100%

x 100%

51
=

19,6%

Jumlah pencapaian cakupan kunjungan K4 di Desa Jambewangi adalah :


Besar cakupan
Target Dinkes 2014
28

Pencapaian

x 100%

19,6

x 100%

95
=

20,6%

Dari hasil didapatkan skor pencapaian K4 di Desa Jambewangi tahun


2014 lebih rendah dari target Dinkes tahun 2014 sebesar 95% .
IV.2

Hasil Wawancara dengan Bidan Desa Jambewangi


Dari hasil wawancara dengan Bidan Desa Jambewangi, rendahnya
angka cakupan K4 di Desa Jambewangi dikarenakan banyaknya ibu hamil
yang kontrol ke tempat pelayanan kesehatan lain seperti klinik atau RS
lainnya tetapi tidak ada pelaporan balik ke kader dan bidan desa sehingga
tidak tercatat di buku pelaporan bidan desa, diakibatkan kurangnya
koordinasi antara kader tiap dusun dan bidan desa tersebut.

IV.3

Hasil Wawancara dengan Kader Desa Jambewangi


Dari hasil wawancara dengan Kader Desa Jambewangi, ibu hamil
yang tidak datang pada saat posyandu atau ke PKD tidak dilakukan
kunjungan rumah dikarenakan kader tidak sempat atau rumah ibu hamil
tersebut terlalu jauh dan kader tidak memiliki kendaraan. Tetapi ibu hamil
tersebut biasanya sudah melakukan pemeriksaan K4 di tempat pelayanan
kesehatan yang lain dan tidak melapor ke kader dusun atau bidan desa.

IV.4Hasil Wawancara dengan Ibu Hamil di Desa Jambewangi


Dari hasil wawancara dengan ibu hamil di Desa Jambewangi, ibu
hamil sudah mengerti pentingnya pemeriksaan ANC tetapi tidak datang ke

29

PKD atau posyandu Desa Jambewangi pada saat pemeriksaan K4


dikarenakan ibu melakukan pemeriksaan K4 di klinik dan RS lain yang
mempunyai alat pemeriksaan lebih lengkap seperti USG dan pemeriksaan
laboratorium.

BAB V
ANALISIS PENYEBAB MASALAH

V.1

Analisa Penyebab Masalah


Masalah adalah kesenjangan antara keadaan spesifik yang diharapkan
dan yang ingin dicapai dengan keadaan nyata yang dicapai, yang
menimbulkan rasa tidak puas dan keinginan untuk memecahkannya.
Untuk menganalisa penyebab masalah secara menyeluruh dapat
menggunakan metode pendekatan sistem yang meliputi input, proses,
output, outcome, impact, dan lingkungan. (Gambar 2)

30

N P

O PR

UU O

Ua

TT S

kT

u P

S
P
P
P

Tn

3
1
2

M
M
M
M
M

a
a
e
a
o

c
t
t
n
n

h
h

e
o
e

r
d

e
i

LINGKUNGA
N

Fisik
Non fisik

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Pendekatan Sistem

Gambar diatas menjelaskan proses pengkajian masalah dengan


metode pendekatan sistem. Dalam hal ini dilihat apakah ouput (skor
pencapaian dari suatu indikator kinerja) bermasalah atau tidak? Apabila
bermasalah, maka penyebab masalah dapat kita analisis dari input dan

31

proses kegiatan tersebut. Input meliputi 5 indikator, antara lain man (sumber
daya

manusia),

kegiatan/program),

money
matherial

(biaya),

methode

(perlengkapan),

(cara

pelaksanaan

machine

(peralatan).

Sedangkan proses menjelaskan fungsi manajemen yang meliputi P1


(Perencanaan), P2 (Penggerakkan dan Pelaksanaan), dan P3 (Pengawasan,
Pengendalian, dan Penilaian).
Lingkungan adalah segala sesuatu ataupun kondisi di sekitar lingkup
kehidupan manusia yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangannya,
antara lain :

Fisik : lingkungan alamiah di sekitar manusia (fisik, kimiawi, biologik)

Non fisik : lingkungan yang muncul akibat adanya interaksi antar


manusia (sosial budaya, sosial ekonomi, kependudukan, kebijakan)

V.2

Kerangka Pikir Pemecahan Masalah


Dalam proses pemecahan masalah dibutuhkan suatu proses yang
dimulai dari identifikasi masalah hingga monitoring & evaluasi.
Berdasarkan data yang diperoleh, maka ditemukan masalah yang akan
dibahas dengan menggunakan bagan pendekatan pemecahan masalah.
(Gambar 3)

32

Identifikasi masalah

Monitoring dan evaluasi

Penentuan penyebab masalah

Penyusunan rencana penerapan

Memilih penyebab yang paling mungkin

Penetapan pemecahan masalah terpilih

Menentukan alternatif pemecahan masalah

Gambar 3. Kerangka Pikir Pemecahan Masalah

V.3

Menentukan Penyebab Masalah


Setelah didapatkan data melalui wawancara dan hasil survei,
selanjutnya akan dilakukan evaluasi/pengamatan untuk menentukan
kemungkinan penyebab masalah dengan metode pendekatan sistem yang
akan dibahas pada tabel berikut :
Tabel 5. Analisis Input Penyebab Masalah
INPUT
Man

KELEBIHAN
KEKURANGAN
Terdapat 1 orang bidan Jumlah bidan desa dan
desa dan 75 kader aktif

kader

cukup

yang tersebar di Desa

pelaksanaan

untuk

pelayanan

33

Jambewangi.
Money

Dana

didapat

retribusi

Methode

ANC

warga

di

Desa

Jambewangi.
dari Sumber
dana
untuk

masyarakat

dari

mencukupi

kegiatan pelayanan ANC

untuk

di

pelayanan ANC di Desa

Desa

Jambewangi

kegiatan

sebesar Rp 2000.
Jambewangi.
Metode
pemeriksaan Metode
pencatatan
ANC

di

Jambewangi

Desa
sudah

kunjungan K4 ibu hamil


di

Desa

Jambewangi

sesuai dengan prosedur 7

kurang

standar pelayanan dasar

dengan baik dikarenakan

ANC (7T).

ibu

Metode

terlaksana

hamil

yang

pencatatan

melakukan pemeriksaan

kunjungan K4 ibu hamil

K4 di tempat pelayanan

di

kesehatan

Desa

Jambewangi

luar

tidak

dilakukan di buku rekap

dicatat di buku rekap

KIA desa, buku kohort

KIA desa ataupun buku

bidan desa, dan buku

kohort bidan desa.

KIA.

Kurangnya

koordinasi

antara

pelayanan

kesehatan
dengan

lainnya
bidan

Desa

Jambewangi.
Kurangnya

koordinasi

34

antara kader tiap dusun


dengan
Matherial

Machine

bidan

Desa

Jambewangi.
bangunan Bangunan cukup layak

Tersedianya

tetap berupa PKD dan

sebagai tempat kegiatan

posyandu untuk tempat

pelayanan ANC di Desa

kegiatan pelayanan ANC

Jambewangi.

di Desa Jambewangi.
Tersedianya
peralatan Peralatan yang tersedia
yang

memadai

untuk

sudah

cukup

kegiatan pelayanan ANC

pelaksanaan

di

ANC

Desa

Jambewangi

seperti

stetoskop,

tensimeter,

pengukur

untuk

pelayanan

di

Desa

Jambewangi.

berat badan dan tinggi


badan,

pita

meteran,

buku rekap KIA desa,


buku kohort bidan desa,
buku KIA ibu hamil, dan
kantong

taksiran

persalinan ibu hamil.

Tabel 6. Analisis Lingkungan Penyebab Masalah


Lingkungan
Ibu

Kelebihan
hamil
di

Desa Ibu

Kekurangan
hamil
di
Desa

35

Jambewangi
pentingnya

mengerti Jambewangi

cukup

pemeriksaan mengerti

ANC rutin.

pentingnya

pemeriksaan ANC rutin.

Tabel 7. Analisis Proses Penyebab Masalah


Proses
P1
(perencanaan)

Kelebihan
Kekurangan
Sudah terdapat jadwal Tidak
terdapat
tetap

posyandu

dan

PKD Desa Jambewangi


Pemeriksaan ANC di

kekurangan

didalam

perencanaan

kegiatan

pelayanan

ANC

di

Jambewangi

Desa Jambewangi dan

mengikuti prosedur 7

semua ibu hamil sudah

standar

memiliki buku KIA.

Desa

pelayanan

Perencanaan pencatatan

dasar ANC (7T).


Pencatatan

kunjungan

kunjungan

K4

K4 ibu hamil di Desa

belum

Jambewangi

dengan baik.

dalam

yang

terkoordinir

register kohort bidan


desa, buku rekap KIA
P2

desa, dan buku KIA.


Pelaksanaan pelayanan Belum

terlaksananya

(penggerakkan

ANC

di

Desa

dengan baik kegiatan

, pelaksanaan)

Jambewangi

sudah

kunjungan rumah bagi

yang

ibu hamil yang tidak

sesuai

dengan

dijadwalkan.

melakukan kunjungan

36

Pemeriksaan ANC di
Desa

Jambewangi

sudah sesuai dengan


prosedur

K4 sesuai jadwal di
PKD atau posyandu
Desa Jambewangi.

standar Masih ada ibu hamil

pelayanan dasar ANC

yang tidak membawa

(7T).

buku

Dilakukan

pencatatan

kunjungan
hamil

K4
di

ibu
Desa

KIA

pemeriksaan

saat
K4

di

PKD atau posyandu


Desa Jambewangi.

Jambewangi di buku
kohort

bidan

desa,

buku rekap KIA desa,


P3

dan buku KIA.


Adanya
laporan Adanya

ketidak

(pengawasan,

bulanan dari masing-

sesuaian antara hasil

pengendalian,

masing posyandu/kader

laporan

bidan

desa

tiap

dengan

data

rekap

penilaian)

dusun

bidan

kepada
Desa

Jambewangi.
Adanya evaluasi dari

KIA, dikarenakan ada


beberapa

ibu

hamil

yang

melakukan

desa

selaku

pemeriksaan

penangggung

jawab

bidan desa desa diluar

bidan

kegiatan

pemeriksaan

jadwal

ANC

di

Desa

posyandu

Jambewangi

setelah

PKD

K4

di

atau
Desa

Jambewangi.
37

kegiatan selesai.

Berkaitan

dengan

adanya
ketua

pergantian
PKD

Jambewangi,
pencatatan
pelaporan

Desa
sistem
dan

kunjungan

K4 ibu hamil di Desa


Jambewangi

kurang

terkoordinir

dengan

baik.
V.4

Pemilihan Penyebab Masalah Paling Mungkin


Setelah dilakukan konfirmasi kepada bidan Desa Jambewangi,
penyebab rendahnya cakupan kunjungan K4 ibu hamil di Desa Jambewangi
adalah sebagai berikut :
1. Berkaitan dengan adanya pergantian ketua PKD Desa Jambewangi,
sistem pencatatan dan pelaporan kunjungan K4 ibu hamil di Desa
Jambewangi kurang terkoordinir dengan baik.
2. Kurangnya komunikasi antara bidan desa dengan kader tiap dusun
dalam hal pencatatan dan pelaporan kunjungan K4 ibu hamil di Desa
Jambewangi.
3. Belum terlaksana dengan baik untuk kegiatan kunjungan rumah bagi
ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan K4 di PKD ataupun
posyandu Desa Jambewangi.

38

PROSES

P2
P3
- Ketidaksesuaian antara hasil laporan
bidan desa dengan data rekap KIA.
- Adanya pergantian ketua PKD Desa
Jambewangi, sistem pencatatan dan
pelaporan kunjungan K4 ibu hamil di
Desa Jambewangi kurang terkoordinir
dengan baik.

-Masih ada ibu hamil yang tidak membawa


buku KIA saat pemeriksaan K4 di PKD
atau posyandu Desa Jambewangi.
- Belum terlaksananya dengan baik kegiatan
kunjungan rumah bagi ibu hamil yang
tidak melakukan kunjungan K4 di PKD
atau posyandu Desa Jambewangi.

P1

MASALAH

Perencanaan pencatatan
kunjungan K4 yang belum
terkoordinir dengan baik.

Cakupan kunjungan K4
ibu hamil di Desa
Jambewangi Periode
Januari-Desember
2014) sebesar 19,6 %
dari target sebesar 95
%

METHODE
Metode pencatatan kunjungan K4 ibu hamil
di Desa Jambewangi kurang terlaksana
dengan baik dikarenakan ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan K4 di tempat
pelayanan kesehatan luar tidak dicatat di
buku rekap KIA desa ataupun buku kohort
bidan desa.

MATHERIAL
MACHINE
MONEY

INPUT

Sumber dana dari


masyarakat
mencukupi untuk
kegiatan
pelayanan ANC
di Desa
Jambewangi.

Tersedianya
peralatan yang
cukup untuk
pelaksanaan
pelayanan ANC
di Desa
Jambewangi.

Tersedianya bangunan
tetap berupa PKD dan
posyandu yang cukup
layak sebagai tempat
kegiatan pelayanan ANC
di Desa Jambewangi.

MAN
Terdapat 1 orang bidan desa dan 75
kader aktif yang tersebar di 15
dusun cukup untuk pelaksanaan
pelayanan ANC di Desa
Jambewangi.

LINGKUNGAN
Ibu hamil di Desa Jambewangi cukup mengerti pentingnya
pemeriksaan ANC rutin.

Gambar 4. Diagram fish bone

39

BAB VI
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

VI.1

Alternatif Pemecahan Masalah


Setelah

menemukan penyebab paling mungkin dari masalah

rendahnya cakupan kunjungan K4 ibu hamil periode Januari-Desember


2014 di Desa Jambewangi, maka langkah selanjutnya adalah menyusun
alternatif pemecahan penyebab paling mungkin dari masalah tersebut,
yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 8. Alternatif Pemecahan Masalah
No
1

Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
Berkaitan dengan adanya Melakukan koordinasi yang baik
pergantian ketua PKD Desa mengenai tugas pencatatan dan
Jambewangi,

sistem pelaporan kunjungan K4 ibu hamil

pencatatan dan pelaporan di Desa Jambewangi antara ketua


kunjungan K4 ibu hamil di PKD yang lama dan yang baru.
Desa Jambewangi kurang
2

terkoordinir dengan baik.


Kurangnya
komunikasi Melakukan koordinasi yang baik
antara bidan desa dengan

antara bidan desa dengan kader

kader tiap dusun dalam hal

di

pencatatan dan pelaporan


kunjungan K4 ibu hamil di
Desa Jambewangi.

tiap

dusun

di

Desa

Jambewangi.
Mengadakan rapat setiap bulan
untuk mengevaluasi pencatatan
dan pelaporan kunjungan K4 ibu

40

hamil di Desa Jambewangi.


Belum terlaksana dengan Menggiatkan
pelaksanaan
baik

untuk

kegiatan

kunjungan rumah bagi ibu hamil

kunjungan rumah bagi ibu

yang

hamil yang tidak melakukan

kunjungan

kunjungan

Jambewangi.

ataupun

K4

di

PKD

posyandu

Desa

tidak
K4

melakukan
di

Desa

Jambewangi.
VI.2

Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah

PENYEBAB

PEMECAHAN

Berkaitan dengan adanya


pergantian ketua PKD Desa
Jambewangi, sistem
pencatatan dan pelaporan
kunjungan K4 ibu hamil di
Desa Jambewangi kurang
terkoordinir dengan baik.

Melakukan koordinasi yang


baik mengenai tugas
pencatatan dan pelaporan
kunjungan K4 ibu hamil di
Desa Jambewangi antara
ketua PKD yang lama dan
yang baru.

Kurangnya komunikasi
antara bidan desa dengan
kader tiap dusun dalam hal
pencatatan dan pelaporan
kunjungan K4 ibu hamil di
Desa Jambewangi.

Belum terlaksana dengan


baik untuk kegiatan
kunjungan rumah bagi ibu
hamil yang tidak melakukan
kunjungan K4 di PKD
ataupun posyandu Desa

Melakukan koordinasi yang


baik antara bidan desa
dengan kader di tiap dusun
di Desa Jambewangi.
Mengadakan rapat setiap
bulan untuk mengevaluasi
pencatatan dan pelaporan
kunjungan K4 ibu hamil di
Desa Jambewangi.
Menggiatkan pelaksanaan
kunjungan rumah bagi ibu
hamil yang tidak melakukan
kunjungan K4 di Desa
Jambewangi.
41

Gambar 5. Alternatif Pemecahan Masalah

Dari hasil analisis pemecahan masalah diatas didapatkan alternatif


pemecahan masalah sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi yang baik mengenai tugas pencatatan dan
pelaporan kunjungan K4 ibu hamil di Desa Jambewangi antara ketua
PKD yang lama dan yang baru.
2. Melakukan koordinasi yang baik antara bidan desa dengan kader di
tiap dusun di Desa Jambewangi.
3. Mengadakan rapat setiap bulan untuk mengevaluasi pencatatan dan
pelaporan kunjungan K4 ibu hamil di Desa Jambewangi.
4. Menggiatkan pelaksanaan kunjungan rumah bagi ibu hamil yang
tidak melakukan kunjungan K4 di Desa Jambewangi.
VI.3

Penentuan Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah


Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya
dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dengan
menggunakan metode kriteria matriks. Masing-masing cara penyelesaian
masalah diberi nilai berdasarkan kriteria :

MxIxV
-

Magnitude (M) adalah besarnya penyebab masalah dari pemecahan

masalah yang dapat diselesaikan. Makin besar (banyak) penyebab


masalah yang dapat diselesaikan dengan pemecahan masalah maka
makin efektif.

42

Importancy (I) adalah pentingnya cara pemecahan masalah. Makin


pentingnya cara penyelesaian dalam mengatasi penyebab masalah
maka makin efektif.
Vulnerability (V) adalah sensitifitas cara penyelesaian masalah. Makin

sensitif bentuk penyelesaian masalah maka makin efektif.


-

Cost (C) adalah perkiraan besarnya biaya yang diperlukan untuk


melakukan pemecahan masalah.
Masing-masing cara pemecahan masalah diberi nilai 1-5. Cara

memberi nilai untuk magnitude (M), importancy (I), dan vulnerability (V),
yaitu nilai 1 merupakan nilai yang paling rendah dan nilai 5 untuk yang
paling tinggi. Cara pemberian nilai untuk cost (C) yaitu urutan 1 adalah
dibutuhkan biaya yang kecil dan urutan 5 adalah dibutuhkan biaya yang
besar. (Tabel 9)
Tabel 9. Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah
N

Magnitude

Importancy

Vulnerability

Cost

o
1.

(M)
Tidak

(I)
Tidak Penting

(V)
Tidak Sensitif

(C)
Sangat

Magnitude
2.

Kurang

Murah
Kurang Penting

Magnitude
3.

Cukup

Kurang

Murah

Sensitif
Cukup Penting

Cukup Sensitif

Cukup Murah

Penting

Sensitif

Kurang

Magnitude
4.

Magnitude

Murah

43

5.

Sangat

Sangat Penting

Sangat Sensitif

Tidak Murah

Magnitude

Tabel 10. Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah Menggunakan


Kriteria Matriks
Nilai
Penyelesaian Masalah

Hasil Akhir
Kriteria
M I V C

Urutan

(MxIxV)/C

Melakukan koordinasi yang


baik

mengenai

pencatatan

dan

tugas
pelaporan

kunjungan K4 ibu hamil di


Desa

Jambewangi

15

III

27

12

IV

25

II

antara

ketua PKD yang lama dan


yang baru.
Melakukan koordinasi yang
baik antara bidan desa dengan
kader di tiap dusun di Desa
Jambewangi.
Mengadakan

rapat

bulan

mengevaluasi

untuk

pencatatan

dan

setiap

pelaporan

kunjungan K4 ibu hamil di


Desa Jambewangi.
Menggiatkan

pelaksanaan

44

kunjungan rumah bagi ibu


hamil yang tidak melakukan
kunjungan

K4

di

Desa

Jambewangi.

Setelah melakukan penentuan prioritas alternatif penyebab pemecahan


masalah dengan menggunakan kriteria matriks, maka didapatkan urutan
prioritas alternatif pemecahan penyebab masalah rendahnya cakupan
kunjungan K4 ibu hamil di Desa Jambewangi adalah sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi yang baik antara bidan desa dengan kader di
tiap dusun di Desa Jambewangi.
2. Menggiatkan pelaksanaan kunjungan rumah bagi ibu hamil yang tidak
melakukan kunjungan K4 di Desa Jambewangi.
3. Melakukan koordinasi yang baik mengenai tugas pencatatan dan
pelaporan kunjungan K4 ibu hamil di Desa Jambewangi antara ketua
PKD yang lama dan yang baru.
4. Mengadakan rapat setiap bulan untuk mengevaluasi pencatatan dan
pelaporan kunjungan K4 ibu hamil di Desa Jambewangi.

45

5. VI.4
6.

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan


7.

8.

18.

9. K
e
g
i
a
t
a
n
19. K
o
o
r
d
i
n
a
s
i
a
n
t
a
r
a

Tabel 11. Plan of Action

10. T
u
j
u
a
n

11.
Sa

12.
Lo

13.
Pel

14.
W

15.
D

16. M
e
t
o
d
e

17. Tolak Ukur

20. M
e
m
b
a
n
g
u
n

21.
Bi

22.
PK

23.
Bid

24.
1

25.
A

26. D
i
s
k
u
s
i

27. Proses:
28. Terlaksananya
diskusi antara bidan
desa dengan kader
tiap
dusun
membahas
pencatatan
dan
pelaporan
kunjungan K4 ibu
hamil di Desa
Jambewangi.
29. Hasil:
30. Pencatatan
dan
pelaporan
kunjungan K4 ibu
hamil di Desa
Jambewangi
menjadi sistematis.

k
o
m
u
n
i
k
a

t
a
t
a
p
m
u
k
a

46

b
i
d
a
n
d
e
s
a
d
e
n
g
a
n
k
a
d
e
r

s
i
a
n
t
a
r
a

b
i
d
a
n
d
e
s
a

d
i

d
e
n
g
a
n

t
i
a
p

k
a
d
e

47

r
d
u
s
u
n
d
i
D
e
s
a
J
a
m
b
e
w
a
n
g
i
.

t
i
a
p
d
u
s
u
n
d
a
l
a
m
h
a
l
p
e
n
c
a
t
a
t
a

48

n
d
a
n
p
e
l
a
p
o
r
a
n
k
u
n
j
u
n
g
a
n
K
4
i
b

49

u
h
a
m
i
l
d
i
D
e
s
a
J
a
m
b
e
w
a
n
g
i
.

31.
32.
33.

50

34.
35.
36.
37. Tabel 12. Gann Chart
39.
J

38.
K

40.
F

41.
M

42.
A

43.
M

44.
J

45.
J

46.
A

47.
S

48.
O

49.
N

50.
D

52.53.54.55.56.57.58.59.60.61.62.63.64.65.66.67.68.69.70.71.72.73.74.75.76.77.78.79.80.81.82.83.84.85.86.87.88.89.90.91.92.93.94.95.96.97.98.99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.148.
1*
149.
150.

*Keterangan :

1. Melakukan koordinasi antara bidan desa dengan kader di tiap dusun di Desa Jambewangi.

51

151. BAB VII


152. PENUTUP
153.
154.

VII.1 Kesimpulan

155.

Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang

menunjukan cakupan kunjungan ibu hamil K4 yang masih kurang


mencapai target di Desa Jambewangi, Kecamatan Secang, Kabupaten
Magelang. Permasalahannya ada pada data Standar Pelayanan Minimal
pada Periode Januari-Desember 2014, didapatkan cakupan 19,6% yang
seharusnya mencapai 95%. Analisis penyebab masalah berdasarkan
pendekatan sistem dari hasil survei dan konfirmasi dengan koordinator
program KIA adalah :
1. Berkaitan dengan adanya pergantian ketua PKD Desa Jambewangi,
sistem pencatatan dan pelaporan kunjungan K4 ibu hamil di Desa
Jambewangi kurang terkoordinir dengan baik.
2. Kurangnya komunikasi antara bidan desa dengan kader tiap dusun
dalam hal pencatatan dan pelaporan kunjungan K4 ibu hamil di Desa
Jambewangi.
3. Belum terlaksana dengan baik untuk kegiatan kunjungan rumah bagi
ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan K4 di PKD ataupun
posyandu Desa Jambewangi.
156.

Alternatif pemecahan masalah yang akan diterapkan antara

lain dengan menggunakan metode penyelesaian masalah kriteria matriks

52

dengan melihat magnitude, importancy, vulnerability dan cost. Dengan


alternatif kegiatan berdasarkan urutan prioritas masalah utama, sebagai
berikut :
1. Melakukan koordinasi yang baik antara bidan desa dengan kader di
tiap dusun di Desa Jambewangi.
2. Menggiatkan pelaksanaan kunjungan rumah bagi ibu hamil yang tidak
melakukan kunjungan K4 di Desa Jambewangi.
3. Melakukan koordinasi yang baik mengenai tugas pencatatan dan
pelaporan kunjungan K4 ibu hamil di Desa Jambewangi antara ketua
PKD yang lama dan yang baru.
4. Mengadakan rapat setiap bulan untuk mengevaluasi pencatatan dan
pelaporan kunjungan K4 ibu hamil di Desa Jambewangi.
157.

VII.2 Saran

1. Untuk Masyarakat
158.

Diharapkan ibu hamil lebih sadar untuk melakukan

kunjungan K4 rutin di PKD atau puskesmas Desa Jambewangi sesuai


jadwalnya.
2. Untuk Profesi
a) Meningkatkan keaktifan petugas dalam melakukan koordinasi dengan
kader tiap dusun guna melengkapi pencatatan dan pelaporan kunjungan
K4 ibu hamil di Desa Jambewangi.
b) Mengevaluasi pencatatan dan pelaporan kunjungan K4 ibu hamil di
Desa Jambewangi guna meningkatkan cakupan K4 ibu hamil di Desa
Jambewangi.

53

c) Menggiatkan pelaksanaan kunjungan rumah bagi ibu hamil yang tidak


melakukan kunjungan K4 di Desa Jambewangi guna meningkatkan
cakupan K4 ibu hamil di Desa Jambewangi.
3. Untuk Perangkat Desa
159.

Diharapkan dapat membantu dalam mengajak masyarakat untuk

ikut serta dalam program-program puskesmas dan posyandu, terutama


dalam hal KIA khususnya kunjungan K4 ibu hamil di Desa Jambewangi.
4. Untuk Penulis
160.

Sebagai bahan pembelajaran bagi penulis mengenai upaya

dalam mengatasi masalah kesehatan di desa dan di masyarakat.


161.

162.

54

163. DAFTAR PUSTAKA


164.

165. Depkes. 2001. Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di
Indonesia tahun 2001-2010. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
166. Depkes. 2009. Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
167. Hartoyo. 2014. Handout Instrumen Analisa Penyebab untuk Pemecahan Masalah.
Magelang.
168. Hartoyo. 2014. Handout Instrumen dalam Proses Pemecahan Masalah,
Penentuan Prioritas Masalah dan Pengambilan Keputusan. Magelang.
169. Hartoyo. 2014. Handout Penentuan Prioritas dan Pemecahan Masalah.
Magelang.
170. Muchdiyono, Heri. 2014. Pelayanan di Puskesmas. Magelang.
171. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013.
172.

173.
174.
175.

Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.


Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
PUSDIKNAKES. 2003. Konsep Asuhan Kebidanan. WHO: JHPIEGO.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Jambewangi. 2015. Magelang.
Saifuddin. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.


176. Wiknjosastro. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

55

You might also like