Professional Documents
Culture Documents
Maulidia
Universitas Muhammadiyah Pontianak
Pendahuluan
Berbagai upaya dan kebijakan telah
dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan peluang pada masyarakat dalam
meningkatkan kesejahteraan bagi keluarga akseptor KB agar mereka memperoleh kehidupan yang lebih baik. Salah
satu bentuk upaya tersebut mengacu
pada UU No.52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang pelaksanaannya
diatur dalam Kepres Nomor 62 Tahun
2010 tentang Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional.
Melalui Undang-Undang dan Kepres
tersebut, diperlukan usaha terpadu dan
menyeluruh yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan keluarga untuk
meningkatkan kemampuan pada keluarga, terutama keluarga yang masih dalam tahap Pra Sejahtera dan Sejahtera I,
agar memiliki wawasan, sikap dan perilaku perencanaan ke depan dan mau
141
42,30%, dan responden yang menunggak dalam pengembalian kredit umumnya memiliki tanggungan keluarga 2-3
orang sebanyak 29,16%.
Karakteristik usaha responden diidentifikasi berdasarkan pengalaman usaha,
tempat usaha, dan omzet usaha atau
pendapatan kotor per bulan yaitu (1)
Pengalaman Usaha memperlihatkan
bahwa sebagian besar responden memilki pengalaman usaha di bawah 10 tahun
yakni antara 4-9 tahun yaitu sebesar
74% (50%+24%). Pengalaman usaha
antara 1-3 tahun tidak digabungkan
karena diperkirakan usaha tersebut
masih dalam proses pertumbuhan.
Sebagian responden yang lancar dalam
pengembalian pinjamannya memiliki
pengalaman usaha kurang dari 10 tahun
yakni antara 4-6 tahun sebesar 48,07%,
demikian juga responden yang menunggak dalam pengembalian pinjaman
sebagian besar memiliki pengalaman
usaha kurang dari sepuluh tahun yakni
sebesar 79,16% (52,08%+27,08%). (2)
Status Tempat Usaha mempelihatkan
bahwa sebagian besar status tempat
usaha responden adalah milik sendiri
yaitu sebesar 79%, sedangkan yang
menyewa tempat yaitu 21%. Jumlah responden yang lancar dalam pengembaliannya sebagian besar memiliki tempat
usaha sendiri yaitu sebesar 73,08%, dan
yang menunggak juga yang mempunyai
tempat usaha sendiri yaitu 84,41%. (3)
Omzet penjualan memperlihatkan bahwa
sebagian besar responden memiliki omzet usaha per bulan di bawah satu juta
rupiah yakni sebesar 73% (44%+29%).
Responden yang lancar dalam pengem-
145
PEMBAHASAN
Deskriptif variabel dalam statistik deskriptif yang digunakan pada penelitian ini
meliputi nilai minimum, maximum, mean
dan standar deviasi dari satu variabel
dependen yaitu tingkat pengembalian
pinjaman dan sembilan variabel independen yaitu usia, tingkat pendidikan,
status nasabah, jumlah tanggungan,
pengalaman usaha, tempat usaha,
omzet penjualan, jumlah pinjaman, dan
jangka waktu pelunasan. Statistik deskriptif berkaitan dengan Statistik deskriptif menggambarkan karakter sampel
yang digunakan dalam penelitian ini.
Distribusi statistik deskriptif untuk
masing-masing variabel terdapat pada
berikut:
Tngkt Pengembalian (Y)
Usia (X1,1)
Tingkat Pendidikan (X1,2)
Status Nasabah (X1,3)
Jumlah Tanggungan (X1,4)
Pengalaman
Usaha (X2,1)
Tempat
Usaha (X2,2)
Omzet Penjualan (X2,3)
Jumlah Pinjaman (X3,1)
Jangkat waktu pelunasan
(X3,2)
Valid N
(listwise)
Minimum
100
0,00
1,00
0,5200 0,50212
100 22,00
74,00
44,0300 9,11371
100
6,00
15,00
10,8300 1,94913
100
0,00
3,00
1,0100 0,22451
100
2,00
6,00
3,8200 1,09526
100
1,00
4,00
2,6100 0,87496
100
0,00
1,00
0,7900 0,40936
Maximum Mean
Std.
Deviation
1,00
5,00
3,2700 1,19642
100 12,00
24,00
18,3600 6,01936
100
N of Items
0.7068
100
a. Uji Normalitas
Tabel 4.14
Suatu model regresi dinyatakan
bebas dari multikolinearitas adalah jika
VIF di bawah 10. Dari tabel tersebut
diperoleh bahwa semua variabel bebas
memiliki nilai VIF yang rendah berada di
bawah angka 10. Dengan demikian
diperoleh
tidak
adanya
masalah
multikolinearitas dalam model regresi.
Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis
linier berganda untuk menguji hipotesis,
yaitu untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas yaitu usia, tingkat
pendidikan, status nasabah, jumlah
tanggungan, pengalaman usaha, tempat
usaha, omzet penjualan, jumlah pinjaman dan jangka waktu pelunasan.
Pengolahan data dilakukan dengan
148
150
pengembalian pinjaman
sebagai berikut:
dapat
diuji
SARAN
Hasil penelitian ini seperti telah
dikemukakan pada kesimpulan di atas
dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak
yang tertarik dengan masalah tingkat
pengembalian pinjaman. Penelitian ini
diharapkan dapat menggugah pada
peneliti berikutnya untuk mendalami
kandungan informasi dari masingmasing responden yang dikaitkan dengan disiplin atau cabang ilmu lainnya.
o Semua faktor mempunyai pengaruh
terhadap tingkat pengembalian pinjaman dana UPPKS, sehingga
disarankan kepada pemberi dana
untuk lebih mengawasi dan memberi
pembinaan kepada para anggota
UPPKS Kota Pontianak guna untuk
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, I dan Y. Lavianti, H. 2010.
Pengantar Manajemen Perkreditan.
Alfabeta Bandung.
Ghozali, Imam.2005. Pengaruh Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS.
Badan Penerbit UNDIP. Semarang.
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika
Dasar. Jakarta : Erlangga
Haloho, F. 2010. Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Mikro PT. BPD Jabar
Banten KCP Dramaga. Skripsi. Bogor:
Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.
Handoyo, M. 2009. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Pengembalian
Pembiayaan Syariah untuk UMKM
154
155