Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Ani Fitryani (P17320313011)
Bagjalia Agustina (P17320313032)
Della Devitasari (P17320313020)
Dinda Puji Alprameswari (P17320313015)
Dini Nur Awaliyah (P17320313016)
Eva Ferani Putri (P17320313062)
Febriati Eka Lestari (P17320313035)
Feti Septiyati (P17320313033)
Firza Anindhita (P17320313021)
Hani Widianti (P17320313031)
Hasna Oktaviani (P17320313074)
Heru Sri Wisnuwantoro (P17320313056)
Marisyeu Diniati Lestari (P17320313048)
Nurhasanah (P17320313044)
Raya Jati Arum (P17320313069)
Siti Fatimah Arifiah A (P17320313029)
Yurianingsih (P17320313080)
Yusman Perisa (P17320313034)
Zakia Shahiza (P17320313030)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG
PRODI KEPERAWATAN BOGOR
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan
rahmat-Nya kami sebagai penyusun sangat bahagia sehingga penyusunan makalah
ini dapat terselesaikan dengan judul Sistem Kekebalan Humoral. Serta tidak
lupa pula ucapan terima kasih kami ucapakan kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami demi lancarnya peyusunan makalah kami.
Sebagai penyusun, kami sadar bahwa dalam pembuatan dan penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, untuk itu kami mengharapkan kritik
dan sarannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................1
C.
Tujuan...........................................................................................................1
Faktor-faktor Humoral.................................................................................4
C.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sistem kekebalan tubuh ( Imunitas ) adalah suatu organ komplek yang
memproduksi sel-sel yang khusus yang dibedakan dengan sistem peredaran
darah dari sel darah merah, tetapi bekerja sama dalam melawan infeksi
penyakit ataupun masuknya benda asing kedalam tubuh. Semua sel imun
mempunyai bentuk dan jenis sangat bervariasi dan bersirkulasi dalam sistem
imun dan diproduksi oleh sumsum tulang. Salah satu komponen sistem imun
pada organisme adalah molekul/humoral. Imunitas humoral, yaitu imunitas
yang dimediasi oleh molekul di dalam darah, yang disebut antibodi. Antibodi
dihasilkan oleh sel B limfosit. Mekanisme imunitas ini ditujukan untuk benda
asing yang berada di di luar sel (berada di cairan atau jaringan tubuh). B
limfosit akan mengenali benda asing tersebut, kemudian akan memproduksi
antibodi. Antibodi merupakan molekul yang akan menempel di suatu molekul
spesifik (antigen) di permukaan benda asing tersebut. Kemudian antibodi akan
menggumpalkan benda asing tersebut sehingga menjadi tidak aktif, atau
berperan sebagai sinyal bagi sel-sel fagosit.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami dapatkan adalah sebagai berikut :
Tujuan
Untuk mengetahui pengertian, faktor-faktor, mekanisme kerja dan
gangguan yang terdapat pada sistem kekebalan humoral.
BAB II
TINJAUAN TEORI
tubuh (imunitas). Sistem ini membentengi tubuh dari segala sesuatu yang
dianggap asing dan pembawa penyakit infeksi.
Imunitas adalah perlindungan dari penyakit, khususnya penyakit infeksi.
Sel-sel dan molekul-molekul yang terlibat di dalam perlindungan membentuk
sistem imun. Sedangkan respon untuk menyambut agen asing disebut respon
imun. Jadi, agen asing atau antigen adalah substansi yang dapat menyebabkan
terjadinya respon imun, misalnya virus. Tidak semua respon imun melindungi
dari penyakit. Beberapa agen asing seperti allergen yang ditemukan pada debu,
bulu kucing dll. dapat menyebabkan penyakit sebagai konsekuensi akibat
menginduksi respon imun.
Salah
satu
komponen
sistem
imun
pada
organisme
adalah
akibat
rangsangan
biologis,
imunitas
manusia ditentukan
oleh kemampuan
tubuh untuk
darah atau kelenjar tubuh vertebrata lainnya, dan digunakan oleh sistem
kekebalan tubuh untuk mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda asing
seperti bakteri dan virus. Molekul antibodi beredar di dalam pembuluh darah
dan memasuki jaringan tubuh melalui proses peradangan. Mereka terbuat dari
sedikit struktur dasar yang disebut rantai. Tiap antibodi memiliki dua rantai
berat besar dan dua rantai ringan.
Antigen merupakan molekul yang memacu respons imun (imunogen).
Substansi ini dapat bereaksi dengan antibodi atau sel T yang sudah
tersensitivitasi. Secara fungsional dibagi :
1. Imunogen
Respon imun humoral adalah aspek imunitas yang dimediasi oleh sekresi
antibodi yang diproduksi dalam sel-sel B limfosit. Aktivasi dan fungsi sel B
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Ag + Ig
Ca
Faktor-faktor Humoral
Faktor-faktor humoral yang ditemukan di dalam serum atau terbentuk di
lokasi infeksi.
1. Sistem komplemen
Interleukin
Interleukin -1 (IL-1) memicu demam dan produksi protein fase akut,
beberapa di antaranya adalah antimikrobial yang menyebabkan opsonisasi
bakteri.
Ketika penyerang telah dihapus, banyak dari B-sel yang dihasilkan untuk
melawan ancaman spesifik ini akan mati, namun sebagian lagi akan tetap,
menetap di sumsum tulang dan bertindak sebagai semacam memori dari
serangan ini. Orang dilahirkan dengan satu set respon imun bawaan yang
dirancang untuk mengenali jenis luas sel dan organisme yang dapat
menimbulkan ancaman bagi tubuh, namun imunitas humoral diperoleh oleh
terkena virus, bakteri, dan zat lain yang dapat menyebabkan kerugian . Seiring
dengan berjalannya waktu, tubuh membangun lebih kenangan dari serangan
sebelumnya oleh mikroorganisme berbahaya.
1. Imunitas Jangka Panjang
Respon imun humoral dapat menghasilkan kekebalan yang langgeng untuk
berbagai agen infeksi. Ketika tubuh berada di bawah serangan dari agen
seperti virus yang belum ditemukan sebelumnya, ia harus mulai dari awal
dan biasanya membutuhkan waktu beberapa hari untuk me-mount respon
imun yang efektif. Selama waktu ini, virus dapat berkembang biak tak
terkendali, menyebabkan infeksi yang dapat menghasilkan menyenangkan,
dan mungkin berbahaya, gejala. Hanya ketika tubuh telah menghasilkan
sejumlah besar antibodi yang cocok yang dapat melawan infeksi. Namun,
jika dia menemui virus ini lagi, biasanya akan jauh lebih siap, berkat retensi
B-sel yang dihasilkan dalam menanggapi serangan sebelumnya, dan itu
akan bisa mendapatkan untuk bekerja pada menghilangkan penyerbu segera.
2. Vaksinasi
Kekebalan ini memori juga bagaimana vaksinasi dan imunisasi kerja.
Orang bisa disuntikkan dengan bentuk mati atau tidak aktif dari virus atau
bakteri yang akan merangsang respon imun humoral tanpa berpose ancaman
bagi tubuh berbahaya. Jika, pada suatu saat di masa depan, orang ini terkena
agen nyata, harus ada respon imun langsung yang akan menghilangkannya
sebelum dapat melakukan kerusakan serius.
Vaksinasi lebih efektif untuk beberapa jenis infeksi daripada untuk
orang lain. Sebuah program vaksinasi di seluruh dunia untuk virus cacar
berhasil membawa kepunahan lengkap di alam liar, karena itu tidak dapat
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Salah
satu
komponen
sistem
imun
pada
organisme
adalah
DAFTAR PUSTAKA
Baratawidjaja, Karnen Garna. 2000. Imunologi Dasar. Jakarta: Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universit as Indonesia
Dinejad, Ahmad. 2005. Sistem Kekebalan Tubuh. Jakarta: Cv.Swasada
Yahya, Harun. 2002. Sistem Kekebalan Tubuh dan Keajaiban didalamnya.
Bandung: PT. Syaamil Cipta Media.