Professional Documents
Culture Documents
ISCHIALGIA
Pembimbing:
dr. Ardiansyah, Sp.S
Disusun oleh:
Estianna Khoirunnisa
20090310108
SMF ILMU PENYAKIT SARAF RSUD SALATIGA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2014
HALAMAN PENGESAHAN
ISCHIALGIA
Disusun oleh:
Estianna Khoirunnisa
20090310108
November 2014
BAB I
LAPORAN KASUS
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. J
Umur
: 51 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wiraswasta
Status
: Menikah
No RM
: 14-15-285386
Tanggal Periksa
: 27 Oktober 2014
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama
Keluhan tambahan
Kesadaran
: Compos mentis
GCS
: E4M6V5 = 15
Tanda vital:
TD
= 140/90 mmHg
RR
= 20 x/menit
: baik
Status generalis :
Kepala
- rambut
- mata
- telinga
- hidung
- mulut
Leher
- pembesaran KGB
: tidak membesar
- simetris/tidak
: simetris
- pembesaran tiroid
: tidak membesar
- JVP
: tidak meningkat
Thoraks
Jantung
batas atas
Abdomen
I : datar dan simetris
A : BU (+) normal
P : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
P : tympani
Ekstremitas
IV.
Superior
Inferior
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Saraf kranialis
(kanan/kiri)
1. N. olfactorius (N.I)
Daya penciuman hidung
: normosmia/normosmia
2. N.opticus (N.II)
Tajam penglihatan
: 6/6
6/6
Lapang penglihatan
Tes warna
Fundus oculi
: tidak dilakukan
: -/-
Endophtalmus :
: -/-
Exophtalmus
: -/-
Diameter
: 3mm / 3mm
Bentuk
: bulat / bulat
Isokor/anisokor
: isokor
Posisi
: sentral/ sentral
Pupil
: +/+
:+/+
Lateral
:+/+
Superior
:+/+
Inferior
:+/+
Obliqus superior
:+/+
Obliqus inferior
:+/+
: +/+
: +/+
4. N. trigeminus (N.V)
Sensibilitas
Raba
Nyeri
Suhu
Ramus oftalmikus
N/N
N/N
N/N
Ramus maksilaris
N/N
N/N
N/N
Ramus mandibularis
N/N
N/N
N/N
Motorik
M.masseter
: baik/baik
M.temporalis
: baik/baik
M.pterigoideus
: baik/baik
Reflek kornea
: +/+
Reflek bersin
: tidak dilakukan
Reflek
5. N. facialis (N.VII)
Inspeksi wajah sewaktu
Diam
Tertawa
: simetris
Meringis
: simetris
Bersiul
: simetris
: simetris
: simetris
Menggembungkan pipi
: simetris
Sensoris
Pengecapan 2/3 depan lidah : +/+
6. N. Vestibulo-Cochlearis (N.VIII)
N. Cochlear
Ketajaman pendengaran
: +/+
Tinnitus
: -/-
N. Vestibularis
Test vertigo
: Romberg test -
Nistagmus
: -/-
: (-)
Posisi uvula
: di tengah
Palatum mole
: istirahat
Bersuara
Arcus palatoglossus
: istirahat
Bersuara
Arcus Pharingeus
: istirahat
Bersuara
Reflek batuk
:+
Reflek muntah
:+
Peristaltic usus
: BU (+)
Bradikardi
:-
Takikardi
:-
: simetris
: terangkat
: simetris
: terangkat
: simetris
: terangkat
8. N. accesorius (N.XI)
M. sternocleidomastoideus
: normal/normal
M. trapezius
: normal/normal
9. N. Hypoglossus (N.XII)
Atropi
:-
Fasikulasi
:-
Deviasi
:-
Sistem motorik
Gerak
superior ka / ki
Kekuatan otot
normooaktif / normoaktif
:
fleksor: 5 ekstensor: 5/
fleksor : 5 ekstensor: 5
Tonus :
normotonus / normotonus
Klonus
-/-
Reflek fisiologis
biceps (+/+)
Triceps (+/+)
inferior ka / ki
normoaktif/normoaktif
fleksor:5 ekstensor: 5/
fleksor: 5 ekstensor: 5
normotonus /normotonus
-/Patellla (+/+)
Achiles (+/+)
Reflek patologis
:-Hoffman-tromer -/-
-Babinsky
-/-
-Chaddock
-/-
- Oppenheim
-/-
-Schaefer
-/-
- Gordon
-/-
-Gonda
-/-
- Kaku kuduk
: (-)
- Kernig test
: (-)
- Lasseque test
: (+/-)
- Brudzinsky I
: (-)
- Brudzinsky II
: (-)
- Patrick
: (-)
- Kontrapatrick
: (-)
- Valsava
: (-)
- Nafziger
: (-)
Sensibilitas
Eksteroseptif / rasa permukaan (superior / inferior )
Rasa raba
+/+
Rasa nyeri
+/+
+/+
+/+
(superior / inferior )
Rasa sikap
+/+
Rasa getar
tidak dilakukan
+/+
Koordinasi
Tes tunjuk hidung
:+/+
Tes pronasi/supinasi ;
+/+
: normal
Defekasi
: normal
Salivasi
: normal
Fungsi luhur
V.
Fungsi bahasa
baik
Fungsi orientasi
baik
Fungsi memori
baik
Fungsi emosi
baik
RESUME
Tn.J, berusia 51 thn datang ke RSUD Salatiga dengan keluhan nyeri pada
pinggang bawah yang menjalar hingga paha sebelah kanan sejak 1,5 bulan yang
lalu. Nyeri terasa tajam dan berlangsung terus menerus, semakin lama semakin
berat. Skala nyeri 5 dari 10. Nyeri dirasakan memberat jika pasien melakukan
gerakan tertentu pada bagian pinggul seperti berjalan naik turun tangga. Nyeri
berkurang jika dalam posisi istirahat telentang. Nyeri pada pinggang tidak diikuti
rasa kesemutan atau rasa baal. Nyeri tidak menjalar hingga ujung kaki. Kaki kiri
tidak nyeri. Rasa lemah pada tungkai (-). Riwayat demam sebelumnya (-), riwayat
penurunan berat badan (-), riwayat batuk lama (-), riwayat jatuh terduduk (-),
riwayat trauma (-), riwayat jatuh terpeleset (-). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Pada pemeriksaan fisik didapati kesadaran Compos mentis,. GCS: E4M6V5 = 15,
keadaan umum tampak sakit sedang
Tanda vital:
TD
= 140/90 mmHg
= 88 x/menit
RR
= 20 x/menit
Suhu = 36,5 C
Gizi
: baik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ro vertebra lumbosacral AP lateral
Kesan: gambaran awal spondyloarthrosis lumbalis dengan penyempitan DIV
L5-S1 dan FIV L4-S1 curiga adanya HNP
10
PEMERIKSAAN ANJURAN
MRI lumbosacral
VIII. DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : Low Back Pain
Diagnosis Anatomis : Ischialgia dextra
Diagnosis Radiologis: Spondyloarthrosis lumbalis
IX.
DIAGNOSIS BANDING
-
X.
HNP
PENATALAKSANAAN
-
Omeprazole 1-0-1
Meloxicam 7,5 mg 1-0-1
Myonep 1-0-1
BSA 0-0-1
BAB II
11
TINJAUAN PUSTAKA
Adapun komponen komponen dari regio pinggang adalah kulit, otot, ruas,
tulang sendi, bantalan sendi, facet joint. Dan apabila semuanya ini mengalami
gangguan maka sangat berpotensi untuk terkena NPB yang bisa berlanjut menjadi
ishialgia.
Perjalanan Nervus Ischiadicus di mulai dari L4-S3, dan saraf ini memiliki
percabangan antara lain:
menjadi 2 bagian. Dibagian ventral terdiri dari korpus vertebra yang dibatasi satu
dengan lainnya oleh diskus intervertebra dan ditahan satu dengan lainnya oleh
12
ligamentum longitudinal ventral dan dorsal. Bagian dorsal tidak begitu kuat dan
terdiri atas arkus vertebra dengan lamina dan pedikel yang diikat satu dengan
lainnya oleh berbagai ligamen diantaranya ligamen interspinal, ligamen
intertranversa dan ligamen flavum. Pada procesus spinosus dan tranversus
melekat otot-otot yang turut menunjang dan melindungi kolum vertebra. Seluruh
bangunan kolum vertebra mendapat inervasi dari cabang-cabang saraf spinal yang
sebagian besar keluar dari ruangan kanalis vertebra melalui foramen intervertebra
dan sebagian dari ramus meningeal yang menginervasi duramater. Diskus
intervertebra dan nukleus pulposus tidak mempunyai inervasi sensibel biarpun
berbatasan langsung dengan ligamen longitudinal yang mengandung serabut
sensorik.
Bagian lumbal merupakan bagian tulang punggung yang mempunyai
kebebasan gerak yang terbesar. Tarikan tekanan dan torsi yang dialami pada
gerakan-gerakan antara bagian toraks dan panggul menyebabkan daerah ini dapat
mengalami cedera lebih besar daripada daerah lain, biarpun tulang-tulang vertebra
dan ligamen di daerah pinggang relatif lebih kokoh. Perbedaan hentakan antara
tulang dengan jaringan dalam peranan mereka sebagai sendi pendukung akan
menyebabkan penyakit yang karakteristik unik pada daerah yang bersangkutan.
Sebagian besar lesi pada diskus lumbal adalah mengenai jaringan lunak dan sering
sekali menghasilkan protrusi inti (nucleus) yang kemudian menekan akar saraf.
N. Ischiadicus mempersarafi:
M. Semitendinosus
M. Semimbranosus
M. Biceps Femoris
M. Adduktor Magnus
N. Peroneus Mempersarafi
M. tibialis anterior
M. digitorum brevis
M. poroneus tertius
13
N. Tibialis mempersarafi
M. gastrocnemius
M. popliteus
M. soleus
M. plantaris
M. tibialis posterior
B. ISCHIALGIA
Ischialgia merupakan nyeri menjalar sepanjang perjalanan n.ichiadicus L4S2. Ischialgia yang terasa bertolak dari lokasi foramen infrapiriformis dan
menjalar menurut perjalanan nervus ischiadicus cum nervus peroneus dan nervus
tibialis harus dicurigai sebagai manifestasiischiadicus primer atau entrapment
neuritis dengan tempat jebakan di daerah sacroiliaka.
Ischialgia yang dirasakan bertolah dari vertebra lumbosacralis atau daerah
paravertebralis lumbosacralis dan menjalar sesuai dengan salah satu radiks yang
ikut menyusun nervus ischiadicus.Sebelum terjadi ischialgia selalu di dahului
dengan Low Back pain atau Nyeri Pinggang Bawah itu sendiri seperti perasaan
nyeri, pegal, linu atau terasa tidak enak di daerah pinggang, pantat yang factor
pencetusnya oleh berbagai sebab, mulai dari yang paling jelas seperti salah posisi,
kuman sampai penyebab yang tidak jelas seperti stress. NPB dapat di
klasifikasikan menjadi Traumatik maupun Non traumatic dengan atau tanpa
kelainan neurologis primer atau sekunder, dengan atau tanpa kelainan neurologis
akut ataupun kronik.
Nyeri atau rasa tidak enak yang menjalar harus diartikan sebagai
perwujudan hasil perangsangan terhadap saraf sensori. Nyeri saraf itu terasa
sepanjang perjalanan saraf tepi. Ia bertolak dari tempat saraf sensorik terangsang
dan menjalar berdasarkan perjalanan serabut sensorik itu ke perifer. Perangsangan
terhadap berkas saraf perifer biasanya berarti perangsangan pada saraf motorik
dan sensorik.Gangguan sensibilitas yang terasa sepanjang parjalanan saraf tepi
14
dan biasanya juga disertai gangguan motorik yang di sebut Neuritis. Neuritis di
tungkai dapat terjadi oleh karena berkas saraf tertentu terkena infeksi atau terkena
patologic di sekitarnya.
Adapun penyebab-penyebab dari ischialgia adalah:
1.
2.
Entrapment Neuritis :
3.
a)
Neuritis primer
b)
Tuber Ischi
b)
Artikulatio koksae.
c)
Spondylosis
15
lumbosakral, (6) Nyeri tekan pada lamina L4, L5 dan S1, (7) Tes laseque
selalu positif.
3.
16
Nyeri yang dirasakan penderita secara tiba-tiba seperti rasa terbakar atau
bersifat tajam dan sakit pada malam hari. Sehingga penderita tidak dapat tidur.
Nyeri bertambah apabila saraf tersebut mengalami penekanan saraf.
Penyebaran rasa sakitnya dimulai dari daerah lumbal, hip joint kemudian
menyebar kearah bawah. Cara berjalan penderita dengan ujung jari kaki plantar
flexi ankle, hip dan knee dalam keadaan flexi juga sehingga nampak penderita
jalan dalam keadaan
17
18
19
Segera istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan.
Saat duduk lama diusahakan kaki disila bergantian kanan dan kiri atau
menggunakan kursi kecil untuk menumpu kedua kaki.
Saat menyapu atau mengepel lantai pergunakan gagang sapu atau pel yang
panjang, sehingga saat menyapu atau mengepel punggung tidak
membungkuk.
20
BAB III
PEMBAHASAN
21
Dari anamnesis diperoleh data pasien mengeluh nyeri pada pinggang bawah yang
menjalar hingga paha sebelah kanan sejak 1,5 bulan yang lalu. Nyeri terasa tajam
dan berlangsung terus menerus, semakin lama semakin berat. Skala nyeri 5 dari
10. Nyeri dirasakan memberat jika pasien melakukan gerakan tertentu pada bagian
pinggul seperti berjalan naik turun tangga. Nyeri berkurang jika dalam posisi
istirahat telentang. Nyeri pada pinggang tidak diikuti rasa kesemutan atau rasa
baal. Nyeri tidak menjalar hingga ujung kaki. Kaki kiri tidak nyeri. Rasa lemah
pada tungkai (-). Riwayat demam sebelumnya (-), riwayat penurunan berat badan
(-), riwayat batuk lama (-), riwayat jatuh terduduk (-), riwayat trauma (-), riwayat
jatuh terpeleset (-). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Pada pemeriksaan fisik didapati kesadaran Compos mentis,. GCS: E4M6V5 = 15,
keadaan umum tampak sakit sedang
Tanda vital:
TD
= 140/90 mmHg
= 88 x/menit
RR
= 20 x/menit
Suhu = 36,5 C
Gizi
: baik
22
DAFTAR PUSTAKA
Available at http://neurology.multiply.com/journal/item/24
Tim Penyusun, 2010. Profil Kesehatan Puskesmas Kediri Tahun 2010.
23
24