Professional Documents
Culture Documents
Bermain pada anak merupakan kegiatan yang dapat disamakan dengan bekerja pada orang
dewasa. Bermain memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pengaruh perkembangan
anak.
Frank dan Farida caplan (Hildebrand,1986;55-56) mengemukakan ada enam belas nilai
bermain bagi anak:
a. Bermain membantu pertumbuhan anak
b. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela
c. Bermain memberi kebebasan anak untuk bertindak
d. Bermain memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai
e. Bermain mempuhyai unsur petualang di dalamnya
f. Bermain meletakkan perkembangan bahasa
g. Bermain mempunyai pengaruh yang unik dalam pembentukan pribadi
h. Bermain memberi kesempatan untuk menguasi diri secara fisik.
i. Bermain memperluas minat pemusatan perhatian
j. Bermain merupakan cara anak menyelidiki sesuatu
k. Belajar merupakan cara anak mempelajari peran orang dewasa
l. Bermain merupakan cara sinamis untuk belajar
m. Bermain menjernihkan pertimbangan anak
n. Bermain dapat distruktur secara akademis
o. Bermain merupakan kekuatan hidup
p. Bermain merupakan sesuatu yang essensial bagi kelestarian hidup manusia.
2.1.2. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas ialah suatu cara penyajian kegiatan yang telah ditentukan dan
anak dapat mempertanggungjawabkan sesuai petunjuk langsung dari guru. Ditinjau dari teori
belajar Vygotsky pemberian tugas yang cocok adalah pemberian tugas kelompok, dimana
anak bisa bersosialisasi dengan teman sekelompok,mau berbagi, mau bertanya, serta belajar
untuk bekerjasama tanpa harus berharap pada kemampuan orang lain atau sebaliknya.
2.1.3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu penyajian kegiatan pembelajaran dengan penjelasan lisan
disertai perbuatan atau memperlihatkan suatu proses tertentu yang kemudian diikuti atau
dicoba oleh anak didik. Metode demonstrasi juga bisa diartikan suatu cara memperagakan
atau mempertunjukkan sesuatu atau proses kejadian atau peristiwa. Guru dituntut
mendemonstrasikan sesuatu harus jelas, alat peraga harus dipersiapkan lebih dulu,agar pada
saat mendemonstraskan tidak terhambat atau terganggu.
i.
j.
k.
l.
m.
tipis.
n. Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 2-3 pola yang berurutan
misalnya merah, putih, biru, merah, putih, biru, merah, putih.
o. Meniru pola dengan menggunakan 4 kubus
p. Mengerjakan mencari jejak (maze) yang lebih rumit.
2.2.3. Tujuan Assemen
Assemen anak usia dini digunakan untuk berbagai tujuan antara lain :
1. Untuk mengetahui berbagai aspek perkembangan anak secara individual.
2. Untuk diagnosa adanya hambatan perkembangan maupun identifikasi penyebab masalah
belajar anak.
3. Untuk memberikan tempat dan program yang tepat bagi anak ( apakah dibutuhkan
program pelayanan khusus)
4. Untuk membuat perencanaan program dan memberikan umpan balik bagi anak.
5. Untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah perkembangan pada anak.
Dengan demikian kegiatan assemen yang dilakukan hendaknya disesuaikan dengan tujuan
assemen yang hendak dicapai, agar mendapatkan hsail yang maksimal. Untuk melaksanakan
kegiatan assemen dibutuhkan perencanaan yang baik, serta instrument (alat) yang tepat untuk
mengukur perkembangan anak.
2.2.4. Komponen yang Dievaluasi
Dalam melakukan evaluasi terdapat pedoman yang dapat digunakan yaitu :
a. Memilih apa yang akan dievaluasi, menentukan siapa yang akan dievaluasi dan dalam
situasi apa evaluasi dilaksanakan.
b. Menentukan tujuan evaluasi secara jelas. Mengetahui alasan mengapa evaluasi diadakan
dan manfaat apa yang dapat diperoleh dari kegiatan evaluasi tersebut.
c.
Mengetahui bagaimana cara memperoleh data evaluasi tersebut apakah akan
menggunakan observasi, pemberian tugas, atau tanya jawab.
d. Mengetahui kegunaan evaluasi.
e. Menyatakan tujuan kegiatan secara jelas.
f. Tindak lanjut, menggunakan hasil evaluasi kegiatan untuk dimanfaatkan bagi peningkatan
pengembangan lebih lanjut seluruh aspek pengembangan anak didik.
2.2.5. Alat Evaluasi
Dalam mengevaluasi pengembangan kognitif anak TK terdapat berbagai macam alat evaluasi
yang dapat digunakan, antara lain :
a. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah suatu cara untuk mengetahui perkembangan kemampuan
dan sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak dalam perkembangan
kognitif.
b. Catatan Anekdot
Catatan anekdot adalah sekumpulan catatan singkat yang spesifik tentang sikap dan perilaku
dalam situasi tertentu. Hal-hal yang dicatat meliputi aktivitas yang bersifat positif dan negatif.
Catatatan
bukan
merupakan
interpretasi
guru.
Catatan
benar-benar
ada
artinya
b. Catatan Anekdot
Untuk mencatat anekdot guru harus menyiapkan buku untuk mencatat kejadian yang
menonjol dari kebiasaan sehari-hari, agar guru mengetahui kenapa itu terjadi, apa yang
mendorong kejadian tersebut.
No
Nama
Hari/Tgl
Peristiwa
Keterangan Kesimpulan
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Kelas
c. Kumpulan Kerja Siswa
Guru harus menyiapkan folder untuk menyusun hasil kerja anak agar tidak tercecer.
d. Penilaian Kinerja
Yang harus dibuat : lembaran penilaian berdasarkan gradasi atau peningkatan kemampuan
kognitif.
No
Hari/Tgl Nama
Siswa
Pengembang Kegiatan
an
Penilaian
ks k c
Ket
B
bs
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Kelas
e. Menyediakan Buku Rangkuman Penilaian untuk Mingguan atau Bulanan
Sebelum memasukkan seluruh penilaian ke dalam laporan penilaian perkembangan siswa,
guru terlebih dahulu merangkum seluruh hasil pengamatan dari perkembangan kognitif siswa
baik dari kumpulan kerja, catatan anekdot, penilaian kinerja.
f. Buku Laporan Perkembangan Anak
Buku ini berisi identitas anak lengkap dengan latar belakang orang tua, teman, lingkungan dan
sebagainya, nama sekolah, guru, kepala sekolah. Format penilaian berdasarkan narasi atau
deskripsi.
2.3. Penerapan Metode dan Evaluasi
(bentuk,pola,warna,ukuran).
e. Indikator
: Menyebutkan konsep penuh kosong melalui mengisi wadah
dengan air.
f. Media : Botol bekas minuman ukuran( besar, sedang, kecil), ember, corong, air, pewarna,
sendok.
g. Metode
: Metode demonstrasi
h. Tujuan
:
1. Anak dapat membedakan ukuran botol
2. Anak dapat menyebutkan ukuran botol dan warna air yang dituangkan.
3. Anak dapat menyebutkan sifat air.
i. Langkah-langkah pelaksanaannya :
1. Guru menyiapkan alat-alat untuk kegiatan tersebut seperti embeer, air, botol bekas
minuman, sendok atau gelas bekas minuman.
2. Guru mengajak anak keluar ruangan kelas.
3. Guru mendemonstrasikan menuangkan air ke dalam botol.
4. Guru menyuruh salah satu anak untuk menuangkan air ke dalam botol dan menyebutkan
apa yang terjadi.
5. Guru menyuruh anak lain untuk melakukan kegiatan yang sudah dibericontoh guru dan
anak menceritakan apa yang terjadi.
j.
Evaluasi
: melalui observasi