Professional Documents
Culture Documents
Ada dua macam ujung penetrometer yang biasa dipakai yaitu Standar Typr
(mantel konis) dan Friction Sleeve atau Ahesi Jacket Type, Type (bikonus)
ujungya sendiri adalah sebuah kerucut (konus) 60 dengan luas penampang 10
cm2 dan untuk kedua macam ini ujungnya ditekan kebawah dengan suatu
rangkaian stang dalam dan casing luar. Pada Type Standard yang diukur
hanyalah pada stang dalam dan casing segera menekan konus tersebut ke bawah.
Seluruh Tabung luar tinggal diam gaya yang diukur dengan suatu rangkaian
alat ukur (gauge) yang ditempatkan pada kerangkaian dongkrak dipermukaan
tanah. Setelah pengukuran dilakukan, konis, stang-stang dan casing luar
dimajukan sampai ketitik (kedalam) dimana pengukuran berikutnya dilakukan
dengan hanya menekan casing luar saja. Hal ini segera otomatis akan
mengembalikan konus tersebut posisi yang siap untuk pengukuran berikutnya.
Pada penggunaan macam Fricion Sleeve nilai konus dan hambatan
pelekat kedua-duanya diukur vini dilakukan dengan menekan stang yang ditekan
kebawah, dengan demikian hanya nilai konus yang diukur. Bila konus telah
digerakkan, maka dengan sendirinya ia akan mengait Fricion Sleeve dan
konus beserta Fricion Sleeve kemudian ditekan kebawah bersama-sama sedalam
4 cm. Jadi nilai hambatan pelekat diukur bersama-sama.
Nilai hambatan pelekat didapatkan kemudian dengan mengurungkan
besarnya nilai konus dari nilai keseluruhan. Kemudian dengan menekan casing
(selubung) luarnya saja. Konus Fricion dan stang-stangsecara keseluruhan akan
tertekan kebawah sampai suatu kedalaman dibawah dimana dilakukan
pembatasan berikutnya, Hal ini secara otomatis akan mengembalikan konus dan
Fricion Sleeve pada posisi yang siap untuk pengukuran berikutnya, pembacaan
biasanya dilakukan setiap 20 cm.
Dengan alat sondir adalah untuk mencapai kedalaman 30 m atau lebih.
Bilag tanah yang diselidiki benar-benar lunak. Ada dua macam kerangka yang
dipakai untuk menekan stang-stang kebawah yaitu alat yang setengah berat
(Medium Weight) dan alat berat.
Alat yang setengah berat dipakai untuk mencapai pengukuran nilai konus
sampai 159 Kg/cm2 . Alat yang berat dapat mengukur besaran sampai 400
Kg/cm2. Hasil-hasil digambarkan dalam Kg/cm2 dan hambatan yang
bersangkutan per cm keliling yaitu dalam Kg/cm. Hambat6an pelekatkemudian
diperoleh dari kemiringan (gradien) deari kurva ini terhdap sumbu vertikal.
Alat sondir memberikan gambaran yang mengenai kondisi tanah walaupun
tidak memberikan keterangan kepada kita mengenai terdiri apa sajakah tanah
tersebut. Sepintas lalu kita dapat melihat apakah hanya tanah yang berbeda-beda
yang dijumpai dalam hal ini adalah mungkin untuk sekalian menentukan tanah
yang dijumpai dengan alat tersebut.
Alat sondir ini sangat cocok untuk keperluan keadaan di Indonesia, karena
disini terdapat banyak lapisan lempung yang dalam dengan kekuatan yang renfah
sehingga tidak sulit ditembus dengan alat ini. Sebaiknya dapt dimengerti dengan
jelas bahwa nilai konus yang diperoleh dengan alat Sondir ini tidak dapat
disamakan dengan daya dukung tanah yang bersangkutan nilai konus merupakan
suatu angka empiris, dengan sifat-sifat lain daripada tanh tersebut. Misalnya nilai
Sondir pada lapisan lain pasir dipakai sebagai petunjuk mengenai kepadatan
relatif (Relative Density) pasir tersebut.
A. Tujuan
Untuk mengetahui kekuatan lapisan tanah berdasarkan pada perlawanan
penetrasi konus dan hambatan lekat.
Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus
yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas.
Hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus
dalam gaya per satuan panjang.
B. Peralatan
a. Mesin sondir ringan (2 ton) atau mesin sondir berat (10 ton)
b. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam sesuai kebutuhan dengan
panjang masing-masing 1 meter.
perlawananan
penetrasi
konus.
Penekanan
selanjutnya
akan
D. Perhitungan
1. Hambatan lekat dihitung dengan rumus:
HL = (JP - PK)CL
Dimana:
L
= interval pembacaan = 20 cm
Dp2
C
= faktor alat =
Dc
= diameter konus
= tinggi selimut
4 DsI
= diameter selimut
JHLi =
HL
0
JHL
2. Pembacaan pertama (PK) dan pembacaan kedua (JP) harus dikoreksi terhadap
Dp2
faktor alat yaitu qc = PK(Dp/Dc)2 dan fs = (JP - PK)
4 DsI
3. Buatlah grafik antara (PK) dan jumlah hambatan lekat (JHL) terhadap kedalaman
: Prakt. Mektan
Dikerjakan oleh
: Kelompok 5
Titik sondir
Tanggal dikerjakan
Lokasi
: Unsri Indralaya
Kedala
man MT
(m)
0.00
.20
.40
.60
.80
1.00
.20
.40
.60
.80
2.00
.20
.40
.60
.80
3.00
.20
.40
.60
.80
4.00
.20
.40
.60
.80
5.00
.20
Perlawan
an
Penetrasi
Konus
(PK)
(Kg/cm2)
10
11
14
19
25
22
18
15
12
19
26
30
35
42
50
48
35
35
40
43
38
30
28
20
18
15
Jumlah
Perlawan
an (JP)
(kg/cm2)
Hambatan
Lekat (HL)
=(JP
PK)C2
(kg/cm2)
HLx
20/10
Kg/cm
Jumlah
Hambata
n Lekat
(JHL)
(Kg/cm2)
Hambatan
Setempat
HS HL/10
15
15
20
32
38
35
30
21
17
34
40
45
48
56
62
60
47
45
52
56
50
45
40
32
30
26
5
4
6
13
13
13
22
6
5
15
14
15
13
14
12
12
12
10
12
13
12
15
12
12
12
11
10
8
12
26
26
26
44
12
10
30
28
30
26
28
24
24
24
20
24
26
24
30
24
24
24
22
10
18
30
56
82
108
152
164
174
204
232
262
288
316
340
364
388
408
432
458
482
512
536
560
584
606
0,5
0,4
0,6
1,3
1,3
1,3
2,2
0,6
0,5
1,5
1,4
1,5
1,3
1,4
1,2
1,2
1,2
1,0
1,2
1,3
1,2
1,5
1,2
1,2
1,2
1,1
.40
.60
.80
6.00
.20
.40
.60
.80
7.00
.20
.40
.60
.80
8.00
.20
.40
.60
.80
9.00
.20
.40
.60
.80
10.00
.20
.40
.60
.80
11.00
.20
.40
.60
.80
12.00
.20
.40
.60
.80
13.00
.20
9
7
8
5
6
7
7
5
20
24
32
38
45
52
58
61
65
68
75
87
90
94
102
108
114
126
120
122
118
121
125
126
130
128
132
135
137
137
128
125
15
14
15
11
11
13
14
10
30
35
45
52
60
67
72
73
78
84
86
92
95
96
96
136
155
152
158
160
155
160
170
171
192
173
198
200
210
209
180
178
6
7
7
6
5
6
7
5
10
11
13
14
15
15
14
12
13
16
11
5
5
2
23
28
41
26
38
38
37
39
45
45
62
45
66
65
73
72
52
53
12
14
14
12
10
12
14
10
20
22
26
28
30
30
28
24
26
32
22
10
10
4
46
56
82
52
76
76
74
78
90
90
124
90
132
130
146
144
104
106
618
632
646
658
668
680
694
704
724
746
772
800
830
860
884
908
934
966
988
998
1008
1012
1058
1114
1196
1248
1324
1400
1474
1552
1642
1732
1856
1946
2078
2208
2354
2498
2602
2708
0,6
0,7
0,7
0,6
0,5
0,6
0,7
0,5
1,0
1,1
1,3
1,4
1,5
1,5
1,4
1,2
1,3
1,6
1,1
0,5
0,5
0,2
2,3
2,8
4,1
2,5
3,8
3,8
3,7
3,9
4,5
4,5
6,2
4,5
6,6
6,5
7,3
7,2
5,2
5,3
.40
.60
.80
14.00
.20
.40
.60
.80
15.00
.20
.40
.60
.80
16.00
.20
.40
.60
.80
17.00
.20
120
126
130
138
142
145
140
139
143
147
138
135
140
153
151
145
142
155
159
162
170
178
183
218
225
230
224
224
228
235
220
219
225
238
237
230
229
248
-
50
52
53
80
83
85
84
85
85
88
82
84
85
85
86
85
87
93
-
100
104
106
160
166
170
168
170
170
176
164
168
170
170
172
170
174
186
-
Contoh perhitungan :
Untuk kedalaman muka tanah 0,20 m dengan nilai :
PK = 10 kg/cm2
JP = 15 kg/cm2
L = 20 cm
Koreksi factor luar, yaitu :
2808
1912
3018
3178
3344
3514
3682
3852
4022
4198
4362
4530
4700
4870
5042
5212
5386
5572
-
5,0
5,2
5,3
8,0
8,3
8,5
8,4
8,5
8,5
8,8
8,2
9,4
8,5
8,5
8,6
8,5
8,7
9,3
-
Dp
Dc
Qc=PK
dimana :
Dp
=1
Dc
dimana :
= (JP - PK)c
c. 20 = 1
20
20
=5x
= 10 kg/cm
10
10
Hambatan setempat =
=
c.l = 1
HS HL
10
10 5
= 0,5
10
c = 0,05