Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Susiana
120210102020
Kelas B
PROGRAMSTUDIPENDIDIKANFISIKA
JURUSANPENDIDIKAN MATEMATIKA DANIPA
FAKULTAS KEGURUANDAN ILMUPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
PLANNING
OBSERVING
REFLECTING
Gambar 1. Rancangan Penelitian Tindakan Model Kurt Lewin
Sementara itu empat langkah dalam satu siklus yang dikemukakan oleh
Kurt Lewin dielaborasi lagi oleh Ernest T. Stringer menjadi:
a. Perencanaan (Planning)
b. Pelaksanaan (implementasi)
c. Penelitian (evaluating)
Jumlah siklus dalam suatu penelitian tindakan tergantung pada apakah
masalah (utama) yang dihadapi telah terpecahkan.
Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Guru membuat acuan program pembelajaran berupa beberapa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) fisika konsep gaya yang bernuansa nilai dimana
kegiatan pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw.
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru melaksanakan proses pembelajaran yang mengacu pada rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan tahapan sebagai berikut :
1. Memberikan tes awal (pre test) kepada siswa
2. Pembagian kelompok
3. Pembagian tugas
Setelah pembagian tugas, siswa yang mendapat tugas sama berkumpul
dalam satu kelompok. Selanjutnya kelompok itu diberikan lembar ahli. Kemudian
tiap ahli diberikan materi-materi yang terdapat pada konsep gaya yang bernuansa
nilai.
4. Membaca
Siswa dalam setiap kelompok ahli menerima materi-materi yang terdapat
pada konsep gaya yang bernuansa nilai dan membaca bahan yang digunakan
untuk mencari informasi terhadap materi yang ditugaskan.
5. Diskusi kelompok
Siswa dengan topik ahli yang sama bertemu mendiskusikan informasi
tentang materi-materi yang terdapat pada konsep gaya yang bernuansa nilai dalam
kelompok-kelompok ahli.
6. Laporan Tim
Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Guru membuat acuan program pembelajaran berupa beberapa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi fisika berikunya yang bernuansa nilai
dimana kegiatan pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw. Kemudian menyiapkan instrumen dan sumber belajar.
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru melaksanakan proses pembelajaran yang mengacu pada rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan tahapan sebagai berikut :
1. Memberikan tes awal (pre test) kepada siswa
2. Pembagian tugas
Setelah pembagian tugas, siswa yang mendapat tugas sama berkumpul
dalam satu kelompok. Selanjutnya kelompok itu diberikan lembar ahli. Kemudian
tiap ahli diberikan materi.
3. Membaca
Siswa dalam setiap kelompok ahli menerima materi dan membaca bahan
yang digunakan untuk mencari informasi terhadap materi yang ditugaskan.
4. Diskusi kelompok
Siswa dengan topik ahli yang sama bertemu mendiskusikan informasi
tentang materi-materi yang terdapat dalam kelompok-kelompok ahli.
5. Laporan Tim
Setelah selesai berdiskusi, para ahli kembali ke kelompok asal mereka
untuk mengajarkan topik-topik mereka kepada teman satu kelompok.
6. Kuis
merupakan tindakan yang tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu yang sama.
Model Kemmis & Taggart disajikan pada gambar 2 berikut:
didasarkan pada
Siklus I
1. Perencanaan
consept mapping
disertai metode
mengajak
berdoa,
kemudian
guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai serta memberi motivasi kepada siswa, setelah itu
guru menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Kegiatan Inti
1. Guru melakukan pembagian kelompok secara acak dimana 1
kelompok terdiri dari 4 siswa.
2. Penyajian materi dengan menggunakan concept mapping
Guru menyajikan materi dengan menggunakan peta konsep yang telah
dipersiapkan sebelumnya oleh guru. Dengan penyajian materi
menggunakan peta konsep, guru dapat menampilkan konsep-konsep
yang harus dipahami oleh siswa.
3. Pembagian tugas
Dalam fase ini guru dapat memberikan tugas berupa Lembar Kerja
Siswa (LKS) mengenai materi gerak yang telah dijelaskan dan dalam
melaksanakan tugas ini siswa mengerjakan secara berkelompok.
4. Pelaksanaan tugas
Guru membimbing kelompok dalam pengerjaan Lembar Kerja Siswa
(LKS) yang telah diberikan pada siswa.
5. Pertanggungjawaban tugas
Guru menunjuk beberapa kelompok
secara
acak
untuk
3. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
yang dibantu oleh guru bidang studi dan dua orang observer untuk mengamati
aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Observasi yang
dipakai adalah observasi langsung dengan mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap gejala-gejala objek yang diteliti berdasarkan pedoman
observasi yang telah disediakan. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil
observasi untuk mengetahui persentase keaktifan siswa.
4. Refleksi
Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji semua hal yang terjadi, yang
sudah tercapai ataupun belum terhadap data yang ingin dicapai. Data yang
diperoleh dari analisis skor hasil belajar pada siklus 1 dan observasi dijadikan
sebagai dasar langkah berikutnya, jika belum didapatkan peningkatan aktivitas
dan hasil belajar, maka akan dilakukan perbaikan perencanaan dan dilanjutkan
dengan siklus kedua dan siklus selanjutnya hingga didapatkan peningkatan
aktivitas dan hasil belajar secara klasikal.
Siklus II
Siklus kedua dilakukan berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus
75%
maka siklus
dihentikan.
3. Rancangan Penelitian Tindakan Model John Elliott
Model ini lebih menekankan pada proses untuk mencoba hal-hal yang baru
dalam proses pembelajaran. Menurut Ellot, langkah pertama yang dilakukan
adalah menentukan dan mengembangkanb gagasan umum yang dilanjutkan
dengan melakukan eksplorasi yakni untuk mempertajam gagasan atau ide.
Menurut Elliot mengenai model PTK bahwa apapun masalah yang akan
diangkat dalam penelitian hendaknya tetap berada dalam lingkup permasalahan
yang dihadapi oleh guru didalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dikelas
dan merupakan sesuatu yang diperbaiki atau diubah.
Penafsiran Elliot terhadap model PTK bahwa kegiatan awal dalam bentuk
identifikasi masalah adalah pernyataan yang menghubungkan gagasan dengan ide
dengan tindakan. Sedangkan pada bagian Reconnaissance adalah pemahaman
tentang siklus kelas yang ingin diubah atau diperbaiki.
Hal demikian jika dibandingkan dengan bagan model PTK lainnya maka
terdapat beberapa perbedaan mendasar, akan tetapi tetap membentuk sebuah
kegiatan berulang (siklus)
Di dalam kenyataan praktik di lapangan setiap pokok bahasan biasanya
tidak akan dapat diselesaikan dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan dalam
beberapa hal tersebut itulah yang menyebabkan John Elliot menyusun desain
penelitian tindakan kelas yang berbeda secara skematis dengan kedua model
sebelumnya. Tahapan dari desain penelitian tindakan John Elliot dijelaskan
sebagai berikut.
1. Identifikasi Masalah
Contoh aplikasinya :
Penelitian dengan judul Penerapan Model Pembejaran Inkuiri Terbimbing
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Keterampilan Generik Sains Siswa
Dalam Pelajaran Fisika Kelas X di SMAN 1 Kedondong Tahun Pelajaran
2012/2013. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memperbaiki masalah-masalah
yang sedang dialami oleh siswa di dalam kelas. Untuk itu diupayakan untuk
mewujudkan perbaikan tersebut dengan cara proses pengkajian berdaur. Proses
pengkajian tersebut ada empat tahap yaitu : 1) perencanaan, 2) tindakan, 3)
pengamatan dan 4) refleksi. Berikut disajikan proses tindakan kelas :
kesalahan
dikurangi/diperkecil
eksperimental
yang
mungkin
dapat
saat
evaluasi
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
model
oleh
guru
mitra/observer
saat
proses
pembelajaran
berlangsung.
5. Nilai psikomotor siswa didapat dari lembar observasi penilaian
psikomotor yang dilakukan oleh guru mitra/observer saat proses
pembelajaran berlangsung.
6. Keterampilan berpikir kritis siswa didapat dari lembar observasi
penilaian keterampilan berpikir kritis yang diimplementasikan dalam
bentuk soal untuk mengukur nilai kognitif produk siswa. Alasan
penggunaan soal yang sama dalam penelitian ini dikarenakan
keterampilan berpikir kritis termasuk dalam ranah kognitif, hanya saja
keterampilan berpikir kritis memiliki tingkatan berpikir pada level yang
tinggi yaitu nilai minimal C4. Penilaian keterampilan berpikir kritis siswa
dilakukan oleh peneliti setelah pembelajaran berlangsung.
Kegiatan observasi dalam penelitian ini tidak hanya dilakukan oleh
peneliti. Dalam pelaksanaan penelitian, kegiatan observasi penilaian aktivitas
guru, perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, afektif dan psikomotor
siswa dibantu oleh guru mitra yang sudah berpengalaman dan paham tentang
kajian yang akan diteliti.beberapa prinsip dalam melaksanakan observasi
(Hernawati, 2011 : 64) adalah sebagai berikut :
1. Adanya perencanaan antara guru dan pengamat.
2. Fokus observasi ditetapkan bersama.
3. Guru dan pengamat menetapkan kriteria bersama.
4. Pengamat memiliki keterampilan mengamati.
5. Balikan hasil diberikan dengan segera.
hasil
penilaian
rncana
pelaksanaan
pembelajaran,
kegiatan
langkah-langkah
perbaikan
penyempurnaan
yaitu
akan
berupa
Contoh aplikasinya :
Penelitian dengan judul Penerapan Model Pembejaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share Dengan Metode Praktikum Dalam Pembelajaran Ipa Fisika
Kelas VIII B di SMPN 7 Jember Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Desain penelitian yang digunakan adalah model siklus Hopkins. Dalam penelitian
ini, peneliti akan berpartisipasi secara aktif dan terlibat langsung dalam proses
penelitian serta memberikan kerangka kerja secara teratur dan sistematis tentang
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan metode
praktikum pada pembelajaran fisika.
Kegiatan prasiklus dilakukan sebelum pelaksanaan siklus. Kegiatan pra
siklus ini dilakukan dengan tujuan verifikasi masalah belajar siswa di kelas VIII
B. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi proses pembelajaran di kelas yang
dilaksanakan oleh guru bidang studi fisika, yaitu dengan mencatat aktivitas belajar
siswa, serta mencatat metode guru yang dipakai pada proses pembelajaran. Selain
hal tersebut peneliti juga melakukan wawancara dengan guru bidang studi fisika
dengan tujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar fisika.
Siklus I
Pelaksanaan penelitian ini menggunakan model siklus Hopkins adalah
penelitian tindakan kelas yang berbentuk spiral dan terdiri dari empat fase yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 4
x 40 menit (2 pertemuan). Secara rinci siklus penelitian dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan metode praktikum
sebagai berikut :
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut :
kelas
Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelas.
Kegiatan Penutup
Guru memberikan penguatan pada hasil diskusi kelas.
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
hasil
pembelajaran.
3. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersama-sama dengan pelaksanaan tindakan.
Dalam kegiatan observasi ini peneliti dibantu oleh guru bidang studi dan 3
observer yang telah diperkenalkan pembelajaran kooperatif tipe think pair share
dengan metode praktikum untuk melakukan observasi di kelas. Observasi
dilakukan dengan mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disediakan.
4. Refleksi
Merupakan upaya untuk mengkaji semua hal yang terjadi, yang telah
dihasilkan maupun yang belum tercapai pada tahap observasi dan evaluasi.
Kegiatan refleksi ini dilakukan berdasarkan analisis post-test, hasil observasi dan
pekerjaan siswa pada lembar kerja. Hasil dari kegiatan refleksi dijadikan dasar
untuk merencanakan tindakan selanjutnya yaitu untuk menentukan perlu tidaknya
dilakukan siklus selanjutnya.
Siklus II
Siklus 2 dilakukan apabila hasil yang diperoleh pada siklus 1 tidak
jauh berbeda dengan siklus 1, tetap meliputi empat tahapan yaitu perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi.