Professional Documents
Culture Documents
KEGUNAAN ILMU
Dipresentasikan untuk memenuhi tugas matakuliah
“Filsafat Ilmu”
Oleh
Miftah faridl
2.20910.008
Semester 1
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia diciptakan bukanlah untuk diri sendiri dan Ilmu ada bukanlah untuk
ilmu itu sendiri, manusia, ilmu dan amal harus terintegrasi dengan moral dan hikmah
sehingga manusi bisa mewarnai dunia dengan ilmu dan hikmah.
1
Dr. Muhammd Hatta, Alam Pikiran Yunani, Tintamas, Jakarta, 1986
3
BAB II
KEGUNAAN ILMU
ا:: َدةَ قَلِيال َم::ِا َر َواأل ْفئ::ْص ِ ِه ِم ْن ر:: َّواهُ َونَفَخَ فِي::ثُ َّم َس
َّ َل لَ ُك ُم:: ِه َو َج َع::ُوح
َ ْم َع َواألب::الس
)٩( َتَ ْش ُكرُون
Menurut Ahmad Tafsir5 (2009) yang didasari ayat di atas, rasa ingin tahu itu ada
pada manusia itu sudah built in dalam penciptaan manusia, manusia ingin tahu, lantas
ia mencari tahu, hasilnya ia mengetahui akan sesuatu. Dan ini adalah awal dari ilmu.
Keingintahuan adalah konsekwensi logis dari keberadaan akal bagi manusia.
Akal diberikan oleh Allah adalah sebuah potensi bagi manusia, menurut Ibu Rusyd
2
Jujun S Suryasumantri, Filsafat Ilmu, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 2005
3
Prof. Judistira Garna, Ph.D. Beberapa dasar Ilmu Sosial, PPS Unpad, Bandung, 1992, hlm 13
4
Surat Sajdah : 9
5
Prof. Dr. Ahmad tafsir, Filsafat Ilmu, Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm, 5
4
akal adalah mahkota terpenting dari wujud roh (jiwa) Manusia6, karena akal menurut
Ibn Bajjah adalah “Satu-satunya saran untuk memperoleh dan mendapatkan
pengetahuan yang benar dan mencapai kemakmuran dan membangun kepribadian”.7.
Mengapa manusia bertanya tentang dirinya atau orang lain, atau suatu gejala
adalah disebabkan oleh kegelisahan ia untuk selalu berfikir, apa yang didengar atau
dilihat tidak jelas baginya, dan karena itu ia bertanya kepada dirinya sendiri.
Menurut Taufik Ismail yang dikutip Jujun (2005) “Penalaran manusia sangat luar
biasa, namun mereka sangat curang dan serakah sedang sebodoh bodohnya umat
kerbau tidak curang dan serakah” sehingga apakah semakin cerdas, maka makin
pandai kita menemukan kebenaran? apakah makin benar maka makin baik perbuatan
kita? Ataukah makin cerdas kita akan semakin pandai kita berdusta?” Prof. Ace
Partadiredja berpendapat “Munculnya teori-teori ilmu ekonomi yang tidak
mengajarkan manusia untuk serakah”. 8 Ibn Rusyd berpendapat bahwa manusia yang
memiliki akal sebagai sumber kebenaran haruslah digunakan untuk memecahkan
persoalan, bukan menjadi “ persoalan baru” sedangkan menurut pandangan
Al Ghazali9 tentang etika, bahwa seorang sufi benar-benar berada di atas jalan yang
benar, berakhlaq yang baik dan berpengetahuan yang luas, seorang filusuf haruslah
menjadi seorang sufi yang benar, sehingga ia tidak terjebak dalam penggunaan akal
untuk pembenaran hawa nafsunya.
Dalam al Quran10 ditegaskan, bagaimana orang-orang yang menggunakan hawa
nafsu tanpa ilmu sebagai orang-orang yang disesatkan :
َ َبَ ِل اتَّبَ َع الَّ ِذينَ ظَلَ ُموا أَ ْه َوا َءهُ ْم بِ َغي ِْر ِع ْل ٍم فَ َم ْن يَ ْه ِدي َم ْن أ
ض َّل هَّللا ُ َو َما لَهُ ْم ِم ْن
)٢٩( ََاص ِرين
ِ ن
6
Sudarsono, SH. M.Si, Filsafat Islam, Rineka cipta, jakarta, 2004, Hlm. 102
7
MM. Syarif, MA (Ter) Para Filosof Muslim, Mizan, Bandung, 1989, hlm156
8
Jujun, Ibid hlm, 229
9
Sudarsono, Ibid hlm 71
10
Ar Rum [30] : 29
5
14
Ahmad Tafsir, Ibdi Hlm 37
15
Judistira, ibdi hlm 13
7
mengganti oli, maka ring sehernya akan cepat menipis dan oli mesin akan terbakar
dan menyebabkan asap menjadi tebal dan berwarna putih.
16
Ibid hlm 41
8
DAFTAR PUSTAKA
Suryasumantri, Jujun S,
2005 “Filsafat Ilmu”, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta .
--------