You are on page 1of 8

LAPORAN RESMI

PRAKTEK PENGELANTANGAN
PR.VI PERSIAPAN PENGELANTANGAN DAN
OPTIK PADA KAIN Pe

Nama : Toha Hidayatullah


NIM

:134015

AKADEMI TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA


DESEMBER 2014
PERSIAPAN PENGELANTANGAN DAN OPTIK PADA KAIN Pe

A. TUJUAN PRAKTEK
1 Memumtihkan kain piliester dengan menggunakan zat oksidator (H2O2).
2 Menambahakkan keceraha dan memberi warna biru pada kain poliester
3 Membandingkan hasil kain poliester yang telah di scouring, di bleaching
dan optik.
B. DASAR TEORI
DESIZING
Semua benang lusi dikanji terlebih dahulu sebelum ditenun untuk
menambah kekuatan benang dalam menahan gesekan selama proses
pertenunan. Material kanji yang digunakan berbeda beda untuk setiap
perusahaan dan pada umumnya digunakan satu dari lima jenis kanji,
diantaranya :
1
2
3
4
5

Kanji Pati
PVA (Polivinil alkohol)
CMC (Carbon methyl cellulosa)
Polyacrilic
Kanji polyester

Penghilangan kanji adalah proses yang dilakukan dengan tujuan untuk


menambah kekuatan bahan dalam menahan gesekan gesekan yang terjadi
selama proses pertenunan. Kanji nyang tidak dihilangkan dapat
menghalangi penyerapan zat zat pada proses pencelupan. Pencapan. Dan
penyempurnaan. Untuk kain selullosa penghilangan kanji banyak digunakan
enzym dengan pertimbangan akan ememcah rantai molekul tepung kanji
tanpa merusak selullosa. Enzym dapat berupa zat organik yang larut dalam
biokatalis membentuk organisme hidup dan bekerja sangat khusus pada
suatu substrat. Dalam jumlah yang kecil, enzym dapat memecah molekul
kanji dalam jumlah yang besar.

Penganjian serat harus dapat melapisi permukaan benang lusi dan


bersifat sebagai lapisan pelindung. Serat atau benang yang telah dikanji
yang ada permukaan benang lusi menyebabkan pada saat pertenunan,
benang menjadi tidak mudah putus. Tujuan proses ini untuk menghilangkan
kanji pada benang lusi yang semula penting untuk proses pertenunan.

Jenis kanji yang digunakan jelas berpengaruh pada proses desizing,


yang dapat bervariasi dari proses pencucian sederhana untuk kanji akrilat
yang larut dalam air dengan cepat (komponen natrium akrilat), sampai
proses degradasi kanji alam dengan berat molekul tinggi (tapioka). Kanji
yang menempel pada benang dapat menghalangi penyerapan zat zat pada
proses persiapan penyempurnaan tekstil sehingga harus dihilangkan.
Beberapa zat pengelantang oksidator yang tidak mengandung khlor di antaranya H2O2,
Na2O2, K2CR2O7, KmnO4 dan NaBO3. dalam proses pengelantangan yang sering dipakai
pada umumnya hanyalah H2O2. Hidrogen peroksida diperdagangkan dalam bentuk larutan

dengan kepekatan 30% atau 100 volum. Zat oksidator ini dapat dipakai untuk pengelantangan
bahan dari serat kapas, rayon, wol dan sutera.Hidrogen Peroksida
Ada beberapa macam zat pengelantang jenis peroksida yaitu hidrogen peroksida
(H2O2), natrium peroksida (Na2O2) dan barium peroksida (BaO2). Pada umumnya zat
pengelantang peroksida yang sering digunakan di industri tekstil adalah hidrogen peroksida
yang diperdagangkan juga dikenal perhidrol.
Dalam perdagangan hidrogen peroksida berupa larutan yang kepekatannya berkisar 35
50% (130 200 volume) dan distabilkan dengan asam. Sifat hidrogen peroksida mudah larut
dalam air pada berbagai perbandingan, jika dipanaskan mudah terurai melepaskan gas oksigen
sehingga sangat efektif digunakan untuk pengelantangan. H2O2 H2O + On
Faktor-faktor yang mempengaruhi penguraian H2O2
1) Pengaruh pH
Dalam suasana asam (pH < 7) H2O2stabil, sedangkan dalam suasana basa / alkali (pH > 7)
H2O2 mudah terurai melepaskan oksigen. Makin besar pH, penguraiannya makin cepat, seperti
pada tabel berikut :
2) Pengaruh suhu
Suhu juga mempengaruhi penguraian H2O2. pada suhu rendah, pembebasan oksigen sangat
kecil, makin tinggi suhu penguraiannya makin cepat. Penguraian H2O2yang efektif untuk
pengelantangan terjadi pada suhu 80 - 850C. Pada suhu di atas 85 0 C penguraiannya sangat
cepat sekali.
3) Pengaruh stabilisator
Penguraian H2O2d apat diperlambat dengan penambahan zat stabilisator meskipun
pengelantangannya dilakukan pada pH dan suhu yang tinggi. Ada beberapa macam zat
stabilisator yang dapat digunakan dalam pengelantangan dengan hidrogen peroksida di
antaranya seperti Natrium Silikat (Na2SiO3), Magnesium Oksida (NgO) atau Magnesium
Hidroksida (Mg(OH)3), Magnesium Silikat, Natrium Metafosfat, Natrium Trifosfat dan lainlain. Jenis zat stabilisator yang banyak digunakan dalam pengelantangan adalah Natrium
Silikat.
4) Pengaruh logam atau oksida logam
Seperti halnya pada garam-garam hipokhrolit, beberapa logam atau oksida loga tertentu dapat
mempercepat penguraian hidrogen peroksida membebaskan oksigen seperti reaksi berikut :

2FeO + H2O2

Fe2O3+ H2O

besi (II) oksida


2Fe2O3

besi (III)oksida
4FeO + O2

Reaksi tersebut berjalan terus menerus.


PEMUTIHAN OPTIK
Penggunaan zat pemutihan optik kaitannya dengan bahan hasil
pengelantangan adalah untuk dapat menambah kecerahan bahan karena
pembesaran pantulan sinar, sehingga kain putih yang diberi zat pemutihan
optik nampak lebih putih dan lebih cerah. Pembesaran pantulan sinar ini
disebabkan karena zat pemutihan optik bersifat fluoressensi. Sinar ultraviolet
yang diserap bahan dan selanjutnya diubah menjadi sinar-sinar yang

panjang gelombangnya berubah-ubah. Fluoressensi violet sampai hijau


kebiru-biruan banyak digunakan untuk zat pemutih karena mengandung
warna kuning yang memisah, sehingga dapat dilihat dengan mata dan dapat
berkilau bila menyerap sinar ultra violet. Zat pemutihan optik yang efektif,
paling sedikit mengandung 4 ikatan rangkap yang letaknya berselang-seling
dengan ikatan tunggal seperti :
-C=C-C=C-C=C-C=C atau N=C-C=C-C=N-C=C
Penggunaan zat pemutihan optik tergantung dari hasil akhir bahan,
sehingga dapat dipakai tersendiri atau bersama-sama dengan proses
penyempurnaan khususnya.Berikut ini adalah beberapa contoh resep
pemakaian zat pemutihan optik :
a. Untuk bahan kapas atau rayon cara perendaman
1

Leucophor A : 0,25 1%
NaCl atau Na2SO4 : 10 %
Suhu : 900 C
Waktu : 30 menit
Setelah selesai bahan diperas dan dikeringkan.

H2O2 : 1- 2 volum
Stalisator C : 5,5 g/l
Suhu : 500 C
Waktu : 8 jam

H2O2 : 1 volum
pH :7,5 8 (Na2SiO3)
Suhu : 500C
Waktu : 12 16 jam

Untuk bahan tebal/berat

C. ALAT DAN BAHAN

1
a
b
c
d

ALAT
Beker glass
Pengaduk
Timbangan
Bunsen, dll

2
a
b
c
d
e
f
g
h
i

BAHAN
Kain Pe
Zat pemutih optik
H2O2 35%
Na2CO3
Na2SiO3
Teepol
Sequester T
Asam asetat
Carrie

D. RESEP DAN PERHITUNGAN


berat bahan :

17 gram

1 Resep 1
-

H2O2 35 %
NaSiO3
Na2CO3
Sequester T
Pembasah
Temperatur
Waktu
Vlot

=
=
=

= 7 Cc/L
0,5 cc/L
3 gr/l
0,5 gr/L
= 1 cc/L
100oC
1 jam
1 ; 35

=
=
=
=
=
=

0,5 %
0,5 cc/L
0,3 cc/L pH 5-6
95oC
30 menit
1 ; 30

=
=
=

2 Resep2
-

D-White PB
Carrier
Asam asetat
Temperatur
Waktu
Vlot

Perhitungan
Resep 1
-

Keb. Air
H2O2 35 %
NaSiO3
Na2CO3
Sequester T
Pembasah

= bb X volt = 17 X 35 = 595 = 0,595 liter


= 7 Cc/L X 0,595 liter =4,165 cc
= 0,5 cc/L X 0,595 liter = 0,3 cc
= 3 gr/l X 0,595 liter = 1,8 gram
= 0,5 gr/L
0,595 liter = 0,3 gram
= 1 cc/L X 0,595 liter = 0,595 cc

Resep2
-

D-White PB
= 0,5 % X 18 gram = 0,09 cc
Carrier
= 0,5 cc/L X 0,54 liter = 0,27 cc = 0,3
Asam asetat = 0,3 cc/L X 0,54 liter = 0,162 cc
Pembasah
= 1 cc/L X 0,54 liter = 0,54 cc
Banyak larutan
= 18 X 30 = 540 ml =0,54 liter

E. FUNGSI ZAT
a H2O2 = berfungsi sebagai zat oksidator, untuk menghilangkan warna
kekuningngansetelah proses heat setting.
b Na2CO3 = sebagai zat pemasak serta mempercepat peruraian H 2O2
menjadi On dan OOHc Teepol = zat aktif permukaan yang dapat menurunkan tegangan antar
muka sehingga larutan tersebut mudah masuk dan terserap kedalam
serat.
d Na2SiO3 = untuk memperlambat peruraian H2O2 menjadi On dan OOHe Carrier = untuk menambah banyaknya zat pemutih optik masuk
kedalam serat.
f D-White-PB = sebgai zat pemutih optik untuk menambah
kecerahan/derajat putih/arah warna.
g Sequester T = zat yanng berfungsi untuk mengiat logam logam berat
pada air proses ,sehingga tidak mengganggu proses.
h Dekanztyme DMT = organisme yang berfungsi untuk mendegradasi
kanji pati.
F. PROSEDUR PRAKTEK
1.
2.
3.
4.
5.

Pemutih optik
Timbang kain dan catat berat kain yang akan diproses
Hitung kebutuhan air dan zat-zat kimia yang akan digunakan dalam
proses
Naikkan suhu larutan pada larutan proses sesuai pada resep
setelah itu masukkan kain pada larutan proses dan lakukan
pengerjaan pada kain (sesuai waktu pengerjaanya pada resep)
Kerjakan kain proses pada suhu 100 o C selama 30 menit.
Setelah proses, kain dicuci dengan pencucian panas ,sabun dan
bilas.

Pemasakan
1 Menghitung kebutuhan air proses dan zat kimia yang akan
digunakan sesuai resep.

2 Mengambil dan menimbang zat kimia kemudian menyiapkan


larutan proses pada beker glass.
3 Menaikkan suhu larutan proses sampai 85C dan kerjakan kain
selama 1 jam.
4 Selanjutnya melakukan pencucian panas, sabun, panas, dan bilas.
5 Mengeringkan dan mengkondisikan kain
G. FLOW PROSES

H. HASIL PRAKTEK

I. DISKUSI ANLISA

J. KESIMPULAN

K. DAFTAR PUSTAKA
a Ir.subiyati,. 2014, BPK Pengelantangan, surakarta ; akademi
teknologi warga surakarta.
b Ir.arifin lubis, dkk, 1995, teknologi persiapan penyempurnaan,
bandung ;sekolah tinggi teknologi tekstil.

You might also like