Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pemerintah sebagai organisasi sektor publik mempunyai tugas utama
akan
menimbulkan
hubungan
pertanggungjawaban,
sehingga
bagaimana
mengevaluasi
laporan
keuangan,
dan
bagaimana
laporan
keuangan
untuk
memperoleh
pemahaman dan pengertian yang baik dan tepat untuk pengambilan keputusan
pada organisasi sektor publik atau organisasi sektor swasta.
merger;
Sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa
datang;
Sebagai proses diagnosis terhadap masalah manajemen, operasi atau
masalah lainnya;
Sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.
a. Analisis Vertikal
Analisis Vertikal yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi
satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan membandingkan antara pos yang
satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan
diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.
b. Analisis Horisontal
Analisis Horisontal yaitu analisis dengan melakukan perbandingan laporan
keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui
perkembanganya.
Menurut Prastowo dan Juliati (2002), secara umum metode analisis
laporan keuangan dapat di klasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu:
a. Metode Analisis Horisontal (dinamis)
Metode analisis horisontal (dinamis) adalah metode analisis yang dilakukan
dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun
(periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya.
b. Metode Analisis Vertikal (statis)
Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan
cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu
dengan membandingkan antara pos satu dan pos lainnya pada laporan
keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama.
Kesimpulan dari beberapa metode analisis laporan keuangan diatas adalah:
a. Metode Analisis Horisontal (Dinamis)
Metode analisis horisontal merupakan analisis yang dilakukan dalam beberapa
periode untuk melakukan analisis laporan keuangan pada organisasi sektor
publik atau organisasi sektor swasta.
b. Metoda Analisis Vertikal (Statis)
Metoda analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan dalam satu periode
untuk melakukan analisis laporan keuangan pada organisasi sektor publik atau
organisasi sektor swasta.
Analisis Aktivitas
c. Analisis Pertumbuhan (Trend)
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan baik berupa
kenaikan atau penurunan kinerja selama kurun waktu tertentu. Analisis ini
dapat
diaplikasikan
misalnya
untuk
menilai
pertumbuhan
asset,
apabila terjadi penurunan aset, maka itu berarti sinyal negative mungkin telah
terjadi kemunduran, penurunan nilai aset, penggerogotan aset, dan inefisiensi
dalam pengelolaan aset.
b. Analisis Proporsi Kelompok Aset Terhadap Total Aset
Analisis proporsi kelompok aset terhadap total aset bermanfaat untuk melihat
potret asset pemerintah daerah secara lebih global. Apakah kelompok aset
tertentu terlalu besar sehingga kurang baik bagi kesehatan keuangan organisasi.
Sebagai contoh, jika asset pemerintah daerah sebagian besar berupa aset lancar,
maka hal itu kurang menguntungkan jika dilihat dari kacamata manajemen
keuangan daerah dan manajemen kas karena keuangan terlalu likuid
(overliquid). Sebaliknya, jika sebagian besar aset merupakan aset tetap,
sementara itu aset lancar kecil, maka keadaan tersebut juga akan mengganggu
likuiditas keuangan pemerintah daerah yaitu kondisi keuangan menjadi tidak
likuid (illiquid).
c. Analisis Modal Kerja (Working Capital)
Analisis modal kerja bermanfaat untuk menilai kecukupan keuangan
pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan pelaksanaan operasi rutin
harian tanpa harus mencairkan investasi jangka pendek dan jangka panjang,
menggunakan dana cadangan dan penggunaan pembiayaan lainnya. Analisis
modal kerja merupakan suatu ukuran arus kas bukan sebagai rasio. Hasil
analisis modal harus membarikan nilai positif. Secara umum, semakin tinggi
modal kerja, maka likuiditas organisasi semakin baik.
d. Analisis Rasio Keuangan
Informasi asset dalam neraca sangat penting untuk menghitung rasio keuangan
tertentu. Rasio keuangan yang dapat digunakan dalam analisis laporan
keuangan pemerintah daerah, antara lain yaitu:
Rasio Liquiditas
Rasio ini menunjukkan kemampuan pemerintah daerah untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Untuk melakukan analisis
liquiditas, ada beberapa rasio yang dapat dipelajari, yaitu:
Rasio Lancar (Current Ratio), yaitu rasio yang membandingkan
antara aktiva yang dimiliki pemerintah daerah pada tanggal
10
Current Ratio =
Current Assets
Current Liabilities
Cash Ratio =
Kas+ Efek
Current Liabilities
Quick Ratio =
Aktiva LancarPersediaan
Current Liabilities
11
pemerintah
daerah
dalam
memenuhi
seluruh
Rasio Solvabilitas =
Total Aktiva
Total Utang
Rasio Utang, yaitu rasio yang digunakan oleh kreditor untuk mengukur
kemampuan pemerintah daerah dalam membayar utangnya. Terdapat
beberapa jenis rasio utang, diantaranya:
Rasio Utang terhadap Ekuitas, yaitu rasio yang digunakan untuk
mengetahui bagian dari setiap rupiah ekuitas dana yang
dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang.
Total Utang
Jumlah Ekuitas Dana
Total Utang
Total Aset Modal
12
mengetahui
besarnya
jaminan
keuntungan
untuk
13
pembiayaan
penting
untuk
menilai
apakah
keputusan
14
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pemerintahan yang baik (good governance) ditandai dengan tiga elemen yaitu
transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Transparansi dibangun atas dasar
kebebasan memperoleh informasi. Partisipasi maksudnya mengikutsertakan
keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan
aspirasinya. Sedangkan akuntabilitas adalah pertanggungjawaban kepada publik
atas setiap aktivitas yang dilakukan.
Informasi keuangan merupakan suatu kebutuhan bagi para pengguna
(stakeholders). Laporan keuangan disajikan kepada stakeholder untuk membantu
mereka dalam mengambil keputusan sosial, politik, dan ekonomi sehingga
keputusan yang diambil lebih berkualitas dan tepat sasaran. Stakeholder di sini
salah satunya adalah masyarakat yang telah memberikan uangnya untuk
membiayai pembangunan dan operasional pemerintahan. Untuk itu maka perlu
adanya transparansi, karena setiap rupiah uang pemerintah harus dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat. Tidak adanya laporan keuangan menunjukkan
lemahnya akuntabilitas. Lemahnya akuntabilitas mengindikasikan lemahnya
sistem, selanjutnya berimbas pada membudayanya korupsi sistematik.
Analisis Laporan Keuangan merupakan salah satu instrument untuk dapat
memahami laporan keuangan secara lebih mudah. Hal ini sesuai dengan tujuan
analisis lapoaran itu sendiri yaitu sebagai alat screening, understanding,
forecasting, diagnosis, and evaluation. Dalam melakukan analisis, ada beberapa
langkah ataupun tahapan dalam melakukan Analisi Laporan Keuangan, yaitu
menilai kinerja makro, kinerja program/kegiatan dan kinerja keuangan. Adapun
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Prastowo, Dwi D dan Rifka Julianty, 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep
dan Aplikasi. Edisi Revisi. Yogyakarta: AMP YKPN
Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba
Empat