Professional Documents
Culture Documents
yang mempunyai risiko besar untuk terpajannya penyakit harus melakukan pemeriksaan
rutin untuk mengesan penyakit ini. Menurut Suyono (2001), untuk menentukan diagnosa
pada GGK dapat dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium yaitu untuk menentukan
derajat kegawatan GGK, menentukan gangguan sistem dan membantu menegakkan
etiologi. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dilakukan untuk mencari apakah ada batuan,
atau massa tumor, dan juga untuk mengetahui beberapa pembesaran ginjal. Pemeriksaan
elektrokardiogram (EKG) dilakukan untuk melihat kemungkinan hipertrofi ventrikel kiri,
tanda-tanda perikarditis, aritmia dan gangguan elektrolit.
Pemeriksaan urin termasuk di dalam pemeriksaan laboratorium. Antara
pemeriksaan urin yang dilakukan adalah urinalisa dan juga kadar filtrasi glomerulus.
Analisis urin dapat mengesan kelainan-kelainan yang berlaku pada ginjal. Yang pertama
dilakukan adalah dipstick test. Tes ini mengguanakan reagen tertentu untuk mengesan
sunstansi yang normal maupun abnormal termasuk protein dalam urin. Kemudian urin
diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari eritrosit dan leukosit dan juga apakah
adanya kristal dan silinder. Bisanya dijumpai hanya sedikit protein albumin di dalam urin.
Hasil positif pada pemeriksaan dipstick menunjukkan adanya kelainan. Pemeriksaan yang
lebih sensitif bagi menemukan protein adalah pemeriksaan laboratorium untuk estimasi
albumin dan kreatinin dalam urin. Nilai banding atau ratio antara albumin dan kreatinin
dalam urin memberikan gambaran yang bagus mengenai ekskresi albumin per hari. Tahap
keparahan penyakit ginjal yang diukur berdasarkan Tes Klirens Kreatinin (TKK),
diklasifikasikan gagal ginjal kronik (chronic renal failure, CRF) apabila TKK sama atau
kurang dari 25 ml/menit. Penurunan fungsi dari ginjal tersebut akan berterusan dan
akhirnya mencapai tahap gagal ginjal terminal apabila TKK sama atau kurang dari 5
ml/menit.
Laju filtrasi glomerulus (LFG) adalah penunjuk umum bagi kelainan ginjal.
Dengan bertambah parahnya kerusakan ginjal, LFG akan menurun. Nilai normal LFG
adalah 100-140 mL/min bagi pria dan 85-115 mL/min bagi wanita. Dan ia menurun
dengan bertambahnya usia. LFG ditentukan dengan menentukan jumlah bahan buangan
dalam urin 24 jam atau dengan menggunakan indikator khusus yang dimasukkan secara
intravena.
The Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (K/DOQI) of the National
Kidney Foundation (NKF) menyatakan gagal ginjal kronik terjadi apabila berlaku
kerusakan jaringan ginjal atau menurunnya glomerulus filtration rate (GFR) kurang dari
60 mL/min/1.73 m2 selama 3 bulan atau lebih. Berikut adalah tahap yang telah ditetapkan
menerusi (K/DOQI) pada tahun 2002 :