Professional Documents
Culture Documents
Penyusun:
Kiki A. Sugeng
Nora Hariadi
Materi
Penalaran Induktif
Penalaran Deduktif
Penalaran Induktif
dan Deduktif
Dasar Argumentasi
Deduktif
Induktif
Argumen yang
mendasarkan
kesimpulannya harus
dengan mengikuti
premis-premis
(necessarily follows
the premises)
Argumen yang
mendasarkan
kesimpulannya
kemungkinan
mengikuti premispremis (probably
follows from the
premisses)
Apakah penalaran
induktif dan bagaimana
menggunakannya?
Penalaran Induktif
Matahari selalu
terbit di Timur
10 tahun lagi
matahari terbit
di Timur
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
Catatan
Hasil kesimpulan dari dua contoh sebelumnya tidak
berlaku mutlak untuk setiap orang. Artinya
kesimpulan hanya berlaku lokal.
Sebagai contoh kesimpulan bahwa matahari terbit di
timur berlaku untuk seluruh Indonesia tetapi tidak
tepat untuk penduduk yang bermukim di Kutub
Utara.
Kesimpulan bahwa Budi harus tiba pukul 7.30
mungkin hanya untuk lapangan parkir di Fakultasnya
tetapi belum tentu berlaku untuk parkir di tempat
lain.
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
Badai Katrina
Tekanan udara 902
mbar
Badai Rita
Tekanan udara 895
mbar
Badai Wilma
Tekanan udara 882
mbar
Badai besar
dengan tekanan
udara sekitar
900 mbar dapat
mengakibatkan
kerusakan masal
Prediksi
Generalisasi
Sebab-akibat
Analogi
Bali Bakal Terendam dan Nusa Dua akan Terpisah pada 2050
Berdasarkan proyeksi curah hujan jangka pendek dan jangka panjang untuk daerah
Jakarta hingga tahun 2030. Pada proyeksi curah hujan jangka pendek, terdapat sedikit
perubahan pada pola sebaran curah hujan, meski belum ada perubahan nilai curah hujan
maksimum dari tahun ke tahun yaitu tetap 340 mm.
Pada proyeksi jangka pendek memperlihatkan terjadinya kenaikan jumlah curah hujan
di Jakarta, khususnya bagian selatan. Curah hujan pun akan semakin mengalami
peningkatan sebesar 20 milimeter setiap lima tahun, papar ahli perubahan iklim dari Institut
Teknologi Bandung, Dr. rer.nat. Armi Susandi, MT, dalam orasi ilmiah yang dilakukan pada
peresmian penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2010/2011 di Sasana Budaya
Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung, Selasa (3/8) pagi.
Sedangkan pada proyeksi curah hujan jangka panjang, terjadi penyebaran peningkatan
curah hujan ke arah utara. Sehingga Jakarta Pusat dan sebagian Jakarta Selatan, akan kerap
terjadi banjir bandang yang jauh lebih besar pada tahun-tahun sesudah 2030.
Anomali cuaca dan iklim ini akan menimbulkan dampak yang lebih dramatis seperti
yang akan terjadi pada Pulau Bali. Luas Pulau Bali kini 5.632 kilometer persegi, pada 2050
akan terendam seluas 489 kilometer persegi. Rendamannya akan semakin luas pada 2070,
hingga mencapai 557 kilometer persegi.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/lingkungan/10/08/03/128137-bali-bakal-teremdam-dan-nusa-duaakan-terpisah-pada-2050
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
Sumber : http://kelasmayaku.wordpress.com/2010/09/22/penalaran-induksi/
Sumber : http://kelasmayaku.wordpress.com/2010/09/22/penalaran-induksi/
Apakah penalaran
deduktif dan bagaimana
menggunakannya?
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses pembuktian
suatu kesimpulan dari satu atau beberapa
pernyataan.
Kesimpulan yang terbukti benar berdasarkan
penalaran deduktif disebut teorema .
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif biasa digunakan untuk
membuktikan suatu pernyataan, baik berupa
teorema matematika, argumen legal, atau teori
saintifik.
Penalaran deduktif membawa pada suatu
pernyataan yang benar, diberikan premispremis
bernilai benar.
Pembahasan
Pernyataan
Negasi dari Suatu Pernyataan
Pernyataan Majemuk
Negasi dari Pernyataan Majemuk
Kontrapositif, Konvers, dan Invers dari Suatu Pernyataan
Bersyarat
Pernyataan Terkuantifikasi
Argumen Deduktif
Modus Ponens
Modus Tollens
Silogisme
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
Pernyataan umum:
Semua nama tidak boleh digunakan dalam
permainan scrable.
Kesimpulan:
Depok adalah sebuah nama. Maka Depok
dilarang digunakan pada scrable.
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
Premis
Premis
Kesimpulan
Pernyataan
Sebuah pernyataan adalah sebuah kalimat yang
benar atau salah, tapi tidak keduanya.
Contoh :
Pernyataan
Bukan
Pernyataan
Pernyataan asli
Negasi dari pernyataan P
:P
: tidak P
(dinotasikan (~P))
~P
P
B
S
~P
S
B
B : Benar
S : Salah
Pernyataan Majemuk
Pernyataan Majemuk
(lanjutan)
Konjungsi
:
Disjungsi
:
Implikasi
(pernyataan
bersyarat)
P dan Q
P atau Q
Jika P, maka Q
(pernyataan bersyarat dengan
P sebab dan Q akibat)
P
B
B
S
S
Q
B
S
B
S
P Q
B
S
S
S
B : Benar
S : Salah
P
B
B
S
S
Q
B
S
B
S
PQ
B
B
B
S
B : Benar
S : Salah
P Q
antecedent (pendahuluan)
P
B
B
S
S
Q
B
S
B
S
consequent (akibat)
P Q
B
S
B
S
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
Contoh P dan Q
berpenghasilan tinggi.
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
Contoh P atau Q
P
Malam ini saya akan belajar untuk ujian sejarah atau
saya akan menyelesaikan tugas matematika.
Q
P
P
~(P Q)
~(P Q)
~(P Q)
(~P ) (~Q)
(~P) (~Q)
P (~Q)
~P
~Q
P Q
~(P Q)
(~P ) (~Q)
Contoh:
Hari ini hujan dan udara dingin.
Negasinya adalah
Hari ini tidak hujan atau udara tidak dingin.
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
B : Benar
S : Salah
~P
~Q
PQ
~ (P Q)
(~P) (~ Q)
Contoh:
Stefi belajar untuk ujian Matematika atau mengerjakan tugas IPA.
Negasinya adalah
Stefi tidak belajar untuk ujian Matematika dan tidak mengerjakan tugas
IPA.
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
~Q
PQ
~(P Q)
P (~Q)
Contoh:
Jika Dita mendapat nilai baik, maka akan diberi hadiah.
Negasinya adalah
Dita mendapat nilai baik dan tidak akan diberi hadiah.
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
PQ
Jika P, maka Q
Kontrapositif :
Konvers
Invers
Jika Q, maka P
Jika (tidak P), maka (tidak Q)
(~Q) (~P)
QP
(~P) (~Q)
Contoh
Konvers
Jika Jakarta banjir, maka hujan turun.
Invers
Jika hujan tidak turun, maka Jakarta tidak banjir.
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
Pernyataan Quantified
Quantifier
Universal Quantifier ( )
o Semua (all)
o Setiap (every)
Existential Quantifier ( )
o Tidak ada (no)
o Terdapat (there is / there exists)
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
Pernyataan Quantified
Quantifier
Universal Quantifier ()
o Semua (all)
o Setiap (every)
Existential Quantifier ( )
Bagaimana
menggunakan semua
dasar argumentasi
untuk penalaran
deduktif?
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
Argumentasi Deduktif
Argumentasi Deduktif
Tiga bentuk pemikiran deduktif yang valid:
1. penalaran langsung (Modus Ponens)
Apabila pernyataan Jika P, maka Q benar, dan P benar,
maka Q benar.
2. penalaran tidak langsung (Modus Tollens)
Apabila pernyataan Jika P, maka Q benar dan Q salah,
maka P salah.
3. silogisme
Apabila pernyataan Jika P, maka Q benar, dan Jika Q,
maka R benar, maka Jika P, maka R benar.
Modus Ponens
Premis 1 :
Premis 2 :
P Q
P
Kesimpulan :
Contoh :
Modus Tollens
Premis 1 :
Premis 2 :
Kesimpulan :
Contoh :
P Q
~Q
~P
Silogisme
Premis 1 :
Premis 2 :
P Q
Q R
Kesimpulan : P R
SYARAT
R
((~P))
Contoh
:
Kesimpulan :
PR
Apakah penalaran
deduktif mempunyai
tipe yang berbeda?
Penalaran berdasarkan
matematika
Kesimpulan penalaran berdasarkan hasil perhitungan
matematika
Ruang B bukan
ruang kuliahnya
Penalaran berdasarkan
matematika
Kita dapat mendapatkan informasi mengenai tinggi badan
B tanpa mengetahui secara langsung berapa tinggi B
Tinggi A adalah 165 cm
premis
premis
premis
premis
Penalaran
Induktif
Penalaran
Deduktif
Observasi
Hipotesis
Hipotesis
Observasi
Teori
Hanya dipergunakan di Universitas Indonesia
Mengambil kesimpulan
dari contohcontoh
yang spesifik.
Kesimpulannya belum
tentu bbenar.
Mengambil kesimpulan
berdasarkan
teori/prinsip umum.
Kesimpulannya bersifat
pasti.
Latihan
1. Tentukanlah jenis penalaran (deduktif atau
induktif) yang digunakan dalam pernyataan berikut
ini.
2. Jelaskan pula alasan dari jawaban kalian.
Latihan 1
Latihan 2
Bahan diskusi dapat dilihat pada file Soal Latihan
Penalaran Induktif dan Deduktif
Daftar Pustaka
Blitzer, R., Thinking Mathematically, New Jersey, Pearson Prentice Hall, 4Ed, 2008.
Boss, J. A., Think, McGraw-Hill, Int Ed, 2010
Botkin, D.B. dan Keller, E.A., Environmental Science, Asia, John Wiley and Sons,
2010
Meliono,I, Hayon, Y.P., Syamtasiah, I., Poerbasari A.S., Suhartono, Logika, Filsafat
Ilmu, dan Pancasila, Buku Ajar 1: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Terintegrasi, Universitas Indonesia, Depok, 2010.
Miller C. D., Heeren V. E., Hornsby J.S., Mathematical Ideas, Pearson, 11Ed, 2008.
Pirnot, T., Mathematics All Around, Boston, Addison Wesley, 3Ed, 2006.
Sevilla, A. dan Sommers, K., Quantitative Reasoning, Emeryville, Key College
Publishing, 2007