You are on page 1of 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pelajaran

: SMA

Mata Pelajaran

: Fisika

Kelas/Semester

: X/1

Pokok Bahasan

: Hukum Newton tentang Gerak

Sub Pokok Bahasan

: Hukum III Newton

Metode Pembelajaran

: Eksperimen dan Diskusi Informasi

Pertemuan

: III

Alokasi Waktu

: 15 menit

I. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.
II. Kompetensi Dasar
Menerapkan Hukum Newton dan kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.
III.Indikator Pembelajaran

Mengenali gejala Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari.

Menjelaskan syarat-syarat pasangan gaya aksi-reaksi sesuai dengan Hukum III


Newton.

Menggambarkan gaya-gaya yang berpasangan pada dua benda atau lebih yang
saling berinteraksi sesuai dengan Hukum III Newton.

IV. Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan apa yang dimaksud dengan gaya aksi dan gaya reaksi.

Menjelaskan tentang Hukum III Newton.

Menjelaskan contoh sehari-hari berdasarkan dengan Hukum III Newton.

Menggambarkan gaya-gaya yang berpasangan pada dua benda atau lebih yang
saling berinteraksi sesuai dengan Hukum III Newton.

1.

Sumber Pembelajaran
1. Buku Fisika SMA kelas X Semester ganjil yang relevan
2. LKS (Lampiran 1)

2. Materi Pembelajaran
Hukum II Newton menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya
memengaruhi gerak. Tetapi kita mungkin bertanya, dari mana gaya-gaya itu datang?
Berdasarkan pengamatan membuktikan bahwa gaya yang diberikan pada sebuah benda
selalu diberikan oleh benda lain. Sebagai contoh, seekor kuda yang menarik kereta,
tangan seseorang mendorong meja, martil memukul/mendorong paku, atau magnet
menarik paku. Contoh tersebut menunjukkan bahwa gaya diberikan pada sebuah benda,
dan gaya tersebut diberikan oleh benda lain, misalnya gaya yang diberikan pada meja
diberikan oleh tangan.
Newton menyadari bahwa hal ini tidak sepenuhnya seperti itu. Memang benar
tangan memberikan gaya pada meja tetapi meja tersebut jelas memberikan gaya
kembali kepada tangan. Dengan demikian, Newton berpendapat bahwa kedua benda
tersebut harus dipandang sama. Tangan memberikan gaya pada meja, dan meja
memberikan gaya balik kepada tangan. Hal ini merupakan inti dari Hukum III Newton,
yaitu: Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama.
Hukum III Newton ini dinyatakan sebagai hukum aksi-reaksi, untuk setiap aksi
ada reaksi yang sama dan berlawanan arah. Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut:
Faksi = -Freaksi
Untuk menghindari kesalahpahaman, sangat penting untuk mengingat bahwa gaya
aksi dan gaya reaksi bekerja pada benda yang berbeda. Syarat-syarat pasangan gaya
aksi-reaksi adalah:
Bekerja pada dua benda yang berbeda yang saling berinteraksi.
Besar gaya aksi sama dengan besar gaya reaksi.
Arah antara gaya aksi dan gaya reaksi selalu berlawanan.
Gaya aksi dan gaya reaksi bekerja pada satu garis kerja.
Kebenaran Hukum III Newton dapat ditunjukkan dengan contoh berikut ini.
Perhatikan tangan kalian ketika mendorong ujung meja. Bentuk tangan kalian menjadi
berubah, bukti nyata bahwa sebuah gaya bekerja padanya. Kalian bisa melihat sisi meja
menekan tangan kalian. Mungkin kalian bahkan bisa merasakan bahwa meja tersebut
memberikan gaya pada tangan kalian; rasanya sakit! Makin kuat kalian mendorong

meja itu, makin kuat pula meja tersebut mendorong balik. Perhatikan bahwa kalian
hanya merasakan gaya yang diberikan pada kalian, bukan gaya yang kalian berikan
pada benda-benda lain.

3. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan ( 2 menit)
Guru memberi salam dan melakukan absensi terhadap siswa.
Guru menyampaikan indikator pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 12 menit)
Guru memberikan contoh fenomena untuk menggali pengetahuan awal siswa

terkait materi yang akan disampaikan.


Siswa berdiskusi untuk memecahkan persoalan terkait dengan fenomena yang

diberikan.
Siswa melakukan praktikum dengan membentuk kelompok 4 5 orang, dimana

guru sebagai pembimbing dalam proses pembentukkan kelompok.


Guru membagikan Lembar Kerja Siswa terkait (terlampir) dengan percobaan

yang akan dilaksanakan.


Siswa melakukan praktikum sesuai dengan LKS yang telah diberikan.
Guru berkeliling sambil melihat jalannya praktikum siswa dan memberikan

bimbingan atau penjelasan pada siswa yang bertanya terkait dengan praktikum.
Siswa menulis data yang diperoleh dari hasil percobaan, dan menjawab

pertanyaan pada LKS.


Siswa merapikan alat dan bahan yang digunakan dalm percobaan dan siswa

kembali ke bangku masing-masing.


Guru membimbing siswa untuk berdiskusi tentang apa yang ditemukan pada

hasil percobaan yang telah dilakukan.


Salah satu kelompok menyampaikan hasil dari percobaan yang dilakukan serta

menyampaikan jawaban pertanyaan yang ada pada LKS


Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menyampaikan

pendapatnya mengenai percobaan yang telah dilakukan.


Siswa menyimpulkan tentang hasi yang diperoleh dari percobaan yang telah
dilakukan dan hasil yang diperoleh dari diskusi.

Penutup ( 1 menit)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang
kurang mengerti terkait dengan materi pembelajaran.

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan
dijelaskan pada pertemuan berikutnnya.

Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.

4. Penilaian
Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian
kinerja (performamce assessment) pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis, dan
penugasan.

Kepala Sekolah,

Singaraja, 20 Maret 2012


Guru,

Made Abay Nugraha


NIP 0513021051

Ketut Suminten
NIM 0913021065

SKENARIO PEMBELAJARAN
Satuan Pelajaran

: SMA

Mata Pelajaran

: Fisika

Kelas/Semester

: X/1

Pokok Bahasan

: Hukum Newton tentang Gerak

Sub Pokok Bahasan

: Hukum III Newton

Metode Pembelajaran

: Eksperimen dan Diskusi Informasi

Pertemuan

: III

Alokasi Waktu

: 15 menit

Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan ( 2 menit)
Guru : Selamat pagi anak-anak.
Siswa : Selamat pagi, Pak.
Guru

: Senang bisa bertemu dengan kalian lagi pada pagi hari ini. Bagaimana kabar
kalian? Apakah baik-baik saja?

Siswa : Baik..Pak.
Guru

: Bagus, ternyata kalian bersemangat sekali pagi ini. Apakah ada yang absen
kali ini?

Siswa

: Tidak ada Pak, semuanya masuk.

Guru

: Baik, sekarang kita mulai pembelajaran pagi ini. Namun, sebelumnya ada
baiknya kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa dimulai!

(semuanya melakukan doa sejenak).


Guru

: Selesai! Nah, dalam pembelajaran kali ini kita akan membahas hukum III
Newton. Ada pun indikator pembelajaran kali ini adalah:

Mengenali gejala Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari.

Menjelaskan syarat-syarat pasangan gaya aksi-reaksi sesuai dengan


Hukum III Newton.

Menggambarkan gaya-gaya yang berpasangan pada dua benda atau lebih


yang saling berinteraksi sesuai dengan Hukum III Newton.

Kegiatan Inti ( 12 Menit)


Guru

: Pada pertemuan sebelumnya, bapak sudah beritahu kepada anak-anak untuk


membaca buku di rumah terlebih dahulu, apakah sudah dibaca bukunya?

Siswa

: Sudah Pak.......

Guru

: Bagus, sebelum lanjut ke materi, bapak ingin bertanya pengalaman terlebih


dahulu. Anak-anak, apakah kalian pernah tersandung batu saat berjalan di
jalan?

Siswa

: Pernah, Pak!

Guru

: Nah, bagaimana rasanya?

Siswa

: Sakit sekali sampai-sampai bisa berdarah.

Guru

: Mengapa saat kaki kalian tersandung batu, kaki kalian terasa sakit dan
berdarah?

Siswa

: Karena permukaan batu sangat keras.

Guru

: Bagus, ada yang punya jawaban lain?

Siswa

: Saya, Pak. Kaki kita terasa sakit karena adanya gaya oleh batu.

Guru

: Bagus sekali, lalu bagaimana gaya itu bisa muncul?

Siswa

: Saya, Pak. Saat kaki tersandung batu berarti kaki mengerjakan gaya pada
batu, lalu kaki kita terasa sakit karena adanya timbal balik gaya yang
dikerjakan batu pada kaki kita.

Guru

: Tepat sekali, apabila kaki tidak mengerjakan gaya pada batu, apakah batu
akan mengerjakan gaya pada kaki kita sehingga kaki kita terasa sakit?

Siswa

: Tidak, Pak. Menurut saya, gaya yang dikerjakan batu pada kaki kita sebagai
timbal balik dari gaya yang kita berikan kepada batu saat tersandung. Jadi,
tidak mungkin gaya oleh batu muncul tanpa adanya gaya yang dikerjakan
oleh kaki kita.

Guru

: Jawaban yang bagus, ada yang punya pendapat lain?

Siswa

: Saya, Pak, ingin menambahkan pendapat dari teman saya. Menurut saya
gaya oleh batu terhadap kaki kita merupakan reaksi dari gaya yang diberikan
oleh kaki kita terhadap batu. Nah, gaya ini bisa kita katakan sebagai gaya
reaksi sedangkan gaya oleh kaki kita terhadap batu bisa dikatakan sebagai
gaya aksi. Jadi, tidak ada gaya reaksi tanpa gaya aksi.

Guru

: Jawaban yang tepat sekali. Nah, untuk mengetahui apa itu gaya aksi-reaksi
dan hubungannya secara mendetail dan jelas, bapak beri kesempatan kepada
kalian untuk melaksanakan sebuah eksperimen kecil, namun terlebih dahulu
bentuk kelompok menjadi dua kelompok.

Siswa

: Baik, Pak!

(Semua siswa aktif berpencar membentuk kelompok).


Guru

: Anak-anak, apakah sudah selesai membentuk kelompok?

Siswa

: Sudah, Pak!

Guru

: Bapak membawa beberapa neraca pegas dan statif. Silahkan perwakilan


kelompok mengambil alat dan bahan percobaan dan LKS.

(Perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk mengambil alat dan bahan percobaan
beserta LKS).
Guru

: Baik, anak-anak, bapak beri waktu 5 menit untuk melaksanakan percobaan.


Percobaan dimulai dari sekaramg.

(Semua siswa aktif melakukan percobaan sedangkan guru berkeliling untuk mengamati
siswa dan melayani siswa yang bertanya atau belum paham mengenai percobaan yang
dilaukan).
(5 menit kemudian)
Guru

: Anak-anak, waktunya sudah habis, apakah sudah selesai melakukan


percobaan?

Siswa

: Sudah, Pak!

Guru

: Sebelum data hasil percobaan ditulis di papan kelas, bapak ingin bertanya
terlebih dahulu terkait dengan apa yang telah lakukan tadi. Pada saat neraca
pegas 1 ditarik, apakah yang terjadi pada neraca pegas 2?

Siswa

: Saya, Pak. Neraca pegas 2 ikut ditarik oleh neraca pegas 1. Buktinya pada
neraca pegas 2 tercatat besarnya gaya yang dialami neraca pegas 2. Jadi,
menurut saya inilah yang dinamakan pasangan gaya aksi-reaksi.

Guru

: Jawaban yang bagus, ada pendapat lain?

(Siswa terdiam).
Guru

: Tidak ada, lalu apa yang dapat disimpulkan dari kejadian tersebut?

Siswa

: Saya, Pak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pasangan gaya aksi-reaksi


terjadi pada dua buah benda yang berbeda yang saling berinteraksi.

Guru

: Bagus, ada pendapat lain?

Siswa

: Saya, Pak. Jadi, dalam percobaan tadi, yang dimaksud dua buah benda
yang berbeda adalah pegas 1 dan pegas 2 yang saling berinteraksi.

Guru

: Iya, bagus sekali jawaban dari teman kalian. Nah, inilah salah satu
hubungan antara gaya aksi dan gaya reaksi yang sekaligus menjadi ciri-ciri
dari pasangan gaya aksi-reaksi tersebut (sambil menuliskan ciri pasangan
gaya aksi-reaksi tersebut di papan tulis). Baik, untuk sekarang perwakilan
masing-masing kelompok menuliskan data kuantitatif yang diperoleh dari
percobaan di papan tulis.

Siswa

: Baik, Pak.

(Masing-masing perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk menuliskan data hasil
percobaan yang diperoleh).
Guru

: Siapa yang bisa menjelaskan data hasil percobaan yang telah ditulis di
papan tulis?

Siswa

: Saya, Pak. Besar gaya yang tercatat pada neraca pegas 1 selalu sama
dengan besar gaya yang tercatat pada neraca pegas 2.

Guru

: Bagus. Jadi, apa yang dapat disimpulkan dari pernyataan tersebut?

Siswa

: Saya, Pak. Jadi, besar gaya aksi selalu sama dengan gaya reaksi.

Guru

: Bagus sekali jawaban dari teman kalian. Nah, inilah yang menjadi ciri
yang kedua dari pasangan gaya aksi-reaksi (sambil menuliskan ciri tersebut
di papan tulis). Nah, sekarang, siapa yang mau menggambarkan gambar
skema percobaan yang telah dilakukan?

Siswa

: Saya, Pak.

(Siswa menggambarkan gambar skema percobaan di papan tulis).


Guru

: Nah, dari gambar tersebut, bagaimana arah gaya aksi terhadap gaya
reaksi?

Siswa

: Saya, Pak. Dari pengamatan saya, ternyata arah dari gaya aksi berlawanan
dengan arah gaya reaksi.

Guru

: Bagus sekali, ada yang lain?

Siswa

: Saya, Pak, ingin menambahkan. Garis kerja antara gaya aksi dan gaya
reaksi adalah sama.

Guru

: Tepat sekali pendapat dari teman kalian (Sambil menuliskan ciri yang
keempat dari gaya aksi-reaksi di papan tulis). Jadi, terdapat 4 ciri dari
pasangan gaya aksi-reaksi yang harus kalian ingat. Siapa yang dapat
menuliskan hubungan antara gaya aksi dan gaya reaksi secara matematis?

Siswa

: Saya, Pak.

Guru

: Silahkan ke depan.

(Salah satu siswa maju ke depan kelas dan menuliskan hubungan antara gaya aksi dan
gaya reaksi secara matematis).
Guru

: Bagus, apakah ada pendapat yang lain?

Siswa

: Tidak ada, Pak.

Guru

: Iya, betul sekali yang ditulis oleh teman kalian bahwa Faksi = -Freaksi. Nah,
persamaan inilah yang dinamakan Hukum III Newton tentang gaya aksireaksi. Siapa yang dapat menyebutkan bunyi hukum III Newton secara
umum?

Siswa

: Saya, Pak. Jadi, menurut saya, bunyi hukum III Newton adalah jika benda
pertama memberikan gaya pada benda kedua (gaya aksi), maka benda kedua
juga akan memberikan gaya pada benda pertama (gaya reaksi).

Guru

: Jawaban yang bagus dari teman kalian. Ada yang memiliki pendapat lain?

Siswa

: Saya, Pak. Bunyi hukum III Newton adalah ketika suatu benda memberikan
gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama
besar tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama.

Guru

: Jawaban yang tepat.

Penutup ( 1 menit)
Guru

: Nah, anak-anak, itu tadi pembahasan mengenai materi pagi ini mengenai
Hukum III Newton: Gaya aksi-reaksi. Ada 4 ciri dari pasangan gaya aksireaksi yang harus ingat. Sebelum mengakhiri pembelajaran kali ini, apakah
ada yang belum mengerti atau ada yang perlu ditanyakan?

Siswa : Tidak, Pak!


Guru : Bapak cukupkan sampai di sini. Untuk memasuki pembelajaran minggu
depan, bapak harapkan kalian mempelajari materinya, yaitu mengenai alat-alat
optik. Sebelum mengakhiri pembelajaran kali ini, ada baiknya kita berdoa
terlebih dahulu. Berdoa dimulai!
(semuanya melakukan doa sejenak).

Guru : Berdoa selesai! Selamat pagi anak-anak


Siswa : Selamat pagi, Pak!

Lampiran 1

LEMBAR KERJA SISWA


(PRAKTIKUM)
I. Judul: Hukum III Newton: Gaya Aksi-Reaksi
II. Tujuan Kegiatan
1. Membuktikan adanya pasangan gaya aksi-reaksi (Hukum III Newton).
2. Mengukur gaya aksi dan gaya reaksi dengan menggunakan neraca pegas.
3. Menentukan syarat-syarat pasangan gaya aksi-reaksi.
III.Alat dan Bahan
1. Dua buah neraca pegas
2. Statif dan klem
IV. Langkah Kegiatan
1. Siapkan dua buah neraca pegas, satu set statif dan klem!
2. Pasang statif dan klem pada meja kemudian gantungkan kedua pegas secara seri
seperti tampak pada gambar!

3. Tarik neraca pegas kedua dan perhatikan besar skala yang ditunjukkan oleh
kedua neraca pegas!
4. Ulangi langkah 12 sebanyak 4 kali dengan besar gaya yang berbeda-beda!
Catat besar gaya yang terbaca pada neraca pegas!

Data Hasil Pengamatan

V. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi saat salah satu neraca pegas ditarik?
Jawab:..

.
2. Bagaimana besar gaya yang terbaca di kedua neraca pegas tersebut?
Jawab:..
.

3. Gambarkan skema percobaan di atas beserta gaya-gaya yang bekerja dari


gambar tersebut! Interpretasikan hasil yang diperoleh!
Jawab:..
.

VI. Kesimpulan
...
...


...........................................................................................................
...............................

You might also like