Professional Documents
Culture Documents
Tidak diperbolehkan hasud kecuali kepada dua orang, yakni kepada seorang lakilaki yang diberikan al-Quran oleh Allah Swt sedangkan dia mengamalkannya siang
dan malam; dan kepada seorang laki-laki yang diberikan harta oleh Allah Swt lalu
dia menginfakannya di jalan yang benar siang dan malam. (HR Bukhari dan
Muslim)
Ada 2 hal tentang hasad :
Perasaan benci ketika orang lain mendapat nikmat dan menginginkan nikmat itu
hilang dari padanya, ini di sebut iri dan dengki.
Perasaan tidak benci saat orang lain mendapat nikmat dan tidak mengharapkan
nikmat itu hilang darinya, tetapi ada keinginan untuk mendapatkan nikmat yang
serupa, ini di sebut ghibthoh.
Bahaya Perbuatan Hasud
Sifat hasud sangant membahayakan kehidupan manusia antara lain:
menyebabkan hati tidak tenang karena selalu akan memikirkan bagaimana keadaan
itu dapat hilang dari seseorang.
Menghancurkan persatuan dan kesatuan, karena biasanya orang yang hasud akan
mengadu domba dan suka menfitnah
Menghancurkan kebaikan yang ada padanya.
Contoh hasad : Melihat rumah orang lain lebih bagus, hati menjadi benci.
Cara menghindari hasad :
Mengetahui bahaya hasad.
Ridho dengan takdir Allah SWT.
Banyak bersyukur.
B. Riya
Riya artinya memperlihatkan (menampakkan) diri kepada orang lain, supaya
diketahui kehebatan perbuatannya, baik melalui pembicaraan, tulisan ataupun
sikap perbuatan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian
manusia, bukan ikhlas karena Allah. Riya itu bisa terjadi dalam niat, yaitu ketika
akan melakukan pekerjaan. Bisa juga terjadi ketika melakukan pekerjaan atau
setelah selesai melakukan suatu pekerjaan.
Allah SWT berfirman : Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu
Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (Al-Furqan: 23).
Macam macam riya:
1. Riya dalam Niat
Riya dalam niat, yaitu ketika mengawali pekerjaan, dia mempunyai keinginan untuk
mendapat pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain, bukan karena Allah.
Padahal niat itu sangat menentukan nilai dari suatu pekerjaan.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
( )
Artinya: sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya. (HR Muslim)
2. Riya dalam Perbuatan
Riya dalam perbuatan ini, misalnya ketika mengerjakan shalat dan bersedekah.
Orang riya ini dalam mengerjakan shalat biasanya dai memperlihatkan
kesungguhan, kerajinan dan kekhusyukannya jika dia berada di tengah-tengah
orang atau jamaah. Sehingga orang lain melihat dia berdiri, rukuk, sujud dan
sebagainya. Orang yang riya dalam shalatnya akan celaka diakhirat nanti.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran surat Al Maun ayat 4-7:
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai
dari shalatnya, . orang-orang yang berbuat riya], dan enggan (menolong dengan)
barang berguna. (QS Al Maun : 4-7)
Bahaya perbuatan riya :
Selalu merasa tidak puas, sakit hati, ketika orang lain tidak menyanjungnya dan
berterimakasih.
diolok-olok dan dicaci oleh orang yang telah dibantu atau memberinya dengan riya
itu.
Cara menghindari perbuatan Riya :
Selalu senantiasa berbuat ikhlas, tanpa ingin di pandang orang lain sebagai orang
yang baik, dan rajin beramal dan biarlah Allah SWT yang menilai dan membalas
segala amal perbuatan kita.
Selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT agar terhindar dari perbuatan riya.
Menjadi orang yang mensyukuri nikmat Allah SWT.
C. ANIAYA
Aniaya adalah perbuatan bengis seperti penyiksaan atau penindasan. Menganiaya
berarti menyiksa, menyakiti dan berbagai bentuk ketidak sewengan seperti
menindas, mengambil hak orang lain dengan paksa dan lain-lainnya.
Firman Allah SWT :
Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan
Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau
disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik[414], atau
dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu
penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang
besar. (QS Al Maidah : 33)
Dari ayat tersebut, dinyatakan bahwa hukuman bagi penganiaya diberlakukan
sesuai dengan jenis perbuatan yang dilakukannya, yaitu sebagai berikut:
Jika menganiaya dan membunuh korban serta mengambil hartanya, penganiaya
dihukum dibunuh dan disalib
Jika ia hanya mengambil harta tanpa membunuh korbannya maka hukumannya
dihukum potong tangan dan kakinya dengan cara silang.
Jika ia tidak mengambil harta dan membunuh karena tetangkap sebelum sempat
melakukan sesuatu atau hanya menakui0nakuti saja maka hukumannya adalah
dipenjara.
D. ANANIAH
Pengertian Ananiah adalah sifat yang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa
memperhatikan kepentingan orang lain. Sifat ananiah bias di sebut juga sifat egois.
Sifat ananiah bertentangan dengan agama islam, karena orang islam harus
memperhatikan orang islam lainnya, sebagaimana Nabi SAW bersabda: Tidak
beriman salah seorang dari kalian sehingga mencintai untuk saudaranya apa yang
di cintai untuk dirinya. (HR. Bukhori dan Muslim)
Firman Allah SWT :dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan jangan
tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. (QS. Al-maidah 2)
Ada beberapa kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya, diantaranya
menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, menghadiri
undangan, dan mendoakan orang yang bersin.
Cara menghindari Ananiah:
Banyak silaturahmi.
Menyadari bahwa manusia itu makhluk sosial yang saling membutuhkan.
Banyak belajar agama.
Memahami bahwa orang lain adalah saudara kita.
E. GHADAB
Ghadab artinya marah,marah terjadi akibat tidak dapat menahan emosi bila
perasaan tersinggung atau hati merasa tidak puas terhadap sesuatu. Dalil larangan
marah nabi bersabda: Jangan marah, beliau Nabi mengulangi beberapa kali,
jangan marah.(HR. Tirmidzi)
Cara menghindari marah:
Membaca taawudz
Sering membaca istigfar
Bila marah hendaklah segera berwudhu. Nabi bersabda : sesungguhnya marah itu
berasal dari setan, dan setan di ciptakan dari api. Api hanya dapat di padamkan
dengan air, maka jika salah seorang marah hendaklah berwudhu. (HR. Abu dawud,
ahmad)
Jika marah saat berdiri, maka duduklah, jika saat duduk berbaringlah.
F. GHIBAH
Ghibah artinya menyebut-nyebut orang lain yang tidak ada disisinya dengan suatu
perkataan yang membuatnya tidak suka (menggunjing).
Allah SWT berfirman: janganlah kalian menggunjing (ghibah) sebagian kalian
dengan sebagian apakah senang memakan daging saudaranya sendiri yang sudah
mati. (QS. Al Hujurot 12).
Cara menghindari ghibah:
Selalu husnudzan kepada orang lain.
Memikirkan kesalahan sendiri.
Menggunakan waktu dengan yang bermanfaat.
Menutup aib orang lain.
G. NAMIMAH
Namimah ialah pembicaraan atau perbuatan seseorang yang tujuannya untuk
mengadu domba orang lain, sengaja terjadi pertengkaran atau perpecahan dan
permusuhan.
Nabi bersabda: tidak masuk surga orang yang mengadu domba. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Cara menghindari namimah:
Banyak belajar tentang hukum naminah dan bahayanya.
Mengurangi pembicaraan yang tidak bermanfaat.
Berfikir sebelum bicara.
H. DISKRIMINASI
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu,
di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu
tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai
dalammasyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk
membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara
tidak adil karena
karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan,
aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari
tindakan diskriminasi
Orang yang paling dibenci Allah ialah orang yang menaruh dendam kesumat
(bertengkar). (HR. Muslim)
3. Ciri-ciri Dendam:
Hobi menyimpan sakit hati dan berusaha membalasnya
Tidak mau memaafkan kesalahan orang lain
Tidak suka melihat orang lain bahagia
Ghibah dan Namimah
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuatkebajikan. (QS. Ali Imron [3]:
133-134)
B. MUNAFIQ
1. Pengertian:
Orang yang perkataannya tidak sama dengan kata hatinya. Dalam pepatah
dikatakan: "lain di mulut lain di hati"
2. Dalil Naqli:
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling
bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang
penolongpun bagi mereka.
(QS. An-Nisa [4]: 145)
3. Ciri-ciri Munafiq:
:
Dari Abu Huroiroh ra, Rasulullah SAW bersabda: Tanda-tanda orang munafik ada
tiga macam, yaitu apabila berkata ia dusta, apabila berjanji ia mengingkari, dan
apabila dipercaya ia mengkhianati.
(HR. Muttafaqun Alaih)
C. OBAT HATI
Rasulullah SAW bersabda:
Ketahuilah, di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik maka baik pulalah
seluruh tubuh.
Dan apabila ia rusak maka rusak pulalah seluruh tubuh. Ketahuilah itu adalah hati.
(HR. Imam Bukhori)
Ada 3 jenis hati, yaitu: Hati yang sehat, sakit, bahkan mati. Hati senantiasa
berbolak-balik, tidak stabil seperti keimanan kita. Oleh karenanya agar menjaga hati
kita senatiasa sehat, maka perlu melakukan amalan-amalan berikut ini:
1.
2.
3.
4.
Berdoa kepada Allah agar Ia memperbaiki, membersihkan, dan memberikan
petunjuk pada hati kita
5.
6.
7.