Professional Documents
Culture Documents
NAMA
NIM
: 122310101014
21
PERSETUJUAN
Situbondo, ..
Pembimbing Ruangan
Pembimbing Akademik
( .......... )
( ............. )
Kepala Ruangan ,
( )
22
: teratai
Dx. Medis
No. Reg.
: Maulidia/Dia
: Situbondo,
3. Jenis kelamin
: Perempuan
4. A g a m a
: Islam
5. Pendidikan
6. Alamat
: Curah Jeru RT 2 RW 5
7. Tgl masuk
8. Tgl pengkajian
: 14 April 2015
9. Diagnosa medik
: pemberian Oksigen
23
: Bpk. R
b. U s i a
: 48 tahun
c. Pendidikan
: SMP
: Islam
f. Alamat
: Curah Jeru RT 2 RW 5
2. Ibu
a. N a m a
: Ny. S
b. U s i a
: 40 tahun
c. Pendidikan
: SD
: Islam
f. Alamat
: Curah Jeru RT 2 RW 5
NAM A
Nn. M
USIA
HUBUNGAN
STATUS
KESEHATAN
Sehat
24
: Influenza
NY. S
Bpk. R
Anak .M
25
Ket :
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
: Tinggal serumah
V. Riwayat Tumbuh Kembang
A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 20 kg
2. Tinggi badan : 134 cm.
B.
: 4 bulan
2. Duduk
: 8 bulan
3. Merangkak : 9 bulan
4. Berdiri
: 1 tahun
5. Berjalan
: 1,5 tahun
26
3. Cara pemberian
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia
0-7 bulan
Jenis Nutrisi
ASI
Lama Pemberian
7 bulan
8-3 tahun
4-8
4 tahun
27
Sebelum Sakit
baik
Saat Sakit
baik
B. Cairan
Kondisi
1. Jenis minuman
2. Frekuensi minum
Sebelum Sakit
Air putih
Saat Sakit
Air putih
3. Kebutuhan cairan
4. Cara pemenuhan
C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi
1. Tempat pembuangan
Sebelum Sakit
Toilet
Saat Sakit
Pampers
3. Konsistensi
1 hari sekali
2 hari sekali
4. Kesulitan
Normal
5. Obat pencahar
Tidak ada
Konstipasi
Tidak pernah
Belum diberikan
2. Frekuensi (waktu)
D. Istirahat tidur
Kondisi
1. Jam tidur
Sebelum Sakit
Saat Sakit
Siang
3 jam
5 jam
Malam
9 jam
13 jam
28
2. Pola tidur
Normal
Tidak normal
Nonton tv
4. Kesulitan tidur
E. Olah Raga
Kondisi
1. Program olah raga
Sebelum Sakit
Tidak ada
Saat Sakit
Tidak ada
Sebelum Sakit
Saat Sakit
2 kali sehari
2 hari sekali
Waslap, baskom b
- Alat mandi
hangat.
3 hari sekali
2. Cuci rambut
- Frekuensi
- Cara
1 minggu sekali
3. Gunting kuku
- Frekuensi
- Cara
2 kali sehari
4. Gosok gigi
Tidak pernah
- Frekuensi
- Cara
G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi
1. Kegiatan sehari-hari
Sebelum Sakit
Bermain
Saat Sakit
Bed rest
29
Tidak ada
Pengaturan
Tidak ada
Tiak ada
hanya berbaring di t
tidur
H. Rekreasi
Kondisi
1. Perasaan saat sekolah
Sebelum Sakit
Saat Sakit
Biasa saja, kadang anak juga Ingin pulang dan sekol
2. Waktu luang
malas berekolah
Senang
Menangis kesakitan
: Lemah
: apatis
: 130/70 mmHg
b. Denyut nadi
: 80 x / menit
c. Suhu
: 37,6 o C
d. Pernapasan
4. Berat Badan
x/ menit
: 20 kg
30
a. Warna rambut
: merah
b. Penyebaran
: distribusi merata
c. Mudah rontok
: tidak
d. Kebersihan rambut
: rambut kotor
Palpasi
Benjolan : ada / tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: halus
7. Muka
Inspeksi
a. Simetris / tidak : simetris
b. Bentuk wajah
: lonjong
c. Gerakan abnormal
: tidak ada
: tidak ada
Data lain
8. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra
: tidak edema
tidak radang
b. Sclera
: normal
c. Conjungtiva
: Normal
d. Pupil
: - Isokor
- Myosis
- Refleks pupil terhadap cahaya : mengecil
ketika di beri cahaya
e. Posisi mata :
Simetris / tidak
: tidak simetris
31
: tidak simetris
: simetris
: terdistribusi normal
i. Keadaan visus
j. Penglihatan
: - Kabur
Palpasi
Tekanan bola mata
: nyeri tekan
: simetris
b. Bentuk hidung
: normal
: tidak ada
Data lain
: hidung kotor
10. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga
: normal
: normal
: tidak ada
11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
-
Keadaan gigi
: tidak ada
32
b. Gusi
Merah / radang / tidak
: tidak radang
c. Lidah
Kotor / tidak
: kotor.
d. Bibir
-
: pucat
: berbau
Kemampuan bicara
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa
: merah
b. Nyeri tekan
: .tidak ada
c. Nyeri menelan
: tidak
13. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid
: tidak membesar
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : Tidak teraba
b. Kaku kuduk / tidak
c. Kelenjar limfe
: kaku kuduk
: simetris
dada
mengembang
simeteris
d. Tipe pernapasan : tidak normal
Palpasi
a. Vokal fremitus
: teraba
b. Massa / nyeri
Auskultasi
33
a. Suara nafas
: Bronchovesikuler
b. Suara tambahan
: Ronchi
Perkusi
Redup / pekak / hypersonor / tympani
Sonor
(karena
yng
: Teraba
Perkusi
Pembesaran jantung
: tidak ada
Auskultasi
a. BJ I
: tunggal
b. BJ II
: tunggal
c. BJ III
: tidak terdengar
: tidak ada
16. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit
: tidak
b. Nyeri tekan
: tidak ada
Auskultasi
Peristaltik
: 4x/ menit
Perkusi
a. Tympani
: iya
b. Redup
: tidak ada
: tidak terkaji
18. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
34
: simetris
Pergerakan abnormal
: tidak ada.
: melemah
: melemah
Koordinasi gerak
: melemah
b. Refleks
-
: tidak terkaji
: tidak terkaji
c. Sensori
-
Nyeri
: berlebihan
Rangsang suhu
: berlebihan
Rasa raba
: tidak terkaji
Ekstremitas bawah
a. Motorik
-
: melemah
: melemah
b. Refleks
-
: tidak terkaji
: tidak terkaji
: tidak terkaji
c. Sensori
-
Nyeri
: Normal
Rangsang suhu
: normal
Rasa raba
: Normal
35
gangguan
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan
Konstriksi pupil
cahaya
-
kiri
-
: tidak simetris
d. Nervus V (Trigeminus)
-
Sensibilitas / sensori
: berlebihan
Gerakan mimik
: merengut
Refleks menelan
Refleks muntah
: tidak terkaji
Suara
: normal
h. Nervus XI (Assesorius)
-
Mengangkat bahu
: normal
Deviasi lidah
dominan
Tanda tanda perangsangan selaput otak
36
a. Kaku kuduk
b. Kernig Sign
: Tidak terkaji
c. Refleks Brudzinski
: Tidak terkaji
d. Refleks Lasegu
: . Tidak terkaji
WBC :
9,9
10^3/uL
2.
3.
FLT
: 468 x
10^3/uL
4.
PDW : 14,9
5.
PCT
0,402%
= Foto Rotgen, CT Scan, MRI, USG, EEG, ECG
Pada CT scan dada menunjukkan multipel abses/infiltrat
XIII. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)
Tanggal 15 April 2015
1) Ceftriaxone 1gr (1x sehari)
2) Dexametazone 6 mg (3x sehari)
3) Phenitoin 40 Mg (3x sehari)
4) Santa 200 Mg (1x sehari)
5) Infus D5
6) O2 1 L/menit
37
NIM.122310101014
ANALISA DATA
38
NO
1.
DATA PENUNJANG
SUBYEKTIF:
1. Pasien mengeluhkan dadanya
sakit
2. Keluarga pasien mengatakan
anak M masih sesak nafas
ETIOLOGI
Reaksi radang pada
bronchus
Fibrosus
pelebaran
MASALAH
Pola nafas
efektif
tidak
dan
Atelektasis
OBYEKTIF:
1. Penggunaan
otot
pernafasan
2. Cuping hidung +
3. RR = 18x/menit
bantu
Gg. Difusi
Pola nafas
efektif
2.
SUBJEKTIF:
1. Pasien mengeluhkan nyeri pada
kepala dan dada
OBJEKTIF:
1. Pasien menangis kesakitan
tidak
Virus
Nyeri akut
Menyerang
Bronchiolus
Paru-paru terinfeksi
Nyeri akut
3.
SUBJEKTIF:
1. Keluarga pasien mengatakan
pasien panas dari semalam
Objektif:
1. Suhu pasien pada tanggal 15-04-
Stimulasi
Hipertermi
39
hipotalamus
Respon menggigil
Reaksi peningkatan
suhu tubuh
Hipertermi
4.
SUBJEKTIF:
1. Pasien
menangis
mengatakan ingin minum
Hipertermi
Defisit
Cairan
dan
Volume
Evaporasi meningkat
Objektif:
1. Turgor kulit menurun
2. Mukosa bibir kering dan pecahpecah
Cairan
berkurang
Defisit
Cairan
5.
SUBJEKTIF:
1. Keluarga pasien mengatakan
pasien sangat lemah dan duduk
saja tidak bisa
Objektif:
1. Pasien nampak lemah
2. Jika di suru bangun tetap
memejamkan mata dan meringis
kesakitan
tubuh
Volume
Atelektasis
Intoleransi aktivitas
Gg. Difus
Supalai ke jaringan
menurun
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
40
DIAGNOSA KEPERAWATAN
N0
1
TANGGAL
14 April 2015
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola
nafas
tidak
efektif
berhubungan dengan penurunan
complience paru yang ditandai
dengan
keluarga
pasien
mengatakan bahwa anak M masih
sesak nafas dan penngunaan otot
bantu pernafasan
2. Nyeri akut berhubungan dengan
inflamasi parenkim paru yang
ditandai
dengan
pasien
mengeluhkan nyeri pada kepala
dan dada
3. Hipertermi berhubungan dengan
proses infeksi yang ditandai
dengan
keluarga
pasien
mengatakan pasien panas dari
semalam dan suhu tubuh 38,5
derajat celcius
4. Defesit
volume
cairan
berhubungan dengan kehilangan
cairan berlebih akibat demam yang
ditandai dengan pasien menangis
dan mengatakan ingin minum,
turgor kulit menurun serta mukosa
bibir kering
5. Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan ketidak seimbangan antara
suplai oksigen dan kebutuhan yang
ditandai dengan pasien nampak
lemah dan keluarga pasien
mengatakan pasien sangat lemah
dan duduk saja tidak bisa
PARAF
41
Intervensi Keperawatan
No
1
Diagnosa
keperawatan
Pola nafas tidak
efektif
berhubungan
dengan penurunan
complience paru
yang ditandai
dengan keluarga
pasien mengatakan
bahwa anak M
masih sesak nafas
dan penngunaan
otot bantu
pernafasan
Intervensi
NOC:
1.
1. Respon
alergik:
sistemik
2. Status
pernafasan:
kepatenan jalan nafas 2.
Kriteria Hasil:
1. Menunjukkan pola
pernafasan
normal/efektif
dengan
Analisa 3.
Gas Darah dalam
rentang normal
Rasional
Kaji
frekuensi,
kedalaman
pernafasan dan ekspansi
dada
Ausku
ltasi bunyi nafas
Tinggi
kan kepala dan bantu
mengubah posisi
PARAF
6.
Obser
dan
Doron
g/bantu pasien nafas dalam
dan latihan batuk efektif
Berika
n Oksigen tambahan
42
Nyeri akut
berhubungan
dengan inflamasi
parenkim paru
yang ditandai
dengan pasien
mengeluhkan
nyeri pada kepala
dan dada
NOC:
1. Tingkat kenyamanan
2. Pengendalian nyeri
3. Tingkat nyeri
Kriteria Hasil:
1.
Memperlihatkan
pengendalian nyeri
2.
Menunjukkan
penurunan
tingkatan
nyeri
(ekspresi
wajah
normal)
1.
2.
Pantau Tanda-
tanda Vital
Mengurangi nyeri
Menghilangkan nyeri
3.
Ajarkan teknik
relaksasi
4.
5.
Tentukan
karakteristik nyeri
Hipertermi
NOC:
1.
berhubungan
1. Termoregulasi
2. TTV
2.
dengan proses
Kriteria hasil:
infeksi yang
Pa
ditandai dengan 1.
3.
sien
akan
menunjukkan
keluarga pasien
termoregulasi
mengatakan pasien
berkeringat saat panas,
panas dari
Anjurkan dan
bantu pasien dalam teknik
menekan dada selama
episode batuk
Elaborasikan
pemberian analgesik
Obeservasi
suhu tubuh (4 jam)
Pantau warna
kulit
Lakukan
tindakan
pendinginan
sesuai kebutuhan
menurunkan demam
43
4.
Defesit volume
NOC:
cairan
1.
Ke
berhubungan
eimbangan elektrolit
dengan kehilangan
dan Asam Basa
2.
Ke
cairan berlebih
seimbangan
cairan
akibat demam
3.
Hi
yang ditandai
drasi
dengan pasien
Kriteria hasil:
menangis dan
1. kekurangan volume
mengatakan ingin
cairan akan teratasi
minum, turgor
2. keseimbangan asam dan
kulit menurun
serta mukosa bibir basa
3. hidrasi yang adekuat
kering
Berikan obat
sesuai
indikasi
:
antipiretik
Awasi kultur
darah dan kultur sputum,
pantau hasilnya setiap
hari
1.
perubahan
Vital
2.
3.
4.
5.
6.
Kaji
Tanda-tanda
Kaji
turgor kulit, kelembaban
membran mukosa
Catat
laporan mual / muntah
Pantau
masukan dan keluaran,
catat warna, karakter
urine
Asupa
n cairan minimal 2500 /
hari
Berika
Kekurangan
cairan
menyebabkan shock
Mengetahui derajat dehidrasi
dapat
keseimbangan
output
44
n cairan tambahan IV
sesuai keperluan
5.
Intoleransi
NOC:
aktivitas
1. Ketahanan
2. Kebugaran fisik
berhubungan
3. Perawatan diri dan
dengan ketidak
aktivitas
kehiupan
seimbangan antara
sehari-hari
suplai oksigen dan
Kriteria hasil:
kebutuhan yang
Melaporka
ditandai dengan 1.
n
/
menunjukkan
pasien nampak
peningkatan toleransi
lemah dan
terhadap aktivitas yang
keluarga pasien
dapat diukur dengan tak
mengatakan pasien
adanya
dispnea,
sangat lemah dan
kelemahan
berlebihan
duduk saja tidak
dan Tanda-tanda Vital
bisa
dalam rentang normal
1.
2.
3.
4.
5.
Evalu
asi respon klien terhadap
aktivitas
Berika
n lingkungan tenang dan
batasi pengunjung
Jelask
an pentingnya istirahat
dalam
rencana
pengobatan dan perlunya
keseimbangan aktivitas
dan istirahat
Bantu
pasien memilih posisi
yang nyaman untuk
istirahat / tidur
Bantu
aktivitas perawatan diri
yang diperlukan
Mengurangi ketidaknyamanan
Implementasi
No.
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Paraf
45
1.
2.
4.
14 April 2015
14 April 2015
15 April 2015
15 April 2015
1.
2.
1.
2.
TTV
Pemberian oksigen nasal 1
L/menit
3.
TTV
Talah
dilakukan
elaborasi
TTV
Menganjurkan keluarga pasien
untuk mengompres hangat
Telah
dilakukan
elaborasi
pemberian antrain
TTV
Pemberian infus d5 20 TPM
46
15 April 2015
1. TTV
2. Telah menganjurkan pasien dan keluarga pasien untuk
sering mengubah posisi
Evaluasi
No.
Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan
penurunan complience paru
yang ditandai dengan
keluarga pasien
mengatakan bahwa anak M
masih sesak nafas dan
penngunaan otot bantu
pernafasan
Tanggal
17 April 2015
Evaluasi
S: keluarga pasien mengatakan pasien udah tidak sesak lagi
O: penggunaan otot bantu pernafasan (-), dan klien sudah tidak
menggunakan oksigen
A: Masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas teratasi
dengan tidak adanya gejala sisa
P: tetap lakukan pemantauan
Paraf
47
17 April 2015
3. Hipertermi berhubungan
dengan proses infeksi yang
ditandai dengan keluarga
pasien mengatakan pasien
panas dari semalam dan
suhu tubuh 38,5 derajat
celcius
17 April 2015
17 April 2015
48
5. Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
ketidak seimbangan antara
suplai oksigen dan
kebutuhan yang ditandai
dengan pasien nampak
lemah dan keluarga pasien
mengatakan pasien sangat
lemah dan duduk saja tidak
bisa
17 April 2015
49