Professional Documents
Culture Documents
STEP 1
Dokter gigi keluarga : dokter gigi yang mampu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan gigi yang berorientasi pada komunitas dengan keluarga sebagai target
utama serta memandang individu yang sakit maupun yang sehat sebagian dari unit
keluarga dan komunitasnya, serta pelayanan kesehatan yang bersifat paripurna.
STEP 2
1. Mengapa perlu diadakan program dokter gigi keluarga? Dan seberapa
pentingkah dokter gigi keluarga tersebut?
2. Bagaimana program dokter gigi keluarga bisa menjadi solusi masalah biaya
pelayanan kesehatan (berobat)?
3. Bagaiman cara kerja dokter gigi keluarga? Dan bagaimana pula perbandingan
ideal antara jumlah dokter gigi keluarga dan keluarga?
STEP 3
1. Adanya program dokter gigi keluarga merupakan hal penting karena :
Program dokter gigi keluarga lebih menekankan pada aspek promotif dan
preventif sehingga biaya yang digunakan lebih kecil.
Adanya program tersebut dapat mengontrol kesgilut dari masyarakat
Bersifat personal care
Perawatan yang dilakukan berjangka panjang
Perawatan yang dilakukan bersifat mencegah sehingga penyebaran yang
terjadi akan semakin kecil
Program tersebut lebih persuasif dalam mengajak masyarakat untuk
menjaga kesgilut
Adanya bantuan dari pemerintah sekitar 2,2% untuk program dokter gigi
keluarga.
2. Program dokter gigi keluarga ini menekankan pada aspek promotif dan
preventif sehingga biaya yang akan ditanggung oleh masyarakat akan lebih
sedikit dibandingkan dengan perawatan yang harus dilakukan secara kuratif
dan rehabilitatif.
3. Pada tahun 2005, 1 dokter gigi keluarga disarankan untuk memegang 2.500
orang per 500 keluarga. Sementara pada tahun 2010, 1 dokter gigi keluarga
sebanding dengan 9.000 orang di Pulau Jawa.
Menjadi dokter gigi keluarga harus melalui pelatihan dulu sebelumnya, dan
harus memenuhi syarat dan ketentuan-ketentuan tertentu. Sementara itu,
nantinya mereka akan bekerja sama dengan posyandu atau sekolah-sekolah.
STEP 4
Dokter Gigi
Syarat dan
Ketentuan
Dokter Gigi Keluarga
Prinsip dan
Peran
Promotif
Kuratif
Preventif
Rehabilitatif
STEP 5
Mahasiswa mampu :
1. Memahami syarat dan ketentuan menjadi dokter gigi keluarga
2. Menjelaskan prinsip dan peran dokter gigi keluarga
3. Memahami dan menjelaskan bentuk pelayanan secara promotif dan preventif
tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitatif.
STEP 7
LO 1 : Syarat dan Ketentuan Dokter Gigi Keluarga
A. PELATIHAN
Pelatihan menjadi dokter gigi keluarga ini dilakukan oleh tim atau seseorang yang
memiliki kriteria sebagai berikut :
- Memiliki ketrampilan dan pengetahuan sebagai pelatih
- Memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang dokter gigi keluarga
- Telah mengikuti pelatihan sebelumnya.
Proses pelatihan ini melalui beberapa proses yaitu diawali dengan pre test materi
dasar materi inti pleno post test
Materi yang diujikan ada beberapa terbagi menjadi materi dasar, materi inti serta
materi penunjang.
1.
Materi Dasar
a. Kebijakan pelayanan kedokteran gigi keluarga
b. Etika dan hukum kedokteran gigi
c. Undang-undang praktik Keodkteran
d. Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional
e. Konsep penyelenggaraan pelayanan kedokteran gigi keluarga
2.
Materi Inti
a. Managemen sumber daya manusia
b. Manajemen sarana, prasarana dan logistik
c. Managemen Informasi
d. Komunikasi dokter-pasien
e. Managemen keuangan
f. Managemen pembiayaan
g. Kendali mutu kendali biaya
h. Manajemen penceghan infeksi
i. Manajemen klinik
j. Analisis faktor resiko (Epidemiologi penyakit gigi dan mulut)
k. Analisis saliva
l. Analisis gizi dan diet
m. Minimal intervensi
n. Ketrampilan penatalaksanaan screening
o. Keterampilan interpretasi pemeriksaan penunjang
p. Ketrampilan menegakkan diagnosa dan rencana terapi
q. Ketrampilan menangani kegawatan
r. Ketrampilan penatalaksanaan preventive care
s. Ketrampilan penatalaksanaan simple care
t. Ketrampilan penatalaksanaan moderate care
3.
Materi penunjang
a. Membangun komitmen belajar
b. Evaluasi ( pre dan post test)
c. Kapita selekta
Pemerintah Pusat
Departemen Kesehatan melalui Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar
berperan dalam :
1. Menetapkan kebijakan pelayanan kedokteran gigi keluarga
2. Menetapkan pedoman penyelenggaraan pelayanan kedokteran gigi
keluarga
3. Menetapkan standar perizinan dokter gigi keluarga
4. Menyusun dan menetapkan pedoman pengawasan dan pembinaan
praktek dokter gigi keluarga
5. Menyusun dan menetapkan pedoman dan instrumen akreditasi praktek
dokter gigi keluarga
6. Menyusun pedoman monitoring dan evaluasi
Kesehatan
Kabupaten
Kota
bertanggung
jawab
terhadap
melakukan
pembinaan,
pengawasan
dan
pengendalian
Organisasi Profesi
Peran dan fungsi organisasi profesi dalam pelaksanaan dan pengembangan
pelayanan kedokteran gigi keluarga adalah:
rekomendasi
di
bidang
teknis
medis
terhadap
yang memenuhi
c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang
memilik SIP
d. Memiliki sertifikat kompetensi dokter gigi keluarga
e. Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan
etika profesi.
3. Lisensi/Surat Izin Praktik, merupakan bukti tertulis yang diberikan
pemerintah kepada dokter gigi yang telah diregistrasi setelah memenuhi
persyaratan yang berlaku.
Dokter
gigi
keluarga
memberikan
layanan
perorangan
dengan
10
Pelayanan yag diberikan oleh dokter gigi keluarga berpusat pada pasien,
hal ini melandasi hubungan jangka panjang antara dokter gigi keluarga
dan pasiennya dengan pelayanan kesehattan yang berkesinanbungan
dalam tahapan kehidupan pasien.
6. Koordinasi dan Kolaborasi
Koordinasi dan kolaborasi yang dimaksud merupakan suatu upaya dari dokter
gigi keluarga dalam mengatasi masalah pasiennya dengan cara berkonsultasi
dengan ilmu disiplin yang lain, misalnya harus merujuk pasien ke dokter gigi
spesialis. Jika hal tersebut perlu dilakukan maka seorang dokter gigi keluarga
harus memberi penjelasan sejelas-jelasnya kepada pasiennya dan sudah
seharusnya mendelegasikan pengelolaan pasiennya ke pihak lain tersebut.
Koordinasi yang dimaksud di sini adalah seorang dokter gigi keluarga mampu
mengoordinir dan mengupayakan kesehatan gigi dan mulut suatu keluarga
dalam keadaan baik.
2. Family dan Community Oriented
11
b.
Desain maker : sebagai mitra yang beretika bagi pasiennya dalam mengambil
keputusan medis dengan memilih dan menggunakan teknologi kedokteran gigi
secara rasional berdasar evidance based dentistry. Misalnya dokter gigi
melakukan konseling dalam satu keluarga dimana para anggotanya dari berbagai
kalangan usia. Muali dari anak, balita, ibu hamil, remaja, dsb. Di sini dokter gigi
dapat memberi konseling mengenai :
Peran karbohidrat dalam menimbulkan karies
Peran berbagai macro / micro nutrien dalam kesgilut
- Macam-macam zat gizi untuk pertumbuhan dan oerkembangan
- Zat gizi yang dibutuhkan pada ibu hamil untuk pertumbuhan kesehatan gigi
dan mulut.
- Zat gizi bagi pertumbuhan gigi yang dibutuhkan anak setelah lahir.
c.
d.
e.
Manager : koordinator dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pasien dan
keluarganya.
12
LO 3 : Bentuk Pelayanan
13
14
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Modul pelatihan dokter gigi keluarga . Direktorat bina pelayanan medik dasar,
direktorat jenderal bina pelayanan medik, departemen kesehatan republik indonesia.
2006. Jakarta
Departemen Kesehatan Indonesia. Kebijakan Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga,
2006. WHO-WONCA. Working Paper Making Medical Practice and Education
Relevan to Peoples Need: The Contribution of Family Doctor. Nov 1994. Ontario:
Canada
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor 039/menkes/sk/i/2007
tentang pedoman penyelenggaraan kedokteran gigi keluarga menteri kesehatan
republik indonesia
17