You are on page 1of 17

SKENARIO 1

DOKTER GIGI KELUARGA


Desa Maju Terus adalah desa dibagian pesisir yang sebagian besar penduduknya
bekerja disektor swasta. Untuk mengatasi masalah kesehatan gigi, mereka sering
terbentur biaya. Mereka berobat apabila kondisinya sudah parah sehingga biaya
perawatan yang dibutuhkan semakin mahal. Solusi untuk mengatasi ini adalah dengan
mengadakan program dokter gigi keluarga. Program dokter gigi keluarga. Program
dokter gigi keluarga menekankan pada pelayanan promotif dan preventif dan tetap
memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif bila di perlukan.

STEP 1
Dokter gigi keluarga : dokter gigi yang mampu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan gigi yang berorientasi pada komunitas dengan keluarga sebagai target
utama serta memandang individu yang sakit maupun yang sehat sebagian dari unit
keluarga dan komunitasnya, serta pelayanan kesehatan yang bersifat paripurna.
STEP 2
1. Mengapa perlu diadakan program dokter gigi keluarga? Dan seberapa
pentingkah dokter gigi keluarga tersebut?
2. Bagaimana program dokter gigi keluarga bisa menjadi solusi masalah biaya
pelayanan kesehatan (berobat)?
3. Bagaiman cara kerja dokter gigi keluarga? Dan bagaimana pula perbandingan
ideal antara jumlah dokter gigi keluarga dan keluarga?
STEP 3
1. Adanya program dokter gigi keluarga merupakan hal penting karena :
Program dokter gigi keluarga lebih menekankan pada aspek promotif dan
preventif sehingga biaya yang digunakan lebih kecil.
Adanya program tersebut dapat mengontrol kesgilut dari masyarakat
Bersifat personal care
Perawatan yang dilakukan berjangka panjang
Perawatan yang dilakukan bersifat mencegah sehingga penyebaran yang
terjadi akan semakin kecil
Program tersebut lebih persuasif dalam mengajak masyarakat untuk
menjaga kesgilut

Adanya bantuan dari pemerintah sekitar 2,2% untuk program dokter gigi
keluarga.

2. Program dokter gigi keluarga ini menekankan pada aspek promotif dan
preventif sehingga biaya yang akan ditanggung oleh masyarakat akan lebih
sedikit dibandingkan dengan perawatan yang harus dilakukan secara kuratif
dan rehabilitatif.
3. Pada tahun 2005, 1 dokter gigi keluarga disarankan untuk memegang 2.500
orang per 500 keluarga. Sementara pada tahun 2010, 1 dokter gigi keluarga
sebanding dengan 9.000 orang di Pulau Jawa.
Menjadi dokter gigi keluarga harus melalui pelatihan dulu sebelumnya, dan
harus memenuhi syarat dan ketentuan-ketentuan tertentu. Sementara itu,
nantinya mereka akan bekerja sama dengan posyandu atau sekolah-sekolah.

STEP 4

Dokter Gigi
Syarat dan
Ketentuan
Dokter Gigi Keluarga

Prinsip dan
Peran

Promotif

Kuratif

Preventif

Rehabilitatif

STEP 5
Mahasiswa mampu :
1. Memahami syarat dan ketentuan menjadi dokter gigi keluarga
2. Menjelaskan prinsip dan peran dokter gigi keluarga
3. Memahami dan menjelaskan bentuk pelayanan secara promotif dan preventif
tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitatif.

STEP 7
LO 1 : Syarat dan Ketentuan Dokter Gigi Keluarga
A. PELATIHAN
Pelatihan menjadi dokter gigi keluarga ini dilakukan oleh tim atau seseorang yang
memiliki kriteria sebagai berikut :
- Memiliki ketrampilan dan pengetahuan sebagai pelatih
- Memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang dokter gigi keluarga
- Telah mengikuti pelatihan sebelumnya.
Proses pelatihan ini melalui beberapa proses yaitu diawali dengan pre test materi
dasar materi inti pleno post test
Materi yang diujikan ada beberapa terbagi menjadi materi dasar, materi inti serta
materi penunjang.
1.

Materi Dasar
a. Kebijakan pelayanan kedokteran gigi keluarga
b. Etika dan hukum kedokteran gigi
c. Undang-undang praktik Keodkteran
d. Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional
e. Konsep penyelenggaraan pelayanan kedokteran gigi keluarga

2.

Materi Inti
a. Managemen sumber daya manusia
b. Manajemen sarana, prasarana dan logistik
c. Managemen Informasi

d. Komunikasi dokter-pasien
e. Managemen keuangan
f. Managemen pembiayaan
g. Kendali mutu kendali biaya
h. Manajemen penceghan infeksi
i. Manajemen klinik
j. Analisis faktor resiko (Epidemiologi penyakit gigi dan mulut)
k. Analisis saliva
l. Analisis gizi dan diet
m. Minimal intervensi
n. Ketrampilan penatalaksanaan screening
o. Keterampilan interpretasi pemeriksaan penunjang
p. Ketrampilan menegakkan diagnosa dan rencana terapi
q. Ketrampilan menangani kegawatan
r. Ketrampilan penatalaksanaan preventive care
s. Ketrampilan penatalaksanaan simple care
t. Ketrampilan penatalaksanaan moderate care
3.

Materi penunjang
a. Membangun komitmen belajar
b. Evaluasi ( pre dan post test)
c. Kapita selekta

B. SYARAT DOKTER GIGI GIGI KELUARGA


Pelaksanaan dokter gigi keluarga harus mempunyai izin. Kewenangan
pemberian izin dilakukan oleh Instansi yang berwenang. Berdasarkan UU No.32
tahun 2004 tentang otonomi daerah, UU No.29 tahun 2005, Perkonsil no.1 tahun
2005 serta Permenkes 1419/2005, maka pemberian izin bagi dokter dan dokter gigi
keluarga ini merupakan kewenangan pemerintah Kabupaten / Kota.
Kewenangan masing-masing Instansi, yaitu :

Pemerintah Pusat
Departemen Kesehatan melalui Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar
berperan dalam :
1. Menetapkan kebijakan pelayanan kedokteran gigi keluarga
2. Menetapkan pedoman penyelenggaraan pelayanan kedokteran gigi
keluarga
3. Menetapkan standar perizinan dokter gigi keluarga
4. Menyusun dan menetapkan pedoman pengawasan dan pembinaan
praktek dokter gigi keluarga
5. Menyusun dan menetapkan pedoman dan instrumen akreditasi praktek
dokter gigi keluarga
6. Menyusun pedoman monitoring dan evaluasi

Dinas Kesehatan Provinsi


Dinas Kesehatan Propinsi yang berada di bawah Pemerintah Daerah dan
bertanggung jawab terhadap derajat kesehatan gigi masyarakat di daerahnya
mempunyai peran sebagai berikut :

1. Menyusun pedoman teknis monitoring dan evaluasi praktik dokter gigi


keluarga yang telah memiliki izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota
2. Menyediakan perangkat pembinaan praktik dokter gigi keluarga yang
telah memiliki izin praktik dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
atau instansi berwenang lainnya.
3. Menyusun pedoman teknis.

Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota


Dinas

Kesehatan

Kabupaten

Kota

bertanggung

jawab

terhadap

terselenggaranya pelayanan kedokteran gigi keluarga dengan peran :


1. Menerima, memproses, memberikan dan menerbitkan izin baru praktik
dokter gigi keluarga
2. Menerima, memproses, memberikan dan menerbitkan perpanjangan
izin praktik dokter gigi keluarga
3. Bersama Dinas Kesehatan Propinsi, Organisasi Profesi dan lintas
sektor

melakukan

pembinaan,

pengawasan

dan

pengendalian

pelaksanaan praktek dokter gigi keluarga.


4. Menolak pemberian izin baru atau perpanjangan izin praktik dokter
gigi keluarga
5. Mencabut izin praktik dokter gigi keluarga yang tidak memenuhi
ketentuan dan standar yang berlaku.

Organisasi Profesi
Peran dan fungsi organisasi profesi dalam pelaksanaan dan pengembangan
pelayanan kedokteran gigi keluarga adalah:

1. Bersama Departemen Kesehatan menyusun standar pelayanan


kedokteran gigi keluarga
2. Memberikan

rekomendasi

di

bidang

teknis

medis

terhadap

pelaksanaan pelayanan kedokteran gigi keluarga.


Syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon izin praktik dokter gigi keluarga
adalah memenuhi standar praktik meliputi :
a. Tenaga pelaksana (medis, para medis dan non medis)

yang memenuhi

kealifikasi tertentu sesuai standar profesi pelayanan dokter gigi keluarga


b. Sarana dan prasarana yang memadai sehingga memungkinkan pelayanan
dokter gigi keluarga dan semua aspek pelayanannya mampu dilaksanakan
Manajemen praktik yang mendukung terlaksananya pelayanan dokter gigi
keluarga yang sesuai standar pelayanan.

Tata cara perizinan praktik dokter gigi keluarga, melalui:


1. Sertifikasi, diberikan oleh lembaga yang menyelenggarakan pendidikan
dokter gigi keluarga (FKG/KKGI/PDGI)
2. Registrasi, merupakan pencatatan resmi dokter gigi yang telah memiliki
sertifikat kompetensi dan telah memiliki kualifikasi tertentu lainnya serta
diakui secara hukum untuk melakukan tindakan profesinya. Untuk
memperoleh Surat Tanda registrasi (STR) dokter gigi keluarga, maka harus
memenuhi syarat:
a. Memiliki ijazah dokter gigi dan sertifikat pelatihan dokter gigi
keluarga
b. Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter
gigi

c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang
memilik SIP
d. Memiliki sertifikat kompetensi dokter gigi keluarga
e. Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan
etika profesi.
3. Lisensi/Surat Izin Praktik, merupakan bukti tertulis yang diberikan
pemerintah kepada dokter gigi yang telah diregistrasi setelah memenuhi
persyaratan yang berlaku.

LO 2 : Prinsip dan Peran Dokter Gigi Keluarga


Prinsip Pelayanan Dokter Gigi Keluarga yang dimaksud adalah:
1. First Contact

Dokter gigi keluarga merupakan pemberi layanan kesehatan pertama


yang ditemui oleh pasien atau klien, dalam menyelesaikan masalah
kesehatan gigi dan mulut. Umumnya masalah kesehatan gigi dan mulut
yang ada di masyarakat dapat ditangani pada strata pelayanan pertama,
maka dokter gigi keluarga berfungsi sebagai kontak pertama dan pelapis
rujukan ke strata ke dua dan ke tiga.
2. Personal Care

Dokter

gigi

keluarga

memberikan

layanan

perorangan

dengan

memperhatikan semua pasiennya sebagai bagian dari keluargamya.


Adanya hubungan baik dengan pasien dan seluruh keluarganya memberi
peluang pada seorang dikter gigi keluarga untuk memahami masalah
pasien dengan lebih luas. Maka dapat disimpulkan bahwa, keputusan
medis tidak hanya dibuat dengan pertimbangan medis saja, akan tetapi

10

juga mempertimbangkan aspek sosial, budaya, dan ekonomi dari si


pasien.
3. Comprehensive

Memberi memberikan pelayanan menyeluruh dengan pendekatan:


peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan ( kuratif) dan pmulihan (rehabilitatif) yg disesuai dengan
kebutuhan pasien. Namun, pada prinsipnya pelayanan yang diberikan
oleh seorang dokter gigi keluarga lebih menekankan pada prawatan
promotif dan preventif.
4. Paradigma Sehat

Dokter gigi keluarga mampu mendorong masyarakat untuk bersikap


mandiri dalam menjaga kesehatannya memalui kesadaran akan
pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
5. Continuous Care

Pelayanan yag diberikan oleh dokter gigi keluarga berpusat pada pasien,
hal ini melandasi hubungan jangka panjang antara dokter gigi keluarga
dan pasiennya dengan pelayanan kesehattan yang berkesinanbungan
dalam tahapan kehidupan pasien.
6. Koordinasi dan Kolaborasi
Koordinasi dan kolaborasi yang dimaksud merupakan suatu upaya dari dokter
gigi keluarga dalam mengatasi masalah pasiennya dengan cara berkonsultasi
dengan ilmu disiplin yang lain, misalnya harus merujuk pasien ke dokter gigi
spesialis. Jika hal tersebut perlu dilakukan maka seorang dokter gigi keluarga
harus memberi penjelasan sejelas-jelasnya kepada pasiennya dan sudah
seharusnya mendelegasikan pengelolaan pasiennya ke pihak lain tersebut.
Koordinasi yang dimaksud di sini adalah seorang dokter gigi keluarga mampu
mengoordinir dan mengupayakan kesehatan gigi dan mulut suatu keluarga
dalam keadaan baik.
2. Family dan Community Oriented

11

Dokter gigi keluarga harus dapat mengatasi masalah pasiennya dengan


mempertimbangkan si pasien terhadap keluarganya tanpa mengesampingkan
pengaruh lingkungan sosial dan budaya tempatnya teinggal dan tempatnya
bekerja sehingga si pasien masih dapat berkomunitas dengan baik.

Peran Dokter Gigi Keluarga


Dokter gigi sebagai five star doctor
a.

Care provider : pemberi pelayanan kesehatan gigi dan mulut

b.

Desain maker : sebagai mitra yang beretika bagi pasiennya dalam mengambil
keputusan medis dengan memilih dan menggunakan teknologi kedokteran gigi
secara rasional berdasar evidance based dentistry. Misalnya dokter gigi
melakukan konseling dalam satu keluarga dimana para anggotanya dari berbagai
kalangan usia. Muali dari anak, balita, ibu hamil, remaja, dsb. Di sini dokter gigi
dapat memberi konseling mengenai :
Peran karbohidrat dalam menimbulkan karies
Peran berbagai macro / micro nutrien dalam kesgilut
- Macam-macam zat gizi untuk pertumbuhan dan oerkembangan
- Zat gizi yang dibutuhkan pada ibu hamil untuk pertumbuhan kesehatan gigi
dan mulut.
- Zat gizi bagi pertumbuhan gigi yang dibutuhkan anak setelah lahir.

c.

Communicator : berhadapan langsung dengan masyarakat yang butuh pelayanan


kesehatan

d.

Community leader : pemimpin peran serta masyarakat

e.

Manager : koordinator dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pasien dan
keluarganya.
12

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) memiliki beberapa strata, yaitu primer,


sekunder, dan tersier. UKP strata pertama yaitu puskesmas yang menjalankan dua
fungsi pelayanan yaitu pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan. Ketika
jaminan kesehatan berkembang fungsi pelayanan puskesmas akan digantikan oleh
masyarakat dan swasta dengan konsep dokter keluarga kecuali daerah yang sangat
terpencil.
SJSN merupakan suatu instrumen pelayanan dokter keluarga yang berfungsi
mengatur sistem pelayanan kedokteran berbasis kendali biaya prospective payment
system PPS dengan sistem kapitasi (pembayaran dimuka yang besarnya sesuai
dengan kesepakatan harga dihitung untuk peserta dalam waktu tertentu). Dengan
instrumen ini tentu saja dibutuhkan pihak ketiga berupa lembaga asuransi yang
bersifat nircoba yang berfungsi secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial
dan ekuitas dengan hukum the law of large number sehingga UKP mencakup
pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, obat serta bahan medis.
Sistem pembiayaan yang berupa sistem jaminan ini akan memberikan beberapa
kelebihan, yaitu peserta terlindungi dengan mutu yang baik dan biaya yang terkendali
serta meningkatkan kemandirian masyarakat umum untuk berperilaku hidup sehat.
Secara global sistem embiayaan untuk dokter keluarga ataupun dokter keluarga,
yaitu:
- fee for service: pembayaran langsung setelah penggunaan jasa
- Asuransi
- Membership

LO 3 : Bentuk Pelayanan

13

Tindakan promotif yang dilakukan yaitu dengan upaya sosialisasi pelayanan


kedokteran gigi keluarga. Mengingat kondisi masyarakat menganut pradigma sakit,
maka upaya tersebut perlu mempertimbangkan kemampuan pasar dari sumberdaya
masyarakat yang dilakukan oleh masing-masing sektor. Sehingga diupayakan
pradigma sakit berubah menjadi pradigma sehat. Upaya ini terdiri dari :
Penyuluhan bagi individu , keluarga dan masyarakat
Penyuluhan bagi organisasi kemasyarakatan, termasuk organisasi profesi
Penyuluhan bagi aparatur pemerintah

Pelayanan Pencegahan/ preventive care


1. Pendidikan kesehatan gigi (individu/kelompok)
2. Menghilangkan kebiasaan buruk, misalnya demofasial functional
abnormalities, abnormal swallowing, menggigit lidah, dan lain-lain.
3. Tindakan perlindungan khusus misalnya aplikasi fluor dan fissure sealant.
4. Tindakan penanganan dini (early detection and prompt treatment) misalnya
atraumatic restorative instrument, skeling, dan pembersihan akar.
5. Memberi advokasi untuk menanggulangi kelainan saliva dan masalah
gizi/diet.
Tindakan kuratif dan rehabilitatif yang dapat dilakukan oleh dokter gigi keluarga
yaitu pelayanan medik dasar, meliputi:
1. Tumpatan gigi (glassionomer/komposit, resin/tumpatan kombinasi
(open/closed sandwich)
2. Ekstraksi gigi (gigi sulung persistensi/gigi tetap karena penyakit/keperluan
orthodonti/pencabutan serial (gigi sulung)

14

3. Perawatan pulpa (pulp capping/puplpotomi/perawatan saluran akar gigi


anterior)
4. Perawatan/pengobatan abses
5. Penanganan dry socket
6. Mengobati ulkus rekuren (aphtosa)
7. Pengelolaan halitosis

Pelayanan medik gigi khusus / moderate care


1. Yaitu suatu pelayanan profesional di bidang kedokteran gigi yang advance
atau pelayanan medik gigi dasar khusus seperti tingkat spesialistik kedokteran
gigi. Pelayanan dokter gigi keluarga meliputi bidang:
2. Konservasi gigi meliputi penumpatan dengan logam tuang, pulpektomi,
perawatan saluran akar, dan bleaching (internal).
3. Pedodonsia meliputi pencegahan maloklusi, space maintainers, mengatasi
single crossbite (anterior/posterior), dan pengelolaan anak penderita karies
rampan.
4. Periodonsia meliputi kuretase gingival, gingivektomi, gingivoplasti,
penyesuaian oklusi (kronis), dan periodontal splinting.
5. Bedah mulut meliputi pencabutan akar gigi dengan pembedahan, insisi abses
ekstra oral, pengelolaan fistula ekstra oral, odontektomi, pengelolaan korona
gigi terpendam, dan pengelolaan fraktur dentoalveolar.
6. Orthodonsia meliputi pengelolaan maloklusi dengan piranti lepasan yang
memerlukan pencabutan dan pengelolaan maloklusi kelas I dengan piranti
lepasan/cekat.

15

7. Prostodonsia meliputi pembuatan GTSL akrilik/kerangka logam, pembuatan


GTL akrilik, pembuatan gigi tiruan sebagian lepasa immediate, pembuatan
mahkota/ jembatan dan reparasi.
8. Oral medicine meliputi mengobati stomatitis, pengelolaan defisiensi nutrisi,
dan pengelolaan penyakit jaringan lunak mulut, dan terapi supportive.
9. Pelayanan moderate care hanya dapat dilakukan pada tingkat rumah sakit
kelas D dan C oleh tenaga dokter gigi yang telah mendapat pendidikan
tambahan dalam bidang kedokteran gigi (dokter gigi plus).

16

DAFTAR PUSTAKA

Modul pelatihan dokter gigi keluarga . Direktorat bina pelayanan medik dasar,
direktorat jenderal bina pelayanan medik, departemen kesehatan republik indonesia.
2006. Jakarta
Departemen Kesehatan Indonesia. Kebijakan Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga,
2006. WHO-WONCA. Working Paper Making Medical Practice and Education
Relevan to Peoples Need: The Contribution of Family Doctor. Nov 1994. Ontario:
Canada
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor 039/menkes/sk/i/2007
tentang pedoman penyelenggaraan kedokteran gigi keluarga menteri kesehatan
republik indonesia

17

You might also like